David baru saja membuka mata dan sudah melihat tatapan mata Chyntia yang memperhatikannya di depan mata. Ekspresi semacam ini hanya diperlihakan oleh Chyntia saat berhadapan dengan David. Saat berhadapan dengan orang lain, Chyntia selalu menampakkan wajahnya yang dingin. “Kak, tenang saja, aku sudah tidak apa-apa.” David menggandeng tangan Chyntia yang dingin dan berkata menenangkannya. “Sudahlah. Jika kalian berdua ingin saling menghangatkan, tunggu saat tidak ada orang lain baru diteruskan lagi. Aku ingin menanyakan sedikit hal kepadamu.” Sebuah suara terdengar dan keduanya melepaskan tangan dengan malu. Belakangan ini, David sudah semakin tidak tahu malu. Dalam sekejap, dia menganggap tidak ada yang terjadi dan berkata kepada Bimo, “Senior, silakan tanya.” “David, beritahu aku dengan jujur, apakah kamu terlibat dalam ilmu meramu obat?”“Aku hanya mengerti sedikit.” “Apakah bisa berhasil meramu obat mujarab?” “Pernah beberapa kali.” “Nak David, kata kakakmu kamu tidak ada pe
Setelah memecahkan penghalang dengan satu pedang, Wirya tidak meneruskan mengambil tindakan.Dia hanya berkata dengan acuh. “Sobat kecil David, aku adalah Wirya Prasetyo. Jika kamu tidak setuju, aku jamin dia juga tidak akan berani memaksamu.”Tampak jelas jika Wirya memiliki dendam atas kejadian sebelumnya. Kemunculannya kali ini adalah untuk membuat Bimo kesal. “Wirya, kamu cari mati!” Awalnya Bimo tidak mempermasalahkan perihal penghalang dipecahkan. Sampai setelah Wirya mengeluarkan omongan, Bimo sangat marah dan kekuatan yang mengejutkan meledak dalam waktu seketika. “Bimo, meskipun kamu lebih tinggi satu tahap dariku, tapi kamu jangan lupa kalau aku berasal dari Perkumpulan Pedang!” Wirya juga seperti itu. Sebuah tenaga pedang langsung melesat ke langit, seolah-olah orang yang berdiri di depan ini bukan seorang manusia, melainkkan sebuah pedang pusaka dengan ketajaman yang tiada tara.David tercengang di tempat karena bingung dengan perubahan ini.Senior yang tiba-tiba muncul i
“Benar. Aku memang bermaksud seperti itu. David, aku, Wirya Prasetyo, Ketua Perkumpulan Pedang saat ini. Dengan keterampilan penguasa silat level delapan, aku sudah pasti merupakan guru terbaik untuk kakakmu. Meskipun sebelumnya kakakmu telah menolakku, tapi aku tidak ingin melihat sebuah bakat terpendam dengan begitu saja. Kamu bisa membujuk kakakmu? Bagaimanapun juga, dengan bakat kakakmu, bahkan jika ingin melampauimu juga bukan masalah.” Wirya bertanya dengan terus terang. Transmisi suara Bimo hampir selesai bersamaan dengan omongan Wirya.David memutar badan melihat ke arah Chyntia.“David, tidak mudah bagiku untuk saling mengenal dan berkumpul kembali bersama kalian. Aku tidak ingin berpisah lagi.” Menghadapi tatapan David, Chyntia segera mengerti maksud David. David ingin membujuknya.“Kak, perpisahan kali ini, hanya demi pertemuan kembali yang lebih baik di kemudian hari. Sekarang aku tidak cukup kuat untuk melindungimu. Tenang saja, kelak aku pasti akan datang untuk menjemput
Pemberhentian pertama adalah kembali ke Kediaman Guru Surgawi di Gunung Diang. Di dalam Kediaman Guru Surgawi, Parto sangat terkejut melihat David yang tiba-tiba muncul. Hingga sampai melihat wajah David dengan jelas, dia baru bernafas lega. “Tidak disangka, Guru Besar David bahkan memenangkan pertarungan ini. Kami juga turut mendapat banyak manfaat karena Guru Besar David.” Omongan Parto ini sepenuhnya benar. Kediaman Guru Surgawi awalnya hanya memiliki sedikit anggota. Karena pertarungan David ini. Hari itu, segera ada banyak pesilat satuan yang ingin bergabung dengan Kediaman Guru Surgawi.Untungnya, Kediaman Guru Surgawi juga tidak sembarangan menerima anggota. Setelah beberapa seleksi, orang yang tertinggal tetap banyak. Sebagian besar dari orang-orang ini datang karena David. Bagaimanapun juga, Teknik Lima Petir yang dikeluarkan David sebelumnya masih terlihat jelas di pikiran. Ada banyak orang yang mencoba bergabung ke Kediaman Guru Surgawi untuk menjalin hubungan dengan Da
Dengan adanya Bimo, ahli di tahap puncak penguasa silat ini yang membawanya mengejar waktu perjalanan, David tidak hanya kembali ke Kota Jayanegara dalam satu hari. Dia bahkan berhasil muncul di depan Laras sebelum jam makan.David tidak memberitahu Laras masalah pertarungan maut sebelumnya. Bagaimanapun juga, masalah seperti ini sebaiknya jangan membuat Laras khawatir. Setelah menceritakan garis besar keadaan beberapa kakak perempuannya kepada Laras, David pergi bertemu Julio sejenak. Setelah selesai menyampaikan semua hal, David kemudian mengikuti Bimo pergi ke Pekumpulan Pengobatan. Sepanjang perjalanan ke arah Selatan. Saat ketiga orang berhenti melangkah, mereka sudah tiba di antara sebuah rangkaian pegunungnan. Di tempat ini benar-benar sepi. Saat David penasaran dengan di mana tempat Perkumpulan Pengobatan Langit berada.Bimo melemparkan sebuah tanda pengenal dari tangannya ke atas langit. Saat tanda pengenal dengan tulisan “Obat” terbang ke tengah udara, tiba-tiba muncul ria
“Sebenarnya apa status Tuan Bimo di Perkumpulan Pengobatan?” Saat ini David baru sadar bahwa dia seperti masuk ke sebuah kesalahpahaman. Dia pikir Bimo adalah Ketua Perkumpulan Pengobatan. Jika dilihat sekarang, sepertinya bukan. “Bagaimana menjelaskannya, ya? Guruku bisa dianggap sebagai tukang keliling dunia luar dari Perkumpulan Pengobatan. Para tetua tidak mengurus urusan apapun dan guruku yang bertanggungjawab atas semua hal. Tapi, dia bukan ketua perkumpulan karena di Perkumpulan Pengobatan langit tidak terdapat ketua.” Lanang berpikiran kusut untuk sesaat sebelum mengatakan kenyataannya.Begitu mendengarnya, dalam hati David langsung muncul sebuah pikiran. Pada dasarnya Tuan Bimo ini adalah seorang menejer umum. Entah dia benaran bisa menepati apa yang dijanjikan sebelumnya atau tidak. Saat ini David sudah terlanjur datang dan hanya bisa mengambil tindakan dengan menyesuaikan keadaan.David mengikuti Lanang meneruskan kunjungan. Keduanya tidak berbicara di sepanjang perjalanan
Di Istana Perkumpulan Pengobatan. Beberapa orang tua sedang tidak berhenti berdebat. Yang memimpin adalah seorang orang tua beruban yang berwajah awet muda. Dia sedang menatap Bimo sambil berkata, “Tuan Bimo, aku tahu bahwa kamu selalu mewakili perkumpulan untuk bekerja di luar. Merekrut ahli ramuan dari luar memang merupakan salah satu cara. Tapi orang luar tetap tidak lebih bisa diandalkan daripada orang dalam. Tahukah kamu, muridku sudah berhasil meramu obat mujarab kelas tujuh. Selama memberinya sedikit waktu, dia pasti bisa menjadi ahli ramuan yang sebenarnya.”“Heh, hanya sebutir kelas tujuh saja. Hal seperti ini masih perlu dibicarakan keluar? Obat mujarab kelas tujuh saja. Semua yang duduk di sini, siapa yang tidak bisa meramunya? Siapa juga yang berani mengatakan diri sendiri adalah ahli ramuan? Tetua Linus, kamu seharusnya tahu bahwa jika ingin menyebut diri sediri sebagai ahli ramuan, setidaknya juga harus bisa meramu obat mujarab kelas enam ke atas.” Melihat Linus membela
“Ada apa? Apakah Tetua Linus kalah berargumen dan ingin menekanku dengan keterampilan silat?” Sekalipun itu adalah Bimo, dia juga sangat kesulitan untuk melawan tekanan ini.Saat kedua orang sedang bersitegang. Satu sosok anak kecil terlihat berjalan masuk. Saat anak kecil itu masuk ke aula utama, tenaga tekanan menghilang. Melihat anak kecil itu, raut wajah semua orang berubah bersama dan mereka buru-buru bangkit berdiri untuk memberi hormat. “Menghadap Tetua Agung!”“Tetua Pertama, kenapa Anda juga sudah keluar?”Anak kecil di depan mata ini ternyata adalah tetua generasi tertinggi Perkumpulan Pengobatan Langit.“Semuanya tidak perlu sungkan. Jika aku tidak datang lagi, kalian berdua mungkin akan merobohkan Istana Perkumpulan Pengobatan ini. Tuan Bimo, Linus, kalian juga keterlauan. Sudah setua ini juga masih bertengkar hingga wajah dan telinga memerah demi hal sekecil ini. Kalian sudah berteman selama bertahun-tahun. Apakah perlu sampai seperti ini?” Suara yang dikeluarkan dari t
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai