Home / Romansa / UNCLE BE MINE / 6 - Tekad Crystal

Share

6 - Tekad Crystal

Author: Di_evil
last update Last Updated: 2021-06-09 14:27:50

"Hiks."

"Kenapa aku harus selemah ini?"

Crystal sudah menangis hampir satu jam, belum ada niatan untuk berhenti. Kedua matanya bengkak. Wajah pun basah.

Perasaan Crystal sungguh berkecamuk. Ia kacau balau. Tidak akan bisa ditenangkan diri dengan sugesti baik apa pun.

Cinta pada Brandon menyakitkan. 

Penolakan yang diperoleh rasanya masih bisa ditahan. Lagi pula, pria itu sangatlah mustahil bisa mencintainya balik.

Brandon sudah menolak mentah-mentah. Bahkan, menegaskan bahwa mereka berdua adalah keluarga. Tidak akan ada hal lebih.

Crystal sudah menyiapkan diri dan segenap hatinya mengalami kekecewaan yang besar. Namun, tetap tak terbayang akan sangat menyesakkan dadanya.

Apalagi, saat tahu Brandon tengah dekat dengan seorang wanita. Perasaan Crystal semakin remuk dan hancur saja. 

Harusnya sejak dulu, bisa dilupakan cinta pada Brandon karena tidak akan ada jalan bahagia baginya. Namun, terus saja Crystal bersikeras mempertahankan perasaannya.

Kini, hasil buruk diperoleh. Tak bisa untuk dihindari. Tidak dapat juga akan diobati dalam waktu dekat. Sebuah kemustahilan.

"Crystal apa kau masih di sini?"

Suara Brandon. 

Dihapus cepat air matanya yang membasahi wajah. Tentu, enggan Brandon melihat ia menangis pilu. Pria itu akan simpati.

Crystal sedang tidak ingin menerima bentuk rasa kasihan Brandon. Lebih baik pria itu menunjukkan ketidakpedulian padanya. Atau kemarahan yang besar. Itu lebih bagus.

"Berhenti bersikap konyol, Keponakanku."

Crystal merasakan bagian dadanya semakin memanas, sebab ucapan Brandon Smith yang tak bisa diterima sampai kapan pun.

Ledakan emosi mungkin dapat terjadi, tetapi Crystal kembali berupaya menjalankan akal sehat dan pengaturan kesabarannya.

"Kau pasti mampu melupakan perasaaanmu padaku. Kembalilah menjadi keponakanku yang manis. Aku selalu menyayangimu."

Crystal langsung menepis tangan Brandon Smith, tak akan membiarkan pria berstatus sebagai paman angkatnya itu menyentuh atau sampai mengusap-usap rambut.

Crystal juga melangkah mundur untuk bisa menjaga jarak dengan Brandon. Jika terlalu dekat, maka kemungkinan kehilangan kendali diri sangatlah besar juga.

Dirinya tidak ingin sampai mencumbu pria itu yang berakhir dengan penolakan nanti. Enggan mempertaruhkan rasa malu serta semakin melukai hatinya sendiri.

"Kau bukan kriteriaku, Crys."

Kalimat singkat bernada tidak terlalu kasar, bahkan cenderung lembut. Namun, tetaplah mampu menyesakkan dada Crystal. Apalagi dilontarkan oleh orang yang ia sukai.

Ya, tidak perdana didengar hari ini. Bahkan, sudah berulang kali. Rasanya sudah kebal untuk mendapatkan penolakan Brandon.

"Aku menyukai perempuan yang be--"

"Perempuan muda, berusia sekitar 20-22 tahun." Crystal memotong dengan cepat.

"Sedangkan aku berumur sudah seperempat abad. Aku cukup tua dan tidak akan masuk menjadi kriteria utama wanita pilihanmu."

Crystal menyeringai meremehkan. "Ah, kau juga mencari wanita muda yang agresif dan berpengalaman di ranjang, 'kan?"

"Sedangkan aku masih belum pernah tidur dengan pria mana pun selama ini. Jadi, kau merasa aku akan sulit mengimbangimu."

"Aku bodoh karena aku ingin dirimu yang pertama bersamaku di ranjang, tapi kau sama sekali tidak tertarik denganku, Uncle."

Crystal berdecak sinis. Namun, kontras akan matanya yang sudah berkaca-kaca. Ia sendiri benci harus menunjukkan kemarahannya dengan cara seperti ini. Akan terlihat lemah.

"Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak dapat memberikanmu kesempatanmu untuk lebih menyukaiku, Crys. Itu adalah kesalahan."

Crystal menggeleng cepat. Pelupuk matanya kian banyak digenangi cairan bening, tetapi tak akan sampai mengeluarkan tangisan pilu di hadapan Brandon. 

"Kau akan tetap menjadi keponakanku, ti--"

"Dan, aku akan membuatmu pada akhirnya menyukaiku. Memintaku untuk menjadi milikmu seorang." Crystal berujar mantap.

"Aku pasti bersedia mengubah statusmu dari paman menjadi suamiku," imbuhnya.

…………………

Related chapters

  • UNCLE BE MINE   7 - Ketegangan Hubungan

    "Aku baru dua gelas. Kau sudah lebih. Aku tidak menyangka kau bisa menyaingiku.""Kau akan mengalahkan Brandon? Aku rasa kau tidak akan pernah bisa."Crystal menunda meminum vodka. Walau, permukaan gelas sudah menempel di bibir. Ia menaruh benda tersebut ke meja.Lalu, melemparkan tatapan tajam ke arah Erron. Menunjukkan bagaimana ia tak suka nama sang paman disebut.Crystal mendapatkan cengiran dari sahabat baik sebagai balasan. Erron memang hanya berniat bercanda. Namun, waktunya tidak tepat saat ini. Ia tak bernafsu berguyon."Aku minta maaf."Crystal menggeleng. "Bukan masalah.""Aku tidak mau kau begini. Kau tidak pandai minum. Kau pasti akan mabuk."Kepala digelengkan Crystal lagi. Tak sepatah keluar dari mulutnya. Walau, Erron pasti ingin dirinya mengatakan sesuatu. Namun, diam lebih menyenangkan bagi Crystal."Kapan kau akan berhenti minum, hmm?"Crystal mengangkat kedua bahu dan masih memandang ke a

    Last Updated : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   1 - Kesalahan Crystal

    Saat handphone berdering, Brandon segera berhenti melangkah. Ia berada di lorong menuju ruang kerja Crystal, keponakannya.Lekas diambil ponsel yang diletakkan dalam saku celana. Nama sang penelepon dibaca, sebelum menerima panggilan.Marriam Smith. Ibu angkatnya.Brandon tentu tak membuang waktu lagi. Ia segera mengangkat telepon. Sang ibu angkat langsung menyapa dengan suara lembut."Selamat siang juga, Mom," ujar Brandon sopan. Walau, ekspresinya tegang.Kemudian, Marriam Smith menanyakan soal keberadaannya dari seberang telepon."Aku sudah di kantor, Mom. Aku akan temui Crystal sekarang. Mom jangan khawatir."Ibu angkatnya sendiri tengah di Italia. Sudah dua minggu di sana untuk urusan bisnis. Disamping juga berlibur sebentar."Aku akan mengurus masalah ini, Mom."Brandon mantap menjawab dengan kalimat yang de

    Last Updated : 2021-06-07
  • UNCLE BE MINE   2 - Hiburan Brandon

    Brandon sudah menghabiskan dua porsi sushi karena ia memang cukup lapar. Dan, makanan japanese adalah favoritnya. Tidak akan mungkin Brandon habiskan sedikit.Crystal pun suka. Namun, keponakannya itu belum menyentuh ramen yang dipesan tadi. Diam melamun sembari memegang sumpit.Brandon sebenarnya ingin membiarkan. Ia merasa harus memberi ruang untuk Crystal. Akan tetapi, ia juga harus memastikan jika sang keponakan makan dengan baik.Crystal punya sedikit gangguan di lambung. Tentu, tidak bagus bagi kesehatan Crystal sendiri, saat pola makan berantakan.Brandon sudah berjanji juga pada sang ibu angkat untuk menjaga Crystal dengan baik. Ia akan lakukan penuh rasa tanggung jawab."Crys ...," panggilnya lembut. Posisi sudah lebih mendekat pada sang keponakan.Crystal menoleh dengan pancaran kedua mata sayu. Tak ada senyuman juga yang diperlihatkan seperti biasanya.

    Last Updated : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   3 - Pengakuan Rasa

    Crystal tidak benar-benar bisa jatuh tidur dengan lelap semalam. Ia terus saja dihantui oleh rasa bersalah atas kecerobohan serta ketidakbecusan dalam berbisnis.Crystal menganggap masalah yang sudah ditimbulkannya sebagai prestasi terburuk. Ia pun disadarkan dirinya begitu payah.Sangat bodoh dalam berbisnis. Apalagi, tak punya pengalaman banyak. Namun, ia telah merasa pintar, penuh keyakinan, dan juga percaya diri akan keputusan yang diambil.Crystal seperti mendapatkan ganjaran fatal atas keangkuhannya sendiri. Ia sadar pula bahwa kesombongan terlalu besar.Selama ini, terkhusus sejak mulai masuk ke dunia bisnis dan bergabung di perusahaan keluarga, Crystal memiliki ambisius besar untuk menyaingi Brandon semata.Ingin membuktikan diri pada pria itu jika dirinya punya kemampuan bagus. Akan bisa membantu menyukseskan bisnis keluarga.Tujuannya pun berbanding terbalik deng

    Last Updated : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   4 - Reaksi Brandon

    "Aku menyukaimu, Uncle." Crystal berucap dalam nada yang semakin mantap."Bukan suka kau sebagai pamanku. Bukan." Crystal pun mempertegas kembali."Aku menyukaimu sebagai seorang pria. Aku tidak salah mengartikan perasaanku.""Aku menyukaimu. Aku mencintai dirimu, Uncle." Crystal berucap begitu yakin.Kontras akan debaran jantung berdetak begitu kencang. Rasa gugup pun luar biasa menghantam. Dadanya juga sesak, kini.Crystal juga berkaca-kaca. Berusaha terus dikendalikan diri. Ia jelas enggan menangis. Terlalu dini. Apalagi, belum didapatkannya tanggapan dari Brandon.Crystal tidak mengharapkan bahwa ia akan memperoleh respons yang bagus. Mustahil terjadi. Sekalipun, tak pernah dibayangkan."Crys ...,""Ap ... Apa yang kau baru katakan itu? Kau pasti ingin bercanda saja bukan?"Crystal menggeleng pelan. Setitik ai

    Last Updated : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   5 - Menjaga Jarak

    Jadwal kerja Brandon benar-benar padat hari ini. Ada tiga rapat yang dihadiri. Tugas memeriksa sejumlah laporan masih harus dituntaskan. Namun, Brandon tak lembur.Akan dikerjakan di rumah. Tentu, setelah ia beristirahat sebentar. Mungkin dengan tidur dua jam sudah cukup mengurangi rasa lelah yang tengah menyelimutinya.Brandon memang tak punya waktu istirahat banyak. Setiap hari kurang dari lima jam. Namun, ia memanfaatkan dengan baik.Brandon berprinsip bahwa penting menjaga kesehatan mengindari sakit, walau sesibuk dan juga sepadat apa pun pekerjaannya.Tentu, tak hanya rasa capek yang mendera. Terkadang, kejenuhan juga muncul.Tidak akan pernah mudah tugas menjadi pemimpin perusahaan. Sang ibu sudah beri kepercayaan. Jadi, Brandon merasa harus menjalankan tugas sebaik mungkin."Uncle ...,"Tubuh Brandon langsung menegang karena mendengar panggilan Crys

    Last Updated : 2021-06-09

Latest chapter

  • UNCLE BE MINE   7 - Ketegangan Hubungan

    "Aku baru dua gelas. Kau sudah lebih. Aku tidak menyangka kau bisa menyaingiku.""Kau akan mengalahkan Brandon? Aku rasa kau tidak akan pernah bisa."Crystal menunda meminum vodka. Walau, permukaan gelas sudah menempel di bibir. Ia menaruh benda tersebut ke meja.Lalu, melemparkan tatapan tajam ke arah Erron. Menunjukkan bagaimana ia tak suka nama sang paman disebut.Crystal mendapatkan cengiran dari sahabat baik sebagai balasan. Erron memang hanya berniat bercanda. Namun, waktunya tidak tepat saat ini. Ia tak bernafsu berguyon."Aku minta maaf."Crystal menggeleng. "Bukan masalah.""Aku tidak mau kau begini. Kau tidak pandai minum. Kau pasti akan mabuk."Kepala digelengkan Crystal lagi. Tak sepatah keluar dari mulutnya. Walau, Erron pasti ingin dirinya mengatakan sesuatu. Namun, diam lebih menyenangkan bagi Crystal."Kapan kau akan berhenti minum, hmm?"Crystal mengangkat kedua bahu dan masih memandang ke a

  • UNCLE BE MINE   6 - Tekad Crystal

    "Hiks.""Kenapa aku harus selemah ini?"Crystal sudah menangis hampir satu jam, belum ada niatan untuk berhenti. Kedua matanya bengkak. Wajah pun basah.Perasaan Crystal sungguh berkecamuk. Ia kacau balau. Tidak akan bisa ditenangkan diri dengan sugesti baik apa pun.Cinta pada Brandon menyakitkan.Penolakan yang diperoleh rasanya masih bisa ditahan. Lagi pula, pria itu sangatlah mustahil bisa mencintainya balik.Brandon sudah menolak mentah-mentah. Bahkan, menegaskan bahwa mereka berdua adalah keluarga. Tidak akan ada hal lebih.Crystal sudah menyiapkan diri dan segenap hatinya mengalami kekecewaan yang besar. Namun, tetap tak terbayang akan sangat menyesakkan dadanya.Apalagi, saat tahu Brandon tengah dekat dengan seorang wanita. Perasaan Crystal semakin remuk dan hancur saja.Harusnya sejak dulu, bisa dilupakan cinta pada Brandon karena tidak akan ada jalan bahagia baginya. Namun, terus saja Crystal bersik

  • UNCLE BE MINE   5 - Menjaga Jarak

    Jadwal kerja Brandon benar-benar padat hari ini. Ada tiga rapat yang dihadiri. Tugas memeriksa sejumlah laporan masih harus dituntaskan. Namun, Brandon tak lembur.Akan dikerjakan di rumah. Tentu, setelah ia beristirahat sebentar. Mungkin dengan tidur dua jam sudah cukup mengurangi rasa lelah yang tengah menyelimutinya.Brandon memang tak punya waktu istirahat banyak. Setiap hari kurang dari lima jam. Namun, ia memanfaatkan dengan baik.Brandon berprinsip bahwa penting menjaga kesehatan mengindari sakit, walau sesibuk dan juga sepadat apa pun pekerjaannya.Tentu, tak hanya rasa capek yang mendera. Terkadang, kejenuhan juga muncul.Tidak akan pernah mudah tugas menjadi pemimpin perusahaan. Sang ibu sudah beri kepercayaan. Jadi, Brandon merasa harus menjalankan tugas sebaik mungkin."Uncle ...,"Tubuh Brandon langsung menegang karena mendengar panggilan Crys

  • UNCLE BE MINE   4 - Reaksi Brandon

    "Aku menyukaimu, Uncle." Crystal berucap dalam nada yang semakin mantap."Bukan suka kau sebagai pamanku. Bukan." Crystal pun mempertegas kembali."Aku menyukaimu sebagai seorang pria. Aku tidak salah mengartikan perasaanku.""Aku menyukaimu. Aku mencintai dirimu, Uncle." Crystal berucap begitu yakin.Kontras akan debaran jantung berdetak begitu kencang. Rasa gugup pun luar biasa menghantam. Dadanya juga sesak, kini.Crystal juga berkaca-kaca. Berusaha terus dikendalikan diri. Ia jelas enggan menangis. Terlalu dini. Apalagi, belum didapatkannya tanggapan dari Brandon.Crystal tidak mengharapkan bahwa ia akan memperoleh respons yang bagus. Mustahil terjadi. Sekalipun, tak pernah dibayangkan."Crys ...,""Ap ... Apa yang kau baru katakan itu? Kau pasti ingin bercanda saja bukan?"Crystal menggeleng pelan. Setitik ai

  • UNCLE BE MINE   3 - Pengakuan Rasa

    Crystal tidak benar-benar bisa jatuh tidur dengan lelap semalam. Ia terus saja dihantui oleh rasa bersalah atas kecerobohan serta ketidakbecusan dalam berbisnis.Crystal menganggap masalah yang sudah ditimbulkannya sebagai prestasi terburuk. Ia pun disadarkan dirinya begitu payah.Sangat bodoh dalam berbisnis. Apalagi, tak punya pengalaman banyak. Namun, ia telah merasa pintar, penuh keyakinan, dan juga percaya diri akan keputusan yang diambil.Crystal seperti mendapatkan ganjaran fatal atas keangkuhannya sendiri. Ia sadar pula bahwa kesombongan terlalu besar.Selama ini, terkhusus sejak mulai masuk ke dunia bisnis dan bergabung di perusahaan keluarga, Crystal memiliki ambisius besar untuk menyaingi Brandon semata.Ingin membuktikan diri pada pria itu jika dirinya punya kemampuan bagus. Akan bisa membantu menyukseskan bisnis keluarga.Tujuannya pun berbanding terbalik deng

  • UNCLE BE MINE   2 - Hiburan Brandon

    Brandon sudah menghabiskan dua porsi sushi karena ia memang cukup lapar. Dan, makanan japanese adalah favoritnya. Tidak akan mungkin Brandon habiskan sedikit.Crystal pun suka. Namun, keponakannya itu belum menyentuh ramen yang dipesan tadi. Diam melamun sembari memegang sumpit.Brandon sebenarnya ingin membiarkan. Ia merasa harus memberi ruang untuk Crystal. Akan tetapi, ia juga harus memastikan jika sang keponakan makan dengan baik.Crystal punya sedikit gangguan di lambung. Tentu, tidak bagus bagi kesehatan Crystal sendiri, saat pola makan berantakan.Brandon sudah berjanji juga pada sang ibu angkat untuk menjaga Crystal dengan baik. Ia akan lakukan penuh rasa tanggung jawab."Crys ...," panggilnya lembut. Posisi sudah lebih mendekat pada sang keponakan.Crystal menoleh dengan pancaran kedua mata sayu. Tak ada senyuman juga yang diperlihatkan seperti biasanya.

  • UNCLE BE MINE   1 - Kesalahan Crystal

    Saat handphone berdering, Brandon segera berhenti melangkah. Ia berada di lorong menuju ruang kerja Crystal, keponakannya.Lekas diambil ponsel yang diletakkan dalam saku celana. Nama sang penelepon dibaca, sebelum menerima panggilan.Marriam Smith. Ibu angkatnya.Brandon tentu tak membuang waktu lagi. Ia segera mengangkat telepon. Sang ibu angkat langsung menyapa dengan suara lembut."Selamat siang juga, Mom," ujar Brandon sopan. Walau, ekspresinya tegang.Kemudian, Marriam Smith menanyakan soal keberadaannya dari seberang telepon."Aku sudah di kantor, Mom. Aku akan temui Crystal sekarang. Mom jangan khawatir."Ibu angkatnya sendiri tengah di Italia. Sudah dua minggu di sana untuk urusan bisnis. Disamping juga berlibur sebentar."Aku akan mengurus masalah ini, Mom."Brandon mantap menjawab dengan kalimat yang de

DMCA.com Protection Status