“Ya, turun sana. Satu hal lagi, jangan panggil aku Dewa Besar. Kelak panggil aku bos saja.”David berpesan, kemudian pergi meninggalkan Yano.Walaupun dua gangster besar di Jepania yang sedang bertarung besar-besaran ini, ada hubungan dengan dirinya, namun David sedikit pun tidak merasa ada beban.Masih kalimat yang sama, penduduk Jepania bukan manusia.Di sebuah hotel pemandian air panas lain di Osaga.Ini adalah wilayah kekuasaan Kelompok Matsuguci.“Musuh menyerang!”Seiring dengan bunyi suara tersebut.Barisan pria berbaju hitam berlari masuk ke dalam hotel sambil mengangkat senapan diikuti dengan suara tembakan senapan yang tak berhenti-henti.Setelah bunyi tembakan berhenti.Keadaan di lokasi kejadian benar-benar sangat berantakan.Pada saat itu yang bisa berdiri pun tubuhnya penuh dengan luka.Yamada bersandar di dinding dan muntah darah.“B*doh, Kelompok Yamaguci ini sudah gila, berani-beraninya menyerang bergerombol. Mereka anggap kita bodoh?”Yamada adalah ketua cabang Kelomp
Yamada sangat marah, saat ini dia hanya ingin segera melenyapkan Kelompok Yamaguci yang ada di sini demi membalas kematian saudara sekelompoknya.Meskipun anggota Kelompok Yamaguci yang tadi melakukan penyerangan dadakan sudah terbunuh.Tapi setelah dihitung, Kelompok Yamaguci yang hanya kehilangan belasan orang. Saat menyerang mendadak, ternyata mereka sudah membunuh hampir dua ratusan orang Kelompok Matsuguci.Ini sama dengan kehilangan satu mendapatkan empat.Hasil ini, tidak dapat diterima oleh Yamada.Melihat ratusan orang yang ada di belakangnya, Yamada sudah bersiap untuk melakukan sampai akhir, sudah merencanakan untuk melenyapkan seluruh Kelompok Yamaguci yang ada di Osaga.Hotel pemandian air panas Kelompok Yamaguci sudah di depan mata.Yamada baru saja ingin membunyikan tanda dimulainya penyerangan.Tepat pada saat itu.“Pak Yamada, ada telepon untukmu.”Anak buah di sampingnya tiba-tiba bersuara memotongnya.Sudah saat-saat penting begini, bagaimana Yamada tidak kesal? Dia
Dia berkata dengan datar.“Kalau belum dibereskan sampai bersih, kamu sekarang seharusnya sedang menginjaknya di bawah kakimu.”“Apa! Yosida sudah mati?”Ucapan David ini, sontak membuat Yamada kaget.Selama ini dia mengira orang yang melakukan penyerangan adalah Yosida. Sekarang baru tahu bahwa Yosida dari awal sudah mati. Kemudian dia baru mengerti bahwa orang lain yang melakukan penyerangan tersebut.Pada saat itu, Yano pun muncul dari samping.“Yano, apakah kamu, yang melakukan semua ini?”Yamada jelas juga tahu orang yang bernama Yano ini. Yano tidak mempedulikannya.Dia berjalan lurus ke belakang David dan memanggilnya bos dengan penuh hormat.“Bos, sudah beres semuanya.”David pun mengiyakan.Adegan ini pun dilihat oleh Yamada. Dia tak menyangkanya.“Yano, apa kamu sudah gila? Kamu begitu melayani seorang orang Indojaya. Mana harga dirimu sebagai anggota gangster nomor satu Jepania?”Yamada sekali lihat sudah tahu bahwa pria di depan ini bukan orang Jepania.“Bagaimana kamu men
Pedang Naga berubah menjadi sebuah siluet bayangan dan menarik sebuah garis bersinar yang panjang. Hanya dalam sekejap mata, telah membawa pergi nyawa sepuluh orang.Adegan yang aneh ini, seketika membuat Yamada mengerti bahwa orang di depannya ini sama sekali tidak bercanda!Ternyata benar-benar pesilat yang melegenda!Tidak hanya pesilat, dia bahkan memiliki senjata ajaib yang misterius. Kalau saja dia bisa merebut senjata ajaibnya, maka dirinya juga bisa mempunyai nama dan kedudukan.Berpikir sampai di sini, hati Yamada pun berapi-api.“Mulai tembak! Bunuh dia!” Perintah Yamada.Walaupun seorang pesilat, namun dengan jarak yang begitu dekat, takutnya mereka malah akan dipukul habis.Setelah membunuh orang Indojaya di depan ini, maka senjata ajaib itu adalah milik dirinya, pikir Yamada dengan gembira.Peluru ditembakkan.David mengayunkan tangannya dan muncul sebuah cahaya di depannya.Orang kuat tahap maha guru bisa menggunakan energi spiritualnya untuk menghentikan peluru. Orang ku
Namun Yano juga mengerti bahwa semua ini karena orang di hadapannya ini.“Berikutnya, kuserahkan semua padamu.” Pesan David dan dia kemudian segera meninggalkan tempat tersebut.Saat muncul lagi, dia sudah kembali ke kamar presiden suit di hotel.“Guru Besar David, kamu baik-baik saja?”Melihat David yang tadi pergi sudah kembali, Brena segera berjalan menyambut David.Saat sudah hampir mendekati David, dia tiba-tiba menghentikan langkah kakinya.“Kenapa?”Melihat semua ini, David pun kebingungan.“Tuan David, di … di tubuhmu ada bau amis darah yang sangat menyengat. Sangat menakutkan!” Ucap Brena terbata-bata.Bagaimana dia bisa tahu?David pun sedikit bingung,Belakang gunung itu seharusnya tidak kelihatan dari sini. Kalau tidak kelihatan, harusnya juga tidak tahu kalau David telah membunuh banyak orang.“Tubuh Raungan Naga yang ada pada dirinya sepertinya sudah mulai terbangun. Kamu baru saja membunuh begitu banyak orang. Hawa membunuh di tubuhmu sudah lepas kontrol. Tidak heran jik
Di Malam hari.“Tok tok tok.” Bunyi pintu diketuk.Begitu pikiran David bergerak dan mengetahui bahwa yang di luar bukan orang lain, melainkan adalah Brena.“Brena, ada apa?”David tidak membuka pintu. Saat ini aura membunuhnya masih belum hilang. Dia tidak ingin bertemu langsung dengan Brena.Namun tidak disangka, tindakannya ini malah membuat Brena semakin salah paham dan mengira ada sesuatu yang terjadi pada David. Berna pun bertanya.“Tuan David, kamu baik-baik saja?”“Aku baik-baik saja, tenang.”Ucap David menenangkan Brena. Dia pikir dengan begini Brena akan pergi.Namun tak disangka, Brena yang bolak-balik beberapa kali di depan pintu akhirnya memberanikan diri bertanya.“Tuan David, kamu tahu, asalkan kamu mau, kamu bisa datang ke kamarku kapanpun juga. Aku menunggumu!”Mendengar ucapan Brena, David tertegun sejenak sebelum memberi penjelasan.“Nona Brena, jangan khawatir. Aku tidak apa-apa. Kamu tidak perlu seperti ini. Aku cuma membunuh banyak orang Jepania hari ini. Jadi au
Seorang wanita yang diseret oleh pria berjas hitam itu berteriak keras.Pria berjas hitam tidak peduli dan langsung membawanya keluar dari mall.“Berani-beraninya. Apa kalian tahu siapa aku? Aku adalah Tuan Muda Keluarga Kamedia. Kalian berani begini kepadaku? Sudah bosan hidup!”Kali ini seorang tuan muda kaya yang diseret oleh pria berjas hitam. Dia hanya memakai celana dan bagian atas tubuhnya tidak memakai pakaian.Siapa sangka, saat sedang di kamar pas, dia malah diseret keluar.Kejadian ini, sontak membuat tuan muda kaya langsung marah dan membawa nama keluarganya keluar.Di Osaga, Keluarga Kamedia juga termasuk yang punya kekuasaan.Namun para pria berjas hitam masih tidak peduli dan langsung menyeretnya keluar dari mall.“Kalian … siapa sebenarnya kalian? Siang bolong begini, beraninya melakukan hal seperti ini. Sama sekali tidak tidak punya aturan. Sekarang aku akan meminta kakek yang turun tangan. Tunggu saja kalian!”Pria muda itu didorong begitu saja ke lantai. Mulutnya tid
Di dalam Pusat Perbelanjaan Ginzo sudah bersih dan tidak ada seorang pun. Karena tidak ada pelanggan yang datang, banyak penjual yang berkumpul ke dalam beberapa grup dan membahas identitas orang yang datang tersebut dengan penasaran.“Ini sebenarnya bos besar dari mana yang datang? Sampai mengosongkan seluruh mall.”“Aku dengar bos besar dari Kelompok Yamaguci mau datang berbelanja ke sini. Kalau mereka datang ke tokoku, mungkin aku bisa dapat uang banyak.”Semuanya tahu, jika bos besar datang berbelanja, pasti tidak akan menanyakan harga.“Mimpi aja kamu. Tokomu menjual baju-baju modis dan sejenisnya. Bos besar mana mungkin tertarik dengan pakaian di tokomu? Kalau tokoku masih mendingan.” Kata orang di sampingnya tidak setuju.Tepat pada saat itu, David membawa Brenda memasuki mall.Seketika, semua orang yang ada di toko menatap kaget. Semuanya menunjukkan wajah tidak percaya.“Inikah bos besar misterius Kelompok Yamaguci? Kenapa masih begitu muda?”Semua orang mengira bahwa bos besa