Di tengah ruangan, sebuah jenazah ditutupi dengan kain putih. Tentu itu adalah Tetua Yohanes yang sudah mati. “Kakak Seperguruan, sebaiknya segera hubungi kakakmu saja. Sekarang Tetua Yohanes bahkan sudah mati. Kemana kita semua bisa menegakkan keadilan?”Saat ini, orang Pencak Silat Telapak Suci yang menyusul ke Kota Jayanegara berada di sini semua. Banyak orang yang merasa sedih dan marah melihat jenazah Tetua Yohanes.“Tutup mulutmu!”Mendengar ada orang yang mengungkit kakaknya, Sigit Sudrajat, Sihab memutar kepala dan memelototinya.Dia berhenti setelah orang yang berbicara itu menundukkan kepala. Sepasang orang hebat. Orang luar yang mendengarnya sangat iri. Tapi hanya diri sendiri yang tahu dengan jelas. Berapa pengorbanan yang dilakukan demi mengejar jejak kakak kandungnya.Ada kalanya Sihab berpikir. Betapa bagusnya jika di Keluarga Sudrajat hanya ada dirinya sendiri dan tidak ada kakaknya!Semakin seperti itu, dia semakin harus membuktikan nilai diri sendiri. Dalam pe
Wanita yang sudah didekatinya selama beberapa hari ini, tidak pernah menunjukkan ekspresi seperti ini kepadanya. David berkata seolah sedang tertawa. “Aku adalah mantan tunangannya!”Begitu omongan ini keluar, pemuda itu langsung terkejut. Pemuda itu tertegun sejenak dan meneruskan pembicaraan setelah mengingat sesuatu. “Hm, apa yang perlu dibanggakan? Bukankah hanya bisa menonton pertempuran dari tepi sungai?”“Perahu penyeberangan di Sungai Jangir ini sudah dibagi oleh semua kekuatan besar.”“Dan aku punya seorang teman yang berhasil mendapatkan sebuah perahu penyeberangan. Wulan, nanti aku akan membawamu menonton pertarungan di tengah sungai.” Selesai bebicara, dia juga menjauhi David beberapa langkah. Dia seperti takut David ingin menumpang di perahunya.Pada saat ini, dari samping terdengar sebuah suara. Sebuah perahu penyebrangan perlahan-lahan mendekat ke tepian. “Apakah kalian juga ingin pergi menonton pertarungan? Ayo pergi bersama-sama.”David kakak beradik belum selesai b
Wulan dan gadis yang menyebut dirinya orang Teratai Putih juga mencari ke sekeliling. Di saat yang krusial, David melewati semua orang dan berjalan ke depan perahu penyeberangan. “Kamu sudah gila, David. Yang dipanggil olehnya adalah Guru Besar David, bukan kamu. Di saat seperti ini, untuk apa kamu ikut meramaikan dan cari mati? Jika kamu cari mati, maka jangan menyeret kami bersamamu!”Wulan segera menarik David. Dia takut David mendatangkan kerepotan kepada semua orang di perahu penyeberangan. “Akulah Guru Besar David!” David tersenyum acuh sambil berbicara.“K*ntut! Jika kamu adalah Guru Besar David, maka aku adalah ibu suri surgawi.” “David, aku tahu jika kemampuan medismu sangat bagus dan pernah dipanggil sebagai Guru Besar David oleh orang yang disembuhkan olehmu. Tapi di sini adalah tempat berkumpulnya ahli silat. Kamu seorang tabib pengembara, jangan membuat malu lagi.” Wulan berbicara dengan marah. “Hahaha. Aku rasa dia hanya ingin unjuk diri di hadapanmu saja. Wulan, seb
“Nenek, kumohon. Biarkan aku pergi menolong adikku.” Di atas sebuah perahu penyeberangan di tengah sungai. Seorang wanita bersama seorang gadis muda, tepat merupakan Nenek Sari dan Ria.“Gadis kecil, meskipun dirimu sangat berbakat, sayangnya masa latihanmu terlalu singkat. Kamu tetap bukan seorang maha guru dan bukan lawan Uzair. Sebaiknya kamu mencari kekasih lain saja.” Melihat Ria yang memohon di hadapannya, Nenek Sari menggelengkan kepala. “David, kali ini kamu masih tidak mati juga?!”Di atas sebuah perahu penyeberangan dimana Pencak Silat Telapak Suci berada, Sihab yang melihat permandangan ini, diam-diam mengepalkan tinju dengan erat. Selama David mati, maka seluruh Kota Jayanegara akan jatuh ke tangannya sendiri. Sampai pada waktunya, bagaimana dia dipermalukan, maka semuanya akan dikembalikannya dengan berlipat ganda. Dan juga Melinda itu, dia bahkan berani mengabaikanku. Sampai pada waktunya, aku akan menangkapnya dan mempermainkannya sesuka hati. Sejak awal hingga ak
“Siapa kamu? Kamu juga layak untuk memenangkan hari Guru Besar David? Aku ingin bergabung menjadi murid Guru Besar David.” “Siapa juga kamu? Kamu juga layak untuk bergabung menjadi murid Guru Besar David? Lebih baik menjadi anjingnya saja.” “Aku juga bersedia menjadi anjingnya!”Saat ini, sekian banyak ahli silat akhirnya menyadari bahwa meskipun Guru Besar David masih muda, tetapi kemampuannya lebih menonjol.……“Kenapa bisa begitu? Aku pasti sedang bermimpi!”Saat ini, senyum di wajah Sihab mengeras dan akhirnya sadar bahwa dirinya sepertinya telah menyinggung orang yang tidak seharusnya disinggung.“Di mana guru? Bukankah guru juga sudah berjanji akan datang juga? Kenapa sosok guru tidak kelihatan?” Sihab yang luar biasa panik, teringat akan gurunya sendiri. ……“Ternyata David begitu hebat?”Ria menutupi mulutnya dan tidak berani percaya juga. Awalya dia mengira selama dirinya cukup giat, maka dia akan berasil mengejar bayangan adik lai-lakinya dan melindunginya dari samping. S
20 menit lebih kemudian. Di muara Sungai Jangir. Tempat ini merupakan tempat dimana sungai menyatu dengan laut. Ke bawahnya lagi sudah merupakan tengah lautan. David akhirnya berhasil menghadang Uzair lagi. Dia menendang Uzair ke tepi pantai dengan satu kaki. Sepanjang perjalanan melarikan diri, Uzair sudah berada di ujung kekuatan. “Uzair, aku tetap mengatakan hal yang sama. Ungkapkan kebenaran dari waktu itu dan aku akan menyisakan mayat utuh untukmu!”“Hahaha jangan harap! B*jingan kecil, kamu sudah masuk ke perangkap!” Saat ini Uzair justru menjadi tenang dan dengan kejam berkata, “Kedua Tetua, tidak menampakkan diri sekarang, tunggu kapan lagi?!”Seketika, dua sosok berjalan keluar dari tempat yang tak jauh dari pantai. Mereka adalah Sihad dan dua orang pria tua berpakaian tradisional. “Kenapa Tetua Uzair terpuruk hingga begitu memalukan?” Seorang pria tua yang menjadi pemimpin berbicara sambil mengerutkan alis. “Bocah bernama David ini menyembunyikan kekuatan aslinya. Aku
Hanya saja, obat spiritual itu harus didapatkan oleh mereka. Maka dari itu, jauh di dalam pegunungan, mereka berdua memukul orang itu hingga terluka parah, merebut obatnya dan meminumnya sampai habis sekaligus. “Dia adalah guruku. Gantilah dendam kematian guruku dengan nyawamu! Aku lupa untuk memberitahumu bahwa seluruh anggota Keluarga Bagus sudah dibunuh olehku!” Gadis berbaju putih keluar sambil mengangkat pedang lagi. Mengingat kembali jasa gurunya kepadanya, niat membunuh gadis berbaju putih muncul semua dan membuat teknik pedang yang pada dasarnya sudah kuat bahkan menjadi lebih kuat lagi. Yosafat sudah terpuruk menjadi pihak yang dirugikan. “Gawat!”Melihat hal ini, Lutfi melintas ingin pergi membantunya. “Boom!”Di tengah udara, dua sosok bertemu. David dan dirinya saling memukul dan membuat Lutfi jatuh termundur. “Dia sedang membalas dendam gurunya, untuk apa kamu ikut-ikutan!” Saat ini David berbicara sambil tersenyum acuh. Melihat tampangnya, tidak sampai beberapa puk
“Aku katakan, aku katakan. Aku akan mengatakan semuanya.” Sepasang lutut Uzair melemas dan dia langsung terlutut di atas lantai. “Waktu itu……”Omongannya belum diselesaikan, kepala Uzair tiba-tiba membengkok dan dia sudah putus nafas. “Lagi-lagi seperti ini!”Mata David mendingin. Kelihatannya cara kerja orang di balik semua ini lebih menakutkan daripada yang dibayangkan. Setiap orang yang hampir mengatakan kebenarannya, semuanya akan mati seketika mengungkitnya. Kebakaran besar Panti Asuhan Bisma waktu itu, ternyata memiliki begitu banyak cerita di dalamnya. Berpikir sampai di sini, David samar-samar sudah merasakan kebakaran besar waktu itu disebabkan oleh dirinya sendiri. Mengenai orang lain di panti asuhan, mungkin hanya terlibat karena dirinya. “Kakek Kepala Panti dan teman-teman lainnya, kalian tenang saja. David bersumpah, tidak peduli betapa rumitnya di belakang, aku akan membalaskan dendam untuk kalian!”David berkata dengan bersungguh-sungguh, kemudian memutuskan kepa