Apa yang sebenarnya dilakukan Jackie?Apakah mungkin, laki-laki itu memberitahu Cindy tentang rencananya agar kemudian Cindy kembali dan memaksanya untuk turun tangan secara langsung?Harman menggeleng cepat. Jackie tidak perlu melakukan hal itu. Dia juga tidak mungkin berani. Walaupun laki-laki itu kaya, posisinya di peperangan bisnis tidak setinggi itu. Saat Breeze dipaksa menyerang Jones Group saja, Jackie bahkan tidak percaya dirinya bisa melahap habis mereka.Yang lebih penting lagi, kalau Jones Group memulai perang secara langsung dengan Konsorsium Breeze, Konsorsium Breeze pasti akan berada di atas mereka. Kalau pun Jackie ingin mengintervensi, akan sangat sulit merealisasikannya!"Di mana dia sekarang?" tanya Harman."Di Washington. Aku dengar ada satu laki-laki dengan identitas misterius dan satu perempuan yang menjemput di bandara. Hubungan keduanya terlihat sangat dekat."Harman mengernyit. Cindy kemari untuk bertemu teman?Seharusnya tidak!Kariman mati di depan Cindy. Buka
“Betul juga, sepertinya bos berpesan untuk menyisakan seorang wanita saja. Eh, tapi bagaimana penampilannya?” tanya pria bersenjata AK-47 sambil memikirkan kembali.“Itu … si penduduk Negara Xia yang bekerja di perusahaan. Aku juga lupa dengan namanya. Pokoknya sisakan penduduk Negara Xia saja!”Pria bersenjata AK-47, Berwin, tersenyum menyeringai dan bertanya, “Bagaimana dengan pria itu? Apa aku boleh ….”Senyuman mengerikan Berwin membuat pria bersilet, Ardhen, menghela napas tanda tidak berdaya. “Apa penyakitmu kambuh lagi? Oke, kamu boleh meniduri lelaki itu, tapi setelah pria itu dipukul hingga setengah mati. Jangan sampai kita tidak berhasil menyelesaikan misi dan tidak mendapatkan uang. Apa kamu lupa dengan kejadian waktu itu!”“Tenang saja. Kali ini aku tidak akan lama-lama. Kalian pergi sana!” Selesai berkata, Berwin memegang senapan AK-47 berjalan ke depan pintu kamar.Setelah melakukan segala persiapan, Berwin menyadari rekan kerjanya masih berdiri di tempat. Dia spontan men
“Siapa?” tanya Cindy.Selesai bertanya, Cindy tiba-tiba merasa dirinya sangat bodoh. Hanya terdapat tiga orang di sini, sedangkan Laura sedang bersamanya. Jadi selain Felix, siapa lagi yang bisa mengetuk pintu? Hantu?“Belum tidur? Kebetulan, ada yang mau aku bicarakan dengan kalian.”Kedua wanita bertukar pandang, lalu menuruni ranjang, pergi membuka pintu kamar.“Ada masalah apa?” tanya Laura dengan penasaran.“Tadi aku baru saja menghabisi dua orang yang hendak membunuh kita,” cerita Felix.“Membunuh? Kamu baik-baik saja, ‘kan?” Belum sempat Laura bertanya, Cindy langsung bertanya dengan khawatir. Namun selesai berbicara, Cindy menyadari bahwa sikapnya sudah terlalu berlebihan. Cindy spontan menundukkan kepalanya lantaran merasa malu.“Aku tidak apa-apa. Hanya saja kata mereka, sasaran utama mereka adalah aku dan Laura. Kamu tidak termasuk dalam sasaran pembunuhan mereka.”Kedua wanita pun kebingungan ketika mendengarnya.“Aneh? Apa kamu tidak salah dengar?” tanya Cindy dengan kaget
Harman langsung mengambil telepon untuk menghubungi sekretarisnya. “Halo? B … Bos, ada … ada urusan apa Bos men … mencariku ….”Dahi Harman langsung berkerut. Dia melihat jam lalu menjawab dengan tidak senang, “Sudah jam dua subuh. Apa pacarmu tidak bisa menahan diri? Sekarang adalah kondisi genting, kalau kamu tidak bisa menyelesaikan misimu, kamu tidak perlu datang lagi besok!”Setelah terdiam selama lima menit, si sekretaris kembali bersuara dengan nada bicara normal, “Apa perintah apa Bos? Anda bisa memerintahku setiap saat!”“Selidiki semua orang yang datang dari Negara Xia dalam belakangan waktu ini. Cepat!”“Aku mengerti. Aku akan segera melaksanakannya sekarang!”Harman merasa sedikit gugup. Setelah berpikir sejenak, dia pun menghubungi sebuah nomor.“Halo, aku membutuhkan bantuanmu!”Keesokan paginya, kedua wanita dengan kantong mata hitam pergi membasuh tubuh, lalu keluar dari kamar.“Coba lihat kantong mata kalian. Ayo makan. Aku sengaja memasak bubur daging untuk menambah
Sewaktu melihat Ryder yang berbaring di atas lantai, raut wajah Felix semakin muram lagi. “Aku tidak peduli bagaimana cara menyapa kalian. Tapi berhubung kamu berada di wilayah aku, dan kalau kamu memerlukan perlindunganku, aku harap kamu mengikuti cara bersilaturahmi layaknya orang Negara Xia. Kalau tidak, jangan salahkan aku bersikap tidak sungkan!”Untung saja Felix yang membuka pintu, bagaimana kalau Laura yang membukanya, bukankah bocah ini akan mendapat keuntungan?Ketika Cindy mendengar, hatinya langsung terasa panik. Jangan-jangan Felix mengira dirinya dengan Ryder akan saling memberi salam dengan cara seperti ini?Padahal ciuman pertamanya diberikan kepada Felix!“Kamu jangan salah paham! Ryder memang suka bercanda, makanya setiap kali bertemu, aku pasti akan menendangnya. Jadi, menendang adalah cara bersalaman kami!”Ryder mengerutkan alisnya dan bertanya pada Cindy, “Kenapa kamu menjelaskannya? Ternyata kamu tidak menerimaku karena bocah ini? Apa kamu menyukainya?”“Kamu … k
“Kamu juga, duduk dan makan yang bagus. Kalau tidak, jangan salahkan aku menendangmu!” Setelah mendengar ucapan Cindy, Ryder terpaksa duduk kembali. Hanya saja, terlihat senyum puas di wajahnya.‘Sudah lihat belum, Cindy bicara denganku bukan denganmu. Itu berarti aku lebih penting daripada kamu!’Dengan tingkat kecerdasan Ryder, Felix pun malas berbicara panjang lebar dengannya lagi, dia langsung menundukkan kepala kembali menyantap sarapannya.Saat menyadari Felix tidak berbicara, Ryder semakin gembira lagi. Saking gembiranya, bubur pun terasa enak baginya.Selesai sarapan, Laura mengiakan usulan Felix, meminta izin seminggu dengan pihak sekolah dan beristirahat di rumah.Mereka berdua sedang duduk santai di atas sofa. Saat keduanya hendak bermesraan, malah terdengar suara yang mengacaukan mereka.“Hei, aku dan Cindy mau pergi jalan-jalan!”Felix memelototi Ryder. Jalan-jalan?Pembunuh bayaran Harman sudah dibunuh. Sepertinya Harman bisa menebak bahwa Cindy juga sudah mengetahui masa
Waktu makan malam sudah tiba. Mereka berempat kembali duduk bersama di depan meja makan.Saat melihat makanan di atas meja, selera si bule Ryder tentu tidak sesuai dengan lidah warga Negara Xia, dia langsung mengerutkan alis sambil berkata, “Apa yang kamu masak? Aku mau makan steak, buatkan steak 70% matang untukku!”“Dari mana asalnya daging steak? 70% matang lagi! Memangnya kamu adalah majikanku?” ucap Felix dengan ketus.“Kamu cuman seorang pengawal, mohon perhatian identitasmu sebelum kamu bicara denganku. Kalau aku memerintahmu, kamu harus menuruti semua omonganku. Kalau tidak ….”Plak!Felix langsung mengambil garpu dan menancapkannya ke dalam meja makan.Gambaran di depan mata spontan membuat Ryder kaget. Seandainya garpu itu menancap ke tubuhnya, dia pun akan ….“Apa yang ingin kamu lakukan? Aku adalah ….”“Siapa kamu? Sebelum kamu mengatakannya, coba kamu pikirkan identitasmu saat ini, siapa kamu sebenarnya? Selain itu, aku hanya menerima permintaan Mama Sandra untuk melindung
Laura mengingat kembali lalu menggeleng. Jika Felix tidak mengatakannya, sepertinya dia juga tidak menyadari kondisi ini.Felix seketika merasa sedikit panik. Kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana, dan dia baru teringat bahwa ponselnya berada di atas meja makan.Setelah kembali ke ruang makan, Felix melihat ponsel yang hancur di atas lantai, wajahnya seketika terlihat sangat menyeramkan.“Aku yang membuangnya, kenapa?”Plak!Felix langsung menampar Ryder. Kemudian, dia membalikkan badan dan berkata pada Laura, “Pinjam ponselmu!”Laura mengangguk lalu mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Tanpa berbasa-basi, Felix langsung memasukkan kartu SIM-nya ke dalam ponsel Laura. Begitu ponsel diaktifkan kembali, muncul belasan notifikasi panggilan yang tidak dijawab.Seketika, ponsel pun berbunyi.“Halo?”“Tuan Muda Felix, akhirnya Anda angkat telepon juga. Bawahanku menyadari ada yang aneh. Sepertinya tempat yang Anda tempati saat ini bermasalah. Lima menit lalu, saya menyadari ada ba