Share

Bab 12

Judul: Undangan pernikahan suamiku.

Part: 12.

***

Menyerocos mulut Nia tanpa henti. Bahkan Mas Arifin seperti seeokor tikus yang siap diterkam kucing. Menununduk dan tak berani mengangkat wajah lagi.

Ini giliranku beraksi.

"Jadi ternyata yang Nia katakan adalah benar, Mas? Pernikahan kalian memang sudah direncanakan? Mas keterlaluan, pendusta dan mata keranjang," ucapku dengan memainkan nada suara agar terdengar sedih.

"Suami seperti Mas Arifin ini tidak akan puas dengan satu atau dua istri. Aku ingin memberi pelajaran pada senjatanya agar tak berani nakal di luaran lagi," sambung Nia.

Mataku melotot tak percaya mendengar ucapan Nia.

Dari tadi aku terus menahan tawa. Nia selain mudah dimanfaatkan, ternyata dia juga kejam.

Aku semakin bersemangat. Kulipat kedua tangan di dada, kini tinggal duduk manis menyaksikan adegan bak film drama rumah tangga.

"A--ampun!"

Mas Arifin lari terbirit-birit ke dalam kamar. Dikuncinya dan tak bisa Nia masuk.

Aku turut mengahmpiri untuk memberikan kunci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status