Walaupun gadis itu tersenyum, tetapi senyumnya tidak tulus. James Coleman tidak suka melihat senyumnya saat ini.“CEO Coleman, jangan bekerja terlalu larut. Hati-hati di jalan. Aku mandi dulu.” Victoria Anne berjalan ke kamar mandi.James Coleman segera meraih pergelangan tangannya.“Ada apa, CEO Coleman?” Victoria Anne bertanya.“Kau tidak bisa hamil, apakah berhubungan denganku? Saat kau pergi tahun itu, sepertinya terluka parah.” James Coleman berkata dengan pelan."CEO Coleman ternyata masih ingat, saat itu aku baru berusia 18 tahun... aku terluka sangat parah, mengeluarkan banyak darah, dan harus dijahit belasan jahitan. Aku ingat Dokter Lucy bertanya kenapa pacarku tidak datang. Saat aku bilang tidak punya pacar, perawat menatapku dengan sinis. Aku menahan rasa sakit dan turun dari tempat tidur untuk membayar tagihan. Seorang pria berlari dan bertanya padaku, Adik Kecil, bagaimana kau menjualnya..."Jari-jari James Coleman meringkuk dan tanpa sadar mengencangkan pergelangan tanga
James Coleman mengenali Freddy Gates, putra Keluarga Gates, yang tumbuh dalam keluarga yang bahagia sejak kecil. Jika tidak salah ingat, Keluarga Grant dan Keluarga Gates berteman baik dan Herbert Grant pernah menjodohkan Victoria Anne sebagai tunangan Freddy Gates.Herbert Grant, yang menduduki posisi tinggi, mengenal banyak orang, tetapi dia menyukai Freddy Gates dan menyerahkan putrinya.Tatapan James Coleman kembali tertuju pada Victoria Anne. Saat itu, dia sedang tersenyum dengan memegang boneka dalam pelukannya. Dia tersenyum dengan tulus dan cerah seperti bunga yang bermekaran.Dia juga tersenyum padanya semalam, tetapi senyum itu tidak tulus. Sepertinya dia tidak pernah tersenyum dengan tulus padanya tulus sejak kembali ke sisinya.Sekarang dia tersenyum bahagia di depan pria lain.James Coleman menggenggam setir dengan kencang.Dia memejamkan mata sejenak, memaksa dirinya untuk meredakan emosi yang bergejolak dalam dadanya, kemudian membuka pintu dan keluar dari mobil. "Vic,
“Jangan!” Victoria Anne segera menghindar, tidak membiarkan dia menciumnya.James Coleman meliriknya, menyelipkan tangan ke dalam rambut panjangnya, dan meraih bagian belakang kepalanya, memaksa dia untuk mengangkat kepalanya, kemudian menciumnya.Setelah beberapa saat, James Coleman melepaskannya. "Peri Vic, selesaikan dedaunan perimu.""..." Victoria Anne mengambil sendok kecil dan meneruskan makan salad sayur dan buahnya sendiri.James Coleman duduk di sofa, menyilangkan kedua kakinya dengan elegan dan santai dan memegang dokumen di tangannya, dia melihat ke bawah. "Apakah kau sangat menyukai boneka yang diberikan Freddy Gates?"Victoria Anne melirik boneka di sampingnya, dia sangat menyukai boneka ini dan dia tidak pernah meninggalkannya setelah dibawa pulang."Ya, aku sangat menyukainya."James Coleman tidak mendongak, tetap fokus pada dokumennya, tetapi dia mencibir. "Hanya gadis kecil yang suka boneka, Vic, kau sudah dewasa seharusnya menyukai permata dan berlian."Dia merasa
James Coleman mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya dan memasukkan kedua tangan gadis itu ke dalam selimut. "Kau telah mengacaukan suasana hatiku, sekarang masih mau tidur? Tidur apa, tidak boleh tidur, temani aku bekerja!""..." Victoria Anne merasa bahwa pria ini sangat plin-plan, siapa yang mengatakan tidak ingin melihatnya tadi!James Coleman mengabaikannya dan memeluknya dengan erat dalam selimut. Dia meneruskan membaca dokumen.Victoria Anne tidak tertarik dengan dokumen itu dan segera mengantuk.Dia mencari posisi yang nyaman dalam pelukannya, membenamkan wajahnya, dan memejamkan matanya.Setelah tertidur beberapa saat, dia merasakan ada sendok kecil yang menyentuh mulutnya. Dia membuka mulutnya dan merasakan bubur kacang merah yang sangat manis.Dia menoleh setelah makan sesuap dan tidak mau makan lagi.Pada saat itu, terdengar suara yang kencang dari atas kepalanya. "Buka mulutmu, jangan membuatku memaksamu."Galak sekali.Victoria Anne menoleh dan makan bubur yang dia s
Paman Gates membeku, dia tidak menyangka Victoria Anne akan mengajukan pertanyaan ini.Victoria Anne tersenyum. "Paman Gates, kau sudah mengirim seseorang untuk menyelidiki hubunganku dengan James Coleman, bukan? Apakah kau ingin membantuku atau memanfaatkan aku?"Paman Gates memandang Victoria Anne. "Vic, kau benar-benar pantas menjadi putri Keluarga Grant, tapi alih-alih mengatakan aku memanfaatkanmu, lebih baik mengatakan kita saling membantu. Tujuan kita sama. Aku memang benci Keluarga Coleman, tetapi aku juga ingin membalaskan dendam Keluarga Grant. Satu-satunya orang yang bisa bekerja sama denganmu sekarang adalah aku."Victoria Anne terdiam beberapa saat, kemudian berkata, "Aku harus memikirkannya.""Baik, Vic, aku akan menunggu kabarmu."Pada saat itu, terdengar suara yang manis, "Ayah, aku sudah pulang."Victoria Anne mendongak, itu adalah putri Keluarga Gates, Adik Freddy Gates, Fiona Gates, sudah pulang.Fiona Gates baru menginjak usia 18 tahun dan baru masuk universitas.
“Oh, itu Kakak Vic yang bernama James Coleman,” jawab Freddy Gates.Fiona Gates meneriakkan nama ini dengan diam-diam di dalam hatinya dan pria yang baru saja keluar dari mobil mewah Maybach, terlihat dingin dan sangat tampan.Walaupun kecantikan Fiona Gates tidak sebanding dengan Victoria Anne, namun banyak pemuda yang ingin mengejarnya, tetapi James Coleman bahkan tidak melihatnya tadi.“Kak, kau menyukai Kak Victoria Anne, aku juga menyukai Kak Victoria Anne. Sekarang sudah zaman modern. Ayah tidak bisa mengatur hubungan kita. Kakak, cepat kejar Kak Victoria Anne agar dia bisa segera menjadi kakak iparku," Fiona Gates menyemangati kakaknya.Freddy Gates mengangguk penuh semangat. "Aku tidak akan menuruti Ayah. Gadis sebaik Vic, tidak boleh dilewatkan."...Dalam mobil Maybach.James Coleman meletakkan kedua tangannya di setir.“Apakah kau bersenang-senang di rumah Keluarga Gates hari ini?” tanya James Coleman.Victoria Anne mengangguk. "Lumayan.""Apa yang dikatakan Paman Gates pa
Dia merasa tidak nyaman.“CEO.” Sekretaris pribadi melangkah maju.James Coleman mengalihkan pandangannya dari punggung Freddy Gates. Dia berkata, "Pesan kamar di hotel bintang tujuh malam ini."Sekretaris pribadi itu terkejut, dia tidak menyangka CEOnya tiba-tiba memintanya untuk memesan kamar di hotel pada jam kantor."Baik, CEO."...Victoria Anne sedang syuting dan sekarang adalah adegan ciuman."Floating Life" adalah drama tentang seorang pahlawan wanita, hanya ada sedikit adegan romantis di dalamnya.Agatha Lingard adalah sosialita terpopuler saat itu. Dia bertemu dengan Alex Lawson, seorang panglima perang. Mereka akan ada adegan berciuman.Alex Lawson diperankan oleh Robin Norris, seorang aktor muda yang populer. Dia mendapatkan peran Alex Lawson karena kemampuan akting yang mumpuni.Sutradara Brooks sedang membahas adegan itu dengan Victoria Anne dan Robin Norris, "Robin Norris, kau akan duduk di kursi ini nanti, Victoria Anne, kau akan duduk mengangkang di pangkuan Robin Nor
Apa?Victoria Anne tertegun.James Coleman memandang wajah gadis yang menawan di pelukannya. Apa yang dia sukai tentu juga disukai pria lain, hari ini dia tidak perlu melakukan apa-apa, menghalangi pria-pria di sekitarnya sudah cukup membuatnya sibuk.Dia juga sudah tidak bisa menghitung berapa banyak pria yang terpikat olehnya. Tadi dia melihat dengan mata kepala sendiri reaksi fisik aktor muda itu.Namun, mereka tidak bisa disalahkan. Dia meliuk-liukkan pinggangnya dan duduk mengangkang di pangkuan pria itu dengan sepatu hak tingginya, pria mana yang bisa menahannya?"Kenapa? Jangan katakan kau tidak mengetahuinya." James Coleman tersenyum.Meskipun tersenyum, tatapannya tampak mengerikan.Victoria Anne tentu menyadarinya, dia melakukan kontak fisik dengan Robin Norris tadi dan bisa merasakannya.Sebenarnya, aktor juga manusia. Reaksi fisik dalam adegan intim adalah hal wajar. Dia tidak terlalu menanggapinya, tetapi setelah CEO Coleman mengingatkannya, dia harus lebih berhati-hati ke