Menyuruh Mischa membohongi Cindy agar dia bisa pulang?Sandra langsung menolak usulan itu. Kalau tidak, bagaimana caranya Cindy bisa memiliki waktu berdua dengan Felix?!“Tidak perlu, tidak ada gunanya melakukan hal seperti itu. Aku lebih percaya denganmu!”Felix mengangguk, lalu membalas, “Aku mengerti. Kalau begitu, aku akan berusaha semampuku!”“Oke, besok kamu langsung ke bandara saja. Aku akan mengatur jadwal pesawat terbang pribadiku!”“Baik!”Setelah panggilan diputuskan, Felix menyajikan masakan, lalu mengatakan permintaan Sandra. Mengenai hal ini, mereka semua juga tidak berpendapat lain.Setelah berpikir sejenak, Felix pun melihat Serena dan Angel. “Aku serahkan keselamatan mereka terhadap kalian. Mengenai si serigala, kamu bertanggung jawab dalam melindungi Eli saja. Sampai saat ini, dia paling berbahaya. Dengan adanya kamu di sisinya, orang-orang pun akan menurunkan kewaspadaan mereka. Kalau terjadi apa-apa, segera hubungi aku!”Serigala yang sedang menggerogoti daging itu
Isinya adalah ukuran tubuh Cindy. Ada apa ini? Model pakaian pas bodi favorit Cindy?Detail data ini membuat Felix sakit kepala ….Sepanjang perjalanan diselimuti dengan keheningan. Setelah Felix tiba di tempat dan menuruni mobil, malah terdengar suara yang tidak bersahabat.“Aku kira orang hebat dari mana, aku sungguh tidak mengerti kenapa Ketua Jones mengusir kita dari sini. Apa lelaki dungu seperti itu sanggup melindungi Nona Cindy?” ucap seorang pemuda dengan nada meremehkan.“Hardy! Apa yang aku katakan sebelumnya? Apa kamu menganggap ucapanku sebagai angin lalu?” teriak Rudy dengan marah.Dari segi tampang, tidak dipungkiri bahwa Hardy adalah yang tertampan dari semua pengawal profesional. Sementara dari segi usia, umurnya paling mendekati umur Cindy. Tak hanya itu saja, hubungan kedua orang juga merupakan yang paling baik daripada pengawal lainnya.Asalkan Hardy berhasil menciptakan kesempatan untuk menyelamatkan Cindy dari bahaya, dia pasti akan menjadi menantu sah dari keluarg
Hardy menatap Felix dengan kaget. “Kamu … kamu yang melakukannya?”“Tentu saja, memangnya kamu? Kalau kamu merasa tonjokan itu bukan apa-apa, apa kamu ingin merasakannya?” Seusai berbicara, Felix langsung meregangkan tubuhnya, dan menunjukkan senyum sadisnya.“Kamu … apa yang ingin kamu lakukan? Jangan kemari!” Hardy lekas mundur dan terlihat rasa takut di wajahnya.“Maaf, Tuan Muda Felix. Aku lalai dalam membimbing anggotaku, aku harap Tuan Muda Felix tidak tersinggung!” Rudy segera maju ke depan Felix.“Kamu tidak perlu minta maaf. Orang yang seharusnya minta maaf adalah dia!” Selesai berbicara, Felix melewati sisi Rudy dan berjalan pergi.Setelah mendengar ucapan Felix, Hardy melangkah mundur sambil berkata, “Aku … aku sudah bersalah, aku sudah minta maaf juga, kamu jangan bertindak sembarangan, ya!”Namun, Felix tidak meladeni Hardy, berjalan ke depan vila. Setelah pintu dibuka, Felix melihat target yang hendak dilindunginya, yaitu Cindy.Di sisi lain, Cindy sungguh tidak menyangka
“Hardy, kami akan menggeledah aku celanamu!” ucap Rudy dengan wajah muram.“Pak Rudy, apa kamu lebih percaya dia daripada aku?” tanya Hardy sambil menunjuk ke sisi Felix.“Kalau tidak digeledah, bagaimana caranya kamu membuktikan kalau dirimu tidak bersalah? Kenapa kamu menolak untuk digeledah? Jangan-jangan kamu memang sudah mencuri pakaian da …. Pokoknya, keluarkan isi saku celanamu!” perintah Rudy.“Tidak! Aku tidak mencuri! Aku tidak mau digeledah!”“Geledah!”Hardy berniat untuk membangkang, tapi dia sama sekali tidak sanggup melawan para pengawal profesional yang lebih kuat daripada dirinya. Alhasil, Hardy pun digeledah.Saat Rudy mengeluarkan barang di dalam saku celana Hardy, wajahnya langsung terlihat sangat amat kaget. Benar apa kata Felix!“Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Kamu sudah mencoreng nama pengawal profesional kami. Kamu juga tidak pantas menjadi pengawal profesional! Salah, kamu bahkan tidak pantas menjadi seorang lelaki!”Melihat dirinya sudah menjadi b
Cindy terdiam sejenak, lalu lanjut berkata, “Aku mengakuinya. Ini semua memang adalah rencanaku. Aku menyadari sikap Hardy agak berbeda terhadapku, dan kebetulan kata mamaku, kamu akan datang ke sini. Jadi, aku ingin mengujimu. Tapi semua ini tidaklah penting. Kamu belum jawab pertanyaanku, kenapa kamu bisa mengetahui tempat pemasangan alat penyadap?”“Karena jepitan rambut itu adalah milikmu. Hanya kamu yang bisa mengotak-atik jepitan rambutmu. Apalagi dengan adanya masalah Hardy, tidak sulit ditebak apabila kamu memasangnya untuk mengujiku!” Felix mengangkat-angkat pundaknya dan berbicara.“Maksudku, bagaimana kamu bisa mengetahui lokasi dengan begitu tepat?” tanya Cindy kembali dengan nada kesal.“Oh, hal itu juga tidak susah. Hanya saja, agak sulit untuk dijelaskan. Singkat kata … apa kamu pernah membaca novel? Setelah aku melihat kabel panjang yang mencolok mata itu, firasatku mengatakan ada alat penyadap di sana.”“Pantas saja mamaku bisa memilihmu. Firasatmu sungguh manjur. Suda
Malam harinya, Cindy lanjut menyusun rencananya untuk melawan konglomerat yang bernama Jackie itu. Hanya saja, dia tidak kepikiran ide apa pun. Cindy pun berbaring di meja sambil memutar otaknya. Tanpa disadari, dia malah ketiduran.Felix awalnya ingin menyeduh kopi untuk mempererat hubungan mereka berdua, tapi dia menyadari Cindy sudah tertidur. Dia pun tidak berencana untuk mengganggunya lagi.Setelah menyelimuti Cindy, Felix berencana untuk meninggalkan ruangan. Pada saat ini, Felix tidak sengaja melihat rincian rencana di atas monitor Cindy. Rasa penasaran di diri Felix seketika dibangkitkan. Dia mengambil laptop dan membantu Cindy melanjutkan rencananya.Langit sudah mulai cerah, Cindy mulai membuka kedua matanya. Saat melihat laptop berharganya menghilang, dia pun syok dan langsung berdiri untuk melihat sekeliling.Melihat Felix sedang mengotak-atik laptopnya, raut wajah Cindy langsung menjadi muram. Dia lalu bertanya pada Felix, “Siapa yang mengizinkanmu untuk menyentuh laptopk
Tanpa ragu, Felix segera membawa Cindy ke dalam mobil yang disembunyikan di belakang halaman rumah, lalu langsung mengendarai mobil untuk meninggalkan lokasi.“Laptop … laptopku ….” Selain laptop, Cindy juga merasa sakit hati ketika melihat vila yang dilahap api.“Sekarang bukan saatnya untuk memikirkan laptopmu. Kalau kamu memerlukan rencana bisnis, aku bisa menulis berapa pun yang kamu inginkan!” balas Felix dengan tidak berdaya.Broom!Begitu ucapan dilontarkan, terdengar suara mesin mobil di telinga Felix. Dia menyadari ada dua mobil sedang mengekorinya, rasa sakit kepala seketika datang menyerang. Kenapa mereka tidak pergi-pergi?Seketika, kedua mobil itu menurunkan kaca jendela, mengeluarkan senapan panjang, lalu mengarahkannya ke mobil Felix.Felix spontan menginjak pedal rem untuk mengelak serangan. Alhasil, kedua mobil yang mengapit mobil Felix tidak berhasil menembak Felix.Namun pada saat ini, sebuah mobil truk langsung berhenti di depan dan memblokir jalan. Dengan kedatanga
Cindy menggeleng lalu langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan kotoran yang menempel di tubuhnya. Setengah jam kemudian, Felix kembali ke hotel dengan membawa pakaian wanita dan dua kotak hotdog.Setelah Cindy mengganti pakaiannya, Felix berpikir sejenak, lalu berkata, “Perusahaan tempat kamu bekerja seharusnya akan memberimu sponsor dana, ‘kan?”Cindy menggigit hotdog dan mengangguk. Dia menatap Felix, kemudian bertanya, “Apa yang ingin kamu lakukan?”“Kamu hubungi perusahaanmu dan bilang sama mereka bahwa kamu sudah punya rencana dan memerlukan 20 triliun. Transfer seadanya dulu. Kemudian, kita akan mentransfer uangnya ke perusahaan!”Cindy mengangguk dengan kebingungan, mengambil ponsel untuk menelepon.Panggilan seketika tersambung, Cindy mengikuti perkataan Felix dan melaporkan keadaan kepada perusahaan.Saat sekretaris direktur Konsorsium Breeze menerima panggilan dari Cindy, dia bergegas berlari ke dalam ruangan direktur untuk melaporkan keadaan.“Bos, aku sudah mendapat