WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri

WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri

last update最終更新日 : 2022-05-31
作家:  Pipit Aisyafa完了
言語: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 評価. 1 レビュー
64チャプター
63.2Kビュー
読む
本棚に追加

共有:  

報告
あらすじ
カタログ
コードをスキャンしてアプリで読む

概要

Ibu Tunggal

Pengkhianatan

Wanita Kuat

Perselingkuhan

Drama

Pembalasan Dendam

Wisnu mengirim WA untuk Wita--Wanita simpanannya--siapa sangka malah nyasar ke Ainun hingga akhirnya si istri(Ainun) tahu jika suaminya telah bermain gila di belakangnya. Tentu dari WA nyasar itu, akhirnya Ainun membalongkar kebejadan suaminya yang ternyata tak hanya punya satu simpanan. Siapa lagi simpanan Wisnu selain Wita?

もっと見る

第1話

Salah Kirim

[Nanti malam gunakan gaun yang aku berikan ya, Sayang. Kamu memang paling cantik Wina, aku terpesona.] jawaban W* dari Mas Wisnu.

Aku terperanjat, bukankah tadi aku W* mengabarkan tentang Aira? Badan Aira panas hingga aku ingin membawanya kerumah sakit. Aku W* Mas Wisnu agar membatalkan bertemu klien malam ini. Namun ....

Tanpa menunggu lama aku segera menelfon Mas Wisnu. Dari seberang sana kudengar nada Mas Wisnu yang gugup.

"Siapa Wina, Mas?" tanyaku langsung membrondong begitu dia menerima telfonku.

"Wi-wina siapa, Dek?" tanyanya pura-pura.

"Jangan bohong ya, Mas! Kamu sendiri yang tadi pengirim pesan. Aku yakin kamu salah kirim dan pesan itu kamu kirim untuk Wina! Iya, kan?" cercaku.

Mas Wisnu segera mematikan telfon, setelah sebelumnya aku mendengar suara seorang perempuan mendekat dan memanggil dengan sebutan manja.

Aku harus segera selidiki ini, Mas Wisnu mulai main belakang. Aku harus mencari tahu. Namun sebelumnya aku harus bawa Aira kerumah sakit terlebih dahulu.

Aku pergi kerumah sakit diantar sopir pribadi, tak lupa mengajak Bik Uni agar nanti ketika pulang Aira bersama Bik Uni. Aku sengaja akan kekantor Mas Wisnu setelah dari rumah sakit.

Alhamdulilah, Aira hanya demam biasa. Hingga tak perlu upname dan hanya diberi obat saja.

"Bik, titip Aira ya. Aku ada urusan. Kalau ada apa-apa kabari aku. Aira cepat sembuh ya dan minum obatnya." kukecup kening bocah enam tahun itu lembut.

***

"Permisi, Mbak."

"Iya, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" resepsionis menyapa dengan ramah.

"Iya, Mbak. Saya ingin bertemu dengan Wina." 

"Oh, Mbak Wina, sebentar ya, Bu." benar dugaanku, kalau wanita bernama Wina memang satu kantor dengan Mas Wisnu.

"Kalau boleh tahu Wina di sini menjabat sebagai apa?" selidikku.

"Mbak Wina itu sekretaris Pak Ridho, Bu." 

Sekretaris? Pantas mereka berhubungan lewat chat karena tentu tempat mereka sedikit berjauhan. Mas Wisnu hanya staf marketing yang lebih banyak kerja dilapangan.

"Maaf, Bu. Mbak Wina sedang makan siang. Mungkin dia ada di kantin kantor. Ibu bisa menemuinya disana."

Aku hanya mengangguk, kulihat jam menunjukan pukul setengah 12. Pantas, karena ini jam makan siang.

Aku bergegas menuju kantin kantor, kebetulan memang aku tahu tempatnya karena sudah sering aku kesini. Namun untuk bertemu dengan Bang Ridho, dia adalah kakak sepupuku dan Mas Wisnu bisa bekerja di sini juga karena jasanya.

Kuamati beberapa orang, menelisik mencari keberadaan Wina, bagaimana aku bisa mengenali Wina? Sedangkan aku sendiri belum pernah melihatnya.

"Wina, kamu sudah lama menunggu?" tanya seorang laki-laki yang sangat kukenal, dia melewatiku, tapi tidak melihatku karena posisiku membelakanginya.

"Nggak kok, Mas. Baru saja!" wanita itu berdiri kemudian bercupika cupiki. Hatiku panas, bagai tersiram air mendidih.

Setelahnya mereka duduk tanpa melepaskan tangan satu dengan yang lainya. Jiwa liarku berontak, ingin sekali rasanya langsung menyambangi mereka dan menjambak rambut wanita yang lurus itu!

Sabar! Sabar, Ainun! Aku berusaha mendinginkan diriku sendiri.

Tak perlu dengan cara kasar, bermainlah dengan elegant. Kukeluarkan ponsel dan memotret mereka berdua. Bahkan aku memilih duduk dan merekam adegan-adegan romantis mereka yang tak tahu malu.

"Ehem ...." aku berdehem, Mas Wisnu kaget, bahkan langsung beranjak dari duduknya dan melepaskan tangan Wina.

"Ainun, ke-kenapa kamu disini?" tanya Mas Wisnu tergagap.

"Siapa dia, Mas. Aku menganggu ya?" tanyaku basa-basi.

"Oh ... Di-dia rekan kerjaku, Dek. Ayu namanya." Mas Wisnu berbohong.

"Wah ... Nama yang cantik, namun tak secantik kelakuannya. Ups! Maaf jangan tersingung aku cuma bercanda." aku menutup mulutku, kulirik Mas Wisnu sudah salah tingkah.

Wina terlihat bingung, bahkan ketika Mas Wisnu menyebutkan namanya sebagai Ayu, dia sebenarnya ingin protes.

"Kamu kesini ada perlu dengan Mas?" tanyanya.

"eee ... Ngga kok, aku kesini mau bertemu dengan Bang Ridho. Sebentar lagi dia juga datang," jawabku santai.

Aku tengah menyusun rencana, video rekaman tadi sudah kukirim pada Bang Ridho. Dia merespon baik dan berjanji akan memberi pelajaran pada mereka.

"Nah itu dia!" pekikku, melihat Bang Ridho sedang berjalan kearahku.

Kini wajah pucat Mas Wisnu tergambar jelas tak terkecuali Wina.

Siap-siaplah kalian akan menerima nasib karena telah berbuat curang, tak perlu cara kasar. Halus namun akan lebih menyakitkan.

もっと見る
次へ
ダウンロード

最新チャプター

読者の皆様へ

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

コメント

user avatar
Elang
baca yuk arti sebuah perbedaan
2022-06-15 23:02:55
2
64 チャプター
Salah Kirim
  [Nanti malam gunakan gaun yang aku berikan ya, Sayang. Kamu memang paling cantik Wina, aku terpesona.] jawaban WA dari Mas Wisnu. Aku terperanjat, bukankah tadi aku WA mengabarkan tentang Aira? Badan Aira panas hingga aku ingin membawanya kerumah sakit. Aku WA Mas Wisnu agar membatalkan bertemu klien malam ini. Namun .... Tanpa menunggu lama aku segera menelfon Mas Wisnu. Dari seberang sana kudengar nada Mas Wisnu yang gugup. "Siapa Wina, Mas?" tanyaku langsung membrondong begitu dia menerima telfonku. "Wi-wina siapa, Dek?" tanyanya pura-pura. "Jangan bohong ya, Mas! Kamu sendiri yang tadi pengirim pesan. Aku yakin kamu salah kirim dan pesan itu kamu kirim untuk Wina! Iya, kan?" cercaku. Mas Wisnu segera mematikan telfon, setelah sebelumnya aku mendengar suara seorang perempuan mendekat dan memanggil dengan sebutan manja.&n
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Strategi
"Hai, Ainun. Sudah lama menunggu?" tanya Bang Ridho mulai bersandiwara. "Enggak ko, Bang. Baru aja, iya kan, Mas?" aku beralih pandang pada Mas Wisnu. Ia gelagapan. "Eh, Wisnu, Wina kamu sedang makan siang?" tanya Bang Ridho. "I-iya, Pak. Ka-kami sed ...." "Loh, tadi kata Mas Wisnu dia namanya Ayu?" potongku saat Wina belum selesai mengatakan sesuatu. Bang Ridho mengerutkan kening, sedangkan Mas Wisnu kulihat salah tingkah. "Gimana si, Mas?" aku berdecik kesal. "A-anu, Dek. Sebenarnya aku tak terlalu paham namanya. Kita baru saja bertemu." bohongnya,"kebetulan kami tadi mau makan dan kursi penuh jadi .... "  "Lah, bukannya kamu sudah kenal dengan Wina sekretarisku. Bahkan setiap laporan yang masuk kan selalu melewatinya sebelum sampai ketanganku." kali ini Bang Ridho bersuara. Alih-alih berbo
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Kedatangan Wina
Bagai palu besar kembali menghantam hati ini. Sakit sekali. Setelah tadi sedikit lega jika mereka masih diambang batas dalam berselingkuh namun kembali harus aku telan pahitnya empedu untuk kedua kalinya. Haruskan aku muntahkan? Aku memang tak akan mentolerir Mas Wisnu untuk perselingkuhan ini, kukira ini hanya ujian hidupku berumah tangga. Kata orang tua, setiap rumah tangga akan diuji, baik itu orang ketiga, ataupun masalah finansial, aku sadar itu. Namun nyata sepertinya ini bukan ujian rumah tangga, diselisik dari realita, Mas Wisnu mungkin memang sengaja melakukan perselingkuhan ini. Serendah itu kah dia memandang sebuah pernikahan? Menodai janji suci yang ia ucapkan sendiri. Miris! "Mama ...." Aira mendekat, aku tersentak dari lamunanku yang melayang jauh, merutuki manusia-manusia tak berperasaan. "Aira, ada apa, Sayang? Apa kamu sudah sembuh?" tanyaku sambil langsung mencium pipi gembilnya.
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Kepulangan Wisnu
Setelah kepulangan Wina, aku masih berdiri mondar mandir diruang tamu, aku ingin segera Mas Wisnu pulang dan memberinya pelajaran.  Teganya dia mengkhianatiku ya Allah ... Kurang apa diriku ini, kuberi ia kepercayaan penuh, bahkan aku tak pernah menuntut nafkah lahir, gaji dia yang tak seberapa tak pernah kutanyai, semua aku sarankan untuk diberikan kepada ibu. Selain anak tunggal, Ibu yang sekarang tinggal seorang diri juga sering sakit-sakitan hingga memerlukan biaya untuk berobat, bahkan tak jarang aku memberi lagi uangku sendiri dari hasil rumah makanku. Aku berfikir jika Mas Wisnu harus bertangung jawab penuh pada Ibu semata wayangnya. Dia tinggal sendiri, tak mau di ajak kesini karena merasa kalau sebuah rumah tangga akan tenang tanpa orang ketiga. Walau itu Ibunya sendiri. Aku salut pada Ibu Mertua, dia begitu paham akan hal keharmonisan rumah tangga. Sayang ... Justru anaknya lah yang tak tahu adab, dia meny
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Mengusir
"I-ini kamu, Mas? Dengan siapa ini?" aku menunjukan HP kepada Mas Wisnu, masih berdering panggilan disana. Namun ketika akan aku geser tombol dial ternyata sudah lebih dulu mati, mungkin karena waktu tunggu habis. "Sini!" Mas Wisnu merebut HP dengan kasar. Akupun sampai kaget dengan sikap Mas Wisnu yang tiba-tiba merebut HPnya. "Jelaskan, Mas. Siapa dia? Siapa Nuri, nama yang tertera di sana?" selidikku dengan mata menatap penuh pada Mas Wisnu. Dia masih bergeming, wajahnya menampakan kecemasan. "Katakan, Mas!" bentakku, sungguh aku merasa emosi sekali, lagi-lagi harus di permainkan oleh suamiku sendiri. Lelah ya Allah .... "Di-dia Nuri, dia itu keponakan jauh Ibu, Dek. Kami kecil bersama dulu, belum lama kita bertemu dan saat ketemu itulah aku gendong anaknya dan dia minta foto. Ya ... Mungkin untuk mengobati rindu dia ... dia ... Memasangnya untuk foto profilnya." Mas Wisnu pan
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Perdebatan
Aku harus tau sebenar-benarnya siapa mereka. Aku tak suka jika hanya praduga, pokoknya aku harus benar-benar tahu ada hubungan apa mereka dengan Mas Wisnu. Apa benar yang di katakan Mas Wisnu bahwa mereka itu saudara sepupu. Aku akan tanya pada Ibu Mertua, benarkah Mas Wisnu punya saudara jauh? Aku juga harus punya foto mereka, agar mudah menunjukan pada Ibu. [Win, aku minta kamu bisa dapatkan foto wanita itu!] kembali kukirim WA pada Wina.  Dia pasti akan mencarinya, aku tak tahu bagaimana caranya. Namun nyatanya ia begitu cepat menemukan titik terang tentang wanita itu jadi aku tak ragukan kemampuannya untuk menjadi detektif. Masalah hubungannya dengan Mas Wisnu, aku tak peduli. Kiranya aku sudah memberi pelajaran yang akan ia ingat selamanya. Pasti akan perfikir dua kali untuk kembali berurusan dengan aku. Bisa-bisa ia tak akan bisa beli makanan untuk dirinya sendiri. "Hufh ... Ainun di lawan, Aku tak akan bar-ba
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Tersadar
Aroma minyak angin menyeruak, aku merasa kepalaku berat sekali, kubuka mata berlahan. Kulihat Dokter Luna, Bik Uni dan Bang Ridho berdiri tak jauh dari saat aku berbaring. Apa aku pingsan! "Syukurlah kamu sudah sadar, Nun." Bang Ridho berkata dengan tersenyum. "Aku kenapa?" tanyaku pada mereka. "Ibu hanya tertekan dan stres. Ibu ngga papa, sebaiknya kalau ada suatu masalah lebih baik diselesaikan jangan sampai seperti ini. Tak baik untuk kesehatan. Saya kasih resep vitamin. Nanti ditebus ya!" Aku mengangguk, dokter pamit dan diantar Bik Uni keluar. Aku berusaha duduk. "Kamu kenapa si? Sebaiknya kalau memang kamu merasa sakit, menangislah! Menangis bukan berarti cengeng, namun itu lebih baik untuk mengurangi sakitmu. Jangan kamu tekan yang berefek pada kesehatan." Aku hanya tersenyum kecut,"mungkin aku hanya butuh refresing, Bang. Biar ota
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Alasan
"Ini beberapa foto dia, Bu." Wina menunjukan beberapa foto Lastri yang tampak sendiri. Tunggu! "Coba kamu zoom, perbesar gambarnya!" aku melihat dengan segsama, sebuah foto Lastri yang tengah duduk pada sebuah kursi dengan meja didepannya. Benar, ini tak salah lagi, dia berada di Rumah makanku. Rumah Makan Sari Rasa, cabang parahyangan. Walau aku lama tak kesana, namun tak pangkling dengan dekorasi tempatnya. Rumah makan bernuansa pedesaan dengan bambu sebagai ciri khas Rumah makanku itu. Rumah makan yang kurintis sejak tujuh tahun yang lalu, saat kami belum lama menikah, Mas Wisnu yang masih bekerja sebagai supir pribadi membuat aku yang notaben-nya sarjana. Memilih merintis usaha kuliner karena hobiku yang suka memasak dan berkuliner, di samping itu juga turunan dari orang tuaku yang senang berbisnis dari pada harus bekerja pada orang lain. "Setinggi apapun jabatanmu di mana be
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Sakit perut
Siapkan air es disamping kamu untuk baca part ini, takutnya dari telinga keluar asap dan terjadi hal yang tak diinginkan ... Kabur, ah othornya. Selamat membaca PoV Wisnu. Sial! Gara-gara aku salah kirim WA untuk Wina terkirim ke Ainun. Sekarang berbuntut panjang. Ainun yang dulu percaya aku seratus persen kini mulai menaruh kecurigaan. Terlebih dia memergoki aku tengah makan dengan Wina. Gadis perawan yang bekerja sebagai sekretaris di Perusahaanku bekerja. Aku yang hanya staf marketing, berhasil membuatnya berbunga-bunga. Kemewahan tentunya yang membuatnya tahluk, namun sayang baru akan berjanji untuk menikahinya tahun depan. Hubungan kita sudah lebih dulu terkuak, bahkan sekarang dia di pecat. Kasian tentunya, tapi aku bersyukur karena posisiku aman. Aku masih punya Wina-Wina yang lain. Ada juga Lastri yang telah aku nikahi secara agama hampir empat tahun yang lalu. Beruntung
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
Ibu ikut andil
Dia pikir aku mudah tertipu, aku memang dulu sangat mempercayainya. Namun sekali ia berkhianat, aku tak akan percaya lagi. Terlebih ini sudah sangat mencurigakan. Ibu berkata sendiri kalau jatah bulanannya hanya tiga juta. Gila dia! Tega-teganya mengurangi jatah ibunya sendiri, sedangkan dia tahu bagaimana kondisi ibunya. Kulirik dia saat mengemudi mobil, ada raut kepanikan, setelah tadi aku paksa dia tanpa alasan. Yah ... Lucu saja! Pura-pura sakit perut saat akan di ajak kerumah ibu, sebelumnya baik-baik saja. Keringat sebesar jagung banyak berada di keningnya. Aneh!  "Kenapa, Mas? Kok keringetan gitu?" tanyaku penasaran melihat ia yang begitu kegerahan. Bahkan sekali-kali menarik kerah bajunya. "Ngga tau, Dek! Entah kenapa cuaca hari ini begitu panas. Bahkan Ace mobil saja kalah." Aku membelalakan mata, Ace yang begitu dingin dia bilang kalah.
last update最終更新日 : 2022-01-20
続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status