Keesokan paginya, jarang-jarang Felix tidak perlu menyiapkan sarapan. Apalagi berhubung dia mengenal Cindy, dia pun tidak perlu masuk kelas, dia bisa rebahan di rumah hari ini.Entah sudah lewat berapa lama, pintu kamar Felix terbuka perlahan, dan seorang wanita cantik bertubuh langsing dan bahenol duduk di samping ranjang Felix.Melihat Felix yang tidur dengan nyenyak itu, Laura langsung mencubit hidung Felix. Seketika Laura tiba-tiba langsung ditarik dan ditindih oleh Felix.“Kamu … kamu jahat sekali, malah pura-pura tidur!” ucap Laura dengan cemberut.“Aku tidak pura-pura tidur. Apa kamu lupa seberapa tingginya ilmu kultivasiku? Mana mungkin aku tidak sadar ada yang masuk ke kamarku? Ada urusan apa mencari suamimu?” tanya Felix sambil tersenyum.“Kamu kira kenapa aku berbaik hati menyiapkan sarapan? Mischa dan yang lainnya sudah pergi, aku … aku ingin ….” Ketika berbicara sampai di sini, wajah Laura pun langsung bersemu merah.“Pengin lagi? Sebelumnya kita sudah melakukannya di dala
“Kamu tidak berhak untuk banyak bertanya. Berhubung kamu kenal dia, kamu juga ikut kami ke kantor!”Jenson tertegun sejenak. Apa hubungannya denganku? Apa sekarang ada aturan baru? Menangkap tersangka akan sekaligus menangkap orang yang mengenal tersangka?Ehh ….Jangan-jangan Felix difitnah?Belum sempat Jenson merespons, para petugas keamanan sudah menariknya ke dalam mobil, bahkan tangannya juga sudah diborgol.“Masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia. Bukankah sasaran kalian adalah aku? Kalian cukup menangkapku saja!” ucap Felix.“Tidak apa-apa, berhubung mereka sudah menangkapku, aku ingin lihat kesalahan apa yang sudah kuperbuat!” Raut wajah Jenson terlihat sangat muram. Dia memelototi petugas keamanan dan berkata.Tidak lama kemudian, mereka berdua dibawa ke Biro Keamanan Publik Cabang Tufan.Semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja. Felix dan Jenson dimasukkan ke dalam ruang tahanan, bahkan tanpa melepaskan borgol di tangan.“Hei, buka borgolnya. Apa kalian yakin kalia
Di dalam ruangan Ketua Biro Keamanan Publik ….Seorang lelaki paruh baya sedang mencicipi teh dengan santai. Apalagi setelah mendengar laporan dari bawahannya, ujung bibirnya pun langsung melengkung ke atas.Kring, kring, kring ….Lelaki paruh baya mengangkat telepon dan berkata, “Halo, Kak Farley … kamu tenang saja, aku sudah mengaturnya dengan baik. Tapi berhubung petugas keamanan sudah dua kali melakukan masalah, makanya aku tidak bisa memerintah anggotaku untuk beri pelajaran kepada mereka. Tapi kamu tenang saja, aku sudah memerintah beberapa tahanan untuk menjamu mereka!”“Sebentar lagi sampai? Apa kamu tidak tenang dengan diriku? Baiklah, aku akan pergi awasi mereka, lalu mengirim foto kepadamu.”Selesai berbicara, si lelaki paruh baya berdiri, lalu berjalan ke dalam ruang tahanan.Begitu melihat kondisi di dalam ruang tahanan, lelaki paruh baya pun spontan terkaku selama beberapa detik.Astaga, apa yang terjadi?Delapan orang itu … malah digebuki mereka berdua sampai seperti ini
“Kim, Kepala Tim apaan kamu? Kamu malah memanggil seorang tahanan dengan panggilan Tuan? Apa kamu tidak ingin menjabat sebagai Kepala Tim lagi?”Kim mengernyit sambil menoleh. “Aku tidak tahu kenapa Bos menangkap Tuan Felix, tapi aku yakin Tuan Felix bukan bandit!”“Bagaimana kalau aku ingin melawannya?”“Kalau begitu, jangan salahkan aku bersikap tidak sopan!” Sambil berbicara, Kim langsung mengangkat senjatanya untuk melindungi Felix.Kim memang adalah anak baru di Biro Keamanan Publik Tufan, tapi dia sudah menjalin hubungan baik dengan rekan kerja lainnya.Ketika para anggota melihat Kim bertindak seperti ini, mereka juga mengikuti langkah Kim untuk melindungi sel yang ditempati Felix.Ketika melihat regu Tim memberontak, raut wajah Tayden berubah galak. Dia lalu berkata dengan suara serius, “Kim, apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?”“Tentu saja aku tahu. Sebelumnya aku sudah tidak puas ketika kamu melepaskan orang-orang yang mengepung Tuan Felix. Aku tidak peduli apa yang h
“Tunggu apa lagi? Kalau kamu tidak tembak, biar aku saja!”Sambil berbicara, Farley langsung merebut pistol, dan mengarahkannya tepat ke kepala Jenson.Dorr!Seiring dengan suara tembakan, Jenson refleks memejamkan matanya. Tiga detik kemudian, Jenson tidak merasakan rasa sakit apa pun di tubuhnya, dia mencoba melebarkan matanya.Sementara saat ini, jari Farley sudah ditembak hingga terluka parah. Dia menatap jari tangannya dengan tatapan tidak bisa memercayainya.“Ahh!” jerit Farley dengan histeris, kemudian dia langsung pingsan di tempat.Swoosh ….Seketika, sekelompok staf pelindung berbondong-bondong masuk, langsung mengepung petugas keamanan di dalam.Seorang pemuda dengan lencana bintang satu berjalan masuk secara perlahan. Dia lalu memberi hormat kepada Felix. “Salam, Pak Felix!”“Mantap juga kamu, bisa tahu kabar aku ditangkap dalam waktu sesingkat ini,” ucap Felix dengan tersenyum.“Hehe, sebenarnya aku juga tidak jelas. Aku hanya tahu petugas keamanan area Tufan menangkap ora
“Ma, aku sangat marah sekarang. Aku ingin beri pelajaran kepada seseorang!” Raut wajah Cindy sungguh muram.Setengah jam kemudian ….Felix dan Jenson sudah tiba di depan pintu gerbang Universitas Lingda. Mereka berdua memang sudah ditangkap, tetapi serigala masih tinggal di dalam mobil.“Ehh … Pak Felix, anjing super akan baik-baik saja, ‘kan? Cuaca sepanas ini, ia malah tinggal di dalam mobil selama dua jam!” tanya Jenson dengan khawatir. Bagaimana kalau si anjing super mati kepanasan?Yang tidak diketahui Jenson adalah serigala sudah mencapai kekuatan Master. Ia bisa menggunakan tenaga dalam untuk menyingkirkan panas. Jadi serigala akan baik-baik saja.Saat mereka berdua sampai di depan mobil, Jenson pun langsung merasa bingung. Kenapa mesin mobil masih menyala? Jelas-jelas dia sudah mematikan mesin mobil ketika turun tadi. Bahkan kunci mobil juga berada di dalam saku celana!Setelah Jenson membuka pintu mobil, dia menyadari pintu tidak dalam keadaan terkunci. Kemudian, tampak seriga
Bisa menyalakan mesin mobil sendiri?Doktor Watson terdiam. Apa mereka sedang bercanda?“Bu Aylin, aku merasa putramu sedang meremehkan pengetahuanku?”Aylin Grand langsung memelototi Jenson, dan mengambil tongkat hendak memukul Jenson.“Dasar bocah tengik! Kamu sudah hebat ya sekarang? Apa kamu tidak bisa bicara dengan sopan?”“Ah! Mama jangan emosi! Sakit!”Felix spontan menghela napas ketika melihat Jenson. Tidak peduli apa pun identitas dan berapa umurnya, setiap anak selamanya adalah anak kecil di mata ibu.“Siapa suruh kamu sembarangan bicara! Sembarangan bicara!”“Mama! Serius, aku juga tidak pernah melihat kondisi seperti itu sebelumnya. Tadi aku dan Tuan Felix dibawa pergi petugas keamanan. Waktu itu, aku lupa untuk membawa anjing super keluar. Saat kami kembali, anjing super ini sudah menyalakan mesin mobil, ia dengar musik sambil pakai kacamata hitamku!”“Apa anjing bisa melakukannya? Kenapa aku tidak percaya? Kecuali kalian memperagakannya lagi!” Doktor Watson merasa curiga
“Ajaib sekali, biasanya Lily sangat OCD. Sekarang anjing ajaib mengelus dengan tangan kotornya, tapi ia malah tidak marah sama sekali!” ucap Aylin dengan terkejut.“Mantap, kamu memang pintar!” Felix tersenyum.Si serigala mengangkat kepalanya dengan puas. Pujian-pujian itu membuatnya merasa bangga.Dalam setengah jam berikutnya, Doktor Watson sudah selesai melakukan tes DNA. Dia tidak melupakan janjinya untuk memijat si serigala.Selain menepati janji, Doktor Watson juga ingin menyanjung serigala, supaya dia setuju dengan permintaannya.Spa yang nyaman akhirnya selesai. Serigala meregangkan tubuhnya, dan menunjukkan ekspresi gembira.“Nyaman, ‘kan? Bagaimana kalau kamu menikah dengan anjingku? Terserah kamu ingin menikah dengan anjing jenis mana pun.”Berbicara dengan seekor anjing memang kelihatannya seperti orang gila saja. Tapi setelah Doktor Watson melihat semua yang dilakukan serigala dengan mata kepalanya sendiri, dia merasa dirinya tidak kehilangan kewarasan. Dia percaya seriga