Share

Bab 317

Setengah jam kemudian.

Di Taman Pemakaman Umum Kalibata.

Di tengah hujan gerimis yang berderai, sekian banyak burung gagak berkeliling di atas dahan pohon dan sesekali mengeluarkan suara aneh seperti suara perenggut jiwa.

Namun, suasana seperti ini dipecahkan dalam waktu yang cepat. Seiring dengan terdengarnya gelombang suara yang bertenaga dan rapi, sekian banyak burung gagak mengepakkan sayap dan terbang menjauh dengan suara yang aneh.

Setelah bubar dan bersembunyi di kejauhan, mereka tampak ketakutan melihat segerombolan orang hitam yang berjalan mendekat.

Sebuah sosok yang kurus dan tegap berjalan paling depan. Di belakangnya diikut oleh satu per satu pria kekar yang berwajah menakutkan.

David berjalan ke depan batu nisan semua korban Panti Asuhan Bisma. Matanya yang hitam menatap seluruh tempat itu. Di rongga matanya muncul niat membunuh yang tidak bisa disembunyikan.

“Kakek kepala panti, para sahabat di masa lalu, aku sudah datang lagi!”

“Kedatanganku kali ini hanya untuk men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status