Home / Thriller / WHO? / Sedan Hitam

Share

Sedan Hitam

Author: Sirius Star
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pukul tujuh malam, Aaron jadi mengantarkan Reynald ke bandara untuk mengejar penerbangannya ke Amrik jam sembilan.

Hanya Aaron seorang yang mengantarkan anak buah sahabatnya itu, sedangkan Alex sedang mengerjakan sesuatu diapartemen Aaron.

Selama perjalanan, Aaron merasa seperti ada yang mengikuti mobilnya. Iapun mencoba melihat siapa yang mengikutinya dari spion kiri dan kanan.

“Mobil siapa sih itu,” ucapnya bergumam pada diri sendiri. Aaron pun mencoba menambah kecepatan mobilnya untuk melihat mobil yang ia curigai benar mengikutinya atau hanya perasaannya.

Setelah menambah kecepatan, mobil sedan berwarna hitam yang ada dibelakang mobilnya pun ikut menambah kecepatannya seakan-akan tidak ingin kehilangan jejak mobil Aaron.

Karna yakin ada yang tidak beres, Aaron mencoba melihat plat mobil sedan yang mengikutinya dan langsung menghubungi Alex.

Tuut tuutt tuuuttt

Dengan kecepatan yang sudah melewati batas wajar Aaron terus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • WHO?   Teror di Laboratorium Psikologi

    KIM AREA POVDua minggu telah berlalu, bahkan Alex dan Reynald belum memberikan informasi apapun terkait perkembangan kasus ini. Entah karna ada yang mereka sembunyikan, atau memang belum ada kemajuan.Entahlah, yang jelas mereka semua menyuruhku untuk bisa lebih fokus dengan kuliahku dan juga diriku sendiri. Mereka takut kalau aku bisa stress hingga jatuh sakit jika terus-terusan ikut campur dalam proses penyelidikan. Jadi, karna kufikir mereka benara, akhirnya akupun mengikuti saran dan perintah mereka.Hari ini aku mencoba untuk kembali ke rutinitasku seperti sebelumnya, aku mencoba meyakini diriku bahwa mulai hari ini semua akan baik-baik saja.Meski aku sudah kehilangan dua orang temanku, meski aku sudah pernah mencurigai James sebagai dalang dari penculikanku serta pelaku dari kematian sahabatku, Gabriel, aku tetap merasa sangat sedih dan bersalah atas kematiannya yang sangat mengenaskan. Bahkan jauh mengenaskan dari k

    Last Updated : 2024-10-29
  • WHO?   Isi Paket

    Ketika melihat isi kota box yang sudah kubuka, akupun sangat kaget dengan isinya hingga kotak itu ku lempar dan aku terjatuh ke bawah.Mataku mulai berlinang air mata karna aku mulai merasakan takut yang dulu pernah ku rasakan, ‘ada apa ini?’‘kenapa aku mendapatkan teror seperti ini lagi?’Ucup dan Mala yang memang tengah bersamaku untuk unboxing kotak itu langsung menghampiriku dan membantuku untuk bangun. Mala masih setia memegangi tanganku agar aku gak terjatuh lagi, dan Ucup mencoba melihat isi dari kotak itu.Mahasiswa lain yang memang sudah ada didalam lab seketika mengerubungi kami dan ingin melihat apa yang tengah terjadi.“What the f*cking hell is this?” Ucap Ucup saat melihat kedalam kotak box nya.“I… I don’t know.” Jawabku dengan suara yang tercekat ditenggorokan. Air matakupun lolos begitu saja dari pelupuk mata, hingga Mala yang tau jika badanku mulai bergetar ketaku

    Last Updated : 2024-10-29
  • WHO?   Awal Mula

    AUTHOR POV Semua yang melihat isi kotak itu terkejut tak terkecuali termasuk detektif Aldi dan Alex.“Siapa yang menerima pakt ini Ra?” Tanya Alex setelah melihat isinya.“Mala, Lex.” Jawabku Aera sambil menunjuk dan melihat kearah Mala.Alex, Aaron dan detektif Aldi mengikuti arah tanganku. Mala pun menganggukkan kepala dan tersenyum kepada semua lelaki yang melihatnya. Lalu, detektif Aldi langsung mendekati Mala dan mengajukan beberapa pertanyaan.“Selamat siang Mala, saya detektif Aldi yang bertanggung jawab atas kasus ini.”“Iya pak, saya Mala teman sekelas Aera.”“Saya membutuhkan beberapa keterangan dari Anda sebagai saksi,” Ucap detektif Aldi yang sudah mengeluarkan buku note dan pena yang selalu ia bawa.“Iya pak, saya bersedia.”“Apa Anda bisa menjelaskan ciri-ciri orang yang mengantar?”&ld

    Last Updated : 2024-10-29
  • WHO?   DNA yang Berbeda

    Setelah seminggu Reynald kembali ke Amerika untuk membawa sample-sample yang ia dan Alex kumpulkan di TKP untuk diperiksa hasilnya oleh tim lab perusahaan Alex, hari ini Reynald dijadwalkan kembali ke Indonesia dengan membawa hasil yang telah ia dapatkan.Reynald dijemput langsung oleh Alex di bandara internasional Soekarno Hatta tanpa ditemani sahabatnya Aaron.Jadwal pesawat yang ditumpangi oleh Reynald akan landing pada pukul 17.15 WIB, sedangkan Alex sudah menunggu kedatangan Reynald dibandara dari pukul 16.35 WIB.Sengaja Alex berangkat lebih cepat karna takut akan terjebak macetnya kota Jakarta saat dijam pulang kantor seperti saat ini.Setelah menunggu cukup lama disebuah cafe yang ada di bandara, Reynald datang dengan membawa satu koper berukuran sedang.Kacamata hitam, kaos hitam polos, yang dipadukan dengan jaket kulit berwarna coklat serta celana jeans dan topi berwana hitam yang Reynald kenakan, membuat Reynald terlihat berkharisma keti

    Last Updated : 2024-10-29
  • WHO?   Unknown Number

    18.00 WIB Kini Alex, Reynald dan Aaron tengah berada di kantor kepolisian Jakarta Pusat untuk menemui detektif Aldi.Mereka akan memberikan hasil dari penyelidikan yang Alex dan timnya lakukan.“Selamat pagi Aaron.” Sapa detektif Aldi sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Aaron, Alex dan Reynald secara bergantian.Aaron pun menyambut uluran tangannya detektif Aldi, “selamat pagi pak.” Lalu dilanjutkan dengan Alex dan Reynald yang menyambut jabat tangannya detektif Aldi.“Jadi, apa yang membawa kalian kesini di jam segini?” tanya detektif Aldi.“Ah, saya mau menyerahkan ini,” ucap Alex sambil menyodorkan sebuah map coklat diatas meja.“Apa ini?” tanya detektif Aldi yang penasaran sambil mengambil map yang Alex sodorkan dan membukanya.“Kau bisa melihatnya sendiri,” ucap Alex singkat dan merekapun memberikan

    Last Updated : 2024-10-29
  • WHO?   Taman Gajah

    Aera dan Boem Jin sudah siap untuk berangkat menuju ke taman gajah.“Udah siap?” tanya Boem Jin memastikan Aera siap menemui orang yang mereka sendiri pun tidak tau itu siapa.“Udah,” jawab Aera dengan gugup.“Oke, pokoknya inget ya apa aja yang tadi udah aku jelasin. Kalo dia berusaha mendekati kamu, jangan keliatan takut. Dia malah seneng kalo kamu ketakutan. Kalo dia nyentuh kamu, usahain kamu tahan dia untuk stay dideket kamu beberapa saat. Supaya aku bisa masukin ini ke kantong jaket atau hoodie yang dia pake dengan rempt kontrol ini. Oke? Ucap Boem Jin menjelaskan ulang apa yang sudah ia jelaskan sebelumnya.“Hufft siap!” Jawab Aera mantap.Akhirnya merekapun menuju ke garasi mobil dan bersiap berangkat. Boem Jin membiarkan Aera yang menyetir supaya tidak terlihat jika dia pergi menemui laki-laki misterius itu bersama orang lain.Ketika mobil Aera sudah mau keluar dari gerbang rumahnya, tiba-ti

    Last Updated : 2024-10-29
  • WHO?   Flashdisk

    Setelah aksi kebut-kebutan karna harus menghindari pria bertopeng yang tadi hampir mencelakakan Aera, kini mereka sudah berkumpul dikamar Boem Jin.Beruntung mama dan papa Aera sedang pulang ke Seoul karna harus mengurus beberapa hal penting terkait pekerjaan papanya. Jadi, Aera tidak perlu membuat mamanya cemas atas kejadian hari ini.“Ra, kamu beneran gak kenapa-kenapa kan?” tanya Boem Jin setelah menstabilkan nafasnya.“Hmm aku gak papa.” Jawab Aera yang masih sedikit ngos-ngosan.“Syukurlah,” Boem Jinpun bangkit dan keluar dari kamarnya berniat untuk mengambilkan Aera dan semua orang yang ada didalam kamarnya minuman dingin.“Kotak yang tadi orang itu lempar dimana?” tanya Aaron ke Aera.“Oh, ini,” Aera menyerahkan kotak yang ia dapatkan dari pria bertopeng tadi untuk dibuka oleh Aaron.Dengan sangat hati-hati, Aaron mencoba membuka kotak yang berukuran kecil yang dipasan

    Last Updated : 2024-10-29
  • WHO?   301

    Sebuah kamar berukuran sedang yang telah dirubah fungsinya tidak hanya menjadi kamar istirahat untuk sang empunya, kini juga beralih fungsi ganda menjadi ruang kerja yang penuh dengan tempelan kertas serta foto-foto orang yang tengah ia selidiki.Dia adalah Alex, sahabat karib dari Aaron yang kini sedang tinggal bersama Aaron dan tengah disibukkan dengan mencari pelaku pembunuhan berantai yang mengancam kekasih Aaron.Alex tengah memandang gemerlap lampu gedung-gedung pencakar langit yang ada dikota Jakarta.Otaknya berkelana memikirkan keganjalan dari vidio yang ia tonton didalam sebuah flashdisk yang kemarin Aera ambil dari pria bertopeng di taman gajah.‘Kenapa pria bertopeng itu mau menunjukkan vidio rekaman saat James membunuh Gabriel?’‘Kenapa James terbunuh setelah Gabriel mati? Masalahnya, rentan waktu kematian mereka tidaklah jauh, melainkan jarak waktunya yang tidak lama setelah kematian Gabriel.’‘Dan

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • WHO?   This is The End

    Semua orang terkejut saat mendengar suara peluru yang keluar dari pistol detektif Doni.Dimas terjatuh, ia mengembangkan senyumnya, “hahaha kau payah,”Mendengar celotehan Dimas, semuanya langsung ternganga tak percaya dengan apa yang mereka dengar.Mr. Charlos pun langsung memberikan instruksi kepada anak buahnya untuk memborgol Dimas,“Anda ditangkap karna telah melakukan pembunuhan berantai dan berencana kepada warga Negara Indonesia dan warga Negara Amerika. Anda berhak didampingi pengacara dan berhak diam saat sesi Interogasi nanti.”Kaki Dimas mengucur darah yang cukup banyak, Dizka pun mengikatkan kaki Dimas yang terkena tembakan dengan kain.“Aaahh,” Dimas meringis menahan sakit saat Dizka mengikat kakinya dengan kencang.“Akhirnya kau tertangkap wahai psikopat. Selamat menikmati tidur malam mu beralaskan lantai dingin di dalam sel.” Ucap Dizka dengan penuh nada mengejek setelah

  • WHO?   Terkepung

    01.00 AMSemua tim tengah menyiapkan peralatan yang akan mereka gunakan, mulai dari pakaian serba hitam, anti peluru, pistol, granat asap, dan lain-lain.“Semua sudah ready?” tanya Reynald.Semuanya mengangguk serempak,“Oke, let’s go!”Mereka memasuki mobil yang sudah disiapkan tim FBI dan tim Alex untuk menuju ke hutan pinus tempat lokasi persembunyian Dimas.Butuh waktu satu setengah jam dari tempat penginapan mereka untuk sampai ke lokasi.Anak buah Alex pun sudah siaga di lokasi dan menginfokan kalau Dimas dan anak buahnya tengah beristirahat karna tidak ada pergerakan dari mereka di dalam rumah.“Kita akan sampai jam berapa disana?” tanya Dizka,Reynald melihat jamnya, “Sekarang pukul 01.30, berarti kita akan sampai disana pukul tiga tepat.”Dizka pun mengangguk paham dan kembali terdiam. Ia melihat keluar jendela, matanya d

  • WHO?   Chicago

    O’HARE, BANDAR UDARA INTERNASIONAL CHICAGO, ILLINOISRombongan detektif Doni, Alex, Aaron, Renald, dan Jolie kini telah sampai di Bandar Udara Internasional O’Haro, Chicago pada malam hari.Mereka dijemput langsung oleh anak buah Alex yang memang sudah menunggu mereka tiba.“Welcome, Sir.” Sapa Aaron, anak buah Alex.“Hei, Aaron. Semua sudah siap?”“Yes, Sir. We are ready.”“Good. Antarkan para tim kepolisian Indonesia untuk menemui pihak polisi Amerika. Kita sudah membuat janji untuk itu bukan? mereka juga sudah mengurus perizinan disini.”“Yes, Sir.”“Follow me, Mr…?”“Doni,” ucap Doni memperkenalkan diri.Aaron pun menerima uluran tangannya dengan ramah. Lalu ia mengantarkan detektif Doni untuk menemui pihak kepolisian Amerika Serikat sebelum mereka bertemu pihak FBI.Bebe

  • WHO?   Ketemu

    Dua hari sudah berlalu, tidak hanya detektif Doni yang sangat menginginkan Dimas tertangkap. Melainkan, Alex pun sangat ingin menangkap Dimas dan menghabisinya.Alex dan Reynald masih terus berupaya untuk menemukan lokasi persembunyian Dimas.Entah bersembunyi dibelahan dunia mana Dimas kini berada, yang jelas, jejaknya tidak ditemukan sama sekali.Sampai pada akhirnya, Reynald menemukan petunjuk tentang Dimas yang melakukan perjalanan Luar Negrinya.“Sir, saya menemukan petunjuk Dimas berada dimana,” ucap Reynald kepada Sirnya yang kini tengah memeriksa beberapa dokumen.Alex menghentikan kegiatannya dan membenarkan posisi duduknya, “Where is him?”“Chicago, Illinois. Tiket keberangkatan satu bulan yang lalu.” Ucap Reynald sambil menyodorkan print out bukti tiket pesawat yang ber-atas namakan Dimas.Alex mengambil kertas yang Reynald sodorkan, ia pun langsung memeriksanya dengan detail.&ldq

  • WHO?   Sebuah Bom

    TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA JAKARTA Pagi ini, di Taman Makam Pahlawan tengah dilangsungkannya pemakaman detektif Aldi secara khidmat.Istri dan anak detektif Aldi tampak menahan tangisnya karna menghormati jasa suaminya yang selalu berjuang membela kebenaran dan menangkap para kriminal-kriminal yang selalu membayangkan nyawanya.Para pasukan polisi tengah bersiap melakukan penghormatan senjata sebagai tanda simbolis penurunan peti jenazah detektif Aldi.Sang Bendera Merah Putih pun masih setia menutupi atas peti jenazah detektif Aldi.Komandan upacara pun siap memberikan instruksi hormat senjata kepada para pasukan,“Kepada, arwah almarhum, hormat senjata…… gerak!”Door!!Suara tembakan melayang ke udara, suara terompet langsung mengalun serempak mengiringi penurunan peti jenazah kedalam liang lahat.Istri dan anak detekti Aldi tidak bisa menahan tangisnya lagi,

  • WHO?   The Last Night

    Hari sudah semakin malam. Siang tadi, kasus Adam sudah sampai ke tahap sidang pertama. Sedangkan anak buah Dimas yang lain masih menunggu giliran karna detektif Aldi masih berusaha untuk membuat mereka buka suara.Sudah lebih dari tiga bulan detektif Aldi dan tim nya mengerjakan kasus Aera, tapi masih belum menemukan titik terang dimana Dimas berada.Selama detektif Aldi mengerjakan kasus ini, ia dan timnya jadi jarang pulang kerumah mereka masing-masing. Sehingga, ia memutuskan untuk pulang kerumah nya dan beristirahat dirumah.Entah kenapa, sudah dua hari detektif Aldi merasa tidak fit. Mungkin karena kelelahan.“Saya malam ini ingin tidur dirumah dulu, kalian tetap disini dan terus pantau area apartemen Dimas!”“Baik, Pak.”“Pak, apa kau sedang tidak enak badan?” tanya Dizka.“Kayanya iya deh, gak enak aja rasanya badan saya dari kemaren. Makanya mau istirahat dirumah dulu.&rdqu

  • WHO?   Keinginan Terakhir

    Boem Jin kembali ke kamarnya dengan perasaan yang campur aduk, pikirannya melayang memikirkan keadaan sahabatnya yang makin tertekan karna masalah tak kunjung usai.Ia tahu, kalau Aera berusaha tegar selama ini karna Aera tidak mau membuat orang-orang yang dia sayang merasa kasihan dan terbebani sama keadaannya.Boem Jin tahu betul akan hal itu, karna ia sangat tahu bagaimana watak dan kepribadian sahabat cantiknya itu.Saat sedang memikirkan keadaan Aera, suara dering ponsel yang Boem Jin letakkan asal di atas kasurnya membuyarkan fikirannya.Nama, Aaron muncul didalam layar ponsel Boem Jin. Dengan cepat, Boem Jin pun mengangkat panggilan masuk dari kekasih sahabatnya itu.“Annyeong,” sapa Boem Jin lemas.“Halo, Boem Jin… kamu udah ngasih tau Aera soal kejadian Zafran?” tanya Aaron.“Hmm, aku barusan dari kamarnya dan memberitahunya.”“Dan dia…?”“Seper

  • WHO?   Terguncang, Lagi

    Selama perjalanan menuju kantor polisi, detektif Aldi merasa seperti ada yang mengikuti.Ia mencoba melihat kaca spion di kiri dan kanan nya, tapi tidak menemukan kendaraan yang mencurigakan.“Perasaan gue aja kali ya?” gumam detektif Aldi pada dirinya sendiri.Ia pun mencoba mengabaikan firasat gak enaknya dan menambah laju kecepatan mobil yang ia bawa.Sesampainya di kantor polisi, detektif Aldi langsung menghampiri ruang atasannya untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan yang diberikan oleh Keanu.“Selamat malam, Pak.” Sapa detektif Aldi sambil memberi hormat kepada Jendral Arif.“Malam, Aldi.”“Bagaimana?” tanya Jendral.“Hasil pemeriksaan atas insiden kematian Zafran di gudang sudah keluar, Pak.” Ucap detektif Aldi sambil menyerahkan berkas dokumennya.Jendral Arif langsung membuka map yang berisi laporan dari tim forensik, ia pun membaca lebih dulu sebelum m

  • WHO?   Hasil Pemeriksaan

    Aaron keluar dari kamar dengan berlari menuju ke kamar Alex, ia pun membuka pintu kamar Alex tanpa mengetuk lagi lebih dulu.Dengan ngos-ngosan, Aaron mencoba menenangkan dirinya yang masih berdiri didepan pintu.Sedangkan Alex, ia sedikit kaget karna aksi heboh sahabat gilanya itu, “Ada apaan sih, ngagetin aja dah lu.” Ucap Alex kesal.“Inih… detektif Aldi… nelfon gueh…,” ucap Aaron dengan terbata-bata.“Iya, terus masalahnya apa sampe lo kaya begitu?” Alex yang tadinya sedang rebahan, kini ia membenarkan posisinya untuk duduk dan siap mendengarkan apa yang akan sahabatnya itu beritahukan.Perasaan Alex juga merasa tidak enak, feelingnya merasakan bahwa hal yang buruk yang akan Aaron sampaikan saat ini padanya.“Salah satu anak buah Dimas yang kemarin kita ciduk dan kita bawa ke kantor polisi, pagi ini ditemukan tewan dengan kondisi mengenaskan…,”“Lehe

DMCA.com Protection Status