Ternyata Keluarga Wahidin berada di dalam sebuah Kediaman Keluarga Wahidin yang berusia ribuan tahun. David terbang di sepanjang perjalanan sampai ke tempat ini. Ternyata memang seperti apa yang dikatakan oleh Nazar, dia tidak menimbulkan kesadaran satu orang pun.Tapi walaupun demikian, David juga tidak menemukan target perjalanan kali ini dalam sesaat. Meskipun dalam alam rahasia Keluarga Yakub, keberadaan Septian pernah ditunjukkan dalam cermin, tapi Kediaman Keluarga Wahidin begitu besar dan tidak bisa memastikan suatu tempat hanya dengan melihat sekilas dari cermin. Di sepanjang jalan, David memang bertemu dengan beberapa murid Keluarga Wahidin.Dia mencari sejenak dan tetap tidak menemukan arahnya. David hanya bisa sedikit mengubah caranya. Dia hanya mengikuti seorang murid Keluarga Wahidin. Hingga sampai tertinggal dirinya sendirian, David menampakkan badan dan mencengkram tenggorokannya dengan satu tangan. Di dalam Kediaman Keluarga Wahidin, murid Keluarga Wahidin ini sama
“Aku siapa? Hahaha. Bukankah kamu terus-menerus mencariku?”David melihat wajah Septian yang kesakitan seperti ini dan langsung merasa amarahnya terlampiaskan. Dia berbicara sambil tersenyum dingin. “Ka … kamu adalah David! David yang baik! Kamu bahkan berani muncul di hadapanku. Cari mati!”Septian akhirnya mengingat siapa wajah yang tampak sedikit familiar ini. David, musuh yang membunuh putra dan cucunya! Saat musuh saling bertemu, kedua belah pihak akan semakin marah. Septian menyerang ke depan tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan. “Kedatangan yang bagus!” Kata David diam-diam. Dia juga menyerang ke depan dan keduanya bertarung bersama dalam waktu seketika.Ruang rahasia memanglah ruang rahasia. Dua orang bertarung dan akibatnya bahkan tidak tersebar keluar sedikit pun. Meskipun tubuh Septian sedang terluka. Saat melawan David saat ini, dia tidak hanya harus menekan ulat sutera emas beracun di dalam tubuh. Kekuatannya hanya bisa kerahkan kurang dari 10%. Tapi pada das
“David, sebenarnya kamu mau apa? Menghabiskan waktu bersamaku jauh di dalam kediaman Keluarga Wahidin ini, kamu juga tidak bisa pergi. Selama Keluarga Wahidin menemukanmu, maka mereka tentu tidak akan melepaskanmu!”Septian akhirnya sudah tidak tahan lagi dan mengerti niat David yang ternyata ingin membuatnya kehabisan tenaga sampai mati.“Keluarga Wahidin tidak akan menemukanku. Jika bisa menemukanku, sejak awal mereka sudah menemukanku. Kamu tidak sadar setelah begitu lama berlalu, tidak ada seorang pun yang datang?”David berbicara dengan dingin. Septian tiba-tiba kehabisan kata-kata. Mengingat keajaiban ruang rahasia ini, dia juga tahu bahwa apa yang dikatakan David itu benar. Di sini, pada dasarnya merupakan sebuah ruang rahasia yang secara khusus dia minta untuk mencarinya. Satu-satunya efeknya adalah menutupi aura. Tidak disangka, dirinya bahkan mencelakai dirinya sendiri. Jika terus-menerus seperti ini, mungkin dia benar-benar akan mati di sini. Ulat sutera emas beracun di
Jika terus seperti ini, saat peledakan diri berhasil, mungkin dua percikan api pun tidak ada. Mata Septian mengandung kebencian dan dia menatap David yang berada di depannya. “Apa yang sebenarnya telah kamu lakukan?”David langsung menarik pisau belati yang tertancap di dada Septian. Cahaya dingin pisau belati melintas dan tidak ada sedikit pun bercak darah. Di saat yang sama, David juga membuka sepasang tangan yang awalnya meliliti dirinya. Tidak ada jawaban.Apakah pernah melihat orang memberikan penjelasan kepada orang mati? Tak sampai sesaat. Tubuh Septian mengempis dengan cepat. Seekor ulat kecil keemasan yang berkilauan melompat keluar dari mayat yang layu dan terbang ke arah David.Bahkan David juga tidak berhenti terkejut saat melihat adegan ini. Benda ini seharusnya tidak akan masih ingin “memakan” dirinya, ‘kan?Untungnya, Davidlah yang berpikir berlebihan. Ulat sutera emas beracun berbaring di atas telapak tangan David dan tidak menunjukkan keanehan apa pun. Mungkin
Di bawah penjelasan David dengan penuh kesabaran, Ria kemudian baru tahu masalah beberapa hari ini. “Lilian, beri tahu Nona-mu bahwa Ria sudah sembuh total. Terima kasih atas perawatannya selama beberapa hari ini. Kelak, jika ada perlu, selama aku bisa membantu, maka aku tidak akan keberatan untuk maju dengan berani.”Di dalam Pondok Jerami, David berpesan kepada Lilian sebelum membawa Ria pergi. Mereka baru saja meninggalkan Pondok Jerami dan David sudah mendapat panggilan telepon dari Jamir.“Apakah aku harus pergi?” Di ujung telepon sebelah sana tidak bersuara. “Baiklah kalau begitu.”David menutup telepon. Ria tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya dengan penasaran, “Apa yang telah terjadi?” Kakak Ketujuhnya yang bertanya dan David tidak menyembunyikannya.“Kata Tuan Jamir, benda pusaka Pencak Silat Persaudaraan Setia, batu basal Pencak Silat Persaudaraan Setia, muncul di Jepania. Dia menyuruhku pergi merebutnya kembali.”“Ini adalah hal baik. Kenapa kamu mengelak?”“Ta
Meskipun Sari sudah merupakan orang kuat tahap petinggi silat, dia juga tidak bisa menekannya. Maka dari itu dia datang jauh-jauh ke Kioto untuk mencari Ria.Setelah mengetahui permasalahannya, Ria tampak dilema. “Kakak Ketujuh, bagaimana kalau aku menemanimu kembali ke Mamasa Selatan dulu?”David mengambil inisiatif untuk angkat bicara. “David, perjalanan ke Jepania tidak boleh ditunda. Kamu duluan pergi ke Jepania saja. Mamasa Selatan cukup ada aku. Cuma aku sudah tidak bisa menemanimu pergi. Tetua Jamal sangat berjasa kepadaku. Aku …”Ria masih ingin mengatakan sesuatu. David langsung memeluk Ria.“Kakak Ketujuh, aku mengerti. Tidak perlu dijelaskan.”Keduanya saling berpelukan dalam diam. Brena dan Sari yang berada di samping tidak mengganggu dan hanya melihat adegan ini dengan diam.Setelah sekian lama, keduanya berpisah. “David, meskipun aku tidak bisa melakukan perjalanan bersamamu, tapi kamu boleh membawa Brena.” Kata Ria tiba-tiba. Tiba-tiba membicarakan dirinya, Brena ta
Keluarga Wahidin di Kioto mengerahkan kekuatan penuh dan segera menimbulkan pergerakan di seluruh Kioto. Semuanya ingin tahu, mengapa Keluarga Wahidin mengerahkan begitu banyak orang seperti ini. Hingga sampai ada orang yang mengetahui cerita di dalamnya membocorkannya, semua orang baru tahu bahwa Keluarga Wahidin ternyata seperti ini hanya demi David.“David ini juga sudah terlalu berani. Dia bahkan berani menerobos masuk ke dalam Kediaman Keluarga Wahidin untuk membunuh. Memang harus diberi hukuman berat.”“Benar, dia juga sudah terlalu meremehkan beberapa keluarga konglomerat.”Dengan dipimpin oleh Keluarga Wahidin, seketika ada beberapa keluarga yang ikut-ikutan. Dalam waktu yang tak lama, seluruh Kioto hampir digeledah. Tapi meskipun demikian, David sendiri tetap tidak bisa ditemukan. Bahkan gadis yang berada di sisi David itu juga menghilang. “Kelihatannya David sendiri juga tahu bahwa Keluarga Wahidin tidak bisa disinggung dan sejak awal sudah melarikan diri.”“Benar. Aku sel
Orangnya sudah pergi, David juga tidak menemukan cara. Dia berdiri diam di tempat sejenak, kemudian mengingat sepertinya dia memiliki seseorang di Jepania.Ampere!Waktu itu di markas Pencak Silat Persaudaraan Setia, dia telah melepaskan seorang maha guru silat. Saat ini adalah waktunya dia diperlukan. Pikiran spiritual David menyebar. Di tubuh Ampere terdapat pembatas yang ditanam oleh dirinya. Sekarang dirinya sudah melangkah masuk ke Jepania. Selama sedikit lebih berusaha, maka tidak sulit untuk menemukan Ampere.Hanya saja, di bawah sensor pikiran spiritual, David tidak merasakan keberadaan pembatas. Ini akan sulit sekarang.David hanya bisa pergi ke hotel bersama Brena dulu. Dibilang hotel juga tidak terlalu tepat. Lebih tepatnya, seharusnya adalah kedai. Di Jepania, kedai seperti ini terletak di tepi jalan. Hanya beberapa langkah saja, David sudah menemukan beberapa tempat seperti ini.Meskipun tidak mengerti bahasa Jepania, tapi anehnya, David kenal sebagian besar papan