Home / Young Adult / Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas / 120. Aku Tahu Cara Membuat Kakek Luluh

Share

120. Aku Tahu Cara Membuat Kakek Luluh

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2025-01-12 01:43:19

Di ruangan dengan minim pencahayaan seorang laki-laki dewasa berdiri dengan dua tangan terikat rantai begitu pula dengan dua kakinya.

Tubuhnya sudah penuh dengan luka, tapi masih terlihat tak ingin menyerah.

Kelopak matanya terangkat perlahan melihat pintu yang berangsur terbuka menampakan sosok tinggi, tampan, namun terlihat dingin dan kejam.

Laki-laki yang dirantai tersenyum getir di sudut bibirnya melihat siapa yang datang. Bocah ingusan yang jelas jauh lebih muda darinya mendekat.

Tentu saja itu adalah Samudera yang datang diikuti Virgon di belakangnya.

Samudera tak berkata apa-apa, hanya melihat laki-laki itu sekilas, lantas mengalihkan pandangan pada meja yang penuh dengan alat-alat penyiksaan seperti cambuk, pistol, alat setrum, dan benda berbahaya lainnya.

Dengan tenang lantas Samudera meraih pistol dan memasukkan peluru di dalamnya. Dan tanpa memberi peringatan suara tembakan menggema diikuti teriak kesakitan laki-laki yang saat ini dirantai.

Seketika dua kaki tak bisa lagi b
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    121. Dia Kecewa

    Di kediaman Arganta rupanya telah terjadi kegaduhan sebelum Vella tiba. Edgar yang sudah mengetahui segalanya tak bisa lagi memendam amarah setelah mengetahui tabiat asli istri muda yang lemah lembut dan terlihat penuh kasih. "Papa, jangan sakiti mama, Pa!" pekik Andin melihat mamanya tersungkur setelah mendapatkan pukulan dari Edgar. Tapi Edgar sama sekali tak mengindahkan, dia malah menarik pakaian Indina dan menyeretnya ke arah pintu utama. "Edgar, aku mohon jangan seperti ini, aku hanya difitnah, Edgar. Aku tidak mungkin melakukan itu pada Vella. Kamu tahu aku sangat menyayangi Vella, dia juga putriku!" Indina berjalan terseok dan terseret saat berusaha membela diri. Saat pintu terbuka, seketika Indina terlempar ke lantai teras tanpa ampunan. Dia menjerit lantaran tubuhnya yang terbentur benda keras di bawahnya. "Mama ...." Andin yang mengikuti segera menubruk Indina yang jatuh. "Jelaskan semua itu pada polisi! Aku sudah tidak mempunyai kemampuan untuk menampung semua keboho

    Last Updated : 2025-01-13
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    122. Nenek Sakit

    Vella tersenyum tipis usai memasuki mobil. Menatap Samudera lembut yang tak menolehkan wajah kepadanya. Lantas Vella menelusupkan tangan di sela lengan Samudera, merengkuhnya sangat erat dengan kedua tangan sambil terus memandangnya.Lama tak menunjukkan pergerakan, akhirnya Samudera tak tahan melirik dari sudut mata yang kelam.Benar saja gadisnya masih tersenyum sambil menatap dengan jarak yang sangat dekat. "Apa yang kamu lakukan?" tanyanya.Vella tersenyum geli lantas menjawab, "Melihat orang ganteng ngambek.""Tch ...," decak Samudera mengembalikan bola mata ke arah lain."Jangan marah ...."Samudera tak merespon permintaan Vella, terus mengarahkan pandangan ke arah lain."Menjadi simpananku itu suatu kehormatan lho ... apa aku harus melimpahkan kehormatan ini pada orang lain?" goda Vella dengan senyum geli melihat kekesalan Samudera saat ini.Segera ini Samudera mengarahkan wajahnya pada Vella da

    Last Updated : 2025-01-14
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    123. Aku Akan Menunggu di Gelanggang

    Mendengar neneknya sakit Vella tidak mempunyai alasan untuk menolak. Pada akhirnya Vella mengangguk menerima ajakan Edgar untuk pulang. [Sam, jangan menungguku. Aku pulang bersama papa. Nenek sakit.] Itu pesan Vella pada Samudera yang sedang menunggu di mobil. Tentu saja sesuai dengan permintaan Vella Samudera tidak ikut terlibat di persidangan. Begitu juga para adik dan nyonya Baswara yang sebenarnya sangat antusias mendampingi Vella di ruang sidang. Tapi keadaan memang tidak memungkinkan untuk muncul bersama di publik. Membuat Vella seolah hanya berjalan seorang diri tanpa dukungan dari siapapun. [Kapan kamu pulang? Rumahmu adalah aku.] Vella tersenyum membaca balasan Samudera. Lantas mengetik balasan. [Nanti aku akan menghubungimu lagi. Jangan terlalu merindukanku.] Diam-diam Andin yang duduk di sebelah Vella mulai melirik ponsel yang dipegang kakaknya. Melihat ekspresi bahagia di wajah Vella tentu saja dia sudah dapat menebak jika itu kekasih Vella. Andin menajamkan

    Last Updated : 2025-01-15
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    124. Kesalahpahaman yang Mulai Terurai

    Waktu terus bergulir, langit yang tadinya terang kini sudah menggelap. Notifikasi di ponsel Vella pun seakan tak berhenti bergetar mengingatkan Vella untuk segera kembali. Diam-diam nenek Lola memperhatikan Vella yang terus mengulum senyum sembari membalas chat. Sudah pasti itu Samudera yang mulai rewel karena ditinggal lama. Vella jadi merasa mempunyai bayi besar sekarang. "Namanya siapa?" Tiba-tiba nenek Lola bertanya dengan suara seraknya yang bernada lembut. Vella yang berbaring tengkurap di sebelah nenek Lola segera mendongak dan menaikan alis sembari tersenyum. "Perlihatkan pada nenek, seperti apa wajahnya?" Kedekatannya dengan nenek Lola membuat Vella tak ragu untuk menunjukkan foto Samudera kepadanya. "Pantas saja, mata cucu nenek memang tidak pernah salah. Sangat tampan," ucap nenek Lola memuji paras mulia seorang Samudera. Vella tersenyum girang lantas memeluk neneknya dan berkata, "Nenek, apakah Nenek baik-baik saja jika aku pergi? Sebenarnya malam ini aku ada janji

    Last Updated : 2025-01-16
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    125. Telepon Pacarmu Papa Ingin Bertemu

    Di sofa ruang bacanya Edgar tertegun sendirian menatap sebuah foto kebersamaannya dengan Vella dan Vita sebelum Andin dan Indina tiba. Dulu mereka sangat bahagia layaknya keluarga yang sempurna, tapi Edgar menghancurkan semuanya dengan sebuah penghianatan.Sekarang rasa bersalah itu seperti menumbuknya menjadi serpihan debu yang tak berguna.Edgar sadar semua rentetan masalah ini berawal dari penghianatannya terhadap Vita, hingga Vella juga harus menanggung dampak dari perbuatannya.Sekarang dia tidak punya sanggahan jika Vella menilainya sebagai seorang ayah yang buruk. Edgar sendiri juga merasa dirinya bodoh dan hanya menciptakan kesedihan di hati anak dan istrinya.Setelah mengkhianati istri cantik yang setia, dia malah membuang dan menelantarkan Vella di luar sana. Kata 'bajingan' sepertinya tak cukup untuk menggambarkan dirinya saat ini. Edgar sadar itu.Edgar tidak menoleh ketika seseorang hadir di sebelahnya tanpa berkata, dia tahu itu Vella. Hanya saja dia tidak punya kata-k

    Last Updated : 2025-01-17
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    126. Kakek ….

    Di restoran Galaksi Samudera sudah duduk dengan tenang di mansion 8, ruangan eksklusif yang dia pesan setelah menerima telepon dari Vella bahwa Edgar ingin bertemu. Seperti biasa, Samudera selalu tenang sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Berbeda dengan Vella saat ini, ia mulai sedikit gugup sambil berjalan di sebelah Edgar menuju ke mansion 8. Ini pertama kalinya Edgar bertemu dengan Samudera, Vella takut Edgar akan memberi pertanyaan aneh dan juga menekan. Samudera memang seperti orang asing yang tiba-tiba muncul di kehidupan Vella. Jadi kemungkinan besar Edgar akan lebih protektif terhadap Vella. Sembari merengkuh lengan papanya, Vella mulai berbisik, "Pa, nanti Papa jangan memberi pertanyaan yang aneh-aneh ya? Jangan menakut-nakutinya." Permintaan Vella ini segera menciptakan senyum geli yang terlihat samar di bibir Edgar, ia pun menjawab santai, "Kalau takut ya putus saja." "Tch … mendadak aku menyesal mengajak papa bertemu dengannya," gerutu Vella lirih, tapi masih bi

    Last Updated : 2025-01-17
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    127. Aku Ingin Lebih Cepat!

    Suara serak di depan pintu yang masih tertutup juga menarik perhatian Edgar untuk menoleh. Sementara Vella langsung menatap Samudera seakan berkata, 'Lakukan sesuatu!'Kedatangan kakek Baswara secara mendadak di hadapan Edgar, tentu akan menimbulkan masalah lain.Sebaiknya hanya sedikit orang yang tahu tentang pernikahan Vella dengan Samudera, paling tidak sampai mereka lulus sekolah.Samudera pikir juga begitu, saat ini dia belum menemukan keberadaan Vita. Membiarkan Edgar dan kakek Baswara bertemu pasti akan membuat masalah lebih runyam.Samudera segera meraih ponsel dan mengirim pesan dengan cepat."Apa kamu datang bersama seseorang di sini?" tanya Edgar pelan.Tapi belum sempat Samudera menjawab, suara gaduh di luar kembali terdengar."Kakek salah tempat, acaranya bukan di sini. Ayo, Kek. Mama dan papa sudah menunggu!""Kakek jangan jauh-jauh dari kami, aku mau menagih oleh-oleh kenapa sudah hilang?""Atau jangan-jangan Kakek datang dengan tangan kosong ya hingga ingin menghindari

    Last Updated : 2025-01-18
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    1. Fitnah dan Pengkhianatan

    "Dasar, cewek bispak!" Kata rendahan itu menggebrak dan menyakiti pendengaran Vella saat ini. Dia menatap nanar cowok ganteng berwajah suram yang kini tengah berdiri di depannya. "Rino, apakah kamu tidak bisa mempercayaiku? Aku benar-benar tidak merayu juri itu, aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, dia masuk ke ruanganku begitu saja tanpa bisa aku cegah." Untuk kesekian kalinya Vella mencoba menjelaskan pada Rino, tapi kini suaranya tak seantusias sebelumnya, binar wajah Rino yang sangat terluka seakan melumpuhkan kekuatan Vella. "Aku ingin mempercayaimu, Vel. Tapi bukti menunjukan bahwa kamu ...." Rino tak sanggup melanjutkan kalimatnya kala melihat pakaian Vella yang terkoyak dan sudah tidak karuan rupa bentuknya. Vella pun lemas, tangan yang tadinya memegang lengan sang kekasih jatuh tak bertenaga layaknya kehilangan nyawa setelah menangkap kekecewaan di wajah Rino. Sepertinya kepercayaan itu benar-benar sudah hilang dari kekasihnya. Vella mulai putus asa. Pendengaran V

    Last Updated : 2024-10-10

Latest chapter

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    127. Aku Ingin Lebih Cepat!

    Suara serak di depan pintu yang masih tertutup juga menarik perhatian Edgar untuk menoleh. Sementara Vella langsung menatap Samudera seakan berkata, 'Lakukan sesuatu!'Kedatangan kakek Baswara secara mendadak di hadapan Edgar, tentu akan menimbulkan masalah lain.Sebaiknya hanya sedikit orang yang tahu tentang pernikahan Vella dengan Samudera, paling tidak sampai mereka lulus sekolah.Samudera pikir juga begitu, saat ini dia belum menemukan keberadaan Vita. Membiarkan Edgar dan kakek Baswara bertemu pasti akan membuat masalah lebih runyam.Samudera segera meraih ponsel dan mengirim pesan dengan cepat."Apa kamu datang bersama seseorang di sini?" tanya Edgar pelan.Tapi belum sempat Samudera menjawab, suara gaduh di luar kembali terdengar."Kakek salah tempat, acaranya bukan di sini. Ayo, Kek. Mama dan papa sudah menunggu!""Kakek jangan jauh-jauh dari kami, aku mau menagih oleh-oleh kenapa sudah hilang?""Atau jangan-jangan Kakek datang dengan tangan kosong ya hingga ingin menghindari

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    126. Kakek ….

    Di restoran Galaksi Samudera sudah duduk dengan tenang di mansion 8, ruangan eksklusif yang dia pesan setelah menerima telepon dari Vella bahwa Edgar ingin bertemu. Seperti biasa, Samudera selalu tenang sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Berbeda dengan Vella saat ini, ia mulai sedikit gugup sambil berjalan di sebelah Edgar menuju ke mansion 8. Ini pertama kalinya Edgar bertemu dengan Samudera, Vella takut Edgar akan memberi pertanyaan aneh dan juga menekan. Samudera memang seperti orang asing yang tiba-tiba muncul di kehidupan Vella. Jadi kemungkinan besar Edgar akan lebih protektif terhadap Vella. Sembari merengkuh lengan papanya, Vella mulai berbisik, "Pa, nanti Papa jangan memberi pertanyaan yang aneh-aneh ya? Jangan menakut-nakutinya." Permintaan Vella ini segera menciptakan senyum geli yang terlihat samar di bibir Edgar, ia pun menjawab santai, "Kalau takut ya putus saja." "Tch … mendadak aku menyesal mengajak papa bertemu dengannya," gerutu Vella lirih, tapi masih bi

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    125. Telepon Pacarmu Papa Ingin Bertemu

    Di sofa ruang bacanya Edgar tertegun sendirian menatap sebuah foto kebersamaannya dengan Vella dan Vita sebelum Andin dan Indina tiba. Dulu mereka sangat bahagia layaknya keluarga yang sempurna, tapi Edgar menghancurkan semuanya dengan sebuah penghianatan.Sekarang rasa bersalah itu seperti menumbuknya menjadi serpihan debu yang tak berguna.Edgar sadar semua rentetan masalah ini berawal dari penghianatannya terhadap Vita, hingga Vella juga harus menanggung dampak dari perbuatannya.Sekarang dia tidak punya sanggahan jika Vella menilainya sebagai seorang ayah yang buruk. Edgar sendiri juga merasa dirinya bodoh dan hanya menciptakan kesedihan di hati anak dan istrinya.Setelah mengkhianati istri cantik yang setia, dia malah membuang dan menelantarkan Vella di luar sana. Kata 'bajingan' sepertinya tak cukup untuk menggambarkan dirinya saat ini. Edgar sadar itu.Edgar tidak menoleh ketika seseorang hadir di sebelahnya tanpa berkata, dia tahu itu Vella. Hanya saja dia tidak punya kata-k

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    124. Kesalahpahaman yang Mulai Terurai

    Waktu terus bergulir, langit yang tadinya terang kini sudah menggelap. Notifikasi di ponsel Vella pun seakan tak berhenti bergetar mengingatkan Vella untuk segera kembali. Diam-diam nenek Lola memperhatikan Vella yang terus mengulum senyum sembari membalas chat. Sudah pasti itu Samudera yang mulai rewel karena ditinggal lama. Vella jadi merasa mempunyai bayi besar sekarang. "Namanya siapa?" Tiba-tiba nenek Lola bertanya dengan suara seraknya yang bernada lembut. Vella yang berbaring tengkurap di sebelah nenek Lola segera mendongak dan menaikan alis sembari tersenyum. "Perlihatkan pada nenek, seperti apa wajahnya?" Kedekatannya dengan nenek Lola membuat Vella tak ragu untuk menunjukkan foto Samudera kepadanya. "Pantas saja, mata cucu nenek memang tidak pernah salah. Sangat tampan," ucap nenek Lola memuji paras mulia seorang Samudera. Vella tersenyum girang lantas memeluk neneknya dan berkata, "Nenek, apakah Nenek baik-baik saja jika aku pergi? Sebenarnya malam ini aku ada janji

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    123. Aku Akan Menunggu di Gelanggang

    Mendengar neneknya sakit Vella tidak mempunyai alasan untuk menolak. Pada akhirnya Vella mengangguk menerima ajakan Edgar untuk pulang. [Sam, jangan menungguku. Aku pulang bersama papa. Nenek sakit.] Itu pesan Vella pada Samudera yang sedang menunggu di mobil. Tentu saja sesuai dengan permintaan Vella Samudera tidak ikut terlibat di persidangan. Begitu juga para adik dan nyonya Baswara yang sebenarnya sangat antusias mendampingi Vella di ruang sidang. Tapi keadaan memang tidak memungkinkan untuk muncul bersama di publik. Membuat Vella seolah hanya berjalan seorang diri tanpa dukungan dari siapapun. [Kapan kamu pulang? Rumahmu adalah aku.] Vella tersenyum membaca balasan Samudera. Lantas mengetik balasan. [Nanti aku akan menghubungimu lagi. Jangan terlalu merindukanku.] Diam-diam Andin yang duduk di sebelah Vella mulai melirik ponsel yang dipegang kakaknya. Melihat ekspresi bahagia di wajah Vella tentu saja dia sudah dapat menebak jika itu kekasih Vella. Andin menajamkan

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    122. Nenek Sakit

    Vella tersenyum tipis usai memasuki mobil. Menatap Samudera lembut yang tak menolehkan wajah kepadanya. Lantas Vella menelusupkan tangan di sela lengan Samudera, merengkuhnya sangat erat dengan kedua tangan sambil terus memandangnya.Lama tak menunjukkan pergerakan, akhirnya Samudera tak tahan melirik dari sudut mata yang kelam.Benar saja gadisnya masih tersenyum sambil menatap dengan jarak yang sangat dekat. "Apa yang kamu lakukan?" tanyanya.Vella tersenyum geli lantas menjawab, "Melihat orang ganteng ngambek.""Tch ...," decak Samudera mengembalikan bola mata ke arah lain."Jangan marah ...."Samudera tak merespon permintaan Vella, terus mengarahkan pandangan ke arah lain."Menjadi simpananku itu suatu kehormatan lho ... apa aku harus melimpahkan kehormatan ini pada orang lain?" goda Vella dengan senyum geli melihat kekesalan Samudera saat ini.Segera ini Samudera mengarahkan wajahnya pada Vella da

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    121. Dia Kecewa

    Di kediaman Arganta rupanya telah terjadi kegaduhan sebelum Vella tiba. Edgar yang sudah mengetahui segalanya tak bisa lagi memendam amarah setelah mengetahui tabiat asli istri muda yang lemah lembut dan terlihat penuh kasih. "Papa, jangan sakiti mama, Pa!" pekik Andin melihat mamanya tersungkur setelah mendapatkan pukulan dari Edgar. Tapi Edgar sama sekali tak mengindahkan, dia malah menarik pakaian Indina dan menyeretnya ke arah pintu utama. "Edgar, aku mohon jangan seperti ini, aku hanya difitnah, Edgar. Aku tidak mungkin melakukan itu pada Vella. Kamu tahu aku sangat menyayangi Vella, dia juga putriku!" Indina berjalan terseok dan terseret saat berusaha membela diri. Saat pintu terbuka, seketika Indina terlempar ke lantai teras tanpa ampunan. Dia menjerit lantaran tubuhnya yang terbentur benda keras di bawahnya. "Mama ...." Andin yang mengikuti segera menubruk Indina yang jatuh. "Jelaskan semua itu pada polisi! Aku sudah tidak mempunyai kemampuan untuk menampung semua keboho

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    120. Aku Tahu Cara Membuat Kakek Luluh

    Di ruangan dengan minim pencahayaan seorang laki-laki dewasa berdiri dengan dua tangan terikat rantai begitu pula dengan dua kakinya.Tubuhnya sudah penuh dengan luka, tapi masih terlihat tak ingin menyerah.Kelopak matanya terangkat perlahan melihat pintu yang berangsur terbuka menampakan sosok tinggi, tampan, namun terlihat dingin dan kejam.Laki-laki yang dirantai tersenyum getir di sudut bibirnya melihat siapa yang datang. Bocah ingusan yang jelas jauh lebih muda darinya mendekat.Tentu saja itu adalah Samudera yang datang diikuti Virgon di belakangnya.Samudera tak berkata apa-apa, hanya melihat laki-laki itu sekilas, lantas mengalihkan pandangan pada meja yang penuh dengan alat-alat penyiksaan seperti cambuk, pistol, alat setrum, dan benda berbahaya lainnya.Dengan tenang lantas Samudera meraih pistol dan memasukkan peluru di dalamnya. Dan tanpa memberi peringatan suara tembakan menggema diikuti teriak kesakitan laki-laki yang saat ini dirantai.Seketika dua kaki tak bisa lagi b

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    119. Terbongkar

    Melihat ekspresi semua orang, tanpa sadar Vella pun membalikkan tubuh ke layar besar di belakangnya. Seketika itu dia membekap mulut, dan lagi, dia tak kuasa menahan air mata yang tak berhenti mengalir. Di video itu terlihat seorang gadis kecil bergaun putih berlari di atas rumput hijau sembari berteriak, 'Mama!' 'Vella, jangan lari-lari terus, sini duduk di sebelah mama.' Wanita cantik itu mengangkat Vella kecil untuk duduk di sebelahnya, sementara dia sendiri mulai menggunakan jari-jarinya memainkan piano. Lagu All About You dengan versi persis yang barusan dinyanyikan Vella mulai terdengar dari mulut Vita. Lagu itu masih mengalun, tapi video berubah menampilkan kebersamaan seorang ibu dan putri kecilnya yang penuh kehangatan. Vella kecil yang terus memeluk, mencium, dan bermanja pada mamanya di atas kasur. Vella kecil yang bermain gelembung sabun bersama mamanya di taman bunga. Vella kecil yang menari imut di depan mamanya yang tertawa bahagia. Sampai lagu itu berakhir terl

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status