Setengah jam kemudian. Di Taman Pemakaman Umum Kalibata. Di tengah hujan gerimis yang berderai, sekian banyak burung gagak berkeliling di atas dahan pohon dan sesekali mengeluarkan suara aneh seperti suara perenggut jiwa.Namun, suasana seperti ini dipecahkan dalam waktu yang cepat. Seiring dengan terdengarnya gelombang suara yang bertenaga dan rapi, sekian banyak burung gagak mengepakkan sayap dan terbang menjauh dengan suara yang aneh. Setelah bubar dan bersembunyi di kejauhan, mereka tampak ketakutan melihat segerombolan orang hitam yang berjalan mendekat.Sebuah sosok yang kurus dan tegap berjalan paling depan. Di belakangnya diikut oleh satu per satu pria kekar yang berwajah menakutkan.David berjalan ke depan batu nisan semua korban Panti Asuhan Bisma. Matanya yang hitam menatap seluruh tempat itu. Di rongga matanya muncul niat membunuh yang tidak bisa disembunyikan. “Kakek kepala panti, para sahabat di masa lalu, aku sudah datang lagi!”“Kedatanganku kali ini hanya untuk men
“Sudah menjelang ajal masih tidak malu untuk berbual!”Sonia tersenyum dingin dan berjalan keluar sambil berkata, “Bocah, kamulah yang membunuh putraku, Mufid?”“Benar. Makhuk tidak berguna itu memang dibunuh olehku.” kata David dengan tenang. Sonia marah hingga ingin mencincangnya. “Apakah kamu tahu siapa aku? Kau bahkan berani membunuh putraku?”“Kalian semua dengarkan baik-baik. Dia adalah mantan istriku dan memiliki julukan Janda Hitam di Kawasan Segitiga Emas.” kata Yayan memamerkan kekuatan. “Apa? Janda Hitam?” Raut wajah Julio langsung berubah. Dia buru-buru memperkenalkan kepada David dengan berkata, “Tuan Muda, Janda Hitam ini adalah salah satu dari raja narkoba terbesar di Kawasan Segitiga Emas. Bisnis narkobanya tersebar di seluruh dunia. Katanya adik laki-lakinya merupakan salah satu panglima perang terbesar setempat. Dia bernama Cadi Caesar. Pasukan di bawah kekuasaannya mencapai belasan ribu orang!”“Hehe……”Sofian melangkah keluar dan dengan bangga berkata, “Kelihatan
Pada saat ini, David dan yang lainnya terjebak ke dalam situasi antara hidup dan mati dalam waktu seketika.Raut wajah Julio berubah drastis dan dia diam-diam menyalahkan dirinya sendiri. Jika sejak awal dia sudah berhasil menyelidiki hubungan antara Yayan dan Sonia serta yang lainnya, dia juga tidak akan membuat David terjebak dalam situasi membahayakan seperti ini.Dia menarik nafas panjang dan membuat keputusan. Bahkan jika dirinya sendiri harus mati, dia juga akan menjaga keselamatan David. Melihat David tidak berbicara, Yayan semakin puas. “B*jingan kecil, sekarang aku beri kamu satu kesempatan. Jika kamu bersedia berlutut, kami bisa membiarkanmu mati dengan tubuh yang utuh!”Sonia dan Sofian semuanya tersenyum dingin. Mereka tidak mungkim membiarkan David mati dengan begitu saja. Mereka tentu ingin mempermalukan dan menyiksa David dengan sebaik mungkin sebelum membuatnya mati.David tiba-tiba tertawa. “Bocah, apa yang kamu tertawakan?” Raut wajah Yayan tampak meredam.David men
Dia tiba-tiba membuka mata. Pemandangan yang masuk ke layar mata membuatnya menampakkan ekspresi seperti melihat hantu. Dari langit di kejauhan tampak terdapat satu demi satu meteor yang jatuh ke dalam kampnya sendiri. Setelah itu, satu per satu dari pasukannya melayang, mati meledak dan ada yang mati terbakar.“Buk buk buk……”Sofian juga melihat satu per satu dari penembak jitu yang disembunyikannya tumbang ke tanah dengan kepala yang ditembak meledak. Begitu dilihat kembali, David dan Julio serta yang lainnya sepenuhnya terisolasi dari jangkauan bahaya.“Apa yang terjadi?”“Apa yang terjadi?”Sofian mundur beberapa langkah berturut-turut dan tiba-tiba berkata dengan raut wajah yang berubah drastis. “Gawat! Mereka mempunyai cadangan!”Setelah Sonia membuka mata dan melihat pemandangan di depan mata, dia juga sepenuhnya tercengang. Sesaat kemudian, mereka melihat sebuah agedan yang membuat kulit kepala mereka kram.Helikopter bersenjata!Belasan unit helikopter bersenjata melolong k
“Kamu ingin membunuh adik lak-lakiku dan masih mengatakan salah paham kepadaku?”Suara dingin ini menggelegar di seluruh Taman Pemakaman Umum Kalibata, seolah-olah membuat seluruh udara membeku. Sesaat kemudian. Seorang gadis heroik berbadan tinggi yang memakai seragam militer bintang dua perlahan berjalan keluar. Pangkat mayor jenderal!Pupil semua orang menyusut keras melihat keadaan ini. Gadis ini terlihat baru berusia 20 tahun lebih. Dia bahkan sudah berpangkat mayor jenderal di usia semua ini!Dia? Setelah melihat jelas wajah gadis itu, David yang berada di tengah kerumunan tampak tertegun. Gadis itu ternyata adalah Melinda Cokro. Tapi, dia langsung mengerti. Saat berinteraksi dengan Melinda sebelumnya, dia sudah menemukan bahwa terdapat banyak tentara di antara bawahan Melinda. Pada saat itu, dia sudah menebak bahwa gadis ini mungkin memiliki latar belakang militer. Tidak disangka dia ternyata adalah seorang mayor jenderal. Setelah mendengar omogan Melinda, Sofian terte
Pada saat ini, kerinduan yang selalu di tahan di lubuk hati dengan sekuat tenaga, akhirnya meledak keluar semua. Bahkan dengan kepribadian yang tertutup, mata David juga mulai memerah dengan tak tertahankan. Dia seperti berubah menjadi anak laki-laki yang dulunya suka menangis dan selalu dilindungi oleh orang lain. Dia menatap Melinda yang wajahnya penuh air mata, maju selangkah dan memeluknya dengan erat. “Ka……Kakak Ke-enam!”“Kerikil Kecil.”Melinda juga memeluknya dengan erat, seolah-olah David akan menghilang di detik berikutnya. Sudah 12 tahun!Tidak ada yang tahu berapa banyak usaha yang dilakukannya selama 12 tahun demi hari ini.Di antara langit dan bumi begitu sunyi senyap. Semua orang menatap kedua orang di depan mata yang saling berpelukan dengan wajah tercengang. Keterkejutan di wajah mereka tidak bisa dihilangkan dengan cara apapun. Hanya Laras yang mengeluarkan air mata bahagia. Tidak ada hal yang lebih pantas untuk digembirakan dibandingkan dengan pertemuan dan perk
“Bunuh!”David mengeluarkan satu kata dengan pelan. Begitu omongan ini keluar, semua orang berlutut di atas tanah dan bersujud memohon ampun. “Tidak! Jangan bunuh aku!”“Ampun! Aku tidak ingin mati!”“……”Setiap orang bersujud hingga kepalanya berdarah. Wajah mereka penuh dengan ketakutan dan sangat mengharapkan kehidupan. Yayan terkejut hingga kencing di celana. Dia memeluk pahanya dan meraung dengan gila. “David, jangan bunuh aku. Keluarga Zafar sudah bersalah. Semua yang kami lalukan waktu itu diperintahkan oleh sesepuh. Lepaskanlah kami layaknya tokoh besar yang tidak membuat perhitungan dengan orang kecil.”Saat ini tubuhnya gemetaran dan dia tidak tampak seperti seorang Kelapa Keluarga Zafar lagi. Tidak ada orang yang tidak takut mati! Dia juga tidak terkecuali. Kenyataannya, biasanya orang-orang seperti Yayan yang mengaku sebagai orang kalangan atas inilah yang paling takut mati. Mereka tidak rela untuk kehilangan semua yang mereka miliki, termasuk kekayaan dan kekuasaan.
“Selama bertahun-tahun ini aku selalu mencari tahu tentang keberadaanmu dan yang lainnya. Sayangnya, aku selalu tidak mendapatkan hasilnya……”Melinda duduk berdampingan dengan David dan menopangkan kepalanya ke atas bahu David, sambil menceritakan pengalamannya selama bertahun-tahun ini kepada David. “Kakak Ke-enam, bagaimana perlakuan Sultan Gojah kepadamu?” David mendengar dengan tenang dan betanya sesekali. “Ayah angkat sangat berjasa kepadaku. Dia memperlakukanku seperti putri kandungnya dan mengajariku cara mengatur prajurit, membentuk formasi serta membunuh musuh di medan perang sejak kecil. Hanya sayangnya, orang baik tidak memiliki umur yang panjang dan Tuhan membiarkannya meninggal karena sakit setengah bulan lalu…….” kata Melinda dengan sedih. “Meninggal karena sakit?” David tertegun mendengarnya. Melinda mengangguk dan berkata, “Setelah ayah angkat meninggal, aku datang ke Jayanegara dan berencana menunggu kesempatan untuk membalaskan dendam korban Panti Asuhan Bisma. A