Geoffrey Grant selalu hidup menyendiri dalam kesepian. Tak disangka, anggota keluarganya akan berkembang begitu cepat.Geoffrey Grant mengusap kepalanya sendiri, lalu mengangkatnya dan bergegas keluar.Semua tentara di belakang menjadi gempar dan bersorak.Ketika berjalan keluar, dia bertemu dengan Jordan Baxter, Jordan Baxter melihat Geoffrey Grant menggendong Lara Moses keluar dari tempat latihan. Wajahnya sangat suram dan ingin memarahinya.Tetapi Geoffrey Grant bahkan tidak melihatnya dan langsung berlari.Anak ini!Jordan Baxter memasuki tempat pelatihan dan berkata, "Jangan ribut lagi! Kalau ribut lagi, dihukum berlari 20 kilometer dengan membawa beban berat!"Semua tentara berdiri tegak, "Lapor Ketua Baxter, istri Ketua Grant mengandung anak kembar, Ketua Grant sangat senang jadi kabur dengan menggendong istrinya!"Apa?Anak kembar?Hebat, anak ini!Setahu dia, Lara Moses maupun Geoffrey Grant tidak memiliki gen genetik kembar.Wajah serius Jordan Baxter segera menunjukkan senyu
Perut Lara Moses semakin membesar dari hari ke hari. Karena mengandung anak kembar, Lara Moses merasa agak kewalahan. Charlotte Shimon terbang dan menemani Victoria Anne di sisi Lara Moses, menunggunya melahirkan.Charlotte Shimon tidak datang sendiri, dia juga membawa putrinya Chelsea.Chelsea menjalani kehidupan seorang tuan putri sejak kecil dan bersekolah di Akademi Kerajaan. Gadis ini tidak pernah menyimpang dari takdirnya. Namun, Charlotte Shimon dan Lucas Hank akhirnya memutuskan untuk membawa Chelsea pergi dan membiarkan dia hidup seperti gadis lainnya. Jadi dia pindah ke sekolah menengah di kota, bersama putri James Coleman dan Victoria Anne, Whitney Coleman.Beberapa tahun lagi, Chelsea akan berusia 18. Pada saat itu, dia akan bertunangan dengan Pangeran Rosen. Charlotte Shimon berharap putrinya bisa menjalani kehidupan seperti seorang gadis biasa sebelum bertunangan.Tetapi perjalanan Charlotte Shimon kali ini agak terburu-buru, karena pada malam sebelum berangkat, dia mener
Keesokan harinya, Chelsea berjalan ke pintu kelas 1-3 dan melihat banyak teman sekelas di luar, semua orang membicarakannya."Ya, Tuhan, Julius Wright benar-benar masuk ke SMA No. 1, yang merupakan sekolah menengah terbaik di kota. Bagaimana dia bisa masuk?""Dia ditempatkan di kelas 1-3 dan akan menjadi teman sekelas di masa depan. Hati-hati, dia adalah monster berdarah dingin yang bisa membunuh siapa saja."Julius Wright ditempatkan di kelas 1-3?Chelsea masuk ke ruang kelas dan langsung melihat Julius Wright. Julius Wright duduk di baris terakhir dan tidur telungkup di atas meja. Dia sepertinya tidak mendengar komentar di luar.Chelsea sekelompok dengannya, tetapi dia duduk di baris ketiga, agak jauh darinya.“Chelsea, Julius Wright tiba-tiba masuk ke kelas kita, aku sangat takut!” Teman semejanya, Luna Crane berkata dengan panik.Chelsea mengeluarkan bukunya dan tersenyum, "Luna, jangan takut, kita hanya perlu menjaga jarak darinya.""Iya!"Wali kelas dan guru pelajaran segera masu
Ekspresinya sangat serius. Tatapannya yang dingin, terlihat lebih menakutkan di bawah sinar bulan.Chelsea adalah seorang tuan putri yang selalu disukai dan disanjung semua anak laki-laki. Baru pertama kali yang ada memperlakukannya seperti Julius Wright.Chelsea menatap langsung ke matanya dan mengangkat alisnya, "Jangan khawatir, aku tidak melihat apa-apa tadi."Julius Wright meliriknya, lalu melangkah pergi."Hei, tugas latihan tambahanmu! Miss Cherry berkata semua harus mengumpulkannya!"Julius Wright tidak berhenti. Dia memang murid yang baik dan tidak akan pernah melupakan tugasnya, "Itu adalah urusanmu, tidak ada hubungannya denganku."Setelah berkata itu, sosoknya segera menghilang ke dalam kegelapan malam.Chelsea berdiri di tempatnya, Whitney Coleman segera datang, "Kak Chelsea, kenapa kau tidak langsung pulang, aku sampai mencarimu kemana-mana.”“Whitney, ayo kita pulang sekarang.” Chelsea meraih tangan Whitney Coleman."Kak Chelsea, coba tebak siapa yang aku lihat di jalan
Di pagi hari, Chelsea mendengar kabar yang menggemparkan di sekolah.Luna Crane memeluk lengannya dan menceritakan dengan jelas, "Chelsea, ada kabar luar biasa, Julius Wright pacaran lagi!"Apa?Jantung Chelsea terkejut, karena dia baru saja melihat Julius Wright dan Fara Bennet berkencan semalam. Apakah kejadian ini sudah terbongkar?"Chelsea, apakah kau tahu siapa pacar Julius Wright kali ini, Fara Bennet! Dia adalah mantan gadis idola sekolah kita!""Kudengar Julius Wright dan Fara Bennet berkencan di balkon tadi malam. Kejadian ini dilaporkan seseorang secara diam-diam. Sekolah kita melarang siswa berpacaran pada usia muda, jadi Julius Wright dan Fara Bennet sudah dipanggil untuk menghadap wali kelas pagi-pagi sekali.”Chelsea terkejut. Siapa yang melaporkan kejadian ini?"Chelsea, menurutmu bagaimana sekolah akan menghukum Julius Wright dan Fara Bennet? Sekarang tahun ajaran baru dimulai, sekolah pasti akan menghukum mereka dengan berat, agar tidak ada yang berani mengikuti jejakn
Chelsea merasa sangat tersentuh. Dia sudah mendengar berbagai cerita tentang Julius Wright, yang mengatakan dia adalah seorang pembunuh dan kakaknya melakukan pekerjaan yang tidak pantas. Dia tidak menduga kenyataannya seperti ini.“Gadis Kecil, apakah kau pacar Julius?” Bibi itu tiba-tiba bertanya.Chelsea tercengang, "Hah? Bukan... bukan...""Gadis Kecil, tidak perlu malu. Julius benar-benar sangat baik. Ayahnya berhutang begitu banyak pada rentenir, tetapi entah dia mendapatkan uang dari mana. Julius dapat membayar semua hutang ayahnya. Ayahnya bersembunyi karena ketakutan dan belum pulang selama dua tahun. Sekarang hanya mereka berdua yang tinggal di sini, Julius sedang berusaha mengobati kaki kakaknya.""Menurutku, kondisi Julius agak kurang baik sekarang, tetapi aku percaya dia memiliki masa depan yang baik."Chelsea tahu bibi ini benar-benar salah paham, dia bukan... pacar Julius Wright..."Bibi, aku...""Oh, cucuku akan segera pulang dari sekolah. Kurasa Julius Wright akan sege
Wilbert tercengang dan berlari mengejar Julius Wright, secantik apa pacar sahabatnya ini!...Begitu Julius Wright sampai di rumah, dia mendengar suara barang pecah dan jeritan kakaknya, dia bergegas masuk dan melihat Chelsea.“Siapa yang menyuruhmu datang?” Julius Wright melangkah maju dan mendorong Chelsea.“Kak, kau baik-baik saja?” Julius Wright memeluk Brenda Wright yang lepas kendali.Kondisi Brenda Wright sangat buruk, wajahnya sangat pucat dan seluruh tubuhnya gemetar.Chelsea sedang menghibur Brenda Wright, tetapi tidak menyangka Julius Wright akan tiba-tiba kembali dan mendorongnya. Dia tidak bisa berdiri dengan kokoh dan terhuyung mundur beberapa langkah, hampir jatuh.Setelah bisa berdiri dengan stabil, Chelsea menatap Julius Wright dan berkata, "Julius, aku mencarimu karena ada urusan, aku tidak berniat jahat."Raut wajah Julius Wright sangat buruk, dia memeluk Brenda Wright, sambil menatap Chelsea dengan tajam dan muram, "Ini adalah rumahku, kau tidak diterima di sini, s
Tak lama kemudian, sebuah taksi berhenti.Julius Wright membukakan pintu belakang dan berkata padanya, "Masuk ke mobil dan pulang."Chelsea tidak masuk ke dalam mobil, dia menatapnya dengan serius. "Julius, aku perlu berbicara denganmu, aku tidak mengadu tentang aku dan Fara Bennet."Apakah dia di sini untuk mengatakan ini?Julius Wright mengangguk, "Aku tahu, kau tidak akan begitu iseng."Apakah dia percaya padanya?Chelsea tidak menyangka pemuda itu akan langsung mempercayainya.“Masuk ke mobil dan pulang.” Dia mengulangi kata-katanya lagi.Kata-kata ini terdengar seperti mengusir Chelsea. Dia menggigit bibirnya dan berbisik, "Julius, apa kakakmu tidak hanya perlu merawat kakinya, tetapi juga hatinya. Jangan biarkan dia tinggal sendirian. Bawa dia keluar...""Cukup!" Julius Wright menyela sebelum Chelsea selesai berbicara. Dia mengangkat kelopak matanya dan meliriknya dengan dingin. "Kau tidak perlu ikut campur dalam urusan kakakku.""Julius, jangan lakukan ini, kakakmu mengurung
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan