Saat ini, ujung kaki David tidak berhenti dan langsung menendang tubuh orang.“Krek.” Terdengar sebuah suara.Suara patah tulang orang Jepania terdengar. David kemudian baru bertanya, “Kamu tahu maha guru?”“B*doh. Karena kamu adalah seorang maha guru, kenapa menindas orang biasa sepertiku?”Orang Jepania terbaring di atas lantai dan mulutnya sudah mengeluarkan darah segar. Pemandangan seperti ini, semua orang di dalam kedai juga tidak berani menonton keramaian lagi dan pergi satu per satu. Hanya satu teman orang ini yang saat ini berada di samping dan tidak tahu harus pergi atau tidak.“Bukankah kamu sedang memprovokasi aku?”David berkata sambil tersenyum dingin. “Orang Indojaya, jika sejak tadi kamu mengatakan dirimu adalah maha guru, bagaimana aku akan memprovokasi kamu?”“Berdasarkan omonganmu ini, jika aku bukan seorang maha guru, maka aku pantas untuk diprovokasi olehmu?”Satu omongan David membuat orang Jepania tidak bisa menjawab di tempat. Setelah berhenti sejenak, dia ke
Pria itu tidak berani menolak omongan David. Namun, begitu mendengar ingin pergi ke Tokioko bersama, pria itu tak bisa berkata-kata. “Ada apa?”Melihat pria itu tidak bersedia, David bertanya. “Dewa Besar, dalam Kelompok Yamaguci ada aturan, tanpa perintah dari atasan, tidak boleh sembarangan ke Tokioko. Bagaimanapun juga, anggota organisasi kami sangat banyak. Jika sembarangan berkunjung, akan membuat orang lain curiga.”Pria itu menjelaskan. Begitu mendengarnya David merasa bahwa itu memang masuk akal.Bagaimanapun juga, Jepania hanya mempunyai populasi sebanyak ini. “Kalau begitu, bawa aku ke cabang Kelompok Yamaguci.”Karena orang di depan ini tidak bisa membuat Keputusan, maka cari orang yang bisa membuat Keputusan saja. Pria Jepania tidak berani menolak. Dia meninggalkan kedai bersama David dan Brena dan tiba di sebuah hotel pemandian air panas. “Yano, ini di mana?”David melihat papan nama besar yang dipasang di depan pintu, Hotel Pemandian Air Panas Osaga.Dalam perjalan
Satu per sumber air panas bergantung pada jalan utama dan terus merambat ke kejauhan. David melihat secara sekilas dan menemukan hanya di depan saja sudah ada sebanyak belasan sumber air panas.Mungkin karena sudah menjelang malam, di dalam sebagian besar sumber air panas tidak ada orang sama sekali.David menguji suhu air panas dengan tangannya. Tangan yang masuk terasa sedikit menghangat. Ternyata benaran sumber air panas.Di bawah sekian banyak mata air, mungkin terdapat sedikit benda yang luar biasa. Tindakan David ini membuat Yano melihat ketertarikan David terhadap sumber air panas. Dia segera berbicara. “Dewa Besar, sumber air panas di tempat Ketua adalah yang terbaik di sini. Jika kamu benar-benar tertarik, pergilah untuk berendam.”“Oh, benarkah?” Begitu mendengarnya, David langsung tertarik. Pada dasarnya memang ingin mencarinya. Nanti sekalian lihat apa sebenarnya keajaiban dari tempat ini.Setelah beberapa saat, Yano tiba di ujung jalan kecil bersama David.Di ujung
“Berhenti. Kamu anggap tempat apa ini? Ingin datang dan pergi dengan sesuka hati?” Selesai bicara, Yosida memberi isyarat mata. Dua pria berjas di samping tiba-tiba menahan David satu di kiri dan satu di kanan.“Jangankan Yano adalah bos kecil di Kelompok Yamaguci, bahkan seorang anggota biasa Kelompok Yamaguci juga tidak bisa diselesaikan olehmu dengan sepatah kata. Katakanlah, berapa harga yang besedia kamu bayar?”Yosida kemudian baru semakin yakin. Ternyata benar. Tebakannya tidak salah.Orang Indojaya ini bertemu dengannya dan sudah bersiap untuk mundur. “Aku bisa membayar harga seorang pemandu wisata.”David berkata dengan santai. Bagaimanapun juga, menyuruh seseorang membawanya ke Tokioko, juga sudah termasuk setengah pemandu wisata. Membayar ongkos pemandu wisata sudah tidak ada salahnya kepada Yano.Jika di tempat lainnya, menyinggungnya seperti ini sudah akan dipukul cacat sejak tadi.“Kamu sedang bercanda? Kamu pikir Kelompok Yamaguci adalah orang yang kekurangan uang?”
“Hahaha. Sungguh berani. Di Osaga, kamu satu-satunya yang berani langsung memukul orang Kelompok Yamaguci. Kemarilah!”Yosida memberi perintah. Seketika, segerombolan pria berjas hitam muncul di sekitar. Secara sekilas, tidak kurang dari seratus orang. Setiap orang memegang senapan di tangan. Benar, David tidak salah lihat, benar-benar adalah senapan. Bukankah katanya Jepania sangat mementingkan ilmu bela diri, terutama di antara gangster. Kelihatannya apa yang dikabarkan itu tidak benar. Dalam sekejap mata, David sudah dikepung dengan ketat. “Sekarang, apakah kamu masih punya keberanian untuk mengatakan omongan barusan? Jika kamu berani mengatakannya lagi, aku benar-benar salut padamu.” Kata Yosida.Seratus lebih orang memberi jalan untuk Yosida.Dia memegang sebuah pedang panjang di tangan dan berjalan mendekati David selangkah demi selangkah. Tampaknya, semua orang merasa saat ini benar-benar tidak berani memberontak. “Pak Yosida, bukankah kurang baik jika menimbulkan korban
Suara pistol berlanjut untuk beberapa saat. Kemudian seseorang mengatakan hentikan pertempuran. Dengan adanya seseorang yang berbicara, pertempuran perlahan-lahan berhenti. Walaupun demikian, seratus lebih orang, saat ini juga sudah melukai beberapa orang secara tidak sengaja. Bahkan tiga orang mati terkena peluru yang nyasar. Lebih dari seratus senapan dengan jarak sedekat ini, pasti ada yang terluka secara tidak sengaja.Melihat bola hitam di depan yang terbungkus oleh peluru.Seseorang bertanya, “B*doh, orang ini sudah mati belum?” “Tidak tahu.” “Kamu. Kamu pergi lihat sejenak, sudah mati belum!” Seketika, ada orang yang maju ke depan dan mulai menggali dengan moncong senapan yang panas. Pada saat ini, terjadi perubahan mendadak.David menyeringai dan berkata dengan lembut. “Sudah giliranku.” Tiba-tiba, peluru di depan kembali ke tempat semula. Bahkan lebih cepat daripada saat penembakan. Seketika, jeritan terdengar dimana-mana. Tak sampai tiga detik. Di sekitar sudah
“Ya, turun sana. Satu hal lagi, jangan panggil aku Dewa Besar. Kelak panggil aku bos saja.”David berpesan, kemudian pergi meninggalkan Yano.Walaupun dua gangster besar di Jepania yang sedang bertarung besar-besaran ini, ada hubungan dengan dirinya, namun David sedikit pun tidak merasa ada beban.Masih kalimat yang sama, penduduk Jepania bukan manusia.Di sebuah hotel pemandian air panas lain di Osaga.Ini adalah wilayah kekuasaan Kelompok Matsuguci.“Musuh menyerang!”Seiring dengan bunyi suara tersebut.Barisan pria berbaju hitam berlari masuk ke dalam hotel sambil mengangkat senapan diikuti dengan suara tembakan senapan yang tak berhenti-henti.Setelah bunyi tembakan berhenti.Keadaan di lokasi kejadian benar-benar sangat berantakan.Pada saat itu yang bisa berdiri pun tubuhnya penuh dengan luka.Yamada bersandar di dinding dan muntah darah.“B*doh, Kelompok Yamaguci ini sudah gila, berani-beraninya menyerang bergerombol. Mereka anggap kita bodoh?”Yamada adalah ketua cabang Kelomp
Yamada sangat marah, saat ini dia hanya ingin segera melenyapkan Kelompok Yamaguci yang ada di sini demi membalas kematian saudara sekelompoknya.Meskipun anggota Kelompok Yamaguci yang tadi melakukan penyerangan dadakan sudah terbunuh.Tapi setelah dihitung, Kelompok Yamaguci yang hanya kehilangan belasan orang. Saat menyerang mendadak, ternyata mereka sudah membunuh hampir dua ratusan orang Kelompok Matsuguci.Ini sama dengan kehilangan satu mendapatkan empat.Hasil ini, tidak dapat diterima oleh Yamada.Melihat ratusan orang yang ada di belakangnya, Yamada sudah bersiap untuk melakukan sampai akhir, sudah merencanakan untuk melenyapkan seluruh Kelompok Yamaguci yang ada di Osaga.Hotel pemandian air panas Kelompok Yamaguci sudah di depan mata.Yamada baru saja ingin membunyikan tanda dimulainya penyerangan.Tepat pada saat itu.“Pak Yamada, ada telepon untukmu.”Anak buah di sampingnya tiba-tiba bersuara memotongnya.Sudah saat-saat penting begini, bagaimana Yamada tidak kesal? Dia