Setelah menempuh perjalanan panjang dan mengatur strategi dalam melakukan penggerebekan, akhirnya pada malam hari itu White Peace bersiap dalam misi besarnya, yakni menyelamatkan para korban penculikan yang akan disiksa.Yoo Ji adalah orang yang paling paham bagaimana cara melakukannya.***Sekitar pukul 21.00.Lee Jung menemui satu anak buahnya yang sangat paham dalam hal siber. “Sudah dimulai?”Pria yang sedang berada di depan dua layar komputer itu pun menjawab, “Sudah dimulai, Tuan. Silakan.” Lalu pria itu pun beranjak dan keluar dari ruangan.Lee Jung lantas duduk, meneguk bir beberapa kali, lalu menyalakan cerutu mahalnya, siap menikmati tontonan akhir pekannya. Salah satu hiburan yang tidak mungkin bisa Lee Jung tingalkan setiap pekan adalah menonton video mengerikan. Dia sangat gemar menyaksikan ada orang yang disiksa hidup-hidup bahkan sampai mati. Dan untuk korbannya, merupakan orang yang paling cinta dengan perdamaian dunia.“Hee Chan. Kenapa dia belum mati? Aktivis dari Kor
Di lokasi kejadian, White Peace sudah mengepung gedung tersebut. Seratus Fadeyka Army sudah berpencar dari berbagai sisi. Mereka semua mengenakan rompi anti peluru, menggunakan senapan serbu, dan dilengkapi persenjataan lengkap lainnya. Mereka jauh lebih gahar dari pada pasukan khusus militer.Tidak ingin membuang waktu dengan sia-sia, Yoo Ji memberikan perintah untuk langsung melakukan penggerebekan. Dia tahu kalau jumlah musuh di dalam sana tidak lebih dari sepuluh orang. Meski begitu, White Peace juga harus tetap berhati-hati.Dua orang di dekat pintu yang ditugaskan untuk menjaga gedung lantas kaget saat mendengar suara tembakan berkali-kali disana. Mereka sigap dan melawan.Adu tembak tidak dapat terelakkan.Karena dua orang itu duluan yang mau menyerang, akhirnya Avraam dan Zahid masing-masing mendapatkan satu kill.“Mantap!” puji Avraam seraya mengacungkan jempol.Senyum Zahid tak terlihat karena dia memakai penutup wajah.
Lee Jung bingung atas apa yang dia saksikan. Tadi dia mendengar suara tembakan dan sekarang layarnya menampilkan adegan mengharukan.Di kolom komentar, puluhan member mengeluh, berkomentar tak sopan, mengekspresikan kekecewaan. Beragam komentar pun berhamburan di sana. Betapa tidak, sebagian mereka telah mengeluarkan uang hanya untuk melihat si korban tersiksa, tapi nyatanya mereka malah menonton adegan haru semacam itu.“Bangsat!” umpat Lee Jung menyeringai gusar, menumpahkan kekesalannya, nyaris dia memecahkan layar komputer itu. “Kurang ajar! Apa yang kalian lakukan di sana? Kenapa pakai menangis pula?” Pada detik selanjutnya dua orang pria yang wajahnya terutup pun bicara di depan kamera, menyampaikan sebuah pesan kepada puluhan penonton.“Kami dari White Peace, sangat mengutuk perbuatan keji. Mulai hari ini tidak akan ada lagi tontonan haram dan terlarang semacam ini!”“Kami sudah menangkap para pelaku, maka kalian para penonton sudah sepatutnya untuk berhati-hati!”Dua orang it
Itu artinya ....Pembunuh Kim So Hyun adalah Yoo Ji!Tidak ada silang pendapat antara Hanz dan Jun tentang soal itu.Hanz mendecak lagi. “Biar aku yang bilang perkara ini kepada Park. Tunggu waktu yang pas. Aku tidak mau ada keributan antara dua kakak beradik. Jun, kau rahasiakan dulu untuk sementara dari siapa pun.”Jun mengangguk pelan. “Baiklah, aku percaya pada mu, Hanz.”Misteri pun terpecahkan!Sebenarnya baik Kim maupun Park memang kerap ditentang kehadiran mereka oleh sejumlah kalangan Terutama dari pihak pemerintah dan militer yang sangat benci pada mereka yang menggaungkan perdamaian.Hanya saja, Kim mendapat perlindungan dari ayahnya. Sementara Park mendapat perlindungan dari kakaknya. Sebelumnya mereka tetap aktif sebagai aktivis di negara masing-masing guna menyebarkan pesan damai untuk dua Korea, baik di postingan di media online, tulisan di media cetak, maupun orasi di kampus-kampus dan tempat umum.Ketika ada psikopat yang menginginkan satu di antara mereka harus mati,
Hanz terkaget saat tahu informasi tentang agenda yang bakal dilakukan oleh pihak Korut di bawah kepemimpinan Lee Jung. Tak dinyana, Lee Jung tetap akan melakukan pencarian terhadap White Peace. Perang terhadap White Peace tetap saja mereka gaungkan. Alasannya tidak lain tidak bukan, tentu saja karena ambisi besar Lee Jung. Parahnya, Lee Jung kini semakin murka karena pada akhirnya dia tahu bahwa selain ada Park Seo Min di White Peace, juga ada Yoo Ji, pria yang Lee Jung sadari merupakan penculik Song. Dan Lee Jung pun akhirnya tahu bahwa bukanlah militer Korsel di balik semua peristiwa, melainkan White Peace!Namun, Hanz tidak menginginkan White Peace kembali terlibat adu senjata dengan pihak Korut, cukuplah waktu itu mereka menyerang sejumlah pasukan Korut, jangan sampai hal demikian terjadi lagi. Di samping itu, Hanz paham betul seperti apa besarnya kekuatan militer Korut. Jika pihak Korsel saja bisa kalah seandainya perang memang benar serius apalagi sampai menggunakan senjata nukl
Hanz telah berhasil membuat situs resmi White Peace, karena sudah terkenal, semua orang tentu ingin tahu apa yang dilakukan White Peace. Di sana, Hanz memberikan pengumuman besar tentang terkuaknya rahasia besar yang disimpan oleh para oknum tentang penculikan para aktivis.Dunia berguncang!Hanz membeberkan semua nama yang ada, termasuk Lee Jung. Bahkan Hanz pun membeberkan sejumlah bukti terkait bahwa para tersangka memang benar telah melakukan tindakan keji yang sangat sulit dimaafkan.Untuk kasus Kim So Hyun, Nam Joon adalah orang yang paling bertanggung jawab. Sang jenderal Korsel juga kerap melakukan penculikan terhadap para aktivis lain yang berada di Korea, tidak hanya benci, tapi dia juga menjualnya kepada organisasi terselubung yang memainkan peran penting di Red Room.Dari pengumuman di situs resmi White Peace tersebut, akhirnya dunia pun tahu tentang kebobrokan mereka dan betapa kejinya mereka terhadap para aktivis kemanusiaan. Jelas saja, semua nama itu langsung menjadi i
Semua orang terpaku dalam keterkejutannya.Park masih tak menyangka. Rupanya kakaknya sendiri yang telah membunuh kekasihnya. Namun, Park memaksakan diri untuk menyadari kalau kakaknya tidak tahu bahwa Kim merupakan kekasihnya. Lagi pula selama ini Yoo Ji selalu memberikan penjagaan terhadap dirinya dari serangan mana pun.Entah kenapa Park tidak timbul rasa marah di hatinya kepada kakaknya. Entah kenapa dia seperti sudah ikhlas atas kepergian Kim dari hidupnya. Jika orang berpikir kalau Park bakal murka, tetapi nyatanya tidak, dia justru memaafkan kesalahan kakaknya.Park menghela napas pendek sebelum berkata, “Aku tidak mungkin membunuh orang yang telah melindungi aku selama ini. Aku tidak mungkin menghukum sang pemimpin White Peace. Aku tidak mungkin membunuh saudara kandungku sendiri. Yoo Ji, kakakku, aku telah memaafkan mu. Singkirkan pistol itu dariku” Park berkata dengan sangat tulus dan dari hati yang paling dalam.Park langsung memeluk Yoo Ji, pelukan itu seakan menghapus ras
(Dari Bab 282 adalah Bab bonus. Ceritanya lebih ke seru-seruan saja. Cuma hiburan. Mungkin tidak ada konflik dalam cerita ini. Sebelum nantinya masuk ke Season 4)***Baru saja tiba di bandara di Bangkok, Avraam mulai berceloteh ria. Dia berbicara pelan sambil cengar-cengir. “Selamat datang di Bangkok. Nama lengkapnya : Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit."Hanz dan Zahid tersenyum-senyum sendiri ketika lebih dari sepuluh detik mendengarkan Avraam mengeja nama asli Bangkok.Merasa tergelitik, Zahid menyenggol lengan Avraam seraya berkomentar, “Ada dua puluh satu gerbong,” ucapnya berkelakar.“Aku tidak mungkin hafal itu. Kalau tidak buka google, aku tidak mungkin bisa membacanya.” Sambil berjalan di area bandara, Avraam mengerling ke sekitaran sembari bertanya, “Raja Rama yang sekarang, apa kalian tahu apa nama aslinya?”Hanz dan Zah
Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.
Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini
Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka