Share

3 - Harapan Elea

Penulis: ATHA81
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-28 20:00:02

"Udah baikan?" Tanya Geff tak mendengar isak tangis Elea.

Elea melepaskan diri dari pelukan Geff, gadis itu sedikit malu karena menangis di depan Geff. Ditambah kondisi mukanya yang bengkak sehabis menangis. Elea hanya berharap make up-nya tidak luntur.

"Ke hotel ya?" Lanjut Geff membujuk gadis itu agar mau kembali ke tempat pernikahannya.

"Gak mau, males jalan." Elea menggelengkan kepalanya dengan mulut mengerucut.

"Gue gendong." Bujuk Geff lagi.

"Yey!" kata Elea antusias. Gadis itu menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri dengan riang.

Geff melihat respon Elea hanya bisa tersenyum. Lagi dan lagi dia tak habis pikir mengapa Eric bisa meninggalkan gadis selucu ini. Andai Geff yang bertemu Elea terlebih dahulu, mungkin mereka-. Ah sudahlah Geff.

"Siniin dulu sepatunya." Geff menyodorkan tangannya.

Elea memicingkan matanya ke arah Geff. Jodohnya ini ganteng sih, tapi kok pelit banget. Masa belum ada satu hari sepatu dipinjamkan udah diminta kembali. Tapi, tak apalah cinta itu buta dan tuli.

"Gak ikhlas ya ngasih ke aku? Baru dikasih udah diminta," ujar Elea.

Geff menghembuskan nafasnya pelan tak tau untuk keberapa kalinya hari ini. Berbicara dengan calon adik iparnya ini memang menguras energi dan mental.

"Ya lo kan gue gendong. Daripada itu sepatu gak guna di kaki lo, mending gue pake," ucap Geff sesabar mungkin.

Gadis itu melebarkan senyum di wajahnya. Tuh kan, dia yang salah, jodohnya ini sempurna. Ganteng, tinggi, baik hati, dan tidak pelit. Minus statusnya, yaitu kakak Eric. Tapi, Elea tak peduli.

"Oh iya ya. Ehehe nih." Elea melepaskan sepatunya lalu meletakkan di depan Geff. Laki-laki itu langsung memakai sepatunya.

Geff maju mendekati Elea, membalik badan, dan merendahkan tubuhnya. Elea mengernyitkan dahinya, Geff mau apa?

"Ayo naik." Laki-laki itu menepuk punggungnya kode agar Elea segera naik.

"Kok gak gendong depan?" Gadis itu masih diam di tempat, tidak mau naik ke atas punggung Geff. Elea tidak suka berada di belakang Geff, dia tidak bisa menikmati wajah tampan jodohnya itu.

Geff menegakkan tubuhnya, lalu membalik badannya, dan menatap Elea dengan lekat.

"Lo berat," ucap Geff.

"Ih aku gak berat." Elea menghentakkan kakinya pelan. Dirinya merasa dihina oleh jodohnya sendiri. Tak apa, Elea sabar asal itu Geff.

Gadis itu hendak menarik resleting gaunnya yang berada di belakang, tapi sebelum terlaksana sudah dihentikan Geff.

"Eh lo mau ngapain?" Kaget Geff dengan menggenggam tangan Elea yang tadi hendak melepaskan gaunnya.

"Copot gaunnya, biar kamu tau yang berat itu gaun," jawab Elea dengan enteng. Emang apa salah gadis itu. Dirinya memakai baju di dalam walaupun sangat pendek. Tapi kan biar Geff tergoda, mungkin.

"Gue tau lo gila, tapi gak gini juga dong." Geff menepuk bahu Elea pelan agar gadis itu segera sadar dari kegilaannya.

"Terus gimana? Aku maunya gendong depan." Tanya Elea cuman formalitas. Gadis itu tau Geff tidak bisa menolaknya sekarang.

"Ok fine." Putus Geff.

Laki laki itu mendekati Elea lalu menggendongnya ala bridal style. Geff melirik Elea yang berada digendongannya tengah tersenyum-senyum. Entah apa yang dipikirkan gadis itu.

Sedangkan Elea, gadis itu bersyukur kepada Tuhan telah mempertemukannya dengan jodoh yang selalu ia minta. Mimpi yang dia nantikan tak sepenuhnya hancur hari ini, malah mungkin akan berakhir lebih bahagia walaupun dengan cara yang berbeda.

"Ngapain liat liat? Merem!" Suruh Geff kepada Elea. Entah kenapa Geff menjadi gugup ditatap gadis itu. Geff juga merasa hari ini panas padahal masih pagi.

"Liat jodohku ternyata emang ganteng banget ya." Elea mengangkat tangannya lalu mengelus pipi Geff pelan. Laki-laki itu tak menunjukkan penolakan, malah semakin menatap wajah Elea.

"Ehem, terserah." Geff mengembalikan kesadarannya setelah beberapa saat terlena dengan elusan Elea di pipinya.

Elea tak mengalihkan pandangannya sedikit pun ke arah lain. Gadis itu perlu merekam wajah Geff sebanyak mungkin di otaknya. Dia tak tahu apa akhir mimpi ini.

"Lho mas kawin lari?" tanya satpam yang melihat laki-laki menggendong wanita memakai gaun pernikahan.

"Gak, ini jalan kok." Elea menggelengkan kepalanya pelan, satpam kompleknya ternyata aneh ya. Orang jelas jelas jalan. Kapan-kapan dia harus ngobrol sama satpam kompleknya ini, menambah teman.

Elea memang baru saja pindah ke komplek ini satu minggu yang lalu. Rumah di komplek ini merupakan kado pernikahan dari kedua orangtuanya, makanya Elea belum mengenal satpam aneh itu.

"Diem." Bisik Geff agar Elea tak mengucapkan kalimat-kalimat aneh. Laki-laki itu tidak mau dicurigai membawa kabur calon istri orang lain.

"Bukan pak, ini kakinya keseleo, jadi harus digendong," bohong Geff. Kalau Geff berbicara apa adanya, bisa satu hari mereka bercerita.

Elea yang mendengar kebohongan Geff menggelengkan kepalanya pelan. Sepertinya setelah Geff memperbolehkannya berbicara, Elea akan menceramahi jodohnya itu tentang dampak dari berbohong kata mamahnya.

"Duluan ya pak. Acaranya mau mulai." Lanjut Geff berjalan cepat menuju mobilnya. Harusnya tadi dia parkir di depan rumah Elea saja.

"Lo kok diem?" Tanya Geff telah duduk di kursi pengemudi.

"Tadi disuruh diem, sekarang boleh ngomong?" Tanya Elea. Geff ini aneh, tadi menyuruh diam, sekarang Elea diam malah ditanya.

"Boleh." jawab Geff tersenyum kecil. Elea melihat senyum itu, gadis itu ingin sekali mencium pipi Geff yang menggemaskan.

"Bapaknya aneh ya Geff. Padahal kita jelas-jelas jalan, kok dibilang lari. Mana apa tadi katanya, 'kawin lari'? Emang bisa?" Tanya Elea setelah mengumpulkan pertanyaannya karena tadi disuruh Geff diam.

"Huft, gini ya gue jelasin. Kawin lari itu bukan lo kawin sambil lari. Tapi, lo nikah tanpa restu orang tua, jadi kayak lari dari ortu lo." Geff menerangkan dengan sesimpel mungkin agar dapat dimengerti otak Elea.

Elea mengangguk-anggukan kepalanya. Jadi maksud 'kawin lari' di sinetron yang mamahnya tonton adalah itu. Gadis itu pikir nikah sambil lari lari. Bagus, anaknya pasti akan pintar seperti Geff.

"Oo gitu. Berarti nanti kamu harus minta restu mamah papah aku dulu Geff." Simpul Elea setelah mendengar penjelasan dari jodohnya.

"Ngapain?" Tanya Geff melirik Elea sekilas karena harus fokus kepada jalanan.

"Kan kamu mau nikahin aku," jawab Elea menatap Geff dari samping.

"Ini jauh lho dari hotel. Lo tadi bisa sampe rumah pake apa? Mana nyeker gitu." Tanya Geff mengalihkan pembicaraan.

"Aku tadi bawa uang 200 terus naik taksi sampe rumah," jawab Elea pelan. Gadis itu tau Geff mengalihkan pembicaraan mereka.

"Mana uangnya?" Tanya Geff tak percaya. Jika Geff yang ditinggal nikah, mana bisa laki-laki itu memikirkan uang. Elea ada sisi warasnya ternyata.

"Gak ada. Aku kasih ke abangnya semua. Ribet bawa kembalian tau."

Geff menganggukkan kepalanya. Ini baru Elea. Masih ada sisi gilanya sedikit.

"Lo beneran bawa uang kan? Gak kabur?" Tanya Geff sekali lagi untuk memastikan.

"Ish beneran tau. Gak percaya banget."

Elea melipat tangannya di atas dada, bibir gadis itu mengerucut. Kenapa Geff terlihat meragukannya. Walaupun Elea berada di masa yang sulit, dia masih mengingat untuk membawa uang.

"Iya-iya." Geff menepuk kepala Elea pelan agar tak merusak tatanan rambut gadis itu, walaupun memang sudah berantakan.

"Jangan baik sama aku kalo gak mau nikahin aku." Elea menarik tangan Geff dari kepalanya lalu meletakkannya di paha laki-laki itu.

Geff tak suka dan tak mau menikahinya. Elea tau dan sadar. Sedari tadi dia hanya menghibur dirinya sendiri. Berharap Geff memang jodohnya walaupun cuma kecil kemungkinan. Namun, karena harapan itulah yang membuatnya bisa melewati masa sulit ini.

Elea tak tau apa akhir dari harapan ini. Berakhir bahagia seperti mimpinya yang menjadi kenyataan atau memang sekadar mimpi yang tak pernah terwujud. Elea hanya tau apapun akhir dari semua ini, Elea tak akan menyesal bertemu dengan jodohnya, Geff de Parveen.

Bab terkait

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    4 - Beneran Nikah

    "Mau gue gendong?" Geff berdiri di depan Elea setelah membukakan pintu mobil."Gak usah," jawab Elea sesingkat mungkin. Dirinya sedang membatasi diri untuk tidak berkomunikasi dengan Geff."Ya udah, nih pake dulu." Geff meletakkan sandal miliknya yang ada di bagasi mobil di depan kaki Elea. Elea bingung dengan Geff. Tadi katanya tidak suka dengannya, tapi mengapa memberi perhatian yang dapat membuat Elea salah paham. Atau memang dasarnya Elea yang lemah karena sudah jatuh hati kepada Geff. Jadi, perlakuan sekecil apapun akan menarik di hatinya."Dibilangin jangan baik-baik sama aku." Elea menatap lekat sandal yang sudah terpasang baik di kakinya. Gadis itu sedih karena harus kembali pada kenyataan, kenyataan dia ditinggalkan kekasihnya, dan laki-laki di depannya ini kakak Eric. Elea harus segera menyadarkan diri. Sudah cukup tadi waktu untuk menghibur diri bersama Geff. Cukup singkat pertemuannya dengan Geff, tapi sangat berkesan di hati Elea. Untuk itu, Elea berusaha tidak berkomun

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    5 - Pasutri Baru

    Dua minggu setelah Geff dan Elea melangsungkan proses pernikahan. Sekarang mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri. Mereka sepakat untuk tidak tinggal dengan orang tua. Namun, setiap hari minggu Geff dan Elea bergantian menginap di rumah orang tua mereka. Seperti hari ini, jatah mereka adalah menginap di keluarga Elea."Nor!" Suara Geff terdengar dari ruang tv. Elea yang sedang berjalan mendekat dengan tangan penuh camilan sontak memikirkan orang yang bernama Nor dirumahnya. Dia jadi cemburu, mengapa bukan Elea yang dipanggil Geff, siapa sih Nor Nor itu."Nor?" Tanya Elea meletakkan sebagian camilannya di atas meja, sebagiannya lagi masih di pelukannya. Elea duduk mepet tak ada jarak dengan Geff, sengaja."Nama lo kan Eleanor," kata Geff sembari membuka mulut ketika Elea menyuapinya.Elea langsung tersenyum ketika tau dia yang dipanggil Geff, huft untung dia belum marah-marah karena cemburu. Tapi tunggu, Nor? Nor? Seumur hidup Elea, baru pertama kali dia dipanggil seperti itu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    6 - Love At The First Sight

    "Lo bisa geseran dikit?" Geff dari tadi sudah bergeser menjauh dari Elea, tapi perempuan itu malah semakin mendekatinya.Elea langsung menggeleng tanda penolakan, kesempatan emas berdekatan Geff mana bisa dia abaikan. Bodo amat jika suaminya itu risih."Ngomong sama istri kok lo-gue terus." Cibir Elea. Awalnya Elea tak mempermasalahkan, tapi kalau kedengaran wanita lain yang mengincar Geff bisa bahaya. Wanita itu pasti mengira Geff tidak menyukai Elea, walaupun memang benar."Belom terbiasa gue," kata Geff dengan santai. Bertemu dengan Elea lalu menikah tidak pernah ada di benak Geff sekalipun. Laki-laki itu masih menyesuaikan diri dengan status barunya kini."Aku juga belum terbiasa, Geff." Perempuan itu berbicara dengan raut wajah pongah. Geff yang mendengar itu langsung memusatkan pandangannya ke arah Elea."Gak mau kalah banget." Geff menyentil kening istrinya pelan. "Emang." Elea melebarkan senyumnya. Perempuan itu senang sekali menggoda Geff, apalagi respon suaminya yang membua

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    7 - Makan Malam

    "Mas.""Mas.""Mas.""Mas."Panggilan untuk suami ke sekian kalinya dari perempuan yang tengah berbaring telentang di atas kasur itu. "Elea." Tegur Geff pelan, laki-laki itu jadi tidak fokus melihat desain rumah yang ada di ponselnya."Ehehehe." Elea hanya menyengir mendengar teguran Geff. Memang suaminya itu tidak pernah marah apapun tingkah yang dia lakukan. Kesel dikit paling."Kenapa manggil terus?" Tanya Geff tak mengalihkan pandangannya."Gak papa," jawab Elea singkat."Mau apa?""Gak mau apa-apa."Geff menghembuskan napas pelan, lalu meletakkan ponselnya di atas nakas. Laki-laki itu merebahkan dirinya di samping Elea yang sedang melihat langit-langit kamar."Mas beli rumah dari kapan?" Tanya Elea yang baru sempat menanyakan perihal rumah semenjak mereka menikah."Dari lulus kuliah. Bukan beli jadi, tapi bikin," ujar Geff."Wahh pantes bagus banget." Elea berdecak kagum mengingat betapa indah desain interior rumah yang mereka tinggali setelah pernikahan."Pas kuliah kan gue ker

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    8 - Orang Asing Aneh

    "Dek, rumahnya Bu Yuli di sini kan ya?"Elea sedang menikmati eskrimnya menoleh ke arah seseorang yang sedang bertanya entah kepada siapa. Perempuan itu lantas melanjutkan kembali langkahnya menuju rumah karena tak merasa ditanya."Eee ni bocah malah nyelonong." Seseorang yang berjenis kelamin laki-laki itu menarik kecil tudung hoodie Elea.Elea menghentikan langkah, lalu membalikkan badannya. Mengabaikan tingkah tidak sopan orang asing tadi, karena biasanya Elea lebih tidak sopan."Mas ngomong sama saya?" Tanya Elea menunjuk dirinya sendiri menggunakan tangan yang memegang plastik berisi camilan. "Ya iyalah." Orang asing itu menjawab dengan nada gemas. Jelas-jelas hanya ada mereka berdua di sana."Kok manggil dek? Sorry sorry aja nih mas, saya udah nikah." Elea memamerkan cincin berliannya ke arah laki-laki itu."Hah." Orang asing itu sontak memelototkan matanya seolah tak percaya perempuan di depannya itu sudah menikah."Hah?" Elea tak paham dengan ekspresi wajah yang ditampilkan o

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    1 - Kegilaan Eleanor

    "Aaaa, pengen mati aja." Eleanor Alicia tengah frustrasi untuk menghadapi kehidupannya. Dia ditinggalkan kekasih di hari pernikahannya. Seumur hidup, baru pertama kali Elea merasakan malu. Biasanya, malu-maluin."Tapi ini ketinggian gak sih?" Tanya Elea kepada dirinya sendiri. Gadis itu melihat kebawah untuk memperkirakan ketinggiannya. Elea berancang-ancang ingin melompat dari sejam yang lalu."Ck takut mati." Elea kembali ke posisinya ketika melihat ke bawah. Tak sanggup untuk melompat. Elea di atas jembatan? Di atas gedung 5 lantai? Salah. Gadis itu berada di atas pohon yang tingginya hanya 4 meter dari tanah.Gadis itu mengetuk-ngetukan jarinya di dagu sembari berpikir. "Kalo di drama pasti ada yang nolongin kalo lompat.""Tapi kalo gak ada gimana." Elea mengerucutkan bibirnya. Susah ternyata untuk bunuh diri."Bocah, lo ngapain?" Teriak laki-laki bernama Geffrey de Parveen. "OMG. Ganteng banget." Elea melebarkan senyumannya seolah mendapatkan uang kaget."Heh, lo ngapain di atas

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    2 - Ayo Nikah

    "Nama kamu siapa?" Tanya Elea dengan wajah mendongak karena perbedaan tinggi mereka."Geff," jawab Geff singkat. Laki-laki itu sedikit menyesal bertemu gadis di depannya ini. Sungguh merepotkan."Nama panjang?" Tanya Elea lagi karena kurang puas dengan jawaban jodohnya itu."Geffrey de Parveen." Elea terdiam. Dari sekian banyak orang di muka bumi ini, mengapa jodohnya harus bermarga Parveen?"Parveen?" Tanya gadis itu memastikan dia tak salah mendengar.Geff menganggukkan kepalanya. Laki-laki itu melihat Elea terdiam membisu. Aneh."Jangan bilang lo-" Kata Geff yang baru paham keterdiaman Elea karena apa.Geff menatap Elea dari atas ke bawah. Bagaimana dia tak menyadari kemungkinan itu. Padahal terlihat jelas Elea memakai gaun pengantin. Apalagi tingkahnya menaiki pohon yang mungkin untuk menghilangkan rasa stres gadis itu.Pantas saja ketika melihat wajah gadis itu, Geff merasa tidak asing. Tadi Geff dikirimkan foto Elea untuk memudahkan mencarinya. Laki-laki itu tidak tau wajah cal

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24

Bab terbaru

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    8 - Orang Asing Aneh

    "Dek, rumahnya Bu Yuli di sini kan ya?"Elea sedang menikmati eskrimnya menoleh ke arah seseorang yang sedang bertanya entah kepada siapa. Perempuan itu lantas melanjutkan kembali langkahnya menuju rumah karena tak merasa ditanya."Eee ni bocah malah nyelonong." Seseorang yang berjenis kelamin laki-laki itu menarik kecil tudung hoodie Elea.Elea menghentikan langkah, lalu membalikkan badannya. Mengabaikan tingkah tidak sopan orang asing tadi, karena biasanya Elea lebih tidak sopan."Mas ngomong sama saya?" Tanya Elea menunjuk dirinya sendiri menggunakan tangan yang memegang plastik berisi camilan. "Ya iyalah." Orang asing itu menjawab dengan nada gemas. Jelas-jelas hanya ada mereka berdua di sana."Kok manggil dek? Sorry sorry aja nih mas, saya udah nikah." Elea memamerkan cincin berliannya ke arah laki-laki itu."Hah." Orang asing itu sontak memelototkan matanya seolah tak percaya perempuan di depannya itu sudah menikah."Hah?" Elea tak paham dengan ekspresi wajah yang ditampilkan o

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    7 - Makan Malam

    "Mas.""Mas.""Mas.""Mas."Panggilan untuk suami ke sekian kalinya dari perempuan yang tengah berbaring telentang di atas kasur itu. "Elea." Tegur Geff pelan, laki-laki itu jadi tidak fokus melihat desain rumah yang ada di ponselnya."Ehehehe." Elea hanya menyengir mendengar teguran Geff. Memang suaminya itu tidak pernah marah apapun tingkah yang dia lakukan. Kesel dikit paling."Kenapa manggil terus?" Tanya Geff tak mengalihkan pandangannya."Gak papa," jawab Elea singkat."Mau apa?""Gak mau apa-apa."Geff menghembuskan napas pelan, lalu meletakkan ponselnya di atas nakas. Laki-laki itu merebahkan dirinya di samping Elea yang sedang melihat langit-langit kamar."Mas beli rumah dari kapan?" Tanya Elea yang baru sempat menanyakan perihal rumah semenjak mereka menikah."Dari lulus kuliah. Bukan beli jadi, tapi bikin," ujar Geff."Wahh pantes bagus banget." Elea berdecak kagum mengingat betapa indah desain interior rumah yang mereka tinggali setelah pernikahan."Pas kuliah kan gue ker

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    6 - Love At The First Sight

    "Lo bisa geseran dikit?" Geff dari tadi sudah bergeser menjauh dari Elea, tapi perempuan itu malah semakin mendekatinya.Elea langsung menggeleng tanda penolakan, kesempatan emas berdekatan Geff mana bisa dia abaikan. Bodo amat jika suaminya itu risih."Ngomong sama istri kok lo-gue terus." Cibir Elea. Awalnya Elea tak mempermasalahkan, tapi kalau kedengaran wanita lain yang mengincar Geff bisa bahaya. Wanita itu pasti mengira Geff tidak menyukai Elea, walaupun memang benar."Belom terbiasa gue," kata Geff dengan santai. Bertemu dengan Elea lalu menikah tidak pernah ada di benak Geff sekalipun. Laki-laki itu masih menyesuaikan diri dengan status barunya kini."Aku juga belum terbiasa, Geff." Perempuan itu berbicara dengan raut wajah pongah. Geff yang mendengar itu langsung memusatkan pandangannya ke arah Elea."Gak mau kalah banget." Geff menyentil kening istrinya pelan. "Emang." Elea melebarkan senyumnya. Perempuan itu senang sekali menggoda Geff, apalagi respon suaminya yang membua

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    5 - Pasutri Baru

    Dua minggu setelah Geff dan Elea melangsungkan proses pernikahan. Sekarang mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri. Mereka sepakat untuk tidak tinggal dengan orang tua. Namun, setiap hari minggu Geff dan Elea bergantian menginap di rumah orang tua mereka. Seperti hari ini, jatah mereka adalah menginap di keluarga Elea."Nor!" Suara Geff terdengar dari ruang tv. Elea yang sedang berjalan mendekat dengan tangan penuh camilan sontak memikirkan orang yang bernama Nor dirumahnya. Dia jadi cemburu, mengapa bukan Elea yang dipanggil Geff, siapa sih Nor Nor itu."Nor?" Tanya Elea meletakkan sebagian camilannya di atas meja, sebagiannya lagi masih di pelukannya. Elea duduk mepet tak ada jarak dengan Geff, sengaja."Nama lo kan Eleanor," kata Geff sembari membuka mulut ketika Elea menyuapinya.Elea langsung tersenyum ketika tau dia yang dipanggil Geff, huft untung dia belum marah-marah karena cemburu. Tapi tunggu, Nor? Nor? Seumur hidup Elea, baru pertama kali dia dipanggil seperti itu.

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    4 - Beneran Nikah

    "Mau gue gendong?" Geff berdiri di depan Elea setelah membukakan pintu mobil."Gak usah," jawab Elea sesingkat mungkin. Dirinya sedang membatasi diri untuk tidak berkomunikasi dengan Geff."Ya udah, nih pake dulu." Geff meletakkan sandal miliknya yang ada di bagasi mobil di depan kaki Elea. Elea bingung dengan Geff. Tadi katanya tidak suka dengannya, tapi mengapa memberi perhatian yang dapat membuat Elea salah paham. Atau memang dasarnya Elea yang lemah karena sudah jatuh hati kepada Geff. Jadi, perlakuan sekecil apapun akan menarik di hatinya."Dibilangin jangan baik-baik sama aku." Elea menatap lekat sandal yang sudah terpasang baik di kakinya. Gadis itu sedih karena harus kembali pada kenyataan, kenyataan dia ditinggalkan kekasihnya, dan laki-laki di depannya ini kakak Eric. Elea harus segera menyadarkan diri. Sudah cukup tadi waktu untuk menghibur diri bersama Geff. Cukup singkat pertemuannya dengan Geff, tapi sangat berkesan di hati Elea. Untuk itu, Elea berusaha tidak berkomun

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    3 - Harapan Elea

    "Udah baikan?" Tanya Geff tak mendengar isak tangis Elea. Elea melepaskan diri dari pelukan Geff, gadis itu sedikit malu karena menangis di depan Geff. Ditambah kondisi mukanya yang bengkak sehabis menangis. Elea hanya berharap make up-nya tidak luntur."Ke hotel ya?" Lanjut Geff membujuk gadis itu agar mau kembali ke tempat pernikahannya."Gak mau, males jalan." Elea menggelengkan kepalanya dengan mulut mengerucut."Gue gendong." Bujuk Geff lagi."Yey!" kata Elea antusias. Gadis itu menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri dengan riang.Geff melihat respon Elea hanya bisa tersenyum. Lagi dan lagi dia tak habis pikir mengapa Eric bisa meninggalkan gadis selucu ini. Andai Geff yang bertemu Elea terlebih dahulu, mungkin mereka-. Ah sudahlah Geff."Siniin dulu sepatunya." Geff menyodorkan tangannya.Elea memicingkan matanya ke arah Geff. Jodohnya ini ganteng sih, tapi kok pelit banget. Masa belum ada satu hari sepatu dipinjamkan udah diminta kembali. Tapi, tak apalah cinta itu buta d

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    2 - Ayo Nikah

    "Nama kamu siapa?" Tanya Elea dengan wajah mendongak karena perbedaan tinggi mereka."Geff," jawab Geff singkat. Laki-laki itu sedikit menyesal bertemu gadis di depannya ini. Sungguh merepotkan."Nama panjang?" Tanya Elea lagi karena kurang puas dengan jawaban jodohnya itu."Geffrey de Parveen." Elea terdiam. Dari sekian banyak orang di muka bumi ini, mengapa jodohnya harus bermarga Parveen?"Parveen?" Tanya gadis itu memastikan dia tak salah mendengar.Geff menganggukkan kepalanya. Laki-laki itu melihat Elea terdiam membisu. Aneh."Jangan bilang lo-" Kata Geff yang baru paham keterdiaman Elea karena apa.Geff menatap Elea dari atas ke bawah. Bagaimana dia tak menyadari kemungkinan itu. Padahal terlihat jelas Elea memakai gaun pengantin. Apalagi tingkahnya menaiki pohon yang mungkin untuk menghilangkan rasa stres gadis itu.Pantas saja ketika melihat wajah gadis itu, Geff merasa tidak asing. Tadi Geff dikirimkan foto Elea untuk memudahkan mencarinya. Laki-laki itu tidak tau wajah cal

  • Tunangan Kabur, Kunikahi Abangnya yang Tampan    1 - Kegilaan Eleanor

    "Aaaa, pengen mati aja." Eleanor Alicia tengah frustrasi untuk menghadapi kehidupannya. Dia ditinggalkan kekasih di hari pernikahannya. Seumur hidup, baru pertama kali Elea merasakan malu. Biasanya, malu-maluin."Tapi ini ketinggian gak sih?" Tanya Elea kepada dirinya sendiri. Gadis itu melihat kebawah untuk memperkirakan ketinggiannya. Elea berancang-ancang ingin melompat dari sejam yang lalu."Ck takut mati." Elea kembali ke posisinya ketika melihat ke bawah. Tak sanggup untuk melompat. Elea di atas jembatan? Di atas gedung 5 lantai? Salah. Gadis itu berada di atas pohon yang tingginya hanya 4 meter dari tanah.Gadis itu mengetuk-ngetukan jarinya di dagu sembari berpikir. "Kalo di drama pasti ada yang nolongin kalo lompat.""Tapi kalo gak ada gimana." Elea mengerucutkan bibirnya. Susah ternyata untuk bunuh diri."Bocah, lo ngapain?" Teriak laki-laki bernama Geffrey de Parveen. "OMG. Ganteng banget." Elea melebarkan senyumannya seolah mendapatkan uang kaget."Heh, lo ngapain di atas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status