Suara Mischa cukup besar hingga Cindy yang berdiri di samping Felix pun mendengarnya jelas. Dia menatap laki-laki di sebelahnya tak percaya. Rupanya Felix dan Mischa ....Lalu mengapa dia memprovokasinya?Saat Cindy hendak memarahi Felix, sebuah pertanyaan yang sangat penting menyelinap di dalam benaknya. Apakah Felix benar-benar memprovokasinya? Laki-laki itu selalu bersikap baik padanya, pernah menyelamatkan nyawa dan hatinya, tetapi tidak pernah berkata apa pun mengenai dirinya ....Hanya satu yang terdengar cukup menyentuh. Bagaimana Felix mau merawatnya seumur hidup.Sekarang Cindy takut Felix mengira dirinya ingin seumur hidup bergantung pada laki-laki itu. Namun jika Felix dan Mischa benar-benar berpacaran, artinya dia terlalu banyak berpikir. Untuk sesaat, wajah Cindy memerah malu. Dia baru saja ....Felix akhirnya menenangkan Mischa. Kemudian, saat menyadari keanehan di wajah Cindy, dia pun berkata, "Aku tahu kamu sudah lama tidak pergi ke Amerika, tapi asalku dari Negara Xia.
Setelah mengucapkan salam kepada Karl, Felix dan Cindy bersama-sama menaiki pesawat dengan tujuan Amerika. Di atas pesawat, Cindy tampak duduk tenang di samping Felix. Namun di bawah permukaan, jantungnya berdegup sangat kencang.Tentu saja, bukan karena dia masih merasa malu atas kejadian sebelumnya, tetapi karena tanpa disangka-sangka, dia dan kakak perempuannya jatuh cinta pada orang yang sama.Kalau dipikir-pikir, selama perjalanan dari rumah ke bandara, Felix selalu memberi serangan-serangan penuh kelembutan dan rasa peduli. Walau pun mungkin laki-laki itu tidak bermaksud "menyerang" dirinya.Ada perih di dada Cindy. Ini adalah pertama kalinya dia jatuh cinta pada seseorang, tetapi bertepuk sebelah tangan. Namun apa yang bisa dia lakukan? Apakah dia akan mencuri Felix dari Mischa?Cindy menggelengkan kepalanya cepat. Dia tidak mungkin bisa melakukannya. Matanya perlahan memandang ke arah laki-laki di sebelahnya. Tak lama, dia menghela napas panjang. Perjalanan menuju Amerika ini a
Laura memaki dirinya sendiri dalam hati karena lupa Felix sebelumnya mengatakan Cindy akan ikut dengannya. Bagaimana mungkin dirinya melupakan hal sepenting ini?"Cindy, kamu bilang jarak antara kita hanya 400 kilometer, tapi kamu tidak pernah datang menemuiku!" Laura dengan cepat mengubah topik pembicaraan.Namun karena Cindy tertarik pada Felix, dia ingin detik ini juga mencari tahu kebenaran di balik hubungan Laura dan cinta pertamanya."Itu tidak penting. Bukannya Felix ini pacarnya Mischa? Kenapa kalian ...."Laura tahu pada akhirnya dia tidak bisa kabur. Jadi, sambil menggigit bibir dia membalas, "Iya, aku dan Felix sudah berpacaran. Mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa menahan perasaanku padanya. Jadi ... aku akan menjelaskannya pada Mischa nanti. Cindy, tolong bantu merahasiakan, ya?"Melihat ekspresi memohon Laura, Cindy pun menghela napas panjang. "Aku akan merahasiakannya demi kamu, tapi apa rencanamu selanjutnya? Menikahi Felix bersama Mischa?""Mana mungkin!"Jawaban itu mem
"Tentu saja. Memang menurutmu harus bagaimana?" tanya Felix tersenyum.Master Tiger menggaruk kepalanya lalu membalas sambil menahan malu, "Saya kira Anda ingin kami membunuh Harman, ketua Konsorsium Breeze ...."Senyum Felix melebar. "Kalau ini misi pembunuhan, buat apa aku menyuruh pasukan dari ibu suri keempatku kembali? Gerakan kecil di tempat ini mungkin tidak apa-apa, tapi kalau terlalu besar, Pasukan Buddhis pasti akan menyadarinya dan itu akan sangat merepotkan. Terutama bagi ibu suriku!""Kalau kami hanya mengurus bawahannya, siapa yang mengurus Harman?""Aku sendiri yang akan menghajarnya. Ingat, ini adalah Amerika. Sistem di negara ini tidak mengizinkan kita melawan para kapitalis secara langsung, kecuali kita punya lebih banyak uang!"Master Tiger mengangguk seolah dirinya mengerti. Toh, yang terpenting adalah Felix telah memberinya misi untuk dilaksanakan. Masa bodoh dia mengerti penjelasan Felix tentang kapitalis atau bukan.Seusai menutup panggilan, Felix melangkah kelua
Apa yang sebenarnya dilakukan Jackie?Apakah mungkin, laki-laki itu memberitahu Cindy tentang rencananya agar kemudian Cindy kembali dan memaksanya untuk turun tangan secara langsung?Harman menggeleng cepat. Jackie tidak perlu melakukan hal itu. Dia juga tidak mungkin berani. Walaupun laki-laki itu kaya, posisinya di peperangan bisnis tidak setinggi itu. Saat Breeze dipaksa menyerang Jones Group saja, Jackie bahkan tidak percaya dirinya bisa melahap habis mereka.Yang lebih penting lagi, kalau Jones Group memulai perang secara langsung dengan Konsorsium Breeze, Konsorsium Breeze pasti akan berada di atas mereka. Kalau pun Jackie ingin mengintervensi, akan sangat sulit merealisasikannya!"Di mana dia sekarang?" tanya Harman."Di Washington. Aku dengar ada satu laki-laki dengan identitas misterius dan satu perempuan yang menjemput di bandara. Hubungan keduanya terlihat sangat dekat."Harman mengernyit. Cindy kemari untuk bertemu teman?Seharusnya tidak!Kariman mati di depan Cindy. Buka
“Betul juga, sepertinya bos berpesan untuk menyisakan seorang wanita saja. Eh, tapi bagaimana penampilannya?” tanya pria bersenjata AK-47 sambil memikirkan kembali.“Itu … si penduduk Negara Xia yang bekerja di perusahaan. Aku juga lupa dengan namanya. Pokoknya sisakan penduduk Negara Xia saja!”Pria bersenjata AK-47, Berwin, tersenyum menyeringai dan bertanya, “Bagaimana dengan pria itu? Apa aku boleh ….”Senyuman mengerikan Berwin membuat pria bersilet, Ardhen, menghela napas tanda tidak berdaya. “Apa penyakitmu kambuh lagi? Oke, kamu boleh meniduri lelaki itu, tapi setelah pria itu dipukul hingga setengah mati. Jangan sampai kita tidak berhasil menyelesaikan misi dan tidak mendapatkan uang. Apa kamu lupa dengan kejadian waktu itu!”“Tenang saja. Kali ini aku tidak akan lama-lama. Kalian pergi sana!” Selesai berkata, Berwin memegang senapan AK-47 berjalan ke depan pintu kamar.Setelah melakukan segala persiapan, Berwin menyadari rekan kerjanya masih berdiri di tempat. Dia spontan men
“Siapa?” tanya Cindy.Selesai bertanya, Cindy tiba-tiba merasa dirinya sangat bodoh. Hanya terdapat tiga orang di sini, sedangkan Laura sedang bersamanya. Jadi selain Felix, siapa lagi yang bisa mengetuk pintu? Hantu?“Belum tidur? Kebetulan, ada yang mau aku bicarakan dengan kalian.”Kedua wanita bertukar pandang, lalu menuruni ranjang, pergi membuka pintu kamar.“Ada masalah apa?” tanya Laura dengan penasaran.“Tadi aku baru saja menghabisi dua orang yang hendak membunuh kita,” cerita Felix.“Membunuh? Kamu baik-baik saja, ‘kan?” Belum sempat Laura bertanya, Cindy langsung bertanya dengan khawatir. Namun selesai berbicara, Cindy menyadari bahwa sikapnya sudah terlalu berlebihan. Cindy spontan menundukkan kepalanya lantaran merasa malu.“Aku tidak apa-apa. Hanya saja kata mereka, sasaran utama mereka adalah aku dan Laura. Kamu tidak termasuk dalam sasaran pembunuhan mereka.”Kedua wanita pun kebingungan ketika mendengarnya.“Aneh? Apa kamu tidak salah dengar?” tanya Cindy dengan kaget
Harman langsung mengambil telepon untuk menghubungi sekretarisnya. “Halo? B … Bos, ada … ada urusan apa Bos men … mencariku ….”Dahi Harman langsung berkerut. Dia melihat jam lalu menjawab dengan tidak senang, “Sudah jam dua subuh. Apa pacarmu tidak bisa menahan diri? Sekarang adalah kondisi genting, kalau kamu tidak bisa menyelesaikan misimu, kamu tidak perlu datang lagi besok!”Setelah terdiam selama lima menit, si sekretaris kembali bersuara dengan nada bicara normal, “Apa perintah apa Bos? Anda bisa memerintahku setiap saat!”“Selidiki semua orang yang datang dari Negara Xia dalam belakangan waktu ini. Cepat!”“Aku mengerti. Aku akan segera melaksanakannya sekarang!”Harman merasa sedikit gugup. Setelah berpikir sejenak, dia pun menghubungi sebuah nomor.“Halo, aku membutuhkan bantuanmu!”Keesokan paginya, kedua wanita dengan kantong mata hitam pergi membasuh tubuh, lalu keluar dari kamar.“Coba lihat kantong mata kalian. Ayo makan. Aku sengaja memasak bubur daging untuk menambah