Share

Sebuah pengakuan cinta

Calvin masih berdiri di depan Visha, matanya menatap tajam wanita yang tanpa status, namun telah menjadi ibu dari anaknya. Dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Visha, wanita yang telah mengisi hatinya, tidak memiliki ikatan resmi dengannya.

“Terima kasih nasi gorengnya, aku sangat menyukainya,” ucap Calvin, berusaha bersikap biasa. “Oh yah, besok siang aku ingin mengajak kamu ke dokter.”

“Dokter? Untuk apa Tuan?” tanya Visha, raut wajahnya penuh tanda tanya.

Calvin tersenyum jahil. “Memeriksakan otakmu.”

“Otakku, memangnya otakku kenapa?” tanya Visha, polos. Dia tidak mengerti maksud Calvin.

Calvin terkekeh, lalu mencubit hidung Visha yang kecil, membuat Visha mengerutkan kening. “Aku bercanda, nanti juga kamu tahu. Ya sudah, aku ke kamar dulu.”

Sebelum Calvin pergi, hatinya berbisik untuk memeluk Visha. Dia tidak tahu kenapa, tetapi dia ingin merasakan kehangatan tubuh Visha. Dan tanpa sadar, dia pun melakukannya. Visha terkejut, tubuhnya menegang.

“T-tuan!” uc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status