Share

Part 95 Saga Badra Alam 2

"Kadang saya ini bilang sama Pak Norman, kenapa nggak pergi saja untuk sementara. Bisa ikut Mas Saga di Jogja atau ke rumah adiknya di Jember. Sementara tinggalkan Bu Rista. Coba lihat apa yang terjadi jika bapak nggak ada. Biar mamanya Mas itu sadar. Nggak semaunya sendiri. Saya kasihan banget sama bapak. Udah ngalah sedemikian rupa, tapi ibu nggak menghargai sama sekali. Jika orang lain, sudah lama ditinggalkan wanita seperti itu." Cerita Pak Slamet sambil makan.

"Saya rasa, sikap mama ini bukan karena ingin balas dendam pada papa saya, Pak. Mungkin memang begitu sifat asli Mama Rista. Tidak tahu bagaimana cara menghargai orang lain. Kenapa berdendam hingga sekarang ini, sedangkan perempuan yang ia benci pun sudah tiada."

"Bapak sempat bilang, kalau mau membawa ibu ke psikiater. Tapi ibu mencak-mencak nggak mau. Malah marah dan bilang kalau dirinya nggak gila. Padahal yang ke psikiater belum tentu orang gila, 'kan, Mas."

Saga menanggapi ucapan Pak Slamet dengan senyuman. Memang mama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (35)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
ngeselin banget ini Gama.. ya iyalah dia mana tau arti istri buat dia orang sibuk sama dirinya sendiri
goodnovel comment avatar
Sahnaz Hutomo
Suka dgn nama2 tokohnya mbak Lis...Saga ,Melati,Sabda ,Senja, Embun,Jingga semoga karya2nya sukses selalu Mbak Lis...
goodnovel comment avatar
senja
cari laki lain aja jangan ganggu saga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status