Share

Bab 159

"Aku berani bertaruh, dia itu pasti pergi untuk meminta maaf kepada Yuda," kata Devindra ketika melihat semua orang terkejut.

"Benar, pastilah pergi untuk meminta ampun," jawab orang lain.

Bambang dan Jennie juga merasa kalau Sean pergi meminta maaf. Kalau tidak, dia tidak mungkin berani pergi menghampiri Yuda. Dibawah pengawasan semua orang, Sean pun sampai di depan Yuda.

Yuda menatap Sean dengan ekspresi wajah yang murung karena dia sudah tahu kalau kedua kaki dan tangan bawahannya tadi telah dipatahkan oleh Sean. Kedua bawahan itu merupakan mantan prajurit ternama dan mereka merupakan prajurit yang sudah pernah berperang pada masanya. Tapi, siapa sangka Sean yang hanya seorang diri bisa mengalahkan mereka dan hampir membuat mereka muntah darah.

"Kamu masih berani menjumpaiku?" kata Yuda dengan ekspresi yang seram.

PLAK! PLAK!

Sean tidak berkata apapun dan langsung menampar kedua pipi Yuda.

Melihat kejadian ini, semua orang langsung hening. Ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status