David mengejar sosok Buyung di sepanjang perjalanan. Tak lama kemudian, mereka sudah tiba di perbatasan Jiliwung. Jika ke depan sedikit, maka sudah keluar dari daerah Jiliwung. Kedua orang itu, yang satu melarikan diri dan yang satunya lagi mengejarnya. Saat ini, Buyung sudah berada di ujung kekuatan. Wajahnya pucat karena kehilanagan banyak darah. Bahkan keterampilannya juga sudah hampir habis. Sebaliknya, sekarang David tetap penuh tenaga. David mengayunkan Pedang Tujuh Bintang Naga di tangan dengan santai dan beberapa energi pedang menusuk bayangan punggung Buyung dalam waktu sekejap. Saat ini Buyung sudah tidak seperti sebelumnya. Di hanya bisa berhenti untuk menghadapi David. Setelah kesibukan sesaat, dia kemudian menghindar dengan bersusah payah. Dia melihat David dengan wajah penuh kebencian. “David, aku adalah Tuan Istana Roh Pesilat. Apakah kamu benaran tidak ingin berhenti sebelum mati bersamaku?”Melihat Buyung di depannya yang tampak memalukan, David sudah memiliki ke
“Ya, aku baik-baik saja. Justru kamu, di mana yang terluka?” Chyntia bertanya dengan khawatir. “Tenang saja, dia tidak apa-apa. Setelah serangkaian pertarungan, tubuhnya menjadi kosong saja.” Bimo melihatnya sejenak, dan mengeluarkan sebuahobat mujarab di tangan. “Ini adalah senior dari Perkumpulan Pengobatan, gurunya Lanang.” Chyntia menerima obat mujarab itu dan menjelaskan kepada David sejenak. David juga tidak meragukannya. Dia menelan obat mujarab dalam satu tegukan dan sama sekali tidak khawatir jika ada keanehan di dalamnya. Saat hendak memasukkannya ke dalam mulut, efek obat bekerja dalam waktu seketika. Sejenis arus hangat memenuhi seluruh tubuh. Lebih dari setengah keterampilan di tubuhnya kembali dalam waktu sekejap. “Ini adalah Pil Penguat Energi!” Bimo kemudian memberi penjelasan sambil tersenyum. “Siapa kamu? Bahkan berani ikut campur dalam urusan Keluarga Handil!” Hendri melihat orang yang datang sama sekali tidak mempedulikan keberadaannya dan memberi David obat m
David baru saja membuka mata dan sudah melihat tatapan mata Chyntia yang memperhatikannya di depan mata. Ekspresi semacam ini hanya diperlihakan oleh Chyntia saat berhadapan dengan David. Saat berhadapan dengan orang lain, Chyntia selalu menampakkan wajahnya yang dingin. “Kak, tenang saja, aku sudah tidak apa-apa.” David menggandeng tangan Chyntia yang dingin dan berkata menenangkannya. “Sudahlah. Jika kalian berdua ingin saling menghangatkan, tunggu saat tidak ada orang lain baru diteruskan lagi. Aku ingin menanyakan sedikit hal kepadamu.” Sebuah suara terdengar dan keduanya melepaskan tangan dengan malu. Belakangan ini, David sudah semakin tidak tahu malu. Dalam sekejap, dia menganggap tidak ada yang terjadi dan berkata kepada Bimo, “Senior, silakan tanya.” “David, beritahu aku dengan jujur, apakah kamu terlibat dalam ilmu meramu obat?”“Aku hanya mengerti sedikit.” “Apakah bisa berhasil meramu obat mujarab?” “Pernah beberapa kali.” “Nak David, kata kakakmu kamu tidak ada pe
Setelah memecahkan penghalang dengan satu pedang, Wirya tidak meneruskan mengambil tindakan.Dia hanya berkata dengan acuh. “Sobat kecil David, aku adalah Wirya Prasetyo. Jika kamu tidak setuju, aku jamin dia juga tidak akan berani memaksamu.”Tampak jelas jika Wirya memiliki dendam atas kejadian sebelumnya. Kemunculannya kali ini adalah untuk membuat Bimo kesal. “Wirya, kamu cari mati!” Awalnya Bimo tidak mempermasalahkan perihal penghalang dipecahkan. Sampai setelah Wirya mengeluarkan omongan, Bimo sangat marah dan kekuatan yang mengejutkan meledak dalam waktu seketika. “Bimo, meskipun kamu lebih tinggi satu tahap dariku, tapi kamu jangan lupa kalau aku berasal dari Perkumpulan Pedang!” Wirya juga seperti itu. Sebuah tenaga pedang langsung melesat ke langit, seolah-olah orang yang berdiri di depan ini bukan seorang manusia, melainkkan sebuah pedang pusaka dengan ketajaman yang tiada tara.David tercengang di tempat karena bingung dengan perubahan ini.Senior yang tiba-tiba muncul i
“Benar. Aku memang bermaksud seperti itu. David, aku, Wirya Prasetyo, Ketua Perkumpulan Pedang saat ini. Dengan keterampilan penguasa silat level delapan, aku sudah pasti merupakan guru terbaik untuk kakakmu. Meskipun sebelumnya kakakmu telah menolakku, tapi aku tidak ingin melihat sebuah bakat terpendam dengan begitu saja. Kamu bisa membujuk kakakmu? Bagaimanapun juga, dengan bakat kakakmu, bahkan jika ingin melampauimu juga bukan masalah.” Wirya bertanya dengan terus terang. Transmisi suara Bimo hampir selesai bersamaan dengan omongan Wirya.David memutar badan melihat ke arah Chyntia.“David, tidak mudah bagiku untuk saling mengenal dan berkumpul kembali bersama kalian. Aku tidak ingin berpisah lagi.” Menghadapi tatapan David, Chyntia segera mengerti maksud David. David ingin membujuknya.“Kak, perpisahan kali ini, hanya demi pertemuan kembali yang lebih baik di kemudian hari. Sekarang aku tidak cukup kuat untuk melindungimu. Tenang saja, kelak aku pasti akan datang untuk menjemput
Pemberhentian pertama adalah kembali ke Kediaman Guru Surgawi di Gunung Diang. Di dalam Kediaman Guru Surgawi, Parto sangat terkejut melihat David yang tiba-tiba muncul. Hingga sampai melihat wajah David dengan jelas, dia baru bernafas lega. “Tidak disangka, Guru Besar David bahkan memenangkan pertarungan ini. Kami juga turut mendapat banyak manfaat karena Guru Besar David.” Omongan Parto ini sepenuhnya benar. Kediaman Guru Surgawi awalnya hanya memiliki sedikit anggota. Karena pertarungan David ini. Hari itu, segera ada banyak pesilat satuan yang ingin bergabung dengan Kediaman Guru Surgawi.Untungnya, Kediaman Guru Surgawi juga tidak sembarangan menerima anggota. Setelah beberapa seleksi, orang yang tertinggal tetap banyak. Sebagian besar dari orang-orang ini datang karena David. Bagaimanapun juga, Teknik Lima Petir yang dikeluarkan David sebelumnya masih terlihat jelas di pikiran. Ada banyak orang yang mencoba bergabung ke Kediaman Guru Surgawi untuk menjalin hubungan dengan Da
Dengan adanya Bimo, ahli di tahap puncak penguasa silat ini yang membawanya mengejar waktu perjalanan, David tidak hanya kembali ke Kota Jayanegara dalam satu hari. Dia bahkan berhasil muncul di depan Laras sebelum jam makan.David tidak memberitahu Laras masalah pertarungan maut sebelumnya. Bagaimanapun juga, masalah seperti ini sebaiknya jangan membuat Laras khawatir. Setelah menceritakan garis besar keadaan beberapa kakak perempuannya kepada Laras, David pergi bertemu Julio sejenak. Setelah selesai menyampaikan semua hal, David kemudian mengikuti Bimo pergi ke Pekumpulan Pengobatan. Sepanjang perjalanan ke arah Selatan. Saat ketiga orang berhenti melangkah, mereka sudah tiba di antara sebuah rangkaian pegunungnan. Di tempat ini benar-benar sepi. Saat David penasaran dengan di mana tempat Perkumpulan Pengobatan Langit berada.Bimo melemparkan sebuah tanda pengenal dari tangannya ke atas langit. Saat tanda pengenal dengan tulisan “Obat” terbang ke tengah udara, tiba-tiba muncul ria
“Sebenarnya apa status Tuan Bimo di Perkumpulan Pengobatan?” Saat ini David baru sadar bahwa dia seperti masuk ke sebuah kesalahpahaman. Dia pikir Bimo adalah Ketua Perkumpulan Pengobatan. Jika dilihat sekarang, sepertinya bukan. “Bagaimana menjelaskannya, ya? Guruku bisa dianggap sebagai tukang keliling dunia luar dari Perkumpulan Pengobatan. Para tetua tidak mengurus urusan apapun dan guruku yang bertanggungjawab atas semua hal. Tapi, dia bukan ketua perkumpulan karena di Perkumpulan Pengobatan langit tidak terdapat ketua.” Lanang berpikiran kusut untuk sesaat sebelum mengatakan kenyataannya.Begitu mendengarnya, dalam hati David langsung muncul sebuah pikiran. Pada dasarnya Tuan Bimo ini adalah seorang menejer umum. Entah dia benaran bisa menepati apa yang dijanjikan sebelumnya atau tidak. Saat ini David sudah terlanjur datang dan hanya bisa mengambil tindakan dengan menyesuaikan keadaan.David mengikuti Lanang meneruskan kunjungan. Keduanya tidak berbicara di sepanjang perjalanan