Share

Bab 289

David mengerutkan alis dan melihat ke belakang. 4 orang terihat berjalan keluar dari restoran di samping dengan sombong.

Yang berada di depan adalah Surya, Citra dan Gerry bertiga. Di belakang mereka diikuti oleh seorang pemuda kekar.

“Kita pergi saja.”

David malas untuk mengurus ketiga orang ini. Dia mengatakan sepatah kata kepada Sofia dan ingin beranjak pergi.

Namun, Hansen justru terlebih dahulu menghadangnya dengan wajah tak bersahabat dan berkata, “Kamu adalah David?”

“Kamu adalah……?” David mengerutkan alis.

“David, kamu buta ya? Kamu bahkan tidak kenal Kak Hansen?”

Surya melangkah maju dan berkata, “Kamu dengarkan baik-baik. Kak Hansen adalah murid resmi terakhir Guru Besar Mahendra, petinju kilat Jayanegara.”

“Kak Hansen, anak ini adalah David yang kuceritakan padamu.”

Dia mengangkat tangan dan menunjuk David.

“Apa itu tinju kilat dan tinju roket, aku tidak pernah mendengarnya. Minggir! Aku tidak ingin berbicara untuk ke-dua kalinya.” kata David dengan kehabisan kesabaran.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status