Di bawah penjelasan David dengan penuh kesabaran, Ria kemudian baru tahu masalah beberapa hari ini. “Lilian, beri tahu Nona-mu bahwa Ria sudah sembuh total. Terima kasih atas perawatannya selama beberapa hari ini. Kelak, jika ada perlu, selama aku bisa membantu, maka aku tidak akan keberatan untuk maju dengan berani.”Di dalam Pondok Jerami, David berpesan kepada Lilian sebelum membawa Ria pergi. Mereka baru saja meninggalkan Pondok Jerami dan David sudah mendapat panggilan telepon dari Jamir.“Apakah aku harus pergi?” Di ujung telepon sebelah sana tidak bersuara. “Baiklah kalau begitu.”David menutup telepon. Ria tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya dengan penasaran, “Apa yang telah terjadi?” Kakak Ketujuhnya yang bertanya dan David tidak menyembunyikannya.“Kata Tuan Jamir, benda pusaka Pencak Silat Persaudaraan Setia, batu basal Pencak Silat Persaudaraan Setia, muncul di Jepania. Dia menyuruhku pergi merebutnya kembali.”“Ini adalah hal baik. Kenapa kamu mengelak?”“Ta
Meskipun Sari sudah merupakan orang kuat tahap petinggi silat, dia juga tidak bisa menekannya. Maka dari itu dia datang jauh-jauh ke Kioto untuk mencari Ria.Setelah mengetahui permasalahannya, Ria tampak dilema. “Kakak Ketujuh, bagaimana kalau aku menemanimu kembali ke Mamasa Selatan dulu?”David mengambil inisiatif untuk angkat bicara. “David, perjalanan ke Jepania tidak boleh ditunda. Kamu duluan pergi ke Jepania saja. Mamasa Selatan cukup ada aku. Cuma aku sudah tidak bisa menemanimu pergi. Tetua Jamal sangat berjasa kepadaku. Aku …”Ria masih ingin mengatakan sesuatu. David langsung memeluk Ria.“Kakak Ketujuh, aku mengerti. Tidak perlu dijelaskan.”Keduanya saling berpelukan dalam diam. Brena dan Sari yang berada di samping tidak mengganggu dan hanya melihat adegan ini dengan diam.Setelah sekian lama, keduanya berpisah. “David, meskipun aku tidak bisa melakukan perjalanan bersamamu, tapi kamu boleh membawa Brena.” Kata Ria tiba-tiba. Tiba-tiba membicarakan dirinya, Brena ta
Keluarga Wahidin di Kioto mengerahkan kekuatan penuh dan segera menimbulkan pergerakan di seluruh Kioto. Semuanya ingin tahu, mengapa Keluarga Wahidin mengerahkan begitu banyak orang seperti ini. Hingga sampai ada orang yang mengetahui cerita di dalamnya membocorkannya, semua orang baru tahu bahwa Keluarga Wahidin ternyata seperti ini hanya demi David.“David ini juga sudah terlalu berani. Dia bahkan berani menerobos masuk ke dalam Kediaman Keluarga Wahidin untuk membunuh. Memang harus diberi hukuman berat.”“Benar, dia juga sudah terlalu meremehkan beberapa keluarga konglomerat.”Dengan dipimpin oleh Keluarga Wahidin, seketika ada beberapa keluarga yang ikut-ikutan. Dalam waktu yang tak lama, seluruh Kioto hampir digeledah. Tapi meskipun demikian, David sendiri tetap tidak bisa ditemukan. Bahkan gadis yang berada di sisi David itu juga menghilang. “Kelihatannya David sendiri juga tahu bahwa Keluarga Wahidin tidak bisa disinggung dan sejak awal sudah melarikan diri.”“Benar. Aku sel
Orangnya sudah pergi, David juga tidak menemukan cara. Dia berdiri diam di tempat sejenak, kemudian mengingat sepertinya dia memiliki seseorang di Jepania.Ampere!Waktu itu di markas Pencak Silat Persaudaraan Setia, dia telah melepaskan seorang maha guru silat. Saat ini adalah waktunya dia diperlukan. Pikiran spiritual David menyebar. Di tubuh Ampere terdapat pembatas yang ditanam oleh dirinya. Sekarang dirinya sudah melangkah masuk ke Jepania. Selama sedikit lebih berusaha, maka tidak sulit untuk menemukan Ampere.Hanya saja, di bawah sensor pikiran spiritual, David tidak merasakan keberadaan pembatas. Ini akan sulit sekarang.David hanya bisa pergi ke hotel bersama Brena dulu. Dibilang hotel juga tidak terlalu tepat. Lebih tepatnya, seharusnya adalah kedai. Di Jepania, kedai seperti ini terletak di tepi jalan. Hanya beberapa langkah saja, David sudah menemukan beberapa tempat seperti ini.Meskipun tidak mengerti bahasa Jepania, tapi anehnya, David kenal sebagian besar papan
Pemilik kedai tahu bahwa pembeli adalah raja. “Totalnya 100 juta.” Kata bos dengan tenang. “Apa? Sedikit benda ini sudah seharga 100 juta? Kamu pergi merampok saja.” David belum berbicara dan Brena sudah mengeluarkan suara terkejut. “100 juta adalah harga untuk kalian. Normalnya, makanan ini hanya perlu 10 juta. Gadis kecil, kamu mungkin tidak tahu bahwa di Jepania paling anti buang-buang makanan. Kalian hampir tidak menyentuhnya sama sekali, jadi harus menghitung kalian 100 juta, di antaranya 90 juta adalah denda.”Bos menjelaskan dengan dingin. “Kamu sengaja.” Kata Brena marah. “Lupakan saja.” David menghentikan Brena yang ingin terus marah dan melemparkan setumpuk uang Jepania yang sudah ditukar sejak awal. Dia menarik Brena dan ingin berjalan ke luar. Pada saat ini, satu orang Jepania di samping seperti mengira David adalah orang yang mudah diintimidasi dan mengejek dari samping. “B*doh. Orang Indojaya memang bodoh. Tidak menikmati makanan selezat ini.”Meskipun omonganny
Saat ini, ujung kaki David tidak berhenti dan langsung menendang tubuh orang.“Krek.” Terdengar sebuah suara.Suara patah tulang orang Jepania terdengar. David kemudian baru bertanya, “Kamu tahu maha guru?”“B*doh. Karena kamu adalah seorang maha guru, kenapa menindas orang biasa sepertiku?”Orang Jepania terbaring di atas lantai dan mulutnya sudah mengeluarkan darah segar. Pemandangan seperti ini, semua orang di dalam kedai juga tidak berani menonton keramaian lagi dan pergi satu per satu. Hanya satu teman orang ini yang saat ini berada di samping dan tidak tahu harus pergi atau tidak.“Bukankah kamu sedang memprovokasi aku?”David berkata sambil tersenyum dingin. “Orang Indojaya, jika sejak tadi kamu mengatakan dirimu adalah maha guru, bagaimana aku akan memprovokasi kamu?”“Berdasarkan omonganmu ini, jika aku bukan seorang maha guru, maka aku pantas untuk diprovokasi olehmu?”Satu omongan David membuat orang Jepania tidak bisa menjawab di tempat. Setelah berhenti sejenak, dia ke
Pria itu tidak berani menolak omongan David. Namun, begitu mendengar ingin pergi ke Tokioko bersama, pria itu tak bisa berkata-kata. “Ada apa?”Melihat pria itu tidak bersedia, David bertanya. “Dewa Besar, dalam Kelompok Yamaguci ada aturan, tanpa perintah dari atasan, tidak boleh sembarangan ke Tokioko. Bagaimanapun juga, anggota organisasi kami sangat banyak. Jika sembarangan berkunjung, akan membuat orang lain curiga.”Pria itu menjelaskan. Begitu mendengarnya David merasa bahwa itu memang masuk akal.Bagaimanapun juga, Jepania hanya mempunyai populasi sebanyak ini. “Kalau begitu, bawa aku ke cabang Kelompok Yamaguci.”Karena orang di depan ini tidak bisa membuat Keputusan, maka cari orang yang bisa membuat Keputusan saja. Pria Jepania tidak berani menolak. Dia meninggalkan kedai bersama David dan Brena dan tiba di sebuah hotel pemandian air panas. “Yano, ini di mana?”David melihat papan nama besar yang dipasang di depan pintu, Hotel Pemandian Air Panas Osaga.Dalam perjalan
Satu per sumber air panas bergantung pada jalan utama dan terus merambat ke kejauhan. David melihat secara sekilas dan menemukan hanya di depan saja sudah ada sebanyak belasan sumber air panas.Mungkin karena sudah menjelang malam, di dalam sebagian besar sumber air panas tidak ada orang sama sekali.David menguji suhu air panas dengan tangannya. Tangan yang masuk terasa sedikit menghangat. Ternyata benaran sumber air panas.Di bawah sekian banyak mata air, mungkin terdapat sedikit benda yang luar biasa. Tindakan David ini membuat Yano melihat ketertarikan David terhadap sumber air panas. Dia segera berbicara. “Dewa Besar, sumber air panas di tempat Ketua adalah yang terbaik di sini. Jika kamu benar-benar tertarik, pergilah untuk berendam.”“Oh, benarkah?” Begitu mendengarnya, David langsung tertarik. Pada dasarnya memang ingin mencarinya. Nanti sekalian lihat apa sebenarnya keajaiban dari tempat ini.Setelah beberapa saat, Yano tiba di ujung jalan kecil bersama David.Di ujung