Beranda / Romansa / UNCLE BE MINE / 1 - Kesalahan Crystal

Share

UNCLE BE MINE
UNCLE BE MINE
Penulis: Di_evil

1 - Kesalahan Crystal

Penulis: Di_evil
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-07 17:56:08

Saat handphone berdering, Brandon segera berhenti melangkah. Ia berada di lorong menuju ruang kerja Crystal, keponakannya.

Lekas diambil ponsel yang diletakkan dalam saku celana. Nama sang penelepon dibaca, sebelum menerima panggilan.

Marriam Smith. Ibu angkatnya.

Brandon tentu tak membuang waktu lagi. Ia segera mengangkat telepon. Sang ibu angkat langsung menyapa dengan suara lembut.

"Selamat siang juga, Mom," ujar Brandon sopan. Walau, ekspresinya tegang.

Kemudian, Marriam Smith menanyakan soal keberadaannya dari seberang telepon.

"Aku sudah di kantor, Mom. Aku akan temui Crystal sekarang. Mom jangan khawatir."

Ibu angkatnya sendiri tengah di Italia. Sudah dua minggu di sana untuk urusan bisnis. Disamping juga berlibur sebentar.

"Aku akan mengurus masalah ini, Mom."

Brandon mantap menjawab dengan kalimat yang demikian, manakala sang ibu angkat bertanya bagaimana upaya akan dilakukan dalam menghadapi masalah perusahaan.

Ya, soal kerugian kerja sama dengan mitra luar negeri yang ditangani oleh Crystal. Kontrak merugikan bagi bisnis mereka.

"Jangan khawatir seperti aku bilang tadi, Mom. Aku akan bisa mengatasi masalah ini."

Brandon yang tadinya memasang ekspresi serius, kini sedikit tersenyum. Bahkan juga, tertawa. Walau, dikeluarkan sebentar. Tidak sampai lima detik sudah diredamnya.

"Mom bersenang-senanglah di sana. Untuk urusan Crystal, serahkan padaku."

Saat melihat sang keponakan keluar dari ruangan, Brandon pun ingin segera akhiri sambungan telepon dengan sang ibu. Harus diajaknya Crystal secepat mungkin.

"Mom. Sampai jumpa." Brandon pun berujar sopan. Lalu, panggilan disudahi.

Handphone lekas dimasukkan ke dalam saku celana. Kemudian, Brandon berjalan dengan langkah cepat mendekati Crystal.

Dalam hitungan detik saja, sudah berhasil berdiri di hadapan sang keponakan. Crystal tentu dibuatnya berhenti berjalan.

Saat, tatapan sang keponakan sudah beradu dengannya, maka ditunjukkan senyuman.

Sementara, kedua tangan Brandon bergerak ke masing-masing bahu Crystal. Lalu, diberi remasan yang halus. Bentuk dukungannya.

"Tidak apa-apa." Brandon berucap dengan tegas, namun tetap dialunkan lembut.

"Kau bisa menganggapnya sebagai pelajaran berharga untuk kedepan, Crys."

Brandon tersenyum tulus. "Aku dan Mom tidak akan marah. Percayalah."

Tak menunggu balasan Crystal, Brandon pun segera merangkul pundak sang keponakan.

Lantas, mereka berdua berjalan beriringan. Brandon akan mengajak Crystal kembali ke ruangan kerja. Mereka lebih nyaman bicara di sana berdua, tanpa ada staf mendengar.

Crystal tidak menunjukkan penolakan. Tak juga mengatakan apa-apa. Namun, telinga Brandon menangkap jelas suara tangisan sang keponakan. Rangkulan pun dieratkan.

Setelah berhasil masuk ke dalam ruangan kerja Crystal dan penutup pintu, barulah Brandon memberikan pelukannya.

Cara ampuh dalam upaya menenangkan sang keponakan. Brandon enggan melihat Crystal kian kencang menangis ataupun bersedih. Ia tidak akan pernah tega.

"Maafkan aku."

Dua patah kata bernada sangat lirih yang Crystal lontarkan dengan suara pelan, masih bisa didengar jelas oleh Brandon. Ia pun mengencangkan dekapannya.

"Kami sudah memaafkanmu, Crys."

"Kami menganggapnya sebagai kesalahan yang tidak besar. Walaupun, kerugian harus ditanggung perusahaan tidak sedikit."

Crystal mengangkat kepala agar dirinya bisa beradu pandang dengan mata Brando. Lalu, ia menggeleng. "Aku akan ganti rugi."

"Tabungan dan dana investasiku sangatlah cukup untuk mengganti uang perusahaan."

"Begitulah caraku bertanggung jawab atas kerugian yang aku sebabkan." Crystal pun mempertegas.

"Baiklah, Crys. Lakukan apa maumu."

Brandon menatap lekat. "Aku bangga kau mau bertanggung jawab atas kesalahanmu."

Brandon lalu menghapus jejak air mata di pipi sang keponakan. "Ada dana tambahan yang harus kau bayarkan padaku, Crys."

Brandon tersenyum lebar melihat ekspresi kebingungan keponakannya. "Kau harus mentraktirku makan siang."

"Dengan begitu, aku akan tutup mulut dan tidak menceritakan pada Mom soal uang investasimu untuk membayar kerugian."

Bab terkait

  • UNCLE BE MINE   2 - Hiburan Brandon

    Brandon sudah menghabiskan dua porsi sushi karena ia memang cukup lapar. Dan, makanan japanese adalah favoritnya. Tidak akan mungkin Brandon habiskan sedikit.Crystal pun suka. Namun, keponakannya itu belum menyentuh ramen yang dipesan tadi. Diam melamun sembari memegang sumpit.Brandon sebenarnya ingin membiarkan. Ia merasa harus memberi ruang untuk Crystal. Akan tetapi, ia juga harus memastikan jika sang keponakan makan dengan baik.Crystal punya sedikit gangguan di lambung. Tentu, tidak bagus bagi kesehatan Crystal sendiri, saat pola makan berantakan.Brandon sudah berjanji juga pada sang ibu angkat untuk menjaga Crystal dengan baik. Ia akan lakukan penuh rasa tanggung jawab."Crys ...," panggilnya lembut. Posisi sudah lebih mendekat pada sang keponakan.Crystal menoleh dengan pancaran kedua mata sayu. Tak ada senyuman juga yang diperlihatkan seperti biasanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   3 - Pengakuan Rasa

    Crystal tidak benar-benar bisa jatuh tidur dengan lelap semalam. Ia terus saja dihantui oleh rasa bersalah atas kecerobohan serta ketidakbecusan dalam berbisnis.Crystal menganggap masalah yang sudah ditimbulkannya sebagai prestasi terburuk. Ia pun disadarkan dirinya begitu payah.Sangat bodoh dalam berbisnis. Apalagi, tak punya pengalaman banyak. Namun, ia telah merasa pintar, penuh keyakinan, dan juga percaya diri akan keputusan yang diambil.Crystal seperti mendapatkan ganjaran fatal atas keangkuhannya sendiri. Ia sadar pula bahwa kesombongan terlalu besar.Selama ini, terkhusus sejak mulai masuk ke dunia bisnis dan bergabung di perusahaan keluarga, Crystal memiliki ambisius besar untuk menyaingi Brandon semata.Ingin membuktikan diri pada pria itu jika dirinya punya kemampuan bagus. Akan bisa membantu menyukseskan bisnis keluarga.Tujuannya pun berbanding terbalik deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   4 - Reaksi Brandon

    "Aku menyukaimu, Uncle." Crystal berucap dalam nada yang semakin mantap."Bukan suka kau sebagai pamanku. Bukan." Crystal pun mempertegas kembali."Aku menyukaimu sebagai seorang pria. Aku tidak salah mengartikan perasaanku.""Aku menyukaimu. Aku mencintai dirimu, Uncle." Crystal berucap begitu yakin.Kontras akan debaran jantung berdetak begitu kencang. Rasa gugup pun luar biasa menghantam. Dadanya juga sesak, kini.Crystal juga berkaca-kaca. Berusaha terus dikendalikan diri. Ia jelas enggan menangis. Terlalu dini. Apalagi, belum didapatkannya tanggapan dari Brandon.Crystal tidak mengharapkan bahwa ia akan memperoleh respons yang bagus. Mustahil terjadi. Sekalipun, tak pernah dibayangkan."Crys ...,""Ap ... Apa yang kau baru katakan itu? Kau pasti ingin bercanda saja bukan?"Crystal menggeleng pelan. Setitik ai

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   5 - Menjaga Jarak

    Jadwal kerja Brandon benar-benar padat hari ini. Ada tiga rapat yang dihadiri. Tugas memeriksa sejumlah laporan masih harus dituntaskan. Namun, Brandon tak lembur.Akan dikerjakan di rumah. Tentu, setelah ia beristirahat sebentar. Mungkin dengan tidur dua jam sudah cukup mengurangi rasa lelah yang tengah menyelimutinya.Brandon memang tak punya waktu istirahat banyak. Setiap hari kurang dari lima jam. Namun, ia memanfaatkan dengan baik.Brandon berprinsip bahwa penting menjaga kesehatan mengindari sakit, walau sesibuk dan juga sepadat apa pun pekerjaannya.Tentu, tak hanya rasa capek yang mendera. Terkadang, kejenuhan juga muncul.Tidak akan pernah mudah tugas menjadi pemimpin perusahaan. Sang ibu sudah beri kepercayaan. Jadi, Brandon merasa harus menjalankan tugas sebaik mungkin."Uncle ...,"Tubuh Brandon langsung menegang karena mendengar panggilan Crys

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   6 - Tekad Crystal

    "Hiks.""Kenapa aku harus selemah ini?"Crystal sudah menangis hampir satu jam, belum ada niatan untuk berhenti. Kedua matanya bengkak. Wajah pun basah.Perasaan Crystal sungguh berkecamuk. Ia kacau balau. Tidak akan bisa ditenangkan diri dengan sugesti baik apa pun.Cinta pada Brandon menyakitkan.Penolakan yang diperoleh rasanya masih bisa ditahan. Lagi pula, pria itu sangatlah mustahil bisa mencintainya balik.Brandon sudah menolak mentah-mentah. Bahkan, menegaskan bahwa mereka berdua adalah keluarga. Tidak akan ada hal lebih.Crystal sudah menyiapkan diri dan segenap hatinya mengalami kekecewaan yang besar. Namun, tetap tak terbayang akan sangat menyesakkan dadanya.Apalagi, saat tahu Brandon tengah dekat dengan seorang wanita. Perasaan Crystal semakin remuk dan hancur saja.Harusnya sejak dulu, bisa dilupakan cinta pada Brandon karena tidak akan ada jalan bahagia baginya. Namun, terus saja Crystal bersik

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • UNCLE BE MINE   7 - Ketegangan Hubungan

    "Aku baru dua gelas. Kau sudah lebih. Aku tidak menyangka kau bisa menyaingiku.""Kau akan mengalahkan Brandon? Aku rasa kau tidak akan pernah bisa."Crystal menunda meminum vodka. Walau, permukaan gelas sudah menempel di bibir. Ia menaruh benda tersebut ke meja.Lalu, melemparkan tatapan tajam ke arah Erron. Menunjukkan bagaimana ia tak suka nama sang paman disebut.Crystal mendapatkan cengiran dari sahabat baik sebagai balasan. Erron memang hanya berniat bercanda. Namun, waktunya tidak tepat saat ini. Ia tak bernafsu berguyon."Aku minta maaf."Crystal menggeleng. "Bukan masalah.""Aku tidak mau kau begini. Kau tidak pandai minum. Kau pasti akan mabuk."Kepala digelengkan Crystal lagi. Tak sepatah keluar dari mulutnya. Walau, Erron pasti ingin dirinya mengatakan sesuatu. Namun, diam lebih menyenangkan bagi Crystal."Kapan kau akan berhenti minum, hmm?"Crystal mengangkat kedua bahu dan masih memandang ke a

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09

Bab terbaru

  • UNCLE BE MINE   7 - Ketegangan Hubungan

    "Aku baru dua gelas. Kau sudah lebih. Aku tidak menyangka kau bisa menyaingiku.""Kau akan mengalahkan Brandon? Aku rasa kau tidak akan pernah bisa."Crystal menunda meminum vodka. Walau, permukaan gelas sudah menempel di bibir. Ia menaruh benda tersebut ke meja.Lalu, melemparkan tatapan tajam ke arah Erron. Menunjukkan bagaimana ia tak suka nama sang paman disebut.Crystal mendapatkan cengiran dari sahabat baik sebagai balasan. Erron memang hanya berniat bercanda. Namun, waktunya tidak tepat saat ini. Ia tak bernafsu berguyon."Aku minta maaf."Crystal menggeleng. "Bukan masalah.""Aku tidak mau kau begini. Kau tidak pandai minum. Kau pasti akan mabuk."Kepala digelengkan Crystal lagi. Tak sepatah keluar dari mulutnya. Walau, Erron pasti ingin dirinya mengatakan sesuatu. Namun, diam lebih menyenangkan bagi Crystal."Kapan kau akan berhenti minum, hmm?"Crystal mengangkat kedua bahu dan masih memandang ke a

  • UNCLE BE MINE   6 - Tekad Crystal

    "Hiks.""Kenapa aku harus selemah ini?"Crystal sudah menangis hampir satu jam, belum ada niatan untuk berhenti. Kedua matanya bengkak. Wajah pun basah.Perasaan Crystal sungguh berkecamuk. Ia kacau balau. Tidak akan bisa ditenangkan diri dengan sugesti baik apa pun.Cinta pada Brandon menyakitkan.Penolakan yang diperoleh rasanya masih bisa ditahan. Lagi pula, pria itu sangatlah mustahil bisa mencintainya balik.Brandon sudah menolak mentah-mentah. Bahkan, menegaskan bahwa mereka berdua adalah keluarga. Tidak akan ada hal lebih.Crystal sudah menyiapkan diri dan segenap hatinya mengalami kekecewaan yang besar. Namun, tetap tak terbayang akan sangat menyesakkan dadanya.Apalagi, saat tahu Brandon tengah dekat dengan seorang wanita. Perasaan Crystal semakin remuk dan hancur saja.Harusnya sejak dulu, bisa dilupakan cinta pada Brandon karena tidak akan ada jalan bahagia baginya. Namun, terus saja Crystal bersik

  • UNCLE BE MINE   5 - Menjaga Jarak

    Jadwal kerja Brandon benar-benar padat hari ini. Ada tiga rapat yang dihadiri. Tugas memeriksa sejumlah laporan masih harus dituntaskan. Namun, Brandon tak lembur.Akan dikerjakan di rumah. Tentu, setelah ia beristirahat sebentar. Mungkin dengan tidur dua jam sudah cukup mengurangi rasa lelah yang tengah menyelimutinya.Brandon memang tak punya waktu istirahat banyak. Setiap hari kurang dari lima jam. Namun, ia memanfaatkan dengan baik.Brandon berprinsip bahwa penting menjaga kesehatan mengindari sakit, walau sesibuk dan juga sepadat apa pun pekerjaannya.Tentu, tak hanya rasa capek yang mendera. Terkadang, kejenuhan juga muncul.Tidak akan pernah mudah tugas menjadi pemimpin perusahaan. Sang ibu sudah beri kepercayaan. Jadi, Brandon merasa harus menjalankan tugas sebaik mungkin."Uncle ...,"Tubuh Brandon langsung menegang karena mendengar panggilan Crys

  • UNCLE BE MINE   4 - Reaksi Brandon

    "Aku menyukaimu, Uncle." Crystal berucap dalam nada yang semakin mantap."Bukan suka kau sebagai pamanku. Bukan." Crystal pun mempertegas kembali."Aku menyukaimu sebagai seorang pria. Aku tidak salah mengartikan perasaanku.""Aku menyukaimu. Aku mencintai dirimu, Uncle." Crystal berucap begitu yakin.Kontras akan debaran jantung berdetak begitu kencang. Rasa gugup pun luar biasa menghantam. Dadanya juga sesak, kini.Crystal juga berkaca-kaca. Berusaha terus dikendalikan diri. Ia jelas enggan menangis. Terlalu dini. Apalagi, belum didapatkannya tanggapan dari Brandon.Crystal tidak mengharapkan bahwa ia akan memperoleh respons yang bagus. Mustahil terjadi. Sekalipun, tak pernah dibayangkan."Crys ...,""Ap ... Apa yang kau baru katakan itu? Kau pasti ingin bercanda saja bukan?"Crystal menggeleng pelan. Setitik ai

  • UNCLE BE MINE   3 - Pengakuan Rasa

    Crystal tidak benar-benar bisa jatuh tidur dengan lelap semalam. Ia terus saja dihantui oleh rasa bersalah atas kecerobohan serta ketidakbecusan dalam berbisnis.Crystal menganggap masalah yang sudah ditimbulkannya sebagai prestasi terburuk. Ia pun disadarkan dirinya begitu payah.Sangat bodoh dalam berbisnis. Apalagi, tak punya pengalaman banyak. Namun, ia telah merasa pintar, penuh keyakinan, dan juga percaya diri akan keputusan yang diambil.Crystal seperti mendapatkan ganjaran fatal atas keangkuhannya sendiri. Ia sadar pula bahwa kesombongan terlalu besar.Selama ini, terkhusus sejak mulai masuk ke dunia bisnis dan bergabung di perusahaan keluarga, Crystal memiliki ambisius besar untuk menyaingi Brandon semata.Ingin membuktikan diri pada pria itu jika dirinya punya kemampuan bagus. Akan bisa membantu menyukseskan bisnis keluarga.Tujuannya pun berbanding terbalik deng

  • UNCLE BE MINE   2 - Hiburan Brandon

    Brandon sudah menghabiskan dua porsi sushi karena ia memang cukup lapar. Dan, makanan japanese adalah favoritnya. Tidak akan mungkin Brandon habiskan sedikit.Crystal pun suka. Namun, keponakannya itu belum menyentuh ramen yang dipesan tadi. Diam melamun sembari memegang sumpit.Brandon sebenarnya ingin membiarkan. Ia merasa harus memberi ruang untuk Crystal. Akan tetapi, ia juga harus memastikan jika sang keponakan makan dengan baik.Crystal punya sedikit gangguan di lambung. Tentu, tidak bagus bagi kesehatan Crystal sendiri, saat pola makan berantakan.Brandon sudah berjanji juga pada sang ibu angkat untuk menjaga Crystal dengan baik. Ia akan lakukan penuh rasa tanggung jawab."Crys ...," panggilnya lembut. Posisi sudah lebih mendekat pada sang keponakan.Crystal menoleh dengan pancaran kedua mata sayu. Tak ada senyuman juga yang diperlihatkan seperti biasanya.

  • UNCLE BE MINE   1 - Kesalahan Crystal

    Saat handphone berdering, Brandon segera berhenti melangkah. Ia berada di lorong menuju ruang kerja Crystal, keponakannya.Lekas diambil ponsel yang diletakkan dalam saku celana. Nama sang penelepon dibaca, sebelum menerima panggilan.Marriam Smith. Ibu angkatnya.Brandon tentu tak membuang waktu lagi. Ia segera mengangkat telepon. Sang ibu angkat langsung menyapa dengan suara lembut."Selamat siang juga, Mom," ujar Brandon sopan. Walau, ekspresinya tegang.Kemudian, Marriam Smith menanyakan soal keberadaannya dari seberang telepon."Aku sudah di kantor, Mom. Aku akan temui Crystal sekarang. Mom jangan khawatir."Ibu angkatnya sendiri tengah di Italia. Sudah dua minggu di sana untuk urusan bisnis. Disamping juga berlibur sebentar."Aku akan mengurus masalah ini, Mom."Brandon mantap menjawab dengan kalimat yang de

DMCA.com Protection Status