Ketika Adnan, Antonio, dan Shelia sedang menikmati hidangan di cafe tersebut, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghampiri meja mereka. Laki-laki itu langsung berkata ....
"Hai, Shelia, my Heart, ternyata kau ada di sini, I miss you so much, Bisa," ucap laki-laki tersebut.Adnan yang sedang menikmati minumannya itu, langsung menatap tajam pada laki-laki tersebut, dan menatap Shelia juga. Sementara Antonio mengunyah makanannya sembari menatap Shelia dan laki-laki tersebut. Antonio melihat kemarahan yang begitu besar yang terpancar di wajah Adnan.Sementara Shelia, dia merasa tidak enak hati dengan Adnan dan Antonio. Dia menatap laki-laki yang menghampirinya itu dengan perasaan yang tidak menentu, karena ternyata laki-laki itu adalah Robin, laki-laki yang pernah menyewa jasanya."Maaf, Tuan Robin, saya sedang ada urusan dengan mereka. Jadi tolong jangan mengganggu saya," ucap Shelia dengan ramah.Robin menatap Shelia dengan mengernyitkan keningnya. Ia merasa aneh dengan ucapan Shelia."Memangnya mereka, Shelia? Aku benar-benar sangat merindukanmu. Aku sangat merindukan permainanmu yang sangat panas di atas ranjang," ucap Robin.Adnan langsung menggebrak meja. Entah mengapa emosinya langsung memuncak ketika mendengar ucapan Robin. Adnan langsung meninggalkan tempat itu. Antonio pun mengikutinya dari belakang, Sementara Shelia merasa semakin merasa bersalah, ia langsung mengejar Adnan."Maaf, Tuan Robin, saya permisi." Shelia pun berlalu pergi meninggalkan Robin.Sementara Robin menatap Shelia dengan perasaan yang aneh, tetapi Robin tidak mau berhenti, dia langsung mengejar Shelia dan meraih lengan Shelia."Shelia, tunggu! Ada apa denganmu? Mengapa kau sangat berubah? Aku benar-benar sangat merindukanmu. Shelia, apa kau tidak mau menerima tawaranku yang dulu? Aku ingin menjadikanmu sebagai wanita simpananku," ucap Robin.Ucapan Robin tersebut masih terdengar dengan jelas di telinga Adnan. Adnan mengepalkan tangannya, emosinya sudah tidak bisa ditahan lagi, lalu ia berbalik dan langsung meninju wajah Robin. Shelia yang melihatnya berteriak histeris."Tuan Adnan, tolong hentikan. Maafkan saya, ini semua salah saya," ucap Shelia.Tetapi Adnan tidak menghiraukan ucapan Shelia. Dia terus saja menghajar Robin dengan membabi buta. Antonio pun sudah melerainya, tetapi Adnan tidak bisa dihentikan."Pergi kau dari sini laki-laki bajingan! Kau telah merusak acaraku, merusak mood-ku. Jika kau masih mengganggu wanita itu, maka kau akan berhadapan dan berurusan denganku! Kau tentu tahu denganku, kau tentu tahu siapa aku?!" ucap Adnan.Robin yang merasa tidak terima dengan perbuatan Adnan itu, ikut meninju wajah Adnan, hingga perkelahian sengit itu pun tidak bisa dihindari lagi."Memangnya siapa kau berani sekali melarangku dan mengatur hidupku? Shelia itu adalah kupu-kupu malam, semua laki-laki berhak untuk menikmati tubuhnya, bukan hanya kau! Kau bukan suaminya, jadi kau tidak punya hak!" ucap Robin dengan lantang.Shelia menundukkan wajahnya mendengar ucapan Robin. Harga dirinya kembali di injak-injak oleh laki-laki. Matanya berkaca-kaca, memang beginilah nasib seorang kupu-kupu malam, selalu menjadi bahan hinaan. Setelah tubuhnya dinikmati, maka akan menjadi bahan hinaan dan bahan olokan.Antonio tidak ingin perkelahian itu menjadi tontonan orang banyak, maka dia langsung menarik tubuh Robin dan menyuruhnya pergi. Kemudian dia langsung membawa Adnan dan Shelia untuk pulang. Sesampainya di rumah, mood Adnan masih hancur, dia bergegas menuju ke kamar pribadinya, dia meninggalkan Shelia yang hanya berdiri mematung di luar."Shelia, silakan kau istirahat saja dulu di dalam, dan jangan lupa tentang surat perjanjian tadi, jangan sampai Nyonya Alda tahu dan juga jangan lupa tugas-tugas Anda kepada Tuan Ada," ucap Antonio."Baik, Tuan Antonio, terima kasih, saya permisi." Shelia pun bergegas masuk dan menuju ke kamarnya.***Hari-hari pun berlalu, Shelia kini sudah terbiasa menghadapi sikap Arogan Adnan, yang selalu menghinanya, menghardiknya, dan marah-marah tidak jelas padanya. Tetapi karena Shelia sudah menandatangani surat perjanjian dan juga dia sudah dibayar besar kepada Mami Dahlia, maka Shelia tetap menjalankan tugasnya tersebut di rumah Adnan.Sementara Adnan, dia merasa bingung karena keperkasaannya selalu aktif jika berdekatan dengan Shelia. Tetapi setiap Shelia akan menyentuh keperkasaannya untuk melakukan pekerjaannya mengobati penyakit impotennya, maka Adnan akan selalu melarang Shelia agar tidak menyentuhnya, karena dia takut ketahuan bahwa penyakitnya telah sembuh. Sementara Shelia merasa kebingungan karena tugas utamanya adalah mengobati penyakit Adnan, tetapi Adnan selalu menolaknya, jadi Shelia hanya fokus melayani kebutuhan Adnan yang lainnya saja.Adnan merasa bingung, karena jika sampai Shelia telah mengetahui bahwa penyakitnya telah sembuh, maka Shelia akan mengakhiri pekerjaannya. Sementara Adnan merasa ingin selalu dekat dengan Shelia. Entahlah ... Adnan sendiri bingung mengapa dia merasa seperti itu. Maka jalan satu-satunya untuk menjerat Shelia agar tetap berada di dekatnya adalah ... dia tetap berpura-pura bahwa penyakitnya belum sembuh. Tetapi setiap malam bahkan setiap hari, Jika Adnan berada di dekat Shelia, hasratnya muncul begitu tinggi dan dia sangat bergairah, dia ingin sekali menggagahi Shelia, tetapi Adnan tidak tahu bagaimana caranya. Hingga akhirnya, Adnan memiliki ide, yaitu setiap malam Adnan akan memberikan Shelia obat tidur. Dan saat Shelia sedang tertidur lelap, maka Adnan akan menggagahinya tanpa sepengetahuan Shelia. Begitulah yang Adnan lakukan terhadap Shelia tanpa Shelia sadari."Apa yang terjadi padaku? Mengapa aku selalu bergairah dan berhasrat jika didekat wanita pelacur ini. Kejantananku selalu aktif dan bangkit jika berada di dekatnya, bahkan disaat aku sedang menatapnya saja, gairahku langsung memuncak. Aku setiap malam selalu menggagahinya dengan secara diam-diam dengan cara memberinya obat tidur. Aku sama saja memperkosanya. Sungguh biadab perbuatanku ini," monolog Adnan.Malam itu, ketika Shelia sedang merapikan tempat tidur Adnan, Adnan memandangi tubuh Shelia dengan tatapan yang sangat lapar. Adnan langsung membuatkan minuman untuk Shelia. Minuman itu sudah diberinya obat tidur. Setiap malam begitulah yang selalu Adnan lakukan. Dan tanpa menaruh curiga, Shelia selalu menerimanya, karena Shelia berpikiran positif bahwa Adnan baik terhadapnya. Dan malam itu, Shelia kembali tertidur karena pengaruh obat tidur tersebut.Adnan kembali menggagahi Shelia hingga beberapa kali. Adnan benar-benar merasakan kepuasan setiap menyetubuhi Shelia. Setelah selesai melakukan perbuatannya tersebut, Adnan akan selalu mencium kening Shelia dan meminta maaf padanya."Maafkan aku, maafkan perbuatanku. Aku benar-benar laki-laki brengsek yang telah menjamahmu, menggagahimu disaat kau sedang dalam keadaan tidak sadar. Dan itu semua akibat perbuatanku, karena aku telah memberimu obat tidur. Tetapi, bukankah itu memang tugasmu sebagai wanita malam? Jadi, daripada kau dibayar dan digagahi oleh ratusan laki-laki, lebih baik hanya aku yang menggagahimu, hanya aku seorang," gumam Adnan.Adnan membopong tubuh Shelia dan dipindahkan ke kamar Shelia. Karena jika Shelia tersadar atau terbangun dari tidurnya dan masih berada di atas ranjang Adnan, maka Adnan takut jika Shelia akan mencurigainya.Ketika pagi hari, Shelia terbangun dari tidurnya. Shelia merasakan tubuhnya sakit semua. Tubuhnya serasa remuk redam. Shelia memikirkan apa yang telah terjadi pada dirinya, dan Shelia pun merasakan perih di area sensitifnya."Apa yang terjadi padaku? Mengapa tubuhku terasa sangat sakit seperti habis digauli dengan berkali-kali, dan mengapa di area sensitifku terasa sangat sakit dan sangat nyeri juga agak bengkak?" batin Shelia. TBC ( TO BE CONTINUED )Shelia melamun, hatinya sedang bertanya-tanya, pikirannya pun tidak tenang karena dia merasakan keanehan pada tubuhnya. Karena sudah beberapa malam ini, semenjak Adnan selalu menggagahinya secara diam-diam, maka ketika pagi harinya Shelia merasakan tubuhnya sakit dan area intinya pun sangat sakit."Apa yang terjadi padaku sebenarnya? Mengapa setiap aku bangun tidur tubuhku terasa remuk redam, sangat sakit, dan area sensitifku juga sakit seperti telah digagahi berkali-kali. Tetapi aku kan sudah tidak bekerja sebagai kupu-kupu malam lagi dan aku sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan laki-laki, tapi mengapa rasanya tubuhku seperti ini sama halnya seperti aku setelah selesai melayani para pelangganku," batin Shelia.Shelia bergegas membersihkan dirinya dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Karena Shelia tidak mengetahui bahwa dirinya telah melakukan hubungan suami istri, maka ia tidak pernah melakukan mandi wajib. Shelia hanya melakukan mandi biasa saja dan dia tetap
Ketika pagi hari, kepala Shelia merasakan pusing dan akhirnya ia terjatuh pingsan di kamar mandi. Adnan yang pada saat itu sedang memasuki kamar Shelia, langsung menolongnya dan memanggil Dokter. Ketika diperiksa oleh Dokter, Dokter tersebut mengatakan bahwa Shelia positif hamil."Selamat, Tuan Adnan, istri Anda hamil," ucap sang Dokter.Shelia dan Adnan sangat terkejut mendengarnya. Apalagi Shelia, karena ia merasa tidak pernah berhubungan badan dengan lelaki, lalu mengapa bisa dia hamil? Sementara Adnan, otaknya sedang berpikir keras, apakah ini semua akibat perbuatannya yang selama ini telah menggagahi Shelia setiap malam dengan memberinya obat tidur dan tanpa sepengetahuan Shelia.Kini, Adnan sedang berpikir keras bagaimana caranya untuk menjelaskan kepada Shelia. Tetapi Adnan bingung harus berbuat apa dan mengatakan apa. Sementara Shelia, dia sudah menjerit histeris dan menangis karena Shelia merasa syok dan juga merasa sangat aneh, atas apa yang menimpanya.Dokter yang melihat s
Shelia yang pada saat itu tengah menaiki sebuah kereta api, terlihat sedang melamun. Ia menuju ke sebuah kota kecil. Shelia sengaja memilih kota yang terpencil, agar dia merasa nyaman dan tidak mudah untuk dicari oleh Adnan ataupun orang suruhannya.Shelia melangkahkan kakinya menuju ke sebuah ruko yang di depannya terdapat plang, yang tertera tulisan 'Ruko ini disewakan'. Shelia menatap dari kejauhan, ternyata ruko tersebut terlihat lumayan ramai karena tempatnya strategis. Lalu Shelia melangkahkan kakinya ke tempat tersebut, dan kebetulan sekali pemilik ruko tersebut masih ada di tempat itu. Shelia pun menghampirinya."Maaf, Bu, saya mau tanya, apakah ruko ini masih disewakan?" tanya Shelia."Ya, betul Mbak, ruko ini memang sedang saya sewakan," jawab pemilik ruko tersebut."Berapa, Bu, satu tahunnya?""Satu tahun 15 juta."Shelia memeriksa tasnya, lalu ia mengeluarkan sebuah kartu ATM. Di dalam kartu ATM itu terdapat sejumlah uang hasil tabungan Shelia, yang ia kumpulkan selama ini
Adnan terlihat terus merenung. Ia terus memikirkan Shelia. Pikirannya terus tertuju pada Shelia, yang selalu mampu membuat kejantanannya berdiri."Mengapa kejantanan selalu bereaksi setiap aku membayangkan Shelia? Ada apa denganku ini?" batin Adnan.Ketika siang hari, Adnan begitu menginginkan rujak mangga muda. Adnan begitu menginginkan mangga muda yang dari pohonnya langsung. Seperti biasanya, Adnan akan meminta bantuan pada sang asisten, Antonio. Dengan bersusah payah, Antonio mencari buah mangga tersebut hingga mengelilingi pemukiman penduduk.Antonio berkeliling mencari pohon mangga yang sedang berbuah. Karena saat ini belum waktunya musim buah mangga, sehingga sangat sulit mencarinya. Hingga sore hari, Antonio belum menemukan pohon mangga yang sedang berbuah. Antonio sampai menelusuri jalan hingga memasuki sebuah perkampungan.Tiba-tiba matanya melihat sebuah pohon mangga yang berada di depan sebuah rumah yang sangat sederhana. Lalu Antonio pun turun dari mobilnya dan menuju ke
Semenjak mendengar penjelasan dari Dokter, yang menyatakan bahwa Adnan mengalami kehamilan simpatik, Adnan selalu terlihat murung. Dia memikirkan semua perkataan Dokter itu, dan yang ia rasakan juga memang benar, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Dokter tersebut. "Apakah ini terjadi karena Shelia tengah mengandung benihku? Dan kini aku yang mengalami kehamilan simpatik ini. Lalu bagaimanakah dengan keadaan Shelia di sana? Apakah dia juga mengalami seperti yang aku alami ini?" batin Adnan.Siang itu, Adnan dan Antonio sedang melakukan perjalanan bisnis ke sebuah kota, dan saat mereka melewati sebuah pasar tradisional, seketika Adnan meminta Antonio untuk menghentikan mobilnya."Antonio, berhenti!" ucap Adnan.Antonio seketika menghentikan mobil yang sedang ia kendarai itu. Ia melihat ke belakang."Ada apa, Tuan?" tanya Antonio."Aku baru saja seperti melihat Shelia. Apakah kau melihatnya juga?" ucap Adnan.Antonio terkejut mendengarnya, matanya mengedari sekeliling pasar, dia menc
Margaretta terus saja bergelayut manja pada Adnan. Dia menduduki paha Adnan dan menggesek-gesekkan bokongnya di kejantanan Adnan. Sementara Adnan sedang merasakan perbedaan reaksi antara Margaretta dengan Shelia. Disaat bersama Shelia, ia hanya menatapnya saja tapi kejantanannya sudah bangun. Tetapi mengapa disaat bersama Margaretta, sampai di gesek-gesek pun tidak berpengaruh apapun, kejantanan Adnan kembali mati suri."Ini benar-benar aneh, mengapa berbeda sekali disaat bersama Shelia dan disaat bersama Margaretta. Apakah penyakit impotenku kembali kambuh lagi? Lalu, jika penyakit impotenku kembali kambuh, bagaimana aku dan Margaretta akan kembali menikah?" batin Adnan.Adnan terus mencoba untuk merasakan reaksi kejantanannya, sembari terus berpikir keras."Sementara aku dan Margaretta ingin kembali mengarungi bahtera rumah tangga dan aku juga ingin menunjukkan padanya bahwa aku sudah sembuh dari penyakit impotenku," Adnan kembali membatin.Margaretta masih terus menggesek-gesekkan
Jihan pun mengalah, akhirnya empek-empek kapal selam itu diberikan kepada Antonio. Dia pun akhirnya berlalu, beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun, ketika Jihan sedang melangkah, tiba-tiba suara Antonio memanggilnya."Nona, tunggu! panggil Antonio.Jihan pun menghentikan langkahnya dan melihat ke arah sumber suara. Ternyata Antonio yang mengejarnya. Dengan bersedekah dada, Jihan menatap Antonio dengan tajam."Ada apa?" ucap Jihan dengan ketus.Antonio memberikan dua porsi empek-empek kapal selam itu kepada Jihan."Ini untukmu." Antonio memberikan plastik yang berisikan empek-empek itu. Jihan mengerutkan keningnya. Ia merasa heran, mengapa sekarang Antonio malah memberinya kapal selam itu, sementara tadi mereka sampai berdebat karena berebutan."Untukku? Untuk apa? Tidak! Tidak! Tidak usah, gue kan udah ngalah, buat lo aja. Bukannya lo bilang buat yang lagi ngidam? Ya udah, gue ga masalah, karena gue kan gak ngidam," ucap Jihan.Antonio menatap wajah Jihan dengan lekat. S
Sejak saat itu, Juna selalu menghubungi Shelia, dengan alasan menanyakan tentang pesanan kue black forestnya. Tetapi sebenarnya tujuan Juna adalah ingin mendekati Shelia, karena Juna sudah merasa tertarik pada Shelia sejak pandangan pertama, maka dari itu Juna meminta agar Shelia untuk hadir di dalam acara ulang tahun perusahaannya minggu depan.Seperti halnya malam itu, Juna sedang duduk di balkon kamarnya, dan dia sedang memegang handphonenya, ternyata Juna sudah menyimpan beberapa gambar Shelia secara diam-diam. Dan pada saat ini, ia sedang menatap wajah Shelia yang cantik."Shelia, kau gadis yang sangat cantik, dan aku terpesona padamu sejak pandangan yang pertama. Aku ingin memilikimu Shelia," batin Shelia.Juna mengira bahwa Shelia adalah seorang gadis yang masih polos dan lugu. Juna tidak mengetahui bahwa Shelia merupakan mantan kupu-kupu malam, dan bahkan saat ini Shelia tengah mengandung benih Adnan.Sementara itu, Shelia terlihat sedang tiduran di atas ranjangnya, dan pada s
Antonio langsung bergegas mengejar Jihan. Setelah membayar nasi goreng tersebut."Jihan, beginikah caramu untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada orang," teriak Antonio.Jihan yang sudah melangkah pergi seketika menghentikan langkah kakinyanya. Jihan langsung menghadap ke arah Antonio dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodienya."Oohh ... jadi lo pamrih ngasih gue makan nasi goreng tadi? Kan gue udah nolak, ngapain lo masih maksa gue? Terus sekarang lo ngomong kayak gitu, apa perlu gue muntahin lagi nasi gorengnya?" ucap Jihan.Jihan ini memang benar-benar berbeda dari gadis lainnya. Caranya berbicara selalu membuat Antonio kehilangan kata-kata. Tetapi entah mengapa Antonio selalu merasa penasaran terhadap Jihan."Jihan, bisakah kau berkata jangan seperti itu. Berkatalah denang sopan, mengapa harus berkata seperti itu? Kau sangat buruk sekali, tidak seperti gadis lainnya," ucap Antonio."Lo ngomong apa? Gue buruk apa? Emangnya gue harus bicara seperti apa?" ucap Jihan
Sejak saat itu, Juna selalu menghubungi Shelia, dengan alasan menanyakan tentang pesanan kue black forestnya. Tetapi sebenarnya tujuan Juna adalah ingin mendekati Shelia, karena Juna sudah merasa tertarik pada Shelia sejak pandangan pertama, maka dari itu Juna meminta agar Shelia untuk hadir di dalam acara ulang tahun perusahaannya minggu depan.Seperti halnya malam itu, Juna sedang duduk di balkon kamarnya, dan dia sedang memegang handphonenya, ternyata Juna sudah menyimpan beberapa gambar Shelia secara diam-diam. Dan pada saat ini, ia sedang menatap wajah Shelia yang cantik."Shelia, kau gadis yang sangat cantik, dan aku terpesona padamu sejak pandangan yang pertama. Aku ingin memilikimu Shelia," batin Shelia.Juna mengira bahwa Shelia adalah seorang gadis yang masih polos dan lugu. Juna tidak mengetahui bahwa Shelia merupakan mantan kupu-kupu malam, dan bahkan saat ini Shelia tengah mengandung benih Adnan.Sementara itu, Shelia terlihat sedang tiduran di atas ranjangnya, dan pada s
Jihan pun mengalah, akhirnya empek-empek kapal selam itu diberikan kepada Antonio. Dia pun akhirnya berlalu, beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun, ketika Jihan sedang melangkah, tiba-tiba suara Antonio memanggilnya."Nona, tunggu! panggil Antonio.Jihan pun menghentikan langkahnya dan melihat ke arah sumber suara. Ternyata Antonio yang mengejarnya. Dengan bersedekah dada, Jihan menatap Antonio dengan tajam."Ada apa?" ucap Jihan dengan ketus.Antonio memberikan dua porsi empek-empek kapal selam itu kepada Jihan."Ini untukmu." Antonio memberikan plastik yang berisikan empek-empek itu. Jihan mengerutkan keningnya. Ia merasa heran, mengapa sekarang Antonio malah memberinya kapal selam itu, sementara tadi mereka sampai berdebat karena berebutan."Untukku? Untuk apa? Tidak! Tidak! Tidak usah, gue kan udah ngalah, buat lo aja. Bukannya lo bilang buat yang lagi ngidam? Ya udah, gue ga masalah, karena gue kan gak ngidam," ucap Jihan.Antonio menatap wajah Jihan dengan lekat. S
Margaretta terus saja bergelayut manja pada Adnan. Dia menduduki paha Adnan dan menggesek-gesekkan bokongnya di kejantanan Adnan. Sementara Adnan sedang merasakan perbedaan reaksi antara Margaretta dengan Shelia. Disaat bersama Shelia, ia hanya menatapnya saja tapi kejantanannya sudah bangun. Tetapi mengapa disaat bersama Margaretta, sampai di gesek-gesek pun tidak berpengaruh apapun, kejantanan Adnan kembali mati suri."Ini benar-benar aneh, mengapa berbeda sekali disaat bersama Shelia dan disaat bersama Margaretta. Apakah penyakit impotenku kembali kambuh lagi? Lalu, jika penyakit impotenku kembali kambuh, bagaimana aku dan Margaretta akan kembali menikah?" batin Adnan.Adnan terus mencoba untuk merasakan reaksi kejantanannya, sembari terus berpikir keras."Sementara aku dan Margaretta ingin kembali mengarungi bahtera rumah tangga dan aku juga ingin menunjukkan padanya bahwa aku sudah sembuh dari penyakit impotenku," Adnan kembali membatin.Margaretta masih terus menggesek-gesekkan
Semenjak mendengar penjelasan dari Dokter, yang menyatakan bahwa Adnan mengalami kehamilan simpatik, Adnan selalu terlihat murung. Dia memikirkan semua perkataan Dokter itu, dan yang ia rasakan juga memang benar, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Dokter tersebut. "Apakah ini terjadi karena Shelia tengah mengandung benihku? Dan kini aku yang mengalami kehamilan simpatik ini. Lalu bagaimanakah dengan keadaan Shelia di sana? Apakah dia juga mengalami seperti yang aku alami ini?" batin Adnan.Siang itu, Adnan dan Antonio sedang melakukan perjalanan bisnis ke sebuah kota, dan saat mereka melewati sebuah pasar tradisional, seketika Adnan meminta Antonio untuk menghentikan mobilnya."Antonio, berhenti!" ucap Adnan.Antonio seketika menghentikan mobil yang sedang ia kendarai itu. Ia melihat ke belakang."Ada apa, Tuan?" tanya Antonio."Aku baru saja seperti melihat Shelia. Apakah kau melihatnya juga?" ucap Adnan.Antonio terkejut mendengarnya, matanya mengedari sekeliling pasar, dia menc
Adnan terlihat terus merenung. Ia terus memikirkan Shelia. Pikirannya terus tertuju pada Shelia, yang selalu mampu membuat kejantanannya berdiri."Mengapa kejantanan selalu bereaksi setiap aku membayangkan Shelia? Ada apa denganku ini?" batin Adnan.Ketika siang hari, Adnan begitu menginginkan rujak mangga muda. Adnan begitu menginginkan mangga muda yang dari pohonnya langsung. Seperti biasanya, Adnan akan meminta bantuan pada sang asisten, Antonio. Dengan bersusah payah, Antonio mencari buah mangga tersebut hingga mengelilingi pemukiman penduduk.Antonio berkeliling mencari pohon mangga yang sedang berbuah. Karena saat ini belum waktunya musim buah mangga, sehingga sangat sulit mencarinya. Hingga sore hari, Antonio belum menemukan pohon mangga yang sedang berbuah. Antonio sampai menelusuri jalan hingga memasuki sebuah perkampungan.Tiba-tiba matanya melihat sebuah pohon mangga yang berada di depan sebuah rumah yang sangat sederhana. Lalu Antonio pun turun dari mobilnya dan menuju ke
Shelia yang pada saat itu tengah menaiki sebuah kereta api, terlihat sedang melamun. Ia menuju ke sebuah kota kecil. Shelia sengaja memilih kota yang terpencil, agar dia merasa nyaman dan tidak mudah untuk dicari oleh Adnan ataupun orang suruhannya.Shelia melangkahkan kakinya menuju ke sebuah ruko yang di depannya terdapat plang, yang tertera tulisan 'Ruko ini disewakan'. Shelia menatap dari kejauhan, ternyata ruko tersebut terlihat lumayan ramai karena tempatnya strategis. Lalu Shelia melangkahkan kakinya ke tempat tersebut, dan kebetulan sekali pemilik ruko tersebut masih ada di tempat itu. Shelia pun menghampirinya."Maaf, Bu, saya mau tanya, apakah ruko ini masih disewakan?" tanya Shelia."Ya, betul Mbak, ruko ini memang sedang saya sewakan," jawab pemilik ruko tersebut."Berapa, Bu, satu tahunnya?""Satu tahun 15 juta."Shelia memeriksa tasnya, lalu ia mengeluarkan sebuah kartu ATM. Di dalam kartu ATM itu terdapat sejumlah uang hasil tabungan Shelia, yang ia kumpulkan selama ini
Ketika pagi hari, kepala Shelia merasakan pusing dan akhirnya ia terjatuh pingsan di kamar mandi. Adnan yang pada saat itu sedang memasuki kamar Shelia, langsung menolongnya dan memanggil Dokter. Ketika diperiksa oleh Dokter, Dokter tersebut mengatakan bahwa Shelia positif hamil."Selamat, Tuan Adnan, istri Anda hamil," ucap sang Dokter.Shelia dan Adnan sangat terkejut mendengarnya. Apalagi Shelia, karena ia merasa tidak pernah berhubungan badan dengan lelaki, lalu mengapa bisa dia hamil? Sementara Adnan, otaknya sedang berpikir keras, apakah ini semua akibat perbuatannya yang selama ini telah menggagahi Shelia setiap malam dengan memberinya obat tidur dan tanpa sepengetahuan Shelia.Kini, Adnan sedang berpikir keras bagaimana caranya untuk menjelaskan kepada Shelia. Tetapi Adnan bingung harus berbuat apa dan mengatakan apa. Sementara Shelia, dia sudah menjerit histeris dan menangis karena Shelia merasa syok dan juga merasa sangat aneh, atas apa yang menimpanya.Dokter yang melihat s
Shelia melamun, hatinya sedang bertanya-tanya, pikirannya pun tidak tenang karena dia merasakan keanehan pada tubuhnya. Karena sudah beberapa malam ini, semenjak Adnan selalu menggagahinya secara diam-diam, maka ketika pagi harinya Shelia merasakan tubuhnya sakit dan area intinya pun sangat sakit."Apa yang terjadi padaku sebenarnya? Mengapa setiap aku bangun tidur tubuhku terasa remuk redam, sangat sakit, dan area sensitifku juga sakit seperti telah digagahi berkali-kali. Tetapi aku kan sudah tidak bekerja sebagai kupu-kupu malam lagi dan aku sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan laki-laki, tapi mengapa rasanya tubuhku seperti ini sama halnya seperti aku setelah selesai melayani para pelangganku," batin Shelia.Shelia bergegas membersihkan dirinya dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Karena Shelia tidak mengetahui bahwa dirinya telah melakukan hubungan suami istri, maka ia tidak pernah melakukan mandi wajib. Shelia hanya melakukan mandi biasa saja dan dia tetap