Share

20. Diajak Kerja

Esti

"Esti, ada Bu Endah." Aku meletakkan kembali setrika yang baru saja mau aku sambungkan kabelnya di colokan listrik.

"Ya, Pak." Aku bergegas keluar dari kamar. Bu Endah adalah tetanggaku di kampung. Ia akan terlihat tiga bulan sekali saat libur bekerja dari majikannya di Jakarta. Bu Endah memang spesialisasi ART di kota, sedangkan aku yang tamatan SMP dan baru lulus kursus menjahit ini, hanya bisa diam di rumah sambil menerima permak baju dari tetangga, walau tidak banyak.

"Eh, Bu Endah." Aku menyalaminya. Lalu mempersilakan wanita setengah baya itu duduk di kursi tamu.

"Lagi di rumah, Bu?" tanyaku berbasa-basi.

"Iya, saya ada perlu sama kamu, Es. Kamu mau gak kerja di Jakarta? Di rumah majikan saya."

"Loh, emangnya Bu Endah mau ke mana? Kenapa berhenti?"

"Suami saya kan sakit jantung. Bolak-balik ke rumah sakit, gak ada yang anter. Anak-anak pada kerja. Jadinya saya yang berhenti, tapi majikan saya gak ijinin saya berhenti kalau saya gak cariin pengganti saya. Kamu mau gak, Est
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status