Setelah berpikir sesaat, Felix mengeluarkan ponselnya lalu menelepon ibu suri keempatnya, Kenza.Tepat saat panggilan tersambung, suara bersemangat Kenza menggetarkan pengeras suara ponsel. "Halo? Anak baikku, kenapa tiba-tiba mencariku? Salah ... seharusnya aku memanggilmu menantuku." Bibir perempuan itu melengkung dari ujung ke ujung.Felix menggaruk kepalanya sedikit malu. "Mama Sandra jangan menertawakanku. Oh, iya, aku sekarang sedang berada di Negara Shawana," katanya."Iya, aku dengar dari Sandra, ada apa? Oh, aku mengerti! Kamu pasti sudah terikat dengan perempuan itu, Mimi. Apa kamu khawatir aku tidak senang? Kami tidak peduli. Memang bagus kalau kamu menikahi putriku, tapi kamu masih harus memutuskan Mischa."Felix terdiam. Dalam ingatannya, ibu suri keempatnya banyak sekali berbicara sampai lawan bicaranya kesulitan menyela ...."Bukan maksudku. Kami tidak sengaja bertemu dengan si pembunuh gila Jackie. Kebetulan ini daerah kekuasaannya. Aku rasa aku perlu bantuan ....""Apa
Cindy tersadarkan oleh tamparan Felix. Dia menatap Felix dengan mata melebar."Jangan bicara seperti ini lagi. Jangan hidup dalam kesenangan tanpa tahu apa itu kesenangan. Apa salahnya tidak punya papa? Aku tidak pernah melihat kedua orangtuaku sejak kecil, tapi aku tidak pernah menyalahkan orang lain sepertimu. Lagi pula, apa kamu tidak senang? Apa jangan-jangan selama ini pandanganmu tentang kesenangan itu salah?"Felix menghela napas, lalu duduk di sisi Cindy, menceritakan kisah hidupnya.Sepanjang cerita itu, mata Cindy terpaku pada wajah Felix. Penasaran akan masa lalu laki-laki itu."Kamu tidak merasa itu sangat menyakitkan? Harus melewati banyak bahaya sejak kecil?" tanya Cindy penasaran."Justru karena aku banyak mengalaminya saat masih kecil, sekarang aku bisa menghadapi bahaya dengan tenang. Betul, 'kan?""Tapi kamu tidak punya orangtua, hanya satu orang tua yang menyuruhmu mengemis makan makanan. Sesudah itu kamu harus melewati proses melelahkan untuk memasak nasi ... aku ti
Setan Lapar melangkah maju dan menunduk memberi hormat. Tinggi badannya yang mencapai dua meter membuatnya seperti seorang raksasa dari negeri antah berantah. Meski sebenarnya dia enggan menerima pekerjaan tanpa bayaran, Ratu Malam Gulita sendiri yang mengeluarkan Perintah Anbu. Mana mungkin dia berani bersikap tidak sopan terhadap laki-laki muda di hadapannya?"Ini Hujan Darah, ranking delapan puluh tujuh."Hujan Darah adalah seorang perempuan dingin pada umumnya. Anggukan kepalanya adalah caranya untuk berkenalan dengan orang baru."Yang ini Asura, ranking sebelas."Asura mengesampingkan dua belati di tangannya lalu menjabat tangan Felix.....Setelah memperkenalkan beberapa anggotanya, No Blood pun berhenti berbasa-basi. "Apa yang perlu kita lakukan selanjutnya? Tim kedua kita sudah datang membawa segala persenjataan. Malam ini kita bisa melaksanakan tugasnya.Dengan adanya para anggota, Felix memberikan perintah tanpa menunda lebih lama lagi.Seiring malam menjadi semakin gelap, Ja
Orang dengan kekuatan selevel Jackie secara alami tahu keberadaan Pulau Anbu. Bahkan pimpinan tim elitenya adalah seorang mantan pembunuh dari Pulau Anbu.Tentu saja, Jackie tidak tahu orang yang meninggalkan Pulau Anbu itu hanyalah seorang pembunuh kelas perak yang tidak memenuhi syarat untuk terus tinggal di pulau itu. Itulah mengapa, setelah meninggalkan Pulau Anbu, dia bekerja di bawah Jackie."Kamu mengundang seisi Pulau Anbu untuk membantumu? Kamu ini siapa sebenarnya?" Jackie mengernyit."Seseorang yang tidak seharusnya kamu provokasi. Tenang saja, aku tidak akan melepaskan baik kalian maupun Konsorsium Breeze!""Jangan ... jangan bunuh aku! Aku bisa memberimu uang ... banyak uang!"Kalau Felix hanyalah orang biasa, mana mungkin seisi Pulau Anbu mendengarkan ucapannya?"Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu karena ada dendam orang lain yang belum terselesaikan!"Seusai berbicara, Felix melangkah maju dan menghajar Jackie hingga pingsan. Kemudian, dia mengangkutnya dan melangkah
Melihat hubungan antara Cindy dan Mischa, apakah mungkin dia menolak memasak untuk mereka?Namun maksud ucapan Felix terdengar berbeda di telinga Cindy. Apakah ini sebuah pernyataan cinta? Sesimpel ini? Setidaknya, ini jauh lebih simpel dari pernyataan cinta yang dia terima saat berada di Wall Street dulu.Satu yang membuat Cindy begitu tersentuh adalah karena dirinya pernyataan cinta Felix membuatnya merasa aman. Tak lama, Cindy menggeleng, menarik napas dalam-dalam, lalu membalas, "Jangan kira memasak dua kali dapat membujukku. Aku masih menunggu hadiah lain apa yang bisa kamu berikan untukku!"Cindy bersiul pelan untuk menutupi fakta bahwa jantungnya sedang berdebar kencang. Dia tidak seharusnya jatuh cinta pada Felix hanya karena laki-laki itu memasak makanan dua kali untuknya bukan?Sikap pura-pura dingin Cindy tidak membuat Felix merasa tidak nyaman. Mungkin karena dia telah terbiasa dengan sikap yang sama dari perempuan-perempuan lain. Itulah juga alasan mengapa dia merasa Cindy
Suara Mischa cukup besar hingga Cindy yang berdiri di samping Felix pun mendengarnya jelas. Dia menatap laki-laki di sebelahnya tak percaya. Rupanya Felix dan Mischa ....Lalu mengapa dia memprovokasinya?Saat Cindy hendak memarahi Felix, sebuah pertanyaan yang sangat penting menyelinap di dalam benaknya. Apakah Felix benar-benar memprovokasinya? Laki-laki itu selalu bersikap baik padanya, pernah menyelamatkan nyawa dan hatinya, tetapi tidak pernah berkata apa pun mengenai dirinya ....Hanya satu yang terdengar cukup menyentuh. Bagaimana Felix mau merawatnya seumur hidup.Sekarang Cindy takut Felix mengira dirinya ingin seumur hidup bergantung pada laki-laki itu. Namun jika Felix dan Mischa benar-benar berpacaran, artinya dia terlalu banyak berpikir. Untuk sesaat, wajah Cindy memerah malu. Dia baru saja ....Felix akhirnya menenangkan Mischa. Kemudian, saat menyadari keanehan di wajah Cindy, dia pun berkata, "Aku tahu kamu sudah lama tidak pergi ke Amerika, tapi asalku dari Negara Xia.
Setelah mengucapkan salam kepada Karl, Felix dan Cindy bersama-sama menaiki pesawat dengan tujuan Amerika. Di atas pesawat, Cindy tampak duduk tenang di samping Felix. Namun di bawah permukaan, jantungnya berdegup sangat kencang.Tentu saja, bukan karena dia masih merasa malu atas kejadian sebelumnya, tetapi karena tanpa disangka-sangka, dia dan kakak perempuannya jatuh cinta pada orang yang sama.Kalau dipikir-pikir, selama perjalanan dari rumah ke bandara, Felix selalu memberi serangan-serangan penuh kelembutan dan rasa peduli. Walau pun mungkin laki-laki itu tidak bermaksud "menyerang" dirinya.Ada perih di dada Cindy. Ini adalah pertama kalinya dia jatuh cinta pada seseorang, tetapi bertepuk sebelah tangan. Namun apa yang bisa dia lakukan? Apakah dia akan mencuri Felix dari Mischa?Cindy menggelengkan kepalanya cepat. Dia tidak mungkin bisa melakukannya. Matanya perlahan memandang ke arah laki-laki di sebelahnya. Tak lama, dia menghela napas panjang. Perjalanan menuju Amerika ini a
Laura memaki dirinya sendiri dalam hati karena lupa Felix sebelumnya mengatakan Cindy akan ikut dengannya. Bagaimana mungkin dirinya melupakan hal sepenting ini?"Cindy, kamu bilang jarak antara kita hanya 400 kilometer, tapi kamu tidak pernah datang menemuiku!" Laura dengan cepat mengubah topik pembicaraan.Namun karena Cindy tertarik pada Felix, dia ingin detik ini juga mencari tahu kebenaran di balik hubungan Laura dan cinta pertamanya."Itu tidak penting. Bukannya Felix ini pacarnya Mischa? Kenapa kalian ...."Laura tahu pada akhirnya dia tidak bisa kabur. Jadi, sambil menggigit bibir dia membalas, "Iya, aku dan Felix sudah berpacaran. Mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa menahan perasaanku padanya. Jadi ... aku akan menjelaskannya pada Mischa nanti. Cindy, tolong bantu merahasiakan, ya?"Melihat ekspresi memohon Laura, Cindy pun menghela napas panjang. "Aku akan merahasiakannya demi kamu, tapi apa rencanamu selanjutnya? Menikahi Felix bersama Mischa?""Mana mungkin!"Jawaban itu mem