Share

Membenci Papahnya, mencintai Anaknya

Visha menatap Calvin dengan mata yang berkilat, mencoba membaca setiap ekspresi wajahnya yang tampak tenang namun penuh teka-teki. Dia menelan ludah, berusaha keras untuk menjaga ketenangan meski di dalam hatinya bergemuruh tak menentu.

“Ya, Pak! Apa Anda butuh sesuatu?” Suaranya terdengar sedikit gemetar.

Di tengah keramaian kafe yang dipenuhi suara bising para pengunjung, saat mata mereka bertemu, ada gema yang tak terdefinisi, sebuah pengakuan tanpa kata yang terhenti di tengah jeda.

“Hei, ayo katakan! Elo mau pesan apalagi?” Dion, tiba-tiba memecah suasana tegang namun penuh dengan ketidakpastian itu.

Calvin, yang tampaknya terhipnotis oleh kepolosan yang terpancar dari wajah Visha, hanya menggelengkan kepalanya perlahan.

“Bawakan satu gelas air putih untuk saya,” ucap Calvin akhirnya, sembari mencoba menyembunyikan kekacauan emosi yang ia rasakan.

Visha merasa seakan beban berat terangkat dari bahunya. Dia mengira bahwa Calvin sudah menyadari siapa dia sebenarnya, b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status