Share

Bab 157

Semua orang menatap Bambang dengan penuh kasihan.

"Ayah, bagaimana ini, apakah kakak ipar akan dipukul mereka hingga cacat?" kata Jennie dengan khawatir dan dia masih menginginkan bantuan dari Sean untuk membantunya mendapatkan barang antik.

Ekspresi wajah Bambang sangat khawatir dengan keadaan Sean, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Orang sombong seperti dia memang pantas mendapatkan hal itu," kata Devindra setelah Sean dibawa pergi oleh dua orang itu.

"Yang paling buruk adalah dia tidak berakhlak dan bahkan tega menipu teman sendiri. Anggap saja hal ini sebuah pelajaran karena kesombongannya," kata Erwin dengan senyuman hina.

"Bambang, bukan aku ingin menasehatimu, hanya saja menantumu itu benar-benar keterlaluan dia menyepelekan orang lain dan merasa dirinya paling hebat," kata Indra dengan tatapan yang terlihat senang.

Dia sudah lama tidak senang kepada Sean. Dia tentu saja senang ketika melihat Sean mendapatkan masalah.

"Profesor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status