Tanpa ragu, Felix segera membawa Cindy ke dalam mobil yang disembunyikan di belakang halaman rumah, lalu langsung mengendarai mobil untuk meninggalkan lokasi.“Laptop … laptopku ….” Selain laptop, Cindy juga merasa sakit hati ketika melihat vila yang dilahap api.“Sekarang bukan saatnya untuk memikirkan laptopmu. Kalau kamu memerlukan rencana bisnis, aku bisa menulis berapa pun yang kamu inginkan!” balas Felix dengan tidak berdaya.Broom!Begitu ucapan dilontarkan, terdengar suara mesin mobil di telinga Felix. Dia menyadari ada dua mobil sedang mengekorinya, rasa sakit kepala seketika datang menyerang. Kenapa mereka tidak pergi-pergi?Seketika, kedua mobil itu menurunkan kaca jendela, mengeluarkan senapan panjang, lalu mengarahkannya ke mobil Felix.Felix spontan menginjak pedal rem untuk mengelak serangan. Alhasil, kedua mobil yang mengapit mobil Felix tidak berhasil menembak Felix.Namun pada saat ini, sebuah mobil truk langsung berhenti di depan dan memblokir jalan. Dengan kedatanga
Cindy menggeleng lalu langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan kotoran yang menempel di tubuhnya. Setengah jam kemudian, Felix kembali ke hotel dengan membawa pakaian wanita dan dua kotak hotdog.Setelah Cindy mengganti pakaiannya, Felix berpikir sejenak, lalu berkata, “Perusahaan tempat kamu bekerja seharusnya akan memberimu sponsor dana, ‘kan?”Cindy menggigit hotdog dan mengangguk. Dia menatap Felix, kemudian bertanya, “Apa yang ingin kamu lakukan?”“Kamu hubungi perusahaanmu dan bilang sama mereka bahwa kamu sudah punya rencana dan memerlukan 20 triliun. Transfer seadanya dulu. Kemudian, kita akan mentransfer uangnya ke perusahaan!”Cindy mengangguk dengan kebingungan, mengambil ponsel untuk menelepon.Panggilan seketika tersambung, Cindy mengikuti perkataan Felix dan melaporkan keadaan kepada perusahaan.Saat sekretaris direktur Konsorsium Breeze menerima panggilan dari Cindy, dia bergegas berlari ke dalam ruangan direktur untuk melaporkan keadaan.“Bos, aku sudah mendapat
Cindy melihat Felix dengan penuh penasaran. Ternyata?Apa maksud Felix?“Karl, pinjam aku laptopmu!”“Tidak masalah, silakan Tuan Muda Felix dan Nona Cantik ini ke ruang bacaku.” Karl memberi hormat sambil membuat gerakan tangan mempersilakan.Setelah mereka bertiga tiba di ruang baca, Felix langsung meminta ponsel Cindy, menghubungkannya ke laptop dan mulai melakukan pelacakan.Cindy semakin kebingungan lagi, dia bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan?”“Aku sedang memeriksa apakah ada pelacak di ponselmu!”Kali ini Cindy semakin kebingungan lagi. “Apa yang sedang kamu pikirkan? Aku tidak pernah berhubungan dengan Jackie, mana mungkin mereka ….”Ucapan belum selesai, Cindy seketika sudah memahami tebakan Felix. Dia sungguh tidak bisa memercayainya. “Apa kamu sudah berpikir kebanyakan? Mana mungkin Konsorsium Breeze memasang alat pelacak di ponselku?”“Jadi bagaimana kamu menjelaskan masalah uang yang belum ditransfer, dan orang yang hendak membunuhmu itu?” tanya Felix kembali.“Aku …
Setelah berpikir sesaat, Felix mengeluarkan ponselnya lalu menelepon ibu suri keempatnya, Kenza.Tepat saat panggilan tersambung, suara bersemangat Kenza menggetarkan pengeras suara ponsel. "Halo? Anak baikku, kenapa tiba-tiba mencariku? Salah ... seharusnya aku memanggilmu menantuku." Bibir perempuan itu melengkung dari ujung ke ujung.Felix menggaruk kepalanya sedikit malu. "Mama Sandra jangan menertawakanku. Oh, iya, aku sekarang sedang berada di Negara Shawana," katanya."Iya, aku dengar dari Sandra, ada apa? Oh, aku mengerti! Kamu pasti sudah terikat dengan perempuan itu, Mimi. Apa kamu khawatir aku tidak senang? Kami tidak peduli. Memang bagus kalau kamu menikahi putriku, tapi kamu masih harus memutuskan Mischa."Felix terdiam. Dalam ingatannya, ibu suri keempatnya banyak sekali berbicara sampai lawan bicaranya kesulitan menyela ...."Bukan maksudku. Kami tidak sengaja bertemu dengan si pembunuh gila Jackie. Kebetulan ini daerah kekuasaannya. Aku rasa aku perlu bantuan ....""Apa
Cindy tersadarkan oleh tamparan Felix. Dia menatap Felix dengan mata melebar."Jangan bicara seperti ini lagi. Jangan hidup dalam kesenangan tanpa tahu apa itu kesenangan. Apa salahnya tidak punya papa? Aku tidak pernah melihat kedua orangtuaku sejak kecil, tapi aku tidak pernah menyalahkan orang lain sepertimu. Lagi pula, apa kamu tidak senang? Apa jangan-jangan selama ini pandanganmu tentang kesenangan itu salah?"Felix menghela napas, lalu duduk di sisi Cindy, menceritakan kisah hidupnya.Sepanjang cerita itu, mata Cindy terpaku pada wajah Felix. Penasaran akan masa lalu laki-laki itu."Kamu tidak merasa itu sangat menyakitkan? Harus melewati banyak bahaya sejak kecil?" tanya Cindy penasaran."Justru karena aku banyak mengalaminya saat masih kecil, sekarang aku bisa menghadapi bahaya dengan tenang. Betul, 'kan?""Tapi kamu tidak punya orangtua, hanya satu orang tua yang menyuruhmu mengemis makan makanan. Sesudah itu kamu harus melewati proses melelahkan untuk memasak nasi ... aku ti
Setan Lapar melangkah maju dan menunduk memberi hormat. Tinggi badannya yang mencapai dua meter membuatnya seperti seorang raksasa dari negeri antah berantah. Meski sebenarnya dia enggan menerima pekerjaan tanpa bayaran, Ratu Malam Gulita sendiri yang mengeluarkan Perintah Anbu. Mana mungkin dia berani bersikap tidak sopan terhadap laki-laki muda di hadapannya?"Ini Hujan Darah, ranking delapan puluh tujuh."Hujan Darah adalah seorang perempuan dingin pada umumnya. Anggukan kepalanya adalah caranya untuk berkenalan dengan orang baru."Yang ini Asura, ranking sebelas."Asura mengesampingkan dua belati di tangannya lalu menjabat tangan Felix.....Setelah memperkenalkan beberapa anggotanya, No Blood pun berhenti berbasa-basi. "Apa yang perlu kita lakukan selanjutnya? Tim kedua kita sudah datang membawa segala persenjataan. Malam ini kita bisa melaksanakan tugasnya.Dengan adanya para anggota, Felix memberikan perintah tanpa menunda lebih lama lagi.Seiring malam menjadi semakin gelap, Ja
Orang dengan kekuatan selevel Jackie secara alami tahu keberadaan Pulau Anbu. Bahkan pimpinan tim elitenya adalah seorang mantan pembunuh dari Pulau Anbu.Tentu saja, Jackie tidak tahu orang yang meninggalkan Pulau Anbu itu hanyalah seorang pembunuh kelas perak yang tidak memenuhi syarat untuk terus tinggal di pulau itu. Itulah mengapa, setelah meninggalkan Pulau Anbu, dia bekerja di bawah Jackie."Kamu mengundang seisi Pulau Anbu untuk membantumu? Kamu ini siapa sebenarnya?" Jackie mengernyit."Seseorang yang tidak seharusnya kamu provokasi. Tenang saja, aku tidak akan melepaskan baik kalian maupun Konsorsium Breeze!""Jangan ... jangan bunuh aku! Aku bisa memberimu uang ... banyak uang!"Kalau Felix hanyalah orang biasa, mana mungkin seisi Pulau Anbu mendengarkan ucapannya?"Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu karena ada dendam orang lain yang belum terselesaikan!"Seusai berbicara, Felix melangkah maju dan menghajar Jackie hingga pingsan. Kemudian, dia mengangkutnya dan melangkah
Melihat hubungan antara Cindy dan Mischa, apakah mungkin dia menolak memasak untuk mereka?Namun maksud ucapan Felix terdengar berbeda di telinga Cindy. Apakah ini sebuah pernyataan cinta? Sesimpel ini? Setidaknya, ini jauh lebih simpel dari pernyataan cinta yang dia terima saat berada di Wall Street dulu.Satu yang membuat Cindy begitu tersentuh adalah karena dirinya pernyataan cinta Felix membuatnya merasa aman. Tak lama, Cindy menggeleng, menarik napas dalam-dalam, lalu membalas, "Jangan kira memasak dua kali dapat membujukku. Aku masih menunggu hadiah lain apa yang bisa kamu berikan untukku!"Cindy bersiul pelan untuk menutupi fakta bahwa jantungnya sedang berdebar kencang. Dia tidak seharusnya jatuh cinta pada Felix hanya karena laki-laki itu memasak makanan dua kali untuknya bukan?Sikap pura-pura dingin Cindy tidak membuat Felix merasa tidak nyaman. Mungkin karena dia telah terbiasa dengan sikap yang sama dari perempuan-perempuan lain. Itulah juga alasan mengapa dia merasa Cindy