Share

Bab 293

Mahendra perlahan-lahan membuka sepasang matanya dan dengan tenang berkata, “Tuan Yayan tenang saja, saya tidak pernah keliru dalam mengambil tindakan.”

“Baguslah kalau begitu. Silakan.” kata Yayan dengan semangat yang tak tertahankan.

Saat semua orang mengira Mahendra akan naik ke arena dengan keterampilan yang sangat keren.

Dia justru terlihat berjalan selangkah demi selangkah ke atas arena dengan satu tangan di belakang badan, seperti tidak memiliki sedikitpun kemampuan teknis.

Di tengah kerumunan secara otomatis terdengar deretan suara kekecewaan. Bahkan Surya bertiga juga tidak terkecuali.

Melihat keadaan ini, Hansen dengan sedikit canggung berkilah. “Uhuk uhuk uhuk. Guruku ini cenderung rendah hati dalam bertindak.”

“Bisa dimengerti. Bagaimanapun juga Guru Besar Mahendra adalah seorang ahli. Orang ahli terbiasa kembali ke hal mendasar.” Surya buru-buru berkata sambil menganggukkan kepala.

“Benar. Semakin seperti itu, kami semakin merasa Guru Besar Mahendra tidak bisa ditebak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status