Share

Bab 19

Aku menggaruk tengkuk tak nyaman, karena sejujurnya aku tak pernah dalam posisi begini. Segininya mencari uang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri dan dua orang tua. Ck, merepotkan!

Akhirnya aku menyanggupi permintaan wanita itu yang mengajakku untuk ke curug hejo. Menggunakan mobilnya, kami berdua melalui beberapa desa untuk sampai di tempat rekreasi yang tengah ngetren itu.

"Namamu Helmi, kan?" tanya Priska begitu kami sampai di curug.

"Iya, Tante."

"Ish, jangan Tante lah, gimana kalau kamu panggil aku dengan nama saja?" tawarnya.

"N-nama?"

"Iya. Kamu baru kali ini kaya gini, ya?"

Aku mengangguk. Duh, udah macam anak polos aja aku ini.

"Kamu ganteng, Hel."

"Makasih, Pris."

Seharian itu kami lalui di curug. Priska memang memanjakanku, apa saja ia tawarkan. Mulai dari baju dan lain-lain saat ia membuka aplikasi berwarna orange itu.

Pukul lima sore, kami sampai di warung kopi tadi, mengingat motorku masih ditinggal di sini.

"Nih, buat kamu," ucap Priska sambil mengulurkan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status