Home / Rumah Tangga / Tubuhmu Milikku / Tragedi Mengenaskan

Share

Tragedi Mengenaskan

Author: Fiyaseni
last update Last Updated: 2024-08-12 20:52:13

Brak!

Suara keras itu membangunkan gadis kecil dengan bolamata coklat yang tengah tertidur. Ia langsung menghidupkan lampu tidurnya dan melihat kearah jam dinding bermotif doraemon yang menunjukan pukul 01:00 dini hari.

“Suara apa ya itu?” gumamnya.

Perlahan, ia mulai menyikapnya selimut yang menutupi tubuhnya dan turun dari kasur. Gadis itu melangkahkan kakinya secara perlahan menuju pintu kamarnya.

Ceklek.

Ia membuka pintu tersebut secara perlahan. Tiba-tiba, ia melihat bayangan hitam berjalan menuju kearah ruang depan. Rasa penasaran pun muncul dalam benaknya. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju ruang tersebut. 

“Tolong !!!”

Tiba-tiba, teriakan minta tolong membuat gadis kecil itu menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan mendengar asal suara itu dari arah tangga.

Dengan cepat, ia pun berlari kecil menuju tangga. Sepontan ia mengerem langkahnya, melihat bahwa suara itu berasal dari sang Papah, yang tengah diseret oleh seseorang berpakaian serba hitam. Dengan tubuh yang berlumuran darah, Papahnya diseret kasar dari arah tangga menuju arah taman belakang.

Seketika tubuhnya kaku, matanya terbuka lebar serta seluruh tubuhnya merinding,  napasnya tak beranturan melihat kejadian tersebut. 

“Pa—“

“Ssttt ....”

Ucapannya terhenti ketika ada seseorang yang menutup mulutnya seraya memeluknya dari belakang, gadis itu langsung menoleh melihat seseorang tersebut yang tak lain adalah Mamahnya. Sontak, ia langsung berbalik dan memeluk sang Mamah.

“Mamah.” gumamnya lirih.

“Ssttt ... iya sayang. Ada Mamah disini, kamu jangan takut ya.” bisiknya lembut seraya mengusap lembut rambut sang anak.

“Mah ... Papah, Mah. Papah di—“

“Ssttt ... iya sayang, Mamah tahu. Diam ya sayang.” ucap Aira dengan suara lirih. 

Xena melonggarkan pelukannya, ia menatap sang Mamah dengan airmata yang mulai menetes dipipi Chubby-nya.

Tiba-tiba, ada seseorang dengan pakaian serba hitam lengkap dengan penutup kepala, berjalan mendekatinya seraya membawa sebuah balok besar. Sontak Xena pun terbelalak. Baru saja ia akan mengatakan sesuatu namun, seseorang itu langsung memukul punggung sang Mamah dan berhasil terjatuh.

Bugh!

 “Mamah!” Jeritnya.

Aira tergeletak dalam keadaan telungkup. Sedangkan Xena menatap seseorang tersebut dengan perasaan takut dan juga tegang. Perlahan, gadis itu memudurkan langkahnya, ia menghindari seseorang itu yang terus berjalan mendekatinya. 

“Jangan sakiti anak saya.”

Suara rintihan itu datang dari Aira yang ternyata masih sadar, ia menatap sang anak dan mencoba untuk bangkit dari posisinya.

“Mamah.” gumamnya.

Xena langsung mendekati sang Mamah, dan membantunya untuk bangkit. Namun, belum sempat ia meraih tangan sang Mamah, seseorang itu dengan ganas langsung menarik tangan Aira dan menarik kasar wanita itu ke-area belakang rumah. 

“Mamah ... Mamah!”

Teriakan Xena begitu memekik hingga airmata itu terjun bebas dipipinya. Gadis itu mengambil barang apapun yang berada disana dan melempari seseorang itu dengan barang tersebut. Aira mencoba untuk berontak, tapi kekuatan seseorang itu begitu kuat hingga ia tak dapat melawan, apalagi pusing dikepalanya akibat benturan tadi membuat pandangannya mulai terasa buram.

“Mamah ... Mah! Jangan sakiti Mamah saya!” Teriak Xena yang berlari mengikuti seseorang tersebut.

Aira dilempar kearah taman belakang rumahnya, tepat disebelah Aron yang sudah berlumuran darah. Xena menghentikan langkahnya, matanya terbelalak melihat kedua orangtuanya terluka didepan sana. Sekujur tubuhnya membeku, seperti es yang berada dikutub utara. Jangankan melangkahkan kaki, menelan ludahnya sendiri pun ia tak mampu. 

Ada beberapa orang dengan pakaian serba hitam tengah mengelilingi kedua orangtuanya, semuanya memakai penutup kepala yang sama hingga Xena tidak bisa mengenali mereka semua. 

Bugh!

Satu pukulan keras mendarat mulus diperut Aron dengan menggunakan sebuah besi yang panjang, hingga lelaki itu memuncratkan darah dari mulutnya. Aira yang masih tersadar, langsung memeluk sang suami yang berada disebelahnya. 

“Jangan sakiti suami saya!” teriaknya lirih.

Perkataan Aira tidak digubris oleh mereka. Malah salah satu dari mereka menarik kasar Aira dan memukulnya dengan besi panjang itu hingga memunculkan suara menggema disana. Lagi-lagi Xena melihat kejadian itu lagi, dan berhasil membuat tubuh mungilnya lemas hingga merosot kebawah dan terduduk dilantai.

Salah satu dari mereka ada yang memakai Jaz hitam namun tetap dengan penutup kepala, hingga Aira dan Aron tidak dapat mengenali seseorang tersebut. Lelaki itu bertekuk lutut dan mendekati mereka. 

“Apa mau kalian? Apa salah keluarga kami?!” tanya Aira dengan lirih dan juga meringis menahan rasa sakit ditubuhnya.

Seseorang yang memakai jaz tersebut membuka penutup kepalanya, ia memberikan senyuman smirk kepada Aira dan berhasil membuat wanita itu terbelalak melihat seseorang tersebut, ia menelan salivanya karena mengenali seseorang itu.

“Ka-kamu?”

Seseorang itu hanya tersenyum smirk dan kembali menutup kepalanya, lalu ia bangkit dari posisinya. “Habisi mereka sekarang!” perintahnya kepada mereka semua.

“Jangan!”

Teriakan Xena yang keras, membuat semuanya menatap gadis kecil itu. Begitupun juga lelaki yang memakai jaz tersebut. Xena mencoba untuk berdiri walaupun kakinya terasa lemas, gadis kecil itu berjalan menuju kedua orangtuanya disana.

“Pergi, Nak! Jangan kesini, pergi yang jauh sayang ....” teriak Aira pada anaknya.

Lelaki berpakaian jaz itu menoleh kearah Aira. “Itu anak anda?” tanyanya dengan nada datar namun terdapat arti yang membingungkan.

“Jangan sakiti anak saya.” lirihnya.

Lelaki itu tidak mendengarkan perkataan Aira, ia memberi kode kepada yang lain untuk segera menghabisi mereka.

Sedangkan lelaki itu berjalan menuju Xena, sontak gadis kecil itu yang awalnya akan mendekati kedua orangtuanya langsung menghentikan langkahnya, ia justru memundurkan kakinya secara perlahan menghindari seseorang itu.

“Siapa kamu?” tanyanya lirih dengan kaki yang terus berjalan mundur.

“Ssttt ... kamu tidak perlu takut gadis kecil.” ucapnya dengan lembut, tapi malah membuat Xena semakin takut.

Xena semakin memundurkan langkahnya, namun karena rasa takut yang sangat kuat membuatnya tak mampu untuk melangkahkan kaki dan akhirnya gadis kecil itu terduduk lemas. Ia terus memundurkan dirinya dengan menggeser posisi duduknya kebelakang. Tatapan mata seseorang tersebut, sungguh membuat Xena benar-benar merasa takut.

Bugh!

Brak!

BUGH!!!

Suara pukulan serta teriakan kedua orangtuanya membuat Xena langsung terdiam, pandangannya langsung tertuju pada kedua orangtunya disana. Matanya terbelalak teteasan airmata terus mengalir dipipi chubby-nya, gadis kecil itu menyaksikan sendiri kedua orangtuanya yang disiksa serta dipukuli berkali-kali oleh mereka.

Cairan merah nan kental mengalir deras dari tubuh kedua orangtuanya. Pukulan demi pukulan mereka tuju pada tubuh tersebut. Sobekan disudut bibir sang Mamah serta cairan merah yang menyelimuti tubuh sang Papah membuat tubuh gadis kecil itu lemah tak berdaya. 

Dor ...

Dor !

DOR!

Bahkan, disaat tubuh kedua orangtuanya sudah tak berdaya, mereka menembaknya beberapa kali hingga memunculkan suara yang menggemma. Air kolam yang awalnya jernih, kini berubah menajdi keruh berwarna merah akibat tercampur dengan darah kedua orangtuanya yang mengalir kedalam kolam tersebut.   

Byur ....

  Terlihat bahwa keduanya sudah tak bernapas, membuat mereka malah membuang mayat tersebut kedalam kolam, hingga air didalam kolam tersebut sudah bercampur aduk tak karuan. Bahkan, suara petir yang muncul secara tiba-tiba, membuat suasana yang mencekamkan di rumah itu semakin terasa mengerikan.

 Bugh!

Tiba-tiba, tubuh gadis kecil itu terjatuh. Matanya masih terbuka namun pikirannya tak tahu kemana. Gadis kecil berusia 10 tahun itu melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa kediua orangtuanya dibantai habis-habisan dengan segerombolan orang yang tidak dikenal.

Tubuhnya terbaring lemas menatap langit gelap malam itu dengan beberapa tetes air hujan yang mulai turun ke bumi.

Lelaki berjaz hitam itu langsung mengendong gadis kecil tersebut lalu membawanya masuk kedalam rumah.

Kejadian yang baru saja ia alami, membuat Xena masih terlihat linglung, ia sama sekali tak sadar bahwa dirinya sudah dibaringkan disofa ruang depan.

Tatapannya masih kosong, gafis itu terdiam tak mengeluarkan suara apapun.

Lelaki yang mempobongnya tadi menyelipkan helaian rambut yang menutupi wajah mungilnya kebelakang telinga. Ia tersenyum smirk dibalik topeng yang dikenakannya.

“Hei ... Gadis kecil. Siapa namamu?” tanyanya lembut.

Related chapters

  • Tubuhmu Milikku   Masa sekarang

    “Hei ... Gadis kecil. Siapa namamu?” tanyanya lembut.Perlahan, pandanganya tertuju pada seseorang tersebut, masih dengan tubuh lemas tak berdaya, ia menjawab pertanyaanya. “Xena.” jawabnya lembut.“Tenang gadis kecil. Kedua orangtua kamu, sudah saya antar ke surga.” bisiknya pada Xena dengan belaian lembut dipipi Chubby-nya.Lelaki itu mengusap lembut kepalanya lalu mencium sekilas keningnya dan pergi. Ia bejalan menjauh dari gadis kecil itu, namun ditengah perjalanan ia menghentikan langkahnya sejenak, lalu menoleh menatap gadis itu yang masih terdiam membisu ditempatnya.‘Kamu gadis kecil yang cantik. Tunggu ketika kamu sudah dewasa nanti, aku akan kembali membawamu kesurga bersama dengan kedua orangtuamu disana.’ batinnya.Lelaki itu kembali melanjutkan langkahnya dan berjalan menjauhinya, berkumpul bersama segerombolan yang lain dan segera pergi dari rumah itu.Sedangkan Xena, masih berada disana terdiam sendirian dengan tatapan kosong dan tubuh yang masih lemah. Perlahan, sakit

    Last Updated : 2024-08-12
  • Tubuhmu Milikku   Xavier mabuk berat

    Tak lama kemudian, mereka telah selesai sarapan. Arabelle pergi sekolah diantar oleh Ardi yang juga berangkat bekerja diperusahaan baru, ia tidak lagi memegang perusahannya. Karena sudah bangkrut, dan ia juga tidak bisa mengelolah perusahan keluarga Xena karena dirinya bukan anggota asli dari keluarga tersebut.Maka dari itu, Ardi memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan lain yang sesuai dengan bidang yang dimilikinya yaitu perusahan yang bekerja dibidang properti, milik keluarga James, sahabat dari kakaknya__Aron, yang sekarang dikepalai oleh anak kandung James, yaitu Xavier Son James. Ardi bisa dikatakan karyawan baru diperusahaan tersebut, ia baru bekerja sekitar 6 bulan semenjak perusahannya bangkrut akibat dirinya yang selalu sibuk merawat sang keponakan, Xena di panti rehabilitasi. Namun, apapun itu, Ardi tetap ikhlas merawat Xena, karena ia menginat kebaikan keluarga Aron padanya dulu.Xena membereskan piring kotor yang berada diruang makan, lalu membawanya kedapur unt

    Last Updated : 2024-08-12
  • Tubuhmu Milikku   Masih Sama

    Lucas terkejut, akan tindakan Xavier. Sungguh, ini untuk pertama kalinya ia melihat atasannya marah seperti ini.Tak tega, melihat Xavier yang prustasi begini, membuat Lucas pun cepat-cepat memapahnya untuk segera keluar dari club itu. Namun, lelaki berwajah oval itu malah mendorong Lucas hingga ia terduduk kembali di sofa itu.'Akh! Pak Xavier benar-benar mabuk berat. Sampai-sampai aku ingin menolongnya malah di dorong olehnya.' batin Lucas.Lucas merasa lelah, tapi ia tidak mungkin meninggalkan atasannya dalam keadaan mabuk berat seperti ini, hingga ia meredam emosinya dan mulai berbicara baik-baik pada Xavier.Lucas mendekati Xavier lagi. “Pak. Bapak tidak boleh seperti ini terus, Pak. Bapak tidak boleh hanya karena wanita."Xavier menatap Lucas seraya menyeringai. “Kamu bilang saya lemah karena wanita? Saya begini karena saya MERASA BODOH TELAH DIBOHONGI WANITA ULAR ITU! Mengerti kamu?!” bentaknya .Lucas terdiam sejenak, seraya memerhatikan Xavier yang kembali meminum wine terseb

    Last Updated : 2024-10-12
  • Tubuhmu Milikku   Trauma Xena

    Ara segera berdiri menghadap kearah Xena. “Kenapa Kak?”“Em ... Om Ardi, bekerja di PT. Good Property?”Ara mengangguk. “Iya Kak.""Em ... Sebagai apa kalau boleh Kakk tahu?"Ara terdiam sejenak, ia mencoba berfikir jabatan apa yang papahnya peroleh disana."Apa ya, Kak. Ara lupa, tapi kayanya papah bagian Desain gitu."Xena mengangguk kecil dengan senyuman tipis di wajahnya."Kenapa Kak? Ada yang ingin Kakak tanyakan?”‘Kalau aku bilang ingin melamar pekerjaan di perusahaan tersebut pada Ara. Pasti dia akan bilang kepada Om, dan sudah pasti aku tidak diijikan olehnya.’ batinnya.Tak mendapat sahutan dari Xena, membuat Ara pun memanggilkanya.“Kak Xena?”Xena pun tersadar dan menoleh kearah Arabelle.“Gimana Kak? Ada yang ingin Kakak tanyakan?”Xena tersenyum tipis seraya menggeleng. “Tidak. Kakak hanya ingin bertanya itu saja. Oiya, terima kasih ya, kamu sudah membantu Kakak membereskan berkas-berkas ini."“Iya Kak, sama-sama. Em Kak Xena, ingin mencari apa, sampai harus membongkar b

    Last Updated : 2024-10-13
  • Tubuhmu Milikku   Pertanyaan James pada Lucas

    Arabelle mengusap lembut rambut Xena, ia menenangkan sepupunya itu.“Kakak jangan takut lagi ya, disini ada Ara dan juga Papah.”Masih dengan ketukatan, Xena memeluk erat Arabelle dengan eart. Matanya berkeliling menyusuri ruangan kamarnya, napasnya pun masih berderu tak beraturan mengingat kejadian mengenasnya itu.Sungguh, Xena benar-benar takut hingga membuatnya menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Arabelle."Mereka ada dimana-mana, mereka orang jahat. Mereka yang telah membuat mamah dan papah pergi untuk selamanya," ucapnya lirih."Iya, Kak. Kak Xena tenang ya. Mereka semua udah ga ada disini. Kakak tenang ya. Disini ada Ara dan Papah," ucapnya seraya mengusap punggung Xena seng lembut.Perlahan, dengan sikap lembut Arabelle, membuat Xena merasa lebih tenang. Napasnya mulai beraturan serta pikiranya tak lagi terfokus pada kejadian tersebut.Arabelle pun melonggarkan pelukannya dan menatap sepupunya itu. Terlihat airmata yang masih tersisa dipipinya, membuat gadis berambut sebahu

    Last Updated : 2024-10-14
  • Tubuhmu Milikku   Kemarahan James

    James berjalan menuju ke kamar sang anak. Ia melihat kalau Xavier sudah terbaring di kasur masih dengan menggunakan baju kerjanya.Tapi, kemeja serta sepatunya sudah di buka, dan itu pasti para dua bodyguard tadi yang membawa anaknya ke kamar.James menghelah nafasnya. 'Walaupun Papah sangat menyayangi kamu. Tapi kamu akan tetap Papah hukum, Nak. Besok kamu akan mendapatkan hal yang setimpal atas perbuatan kamu hari ini.' batinnya.*****Pukul 06:00. Arabelle terbangun dari tidurnya, ia menoleh kearah samping dan tidak melihat sosok Xena disana.Dengan segera, gadis berambut sebahu itu pun bangkit dan langsung mencai keberadaan sepupunya.“Kak Xena ... Kak? Kak Xena ... Aduh, Kak Xena kemana?”Dengan perasaan mecemaskan Xena. Arabelle, menyusuri kamar itu. Ia takut kalau sepupunya itu akan melakukan sesuatu yang nekad. Karena, kalau trauma yang dialaminya kambuh, Xena bisa melakukan apapun, bahkan dulu saat dirinya menjenguk Xena di panti rehabilitasi.Arabelle melihat dengan mata kep

    Last Updated : 2024-10-15
  • Tubuhmu Milikku   Pertemuan Xavier dan Xena

    Xena menghela napasnya. ‘Semoga aku bisa mendapatkan pekerjaan disini.’ batinnya.Xena melangkahkan kakinya menuju ke bagian meja resepsionis dimeja itu. Ia menghela napasnya seraya membawa berkas yang sudah ia siapkan sedari rumah tadi.Tiba-tiba, entah dari arah mana seorang wanita dengan dandanan menor dan rok mini menabrak dirinya hingga memunculkan suara keras.Semuanya berantakan tidak karuan, dilantai tersebut. Sontak, Xena pun langsung bertekuk lutut seraya membebreskan berkasnya yang betebaran itu. Bukannya meminta maaf, tapi gadis itu hanya melihat kearah Xena sebentar lalu bergegas pergi begitu saja.Xena yang tengah membereskan berkas miliknya sempat melirik keabrayh wanita itu, namun ia tak sempat melihat wajahnya.Setelah selesai membereskan berkas miliknya, Xena pun segera berdiri, merapihkan pakaiannya dan kembali berjalan masuk ke ruangan tersebut.Tapi lagi-lagi dirinya ditabrak lagi oleh seorang laki-laki, kali ini untungnya ia tidak terjatuh seperti sebelumnya. Kar

    Last Updated : 2024-10-16
  • Tubuhmu Milikku   Siapa Gadis itu?

    "Ah, aku harus menemukan gadis itu. Apa yang dia lakukan di kantorku ya?” gumam Xavier.“Aku harus bertanya pada Sella.” monolognya.Xavier pun langsung bangkit dan segera berjalan menuju Sella, sang resepsionis.“Sella?”Wanita itu pun langsung berdiri dan berbicara ramah pada sang boss. “Iya Pak, Ada yang bisa saya bantu?”“Eum, tadi ada seorang wanita memakai kemeja purih serta rok hitam dan rambutnya panjang, matanya berwarna coklat masuk ke dalam kantor kita?”Sella terdiam sejenak, ia mencoba mengingat apa yang diucapkan oleh atasannya tersebut.“Em ... sepertinya, saya tahu Pak.”“Kamu tahu dia siapa? Dan ada keperluan apa dia kemari?”“Dia kesini hanya ingin melamar pekerjaan Pak, dan satu jam yang lalu saya sudah menaruh berkasnya di ruang HRD.”Xavier mengangguk. “Baik, kalau begitu terima kasih, Sella.”“Baik, Pak. Sama-sama.”Dengan cepat, Xavier pun langsung menuju ruang HRD dan membukan pintu ruangan tersebut tanpa mengetuknya, dan jelas membuat para karyawan yang ada di

    Last Updated : 2024-10-17

Latest chapter

  • Tubuhmu Milikku   Xena mengetahui semuanya

    Malam hari, pukul 02.00 dini hari. Tiba-tiba, Xena terbangun, ia ingin buang air kecil. Dan tak lama, setelah selesai buang air kecil. Ia kembali menuju ke kasur, namun Pandangan matanya tertuju pada laptop sang suami yang berada di atas meja tersebut."Kalau kau tidak percaya, cek saja laptopnya. Disana Banyak menyimpan rahasia besar Xavier."Perkataan wanita yang tidak ia kenal itu membuat Xena selalu berpikir yang tidak-tidak. Dari pada penasaran, ia pun langsung duduk di kursi dengan laptop yang sudah diatas meja dan mulai menyalakannya.Tak butuh waktu lama, laptop itu pun menyala namun harus menggunakan kata sandi untuk masuk ke dalamnya."Aduh aku tidak tahu password-nya apa." Gumamnya.Xena mencoba mengetik tanggal lahir Xavier namun salah, lalu ia mengetik tanggal lahir dirinya juga salah. Lalu ia mengetik tanggal pernikahan mereka pun salah. Bingung, Xena pun terdiam sejenak, lalu mengetikan tanggal lahir Mamah kandung Xavier, itu pun juga salah."Aduh ... Nomor apa ya? Nant

  • Tubuhmu Milikku   Ketakutan mulai menyerang Xavier

    "Xavier. Kamu mengerti kan maksud Papah."Ucapan James sama sekali tak di tanggapi oleh sang anak, namun jauh di dalam lubuk hatinya, ia sebenarnya juga memikirkan hal tersebut."Mengaku, Nak. Bicara pelan-pelan padaanya, dengan begitu Xena pasti akan tau secara pelan-pelan tentang hal itu."Mendengar perkataan itu membuat Xavier langsung melihat kearah sang Papah. Ia menggeleng. "Tidak Pah. Mana mungkin aku berkata jujur dengannya. Bisa-bisa dia akan meninggalkan aku nantinya." Sahutnya."Tapi jika dua tahu hal ini dari orang lain, atau mengetahui dengan sendirinya. Itu akan membuatnya makin marah padamu Xavier. Dan apabila sudah terjadi seperti itu, Papah tidak mungkin bisa membantu mu lagi nak."Xavier tetap menggeleng. Mana mungkin dirinya berkata jujur tentang tragedi tersebut, karena sudah di pastikan Xena akan langsung marah besar padanya. Dan mungkin saja pergi meninggalkannya, tidak Xavier tidak mau itu sampai terjadi."Percaya pada Papah, dia pasti bisa menerima apa yang aka

  • Tubuhmu Milikku   Jovita Membongkarnya pada Xena

    Drrt .. Drrtt ...Tak butuh waktu lama, dering ponselnya berbunyi dan membuat Xena pun langsung mengangkat panggilan video tersebut.Beberapa detik kemudian, wanita dengan rambut blode dan bibir merah merona muncul di layar ponselnya. Xena tidak mengenaili wanita itu maka ia memerhatkan sevara keseluruhgan wajahnya."Siapa kamu sebenarnya? Apa yang membuatmu mengetahui keluargaku?" tanya XEna.Wanita itu yang tak lain adalah Jovita, langsung tersenyum manis padanya. Ia menghela napasnya sejenak, lalu memperlihat sebuah foto idirnya saat bersama Xavier dulu."Aku mantanya Xavier, kami dulu hampir menikah sebelum ia betreymu denganmu. Tapi aku memutuskannya ketika aku tahu Xavier adalah seorang pembunuh." ucap Jovita yang sengaja memprovokasi Xena agar terpengatuh oleh kata-katanya.Mendengar kalimat itu, membuat Xena terdiam sejenak, jujur ia tidak begitu pervcaya dengan perkataan dari wanita ini. "Maksudmu? Kau tidak usah berbohong padaku."Jovita tersenyum miring. "Untuk apa aku berb

  • Tubuhmu Milikku   Xena hamil

    Dengan cepat, gadis cantik itu pun langsung kembali menuju ke arah kamarnya iya sungguh merasa sakit hati dengan perkataan kedua orang tuanya yang ia dengar tadi.Ia duduk dengan mata berkaca-kaca. 'Sungguh, aku tidak menyangka kalau Papah dan Mamah memiliki sifat seperti itu.' batinnya kecewa.*****Di kamar, Xavier masih merasa bingung dengan perkataan istrinya tersebut sebenarnya dia ini, bukan orang biasa. Ia memerhatikan istrinya."Hak waris?" Tanyanya.Xena mengangguk. "Aku keluarga Aron, kamu pasti tau kan. Anak selama ini disembunyikan oleh keluarganya tersebut akibat tragedi beberapa tahun yang lalu." Ucap Xena.Perkataan itu membuat Xavier tertegun. 'Sekarang, dia sudah mulai jujur padaku dia tidak menutup-nutupi asal usul keluarganya. Tapi aku sampai saat ini justru takut untuk berkata jujur padanya bahwa sebenarnya dirikulah pelaku tragedi tersebut.' batinnya.Tiba-tiba, Xena merasakan sesuatu lagi didalam perutnya, sungguh kali ini rasa mual itu sudah tidak tertahankan la

  • Tubuhmu Milikku   Bertemu Pengacara Han

    Mereka pun segera menaiki mobil tersebut. Xena menaiki mobil itu yang dikawal dengan dua orang didalam mobil tersebut, dan dua orang lainnya menaiki motor secara masing-masing.Sebelum ke kantor pengacara Han, Xena lebih dulu menjemput Ara. Karena sebelumnya mereka pun telah berjanji akan menemui pengacara Han secara bersama-sama.Ia sudah menunggu Ara tepat didepa pintu gerbang sekolah.Xena sengaja membuka kaca mobil miliknya, supaya Ara tahu kalau ia sudah menunggu dirinya di gerbang itu.Tak butuh waktu lama, ARa yang baru saja keluar dari gedung sekolah sekolah langsung melihat Xena. Ia segera berlari menemui sepupunya tersebut.Xena segera membuka pintu mobil itu lalu ARa pun masuk ke dalamnya. Ia duduk tepat di sebelah Xena."Sekolah kamu gimana?" tanya Xena."Baik kok kak. Semuanya lancar." jawabnya, yang langsung dianggukan oleh Xena.Di belakang mobil Bodyguard Xena yaitu ada beberapa orang lainnya yang mengikuti mereka dari jarak jauh yang tak lain mereka adalah suruhan dari

  • Tubuhmu Milikku   James teman Aron

    'Aku sudah dibuat cinta setengah mati padamu Xena, dan aku tidak mau kehilanganmu.' batinnya."Em, aku boleh minta ijin." ucap Xena secata tiba-tiba.Xaveir langsung terkejut ketika sang istri mengatakan hal itu. "Ijin? Kamu mau kemana Xena?" tanyanya."Em ... sebentar saja. Aku tidak keluar sendirian, aku akam keluar bersama Ara setelah pulang sekolah besok." ujarnya."Bukannya tadi sudah bertemu dengan Ara, lantas kenapa besok kamu ingin bertemu lagi dengannya?" tanya Xavier yang muali mencurigai sang istri."Em begini saja, kalau Bapak tidak percaya, Bapak boleh menyuruh beberapa pengawal Bapak untuk mengawal saat saya dan Ara besok pergi."Xavier terdiam sejenak, ia mencerna saran dari isytrinya tersebut, dan apa yang dibilang Xena itu ada benarnya juga.'Seperti yang Bu Jessy pernah bilang padaku, bahwa aku tidak boleh terlalu kasar padanya. Maka sepertinya aku ijinkan saja besok ia bertemu dengan Ara.' batinnya."Jadi bagaimana? Apa aku diijinkan?" tanya Xena denga nada lembut,

  • Tubuhmu Milikku   Jovita kembali beraksi

    Deg.'Aku memang tahu dan mendengar perkataan itu juga dari pengacara Ilham. Aku jadi sedikit curiga atas pengaduan Ara.' batinnya."Ara, apa menurutmu aku harus ke pengacaraku?" Tanyanya.Seorang wanita cantik dengan rambut Curly berwarna blonde tengah duudk santai di dekat kolam renang, ia tersenyum miring saat mendengar apa yang dikatakan oleh orang suruhannya tersebut untuk mencari tau informasi mengenai istri dari mantanya tersebut, yang tak lain adalah Xena."Jadi dia adalah keponakan dari Pak Ardi. Sepertinya aku tidak asing dengannya, siapa Ardi ini ya? Apakah dia seseorang yangh spesial disana?" Gumamnya.Ia bangkit dan berdiri seraya bersedekap dada. "Tapi, itu tidak penting. Yang penting aku harus melancarkan aksiku, karena aku telah mendaftar informasi mengenai Xavier beberapa tahun yang lalu. Dia pernah membantai satu keluarga dan ini bisa aku jadikan sesuatu untuk mengecoh istrinya tersebut." Monolognya dengan senyuman licik.Ia memerhatikannya orang suruhannya yang masi

  • Tubuhmu Milikku   Pertemuan Ara dan Xena

    "Ada apa?" Tanya Xavier."Em ... Itu, sepupu dari Bu Xena sudah datang."Mendengar kalimat yang di ucapkan oleh sang asisten tersebut, membuat Xena pun langsung bangkit dan berjalan menuju ke pintu itu, lalu berdiri tepat di samping sang suami."Ara sudah sampai? Dia sudah Disini? Dimana dua sekarang, aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya." Ucapnya yang girang."Dia ada di ruang tamu dengan Pak Lucas.""Aku segera kesana." Sahut Xena dengan antusias.Baru selangkah ia maju, namun tangannya sudah di tarik oleh sang suami yang berhasil membuatnya menoleh kearah sang suami."Kamu tidak boleh kesana." Ucap Xavier dengan nada dingin.Wajah Xena langsung berubah jadi murung. "Kenapa? Bukannya aku boleh bertemu dengannya.""Iya, tapi tidak kesana."sahut Xavier, lalu melihat kearah Sang asisten tersebut dan berkata."Kamu bawa saja Ara dia kesini, agar menemani Xena di kamar saja ya.""Biak, Pak.""Oiya, jangan lupa. Bawakan makanan juga untuk dia disini ya." Lanjut Xavier."Baik, Pak

  • Tubuhmu Milikku   Rasa mual

    Pukul 16.00. Seluruh murid SMA Pendidikan Bangsa keluar dari kelas mereka masing-masing dan segera menuju ke pintu gerbang sekolah. Termasuk gadis cantik berambut sebahu yang tak lain adalah Arabelle.Gadis itu berjalan menuju halte yang berada tak jauh dari gerbang sekolah. Ia duduk di halte tersebut bersama dengan anak murid lainnya yang menunggu bus melintas didepan sana.Tiba-tiba, mobil berwarna silver menghentikan mobilnya di dekat halte tersebut. Yang membuat semua pandangan murid itu itu tertuju pada mobil itu.Seseorang keluar dari mobil tersebut, ia tampan dan berjaa hitam senada dengan celana yang dikenakannya.Ara langsung berdiri begitu mengetahui kala seseorang tersebut adalah Lucas sang asisten dari Xavier. Yang pastinya ia kenal orang itu. Lucas Berjalan menghampirinya dna menghentikan langkahnya tepat didepan wajah nya."Siang Ara." Sapa Lucas dengan senyuman ramah di wajah tampannya.Arabelle mengangguk. "Iya selamat siang, ada apa ya? Mau cari papah saya lagi? Dia s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status