Hugh Randall tahu perasaan Josh Landon tulus. Dia benar-benar sangat menghargai, mencintai, dan mengagumi Brenda Wright."Lalu apakah kau tahu dia punya seorang putri?"Josh Landon mengangguk. "Ya, aku tahu, namanya Joan. Joan Kecil sangat lucu dan cantik, aku sangat menyukainya. Joan juga sangat menyukaiku. Kami sangat rukun.""Apa kau tidak ingin mengetahui siapa ayah Joan?""Tidak.""Mengapa?""Pria itu hanya masa lalu. Aku hanya peduli dengan masa sekarang dan masa depan. Lagi pula, aku sangat menyukai Joan. Aku akan menganggap Joan sebagai putri kandungku di masa depan."Setelah berbicara, Josh Landon tersenyum. "Hugh, kita tumbuh bersama sejak kecil. Jadi, aku juga tidak mau menyembunyikannya darimu. Terus terang, aku tahu kau selalu ingin memberitahuku, tetapi aku tidak ingin mendengarnya. Aku tidak ingin tahu siapa pria itu. Jika aku tahu, aku pasti akan sangat cemburu. Pria itu sungguh beruntung bisa memiliki sesuatu yang begitu baik, bahkan melahirkan Joan yang begitu manis
"Apa?""Kau sudah memulai hidup baru sekarang, tapi mengapa masih mengungkit pria itu? Kau mungkin tidak menyadari bahwa saat kau menjalani kehidupan dan merencanakan masa depan, masih dipengaruhi olehnya."Brenda Wright mengedipkan matanya. Apakah begitu?Tidak.Brenda Wright menggelengkan kepalanya. "Aku seperti ini hanya karena dia adalah ayah Joan. Kami berdua memiliki seorang putri."Pada saat ini, ponsel Brenda Wright berbunyi, ada yang meneleponnya."Maaf, aku akan mengangkat telepon dulu."Brenda Wright berjalan ke samping dan menjawab telepon. Chelsea yang meneleponnya, lalu suara Joan Kecil yang kekanak-kanakan terdengar, "Mommy."Brenda Wright langsung menanggapi. Angin musim semi bertiup diw wajahnya dan cahaya kuning lampu jalan menyinarinya, sehingga membuatnya terlihat semakin cantik dan anggun.Josh Landon berdiri di belakang Brenda Wright dan menatapnya. Dia sudah menyukai gadis ini sejak pertama kali melihatnya tiga tahun lalu.Namun, Josh Landon selalu merasa gadis
Chelsea menekan tombol untuk menjawab panggilan, "Halo, Ibu. Oke, kalau begitu sampai jumpa besok pagi. Oke, sampai jumpa."Chelsea mengakhiri percakapan dengan ibunya, lalu tersenyum pada Brenda Wright. "Kakak, ibuku akan datang besok. Aku ingin meminta bantuannya. Apakah kau bisa membantuku menjaga Ray agar membiarkan dia bermain bersama Joan?""Oke." Brenda Wright mengangguk. "Chelsea, jangan khawatir, serahkan saja padaku."Brenda Wright membawa Joan kembali ke kamar. Chelsea dan Ray Hill sudah tertidur, Julius Hill belum pulang, jadi mereka tidur lebih dulu.Beberapa saat kemudian, Chelsea terbangun karena dia merasa pintu kamar terbuka. Julius Hill sudah kembali.Chelsea ingin membuka matanya, tetapi kelopak matanya terasa sangat berat. Jadi dia meneruskan tidurnya.Tak lama kemudian, Julius Hill yang sudah mandi naik ke tempat tidur, dan memeluk Chelsea dari belakang.Dia mencium wajah mungilnya beberapa kali.Chelsea mengerutkan tubuhnya ke dalam bantal, dan berkata dengan lem
Kenapa nomornya tidak bisa dihubungi?Julius Hill menelepon beberapa kali, tetapi tetap tidak bisa tersambung, mungkin Chelsea mematikan ponselnya.Julius Hill mengerutkan alisnya dan merasa sangat tidak nyaman.Saat menikah, Julius Hill sudah akan berusaha untuk mempercayainya. Namun, sekarang hidupnya terlalu bahagia setiap hari, sehingga membuatnya merasa tidak nyata dan semakin takut.Dia takut Chelsea tiba-tiba tidak menginginkannya lagi.Dia takut Chelsea tiba-tiba menghilang dari kehidupannya lagi."Tuan Presiden, silakan makan dulu," kata sekretaris dengan hormat.Julius Hill bangkit, lalu mengambil kunci mobil dan berjalan keluar. "Mundurkan semua jadwal sore ini. Aku akan keluar.""Baik."...Julius Hill kembali ke hotel. Dia mendorong pintu kamar hotel dan berjalan masuk, "istriku."Tempat tidurnya sudah kosong.Kamar itu juga kosong melompong dan tidak ada seorang pun di dalam.Dia pergi ke mana?Julius Hill segera datang ke kamar Brenda Wright. Brenda Wright berkata denga
Ingatan Chelsea sudah pulih. Saat dia terbangun dari hipnotis, Charlotte Shimon bertanya dengan penuh perhatian, "Chelsea, bagaimana perasaanmu sekarang?"Chelsea menyentuh kepalanya. "Bu, aku baik-baik saja. Aku sudah mengingat semuanya.""Syukurlah.""Bu, ayo kita pulang. Aku akan membawamu menemui Ray Kecil. Ray Kecil merindukan neneknya.""Oke, aku juga sangat rindu dengan Ray Kecil."Saat mereka berdua meninggalkan ruang konsultasi, pintu tiba-tiba terbuka dari luar. Angin dingin segera berhembus dan sosok tinggi dan tampan Julius Hill muncul.Chelsea mengedipkan matanya dengan kaget. "Suamiku, mengapa kau ada di sini? Bukankah kau sedang bekerja?"Chelsea benar-benar tidak menyangka Julius Hill tiba-tiba muncul di sini.Julius Hill meliriknya, lalu menatap Charlotte Shimon, dan berkata dengan hormat, "Bu, mengapa tidak memberitahuku kalau kau akan datang? Aku kan bisa menyuruh seseorang untuk menjemputmu.""Chelsea bilang kau sangat sibuk akhir-akhir ini. Aku tidak ingin mengga
Charlotte Shimon melihat jam. "Aku masih ada operasi nanti, jadi tidak bisa makan malam bersama kalian."“Bu, makanlah dulu, kan sebentar saja.” Julius Hill membujuknya.Charlotte Shimon tersenyum dan berkata, "Lain kali saja, masih ada banyak kesempatan di masa depan. Aku punya hadiah untuk Ray Kecil di mobilku. Presiden Hill, tolong pergi bersamaku untuk mengambilnya."“Oke.” Julius Hill mengikuti Charlotte Shimon.Pada saat ini, Chelsea berkata, "Bu, aku juga ikut pergi."Charlotte Shimon melirik Chelsea. "Chelsea, kau baru menjalani terapi hipnotis, jadi sebaiknya beristirahat di sini dulu."Terapi hipnotis?Julius Hill tercengang saat mendengarnya.Chelsea mengangguk. "Oke. Suamiku, kalau begitu aku akan menunggumu di sini."Charlotte Shimon membawa Julius Hill ke lantai bawah. Julius Hill segera bertanya, "Bu, mengapa Chelsea menjalani terapi hipnotis?"Charlotte Shimon menghentikan langkahnya."Presiden Hill, Chelsea kehilangan ingatannya tiga tahun lalu. Aku menggunakan tera
Julius Hill tiba-tiba menyipitkan matanya dan hampir tidak bisa mempercayai telinganya.Dia benar-benar tidak menyangka kenyataannya seperti ini. Dia selalu berpikir bahwa Chelsea tidak begitu mencintainya sehingga berulang kali meninggalkannya. Ini juga sebabnya dia selalu membenci wanita itu.Namun, dia salah.Dia salah total.“Presiden Hill, Chelsea selalu mencintaimu. Dia amat sangat mencintaimu."...Chelsea sudah menunggu Julius Hill cukup lama di dalam. Setelah beberapa saat, Julius Hill kembali dengan mata merah.“Suamiku, ada apa?” Chelsea segera menyadari ada yang aneh dengan Julius Hill. Jangan-jangan ibu mengatakan sesuatu padanya?Julius Hill berjalan ke hadapan Chelsea yang sedang duduk sofa. Kemudian, dia perlahan berjongkok dengan satu lutut di depannya.Chelsea menatapnya dalam-dalam dengan tegang dan perhatian. Ini adalah tatapan yang penuh cinta.Julius Hill memegang tangan kecilnya dan bertanya dengan lembut, "Chelsea, apakah kau kesakitan saat mengambil darah dari
Hari ini, Wenda juga datang ke Pemandian Air Panas Tiara bersama seorang wanita kaya. Hugh Randall jarang menemaninya, jadi dia hanya bisa mencari hiburan sendiri."Nyonya Laksamana, mengapa Laksamana datang bersamamu hari ini?" tanya wanita kaya itu.“Suamiku sangat sibuk jadi tidak punya waktu,” kata Wenda.“Meskipun dia sangat sibuk, kau seharusnya membawa Laksamana datang ke sin. Kau bisa memakai baju renang yang seksi di depan Laksamana. Hari ini aku sudah menyiapkan baju renang yang sangat bagus. Aku jamin Laksamana pasti akan membelalakkan matanya saat melihatmu, dan tidak sabar untuk membawamu ke dalam kamar malam ini." Wanita kaya itu terus-menerus menghasut Wenda sambil mengedipkan matanya pada Wenda dengan centil.Hati Wenda agak tergerak. "Baiklah. Kalau begitu, aku akan video chat dengan suamiku nanti dan mengajaknya datang ke sini."Pada saat ini, sebuah bola tiba-tiba mendarat di kaki Wenda. Wenda membungkuk untuk mengambil bola itu. Kemudian, suara kekanak-kanakkan se