Buyung berjalan keluar dari kehampaan dan langsung berhadapan dengan beberapa petir. Begitu David menunjuk ke kehampaan, petir yang dahsyat seperti diberi perintah dan menenggelamkan bayangan tubuh Buyung. “Ini…… ini adalah Teknik Lima Petir.” “Tidak disangka, Teknik Petir Kediaman Guru Surgawi ternyata begitu kuat. Orang kuat tahap petinggi silat bahkan bisa dilukai olehnya.” “Bahkan teknik petir guru surgawi masa kini mungkin tidak sebaik David.” Di puncak Gunung Diang, ada banyak orang perkumpulan silat tersembunyi yang melihat ke arah tempat dimana Parto berada.Bahkan ada orang yang berhubungan baik dengan Kediaman Guru Surgawi juga mulai mencari tahu hubungan David dengan Kediaman Guru Surgawi melalui Parto.Parto menampakkan ekspresi yang sulit ditebak dan tidak menjelaskan hubungan antara dirinya dengan David. Dia hanya diam-diam merasa senang. Dengan teknik petir David ini, siapa yang masih berani meremehkan Kediaman Guru Surgawi?Saat sedang bersenang hati, Pedang Penebas
Bagaikan kura-kura yang menciutkan kepalanya, seluruh tubuhnya tiba-tiba menyusut untuk menghindari ujung Pedang Penebas Kejahatan yang lewat. Buyung segera memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri sejauh puluhan meter. Jarinya berkali-kali menekan titik akupuntur pada bagian tangan yang putus dan menghentikan pemandangan darah segar terus menerus mengalir yang menakutkan. “Apa yang telah terjadi? Mengapa dalam sekejap satu tangan Tuan Istana Roh Pesilat ditebas hingga putus? Senjata ajaib apa yang sebenarnya telah digunakan oleh Guru Besar David?”“Benar. Apa yang sebenarnya telah terjadi?” “Kelihatannya, setelah mendapat Pedang Penebas Kejahatan itu, kekuatan David sudah meningkat satu tahap lagi.”Pertempuran dua orang di tengah udara berubah dalam sekejap nafas. Sebelumnya mereka masih berimbang. Tapi sekarang, dalam waktu sekejap mata, satu tangan Buyung sudah diputuskan dan segera menimbulkan perbincangan hangat semua orang. Ada senior perkumpulan silat yang mengungkap
Gadis itu adalah Chyntia.Sebelumnya, karena mengkhawatirkan keselamatan Adik Kerikil Kecilnya, dia tidak sempat berpikir panjang adan langsung menerjang naik ke atas langit. Dia hanya berpikir untuk hidup dan mati bersama dengan Kerikil Kecil. Tidak disangka, saat baru terbang ke sana, dia segera dipukul hingga jatuh ke dalam sungai oleh bayangan pedang.Tenaga pedang masuk ke dalam tubuh dan membuat Chyntia kehilangan kesadaran. Saat jatuh ke dalam sungai dan terangsang oleh air sungai yang sedingin es, Chyntia kemudian perlahan-lahan sadarkan diri. Tapi setelah sadar, dia menghadapi energi pedang yang mengamuk di dalam tubuh berikut tubuhnya yang berlubang dan terluka karena ditembus energi pedang. Chyntia tampak bertekad untuk mati dan segera membiarkan tubuhnya sendiri menyerap energi pedang di dalam tubuh.Tidak disangka, tiba-tiba terjadi perubahan mendadak. Enegi pedang di dalam tubuh tidak hanya terserap oleh tubuhnya. Keterampilan silat tahap maha guru level satu juga sampai
“Apa? Kamu sudah mempunyai guru? Cepat katakan, siapa gurumu. Aku akan berbicara dengannya agar membiarkanmu beralih masuk ke perkumpulanku.” Saat itu, Wirya langsung panik. Kekuatannya yang di sekujur tubuhnya menerjang ke atas langit dengan sombong. Saat ini, seluruh dunia seperti terdiam dan seluruh langit memucat. Hanya ada sosok Wirya yang memenuhi pikiran Chyntia.Merasakan kekuatan yang mengerikan di hadapannya, meskipun Chyntia tidak memiliki sedikitpun tenaga untuk memberontak, tapi dia tetap menggertakkan gigi dan berkata, “Senior mungkin akan kesulitan untuk menemukan guruku. Guruku sudah meninggal beberapa bulan yang lalu.” “Kalau memang begitu, kamu bisa langsung masuk perkumpulanku. sebagai Ketua Perkumpulan Pedang yang terhormat, aku, Wirya Prasetyo hanya baru menerima dua orang murid di seumur hidupku. Sekarang mereka berdua sedang berlatih di dalam perkumpulan. Selama kamu setuju denganku, maka kamu akan menjadi murid terakhirku. Bagaimana?” Begitu mendengarnya, meski
David mengejar sosok Buyung di sepanjang perjalanan. Tak lama kemudian, mereka sudah tiba di perbatasan Jiliwung. Jika ke depan sedikit, maka sudah keluar dari daerah Jiliwung. Kedua orang itu, yang satu melarikan diri dan yang satunya lagi mengejarnya. Saat ini, Buyung sudah berada di ujung kekuatan. Wajahnya pucat karena kehilanagan banyak darah. Bahkan keterampilannya juga sudah hampir habis. Sebaliknya, sekarang David tetap penuh tenaga. David mengayunkan Pedang Tujuh Bintang Naga di tangan dengan santai dan beberapa energi pedang menusuk bayangan punggung Buyung dalam waktu sekejap. Saat ini Buyung sudah tidak seperti sebelumnya. Di hanya bisa berhenti untuk menghadapi David. Setelah kesibukan sesaat, dia kemudian menghindar dengan bersusah payah. Dia melihat David dengan wajah penuh kebencian. “David, aku adalah Tuan Istana Roh Pesilat. Apakah kamu benaran tidak ingin berhenti sebelum mati bersamaku?”Melihat Buyung di depannya yang tampak memalukan, David sudah memiliki ke
“Ya, aku baik-baik saja. Justru kamu, di mana yang terluka?” Chyntia bertanya dengan khawatir. “Tenang saja, dia tidak apa-apa. Setelah serangkaian pertarungan, tubuhnya menjadi kosong saja.” Bimo melihatnya sejenak, dan mengeluarkan sebuahobat mujarab di tangan. “Ini adalah senior dari Perkumpulan Pengobatan, gurunya Lanang.” Chyntia menerima obat mujarab itu dan menjelaskan kepada David sejenak. David juga tidak meragukannya. Dia menelan obat mujarab dalam satu tegukan dan sama sekali tidak khawatir jika ada keanehan di dalamnya. Saat hendak memasukkannya ke dalam mulut, efek obat bekerja dalam waktu seketika. Sejenis arus hangat memenuhi seluruh tubuh. Lebih dari setengah keterampilan di tubuhnya kembali dalam waktu sekejap. “Ini adalah Pil Penguat Energi!” Bimo kemudian memberi penjelasan sambil tersenyum. “Siapa kamu? Bahkan berani ikut campur dalam urusan Keluarga Handil!” Hendri melihat orang yang datang sama sekali tidak mempedulikan keberadaannya dan memberi David obat m
David baru saja membuka mata dan sudah melihat tatapan mata Chyntia yang memperhatikannya di depan mata. Ekspresi semacam ini hanya diperlihakan oleh Chyntia saat berhadapan dengan David. Saat berhadapan dengan orang lain, Chyntia selalu menampakkan wajahnya yang dingin. “Kak, tenang saja, aku sudah tidak apa-apa.” David menggandeng tangan Chyntia yang dingin dan berkata menenangkannya. “Sudahlah. Jika kalian berdua ingin saling menghangatkan, tunggu saat tidak ada orang lain baru diteruskan lagi. Aku ingin menanyakan sedikit hal kepadamu.” Sebuah suara terdengar dan keduanya melepaskan tangan dengan malu. Belakangan ini, David sudah semakin tidak tahu malu. Dalam sekejap, dia menganggap tidak ada yang terjadi dan berkata kepada Bimo, “Senior, silakan tanya.” “David, beritahu aku dengan jujur, apakah kamu terlibat dalam ilmu meramu obat?”“Aku hanya mengerti sedikit.” “Apakah bisa berhasil meramu obat mujarab?” “Pernah beberapa kali.” “Nak David, kata kakakmu kamu tidak ada pe
Setelah memecahkan penghalang dengan satu pedang, Wirya tidak meneruskan mengambil tindakan.Dia hanya berkata dengan acuh. “Sobat kecil David, aku adalah Wirya Prasetyo. Jika kamu tidak setuju, aku jamin dia juga tidak akan berani memaksamu.”Tampak jelas jika Wirya memiliki dendam atas kejadian sebelumnya. Kemunculannya kali ini adalah untuk membuat Bimo kesal. “Wirya, kamu cari mati!” Awalnya Bimo tidak mempermasalahkan perihal penghalang dipecahkan. Sampai setelah Wirya mengeluarkan omongan, Bimo sangat marah dan kekuatan yang mengejutkan meledak dalam waktu seketika. “Bimo, meskipun kamu lebih tinggi satu tahap dariku, tapi kamu jangan lupa kalau aku berasal dari Perkumpulan Pedang!” Wirya juga seperti itu. Sebuah tenaga pedang langsung melesat ke langit, seolah-olah orang yang berdiri di depan ini bukan seorang manusia, melainkkan sebuah pedang pusaka dengan ketajaman yang tiada tara.David tercengang di tempat karena bingung dengan perubahan ini.Senior yang tiba-tiba muncul i