Sepertinya niat Hanz ingin bicara banyak bersama Bernard dan Feyna harus dibatalkan sebab informasi yang diberikan oleh Alicia dan Adela sudah dirasa cukup. Ada rasa kasihan terhadap Julya, tapi di lain sisi ada juga rasa jijik karena Julya benar-benar berasal dari keluarga yang amat berantakan. Jika nanti dia menikah bersama Julya, bagaimana dengan nama baik Keluarga Fadeyka di mata dunia?
“Untuk apa lagi Tuan datang menemui ibunya Julya? Bisa saja nanti dia berbohong. Suaminya, Frank, lihatlah tingkahnya Tuan. Julya juga, Tuan tahu sendiri. Saya yakin Tuan tidak bodoh,” Alicia mengawasi gedung-gedung di Berlin dari mobil yang terus melaju.
Belum lagi Alicia terus memberikan banyak sekali pernyataan yang menyudutkan Julya. Parahnya, Julya disebut seperti “Lont3” oleh Alicia. Dan yang tak habis pikir adalah, Alicia tahu bahwa selama ini Julya rupanya ada main sama Tuan Harley, mantan CEO Red York yang sekarang berada di penjara.
Alicia me
Jumat sore semua rombongan telah tiba di kantor pusat Fadeyka Energy di Saint Petersbug. Selain tugas-tugas, tak sedikit oleh-oleh yang mereka bawa. Alicia berjalan berlenggak-lenggok seperti bebek dari pintu masuk sampai ke ruang kerja Hanz. Dia membangga-banggakan barang pembelian Hanz. “Aku mendapat hadiah istimiewa. Lihatlah tas, sepatu, dan jam tangan ini.” Alicia memamerkan merek Louis Vuitton, Chanel dan Hermes kepada para karyawan yang ingin pulang bekerja. Hanz sempat bilang kepada Alicia untuk tidak berlebihan. “Simpanlah semua barangmu di mobil.” Karena besok libur, Hanz akan menyelesaikan tugas-tugasnya sekarang juga. Selanjutnya dia meminta kepada Alicia untuk merekap semua laporan kunjungan kerja, lalu data-data harus diberikan kepada analis senin nanti untuk mendapatkan informasi dan solusi baru. “Saya rela lembur hari ini, Tuan Hanz. Saya ragu, apakah Julya bisa menyelesaikan tugas ini hari senin nanti, atau jangan-ja
Sabtu malam di pengujung musim semi. Cuaca yang cukup dingin menusuk. Ya, malam ini terasa begitu indah tampaknya.Alicia lebih cenderung agresif dan blak-blakan, memang sebelumnya dia sempat bekerja sebagai sales, bisa jadi pembawaan tersebut belum bisa dihilangkan.Hanz berjalan mengitari taman dan kebun istana bersama Alicia. Begitu penilaian Hanz terhadap Julya telah berubah seratus delapan puluh derajat, saat itulah pintu hati itu kian terbuka untuk Alicia.“Ada seorang pria pekerja kilang di Oilzprom yang menggodaku,” Alicia bercerita dengan penuh kegembiraan. “Dia bertanya, berapa kira-kira mahar yang aku tentukan jika dia mau menikahiku.”Hanz menoleh. “Terus, kau jawab apa?”“Kujawab, maharnya adalah satu wilayah pengeboran minyak Oilzprom. Semua orang pada tertawa mendengar jawabanku.”Hanz hanya melempar sedikit senyum. “Butuh kerja berapa ratus tahun dia supaya bisa menjadi su
Hanz telah menerima surat pengunduran diri Julya senin hari ini. Keputusan Julya telah bulat. Dia merasa bahwa dirinya memang benar-benar tidak pantas berhubungan dengan dengan Hanz dan juga tidak pantas bekerja di Fadeyka Energy.Maka hari ini juga Alicia merapikan ruang kerja barunya, bekas dari ruang kerja yang pernah dipakai oleh Julya selama hampir empat tahun belakangan. Di sinilah Alicia akan menghabiskan banyak waktunya selama berhari-hari ke depan.Hanz yang dikawal oleh Avraam baru saja tiba di kantor. Begitu tiba di resepsionis, Hanz langsung disambut oleh Alicia. Wanita itu membawakan tas Hanz menuju ruangannya.“Biar saya bawakan, Tuan.” Alicia nampak bersemangat sekali.Avraam dan beberapa bodyguard terbatuk-batuk begitu melihat keseksian Alicia.Selama bertugas, memang sekretaris akan loyak terhadap atasannya, seperti halnya waktu Julya dulu menjadi sekretaris Stefan dan Feliks. Namun, Alicia ini hyper-aktif dan memang ta
Alicia merupakan mantan sekretaris Oilzprom yang cerdik dan orang kepercayaan dari Harry Gorbachev. Dia ditunjuk oleh Tuan Wilson secara langsung karena dinilai bisa menjadi tangan kanan yang dapat dipercaya. Saat tahu kedua atasannya sedang berada dalam musibah, Alicia tidak akan tinggal diam. Baru saja dia tiba di Villa Chernyy dan langsung diberikan sambutan baik oleh Lev dan Sergey. Lev memberikan sebuah kode kepada adiknya bahwa sebelum pembicaraan dimulai, dia ingin bersenang-senang dahulu dengan Alicia malam ini. Belum duduk, Lev menyodorkan segelas sampanye kepada Alicia. Jika sudah menerima kode itu, Alicia tahu apa maksud dan kemauan dari Lev dan adiknya. “Aku belum mandi, Lev. Kau mau menikmati tubuhku yang agak bau ini?” “Jika kau berusan bersetubuh dengan anaknya Dmitry, tentu aku tidak akan mau. Apa kau tadi habis bercinta dengannya?” Alicia meneguk habis sampanye-nya. “Hanz sepertinya homo! Sedikit pun dia tak mau berc
Pagi ini di kantor pusat Fadeyka Energy di Saint Petersburg. Karena Alicia mudah dalam bergaul, banyak karyawan kantor yang menaruh respect padanya, belum lagi ya jelas dia dengan begitu mudah menarik perhatian para pria. Tapi, tidak seluruh karyawan, ada sebagian yang tidak begitu senang dengan gayanya yang sensual dan sensasional.Termasuk Avraam. Berulang kali dia memperingatkan kepada Hanz untuk menjaga jarak dari Alicia. Avraam dengan jiwa intel-nya kembali menegur sang pimpinan tertinggi perusahaan, meski dari segi posisi mereka beda jauh, namun hal ini bukan soal pekerjaan semata, melainkan urusan keluarga besar. Avraam tidak ingin terjadi apa-apa terhadap Hanz.“Kau dulu salah menilai Zahid!” ucap Hanz ketus.Avraam menggeram. “Jika terjad apa-apa padamu, jangan pernah salahkan aku!” Avraam membalik badan, lalu keluar dari ruangan kerja Hanz. Sepanjang jalan Avraam menggerutu di dalam hati. Dia sangat yakin sekali kalau ada yang t
Ponsel Hanz berdering dan bergetar.Panggilan masuk dari Avraam.Hanz menekan mengusap warna hijau.Avraam buru-buru bicara. “Hanz! Kau dengarkan aku! Jauhi Alicia sekarang! Wanita itu berbahaya! Gara-gara dialah Julya hampir mati!”“Kau bicara apa, Avraam?!” Hanz terperanjat.Hanz memegang cangkir kopinya dan mencium aromanya.“Kami barusan dari rumah Julya. Dia sakit gara-gara Alicia menyemprotkan merkuri ke dalam mobil Julya.”Hanz menutup hidung. Lantas dia berdiri, lalu mengambil kotak sampah tak jauh dari meja kerjanya. Dia dekatkan wajahnya pada kotak sampah tersebut sambil mendengus, mengeluarkan udara berkali-kali dari hidungnya. Dia meludah.“Cuh!”“Hanz!” Suara Avraam terdengar samar-samar.Alicia tersentak. “Ada apa, Tuan Hanz? Ada yang bisa saya bantu?”Hanz berdiri lagi. Dia menatap mata Alicia lurus-lurus. “Aku sarj
Di apartemennya, Hanz tengah berada di warnet mini. Sudah dua jam dia nangkring di depan layar-layar komputernya, mencari tahu informasi dari sisa-sisa ampas BlackCarbon. Rupanya Villa Cheryy masih akitf. Hanz terkejut mendengarnya. Setelah dilakukan investigasi melalui dunia maya, akhirnya keberadaan Lev dan Sergey pun terkuak. Hanz mampu mengendus aroma tak terlihat itu. Untuk mengetahui lebih dalam, terpaksa Hanz menyadap apa saja yang ada di Villa Chernyy. Ada satu organsisasi hacker yang paling ditakuti dunia, milik Israel, Unit 8200. Nah, katanya, mereka bisa meretas apa saja di dunia ini selagi tempat atau alat tersebut tersambung dengan internet. Misal, mereka bisa mengendalikan sebuah mobil canggih di era sekarang yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Bahkan mereka bisa mengendalikan air, listrik, dan nuklir, selagi tempat atau alat tersebut tersambung dengan internet. Hanz sangat terinspirasi dengan prinsip kerja dalam dunia hacking seperti itu, makanya dia akan p
Pagi ini di ETH atau Institut Teknologi Konfederasi Zurich. Semenjak awal masuk di ETH enam tahun lalu hingga sekarang, Hanz tidak pernah mengubah tampilannya, hanya memakai sweater polos dan celana chionos, terus sepatu kets, itu saja. Namun, dalam waktu lebih dari satu setengah tahun terakhir semua persepsi dan cap jelek terhadapnya mesti dihilangkan sebab hampir semua dosen, staf, dan mahasiswa ETH, tahu bahwa Hanz merupakan seorang Hacker handal dan telah menjadi CEO Fadeyka Energy di Rusia. Dan harus diingat adalah Hanz merupakan penerus utama Keluarga Fadeyka dan pewaris utama dari Tuan Dmitry Fadeyka, orang terkaya di dunia, total kekayaannya lebih dari 10.000 triliun rupiah. Angka yang sangat fantastis. Hanz memarkirkan sepedanya di halaman parkir mahasiswa. Begitu juga Avraam. “Kenapa tidak diantar pakai mobil saja?” keluh Avraam. “Hari ini terakhir kita berangkat ke kampus hanya untuk mengurus berkas terakhir saja.” Hanz menudungkan kepalanya, memasukkan tangannya ke kan