Share

Zahra Terpengaruh

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Layak atau tidak layak, bukan kau yang menentukan. Keluar!" dingin Zein, melayangkan tatapan tak suka pada Deana.

Zahra memperhatikan Deana, menatap perempuan itu dari atas kepala hingga ujung rambut. Penampilan perempuan ini cenderung seperti ingin ke pesta, sangat meriah dan heboh.

'Dia bekerja di sini?' batin Zahra, menatap Deana aneh. Jika memang bekerja di sini, kenapa penampilannya tidak formal?

"Apa lihat-lihat?!" geram Deana pada Zahra, menunjukkan ketidak sukaannya pada Zahra secara terang-terangan, "jangan melihatku!"

"Suka-sukaku dong. Mata-mata ku." Zahra menjawab enteng, menatap sinis ke arah Deana. Perempuan ini pikir Zahra takut padanya? Tidak sama sekali!

'Zahra lebih berani dari yang sebelumnya.' batin Zein, memperhatikan istrinya lekat. Dulu, Zahra akan menahan diri untuk tak mengeluarkan kemarahan, selalu tenang dan menjawab kemarahan seseorang dengan anggun. Namun, Zahra yang sekarang, begitu lugas dan tanpa beban.

"Kak Zein, aku sudah tahu jika Zahra lupa in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Kecemburuan

    Zahra saat ini termenung. Barusan dia menemani Zein rapat dan Zahra sangat malu dengan dirinya sendiri, hanya bengong dan seperti idiot. Zahra berdiam diri di toilet, malu menemui Zein serta takut dimarahi oleh pria itu. Demi Tuhan, Zahra sangat malu. Percuma Zein menasehatinya panjang lebar, pada akhirnya Zahra tetap mempermalukan suaminya. "Apa aku kabur saja yah?" gumam Zahra, merasa tertekan dengan semua ini. "Aku harus menerima keadaan ku sebagai Zahra Aurelia. Tetapi kenapa tidak ada satupun orang yang mau menerima diriku, jika aku jika aku bukan Zahra Aurelia yang seperti mereka harapkan?" Tanpa sadar, air mata Zahra keluar. Hari ini adalah hari terburuk Zahra, dia merasa bodoh dan merasa sangat malu. Mungkin saat ini orang-orang yang hadir dalam meeting tadi sedang mengeluhkan Zahra pada Zein. Tok tok tok'"Siapa di dalam?" Mendengar seseorang di luar sedangkan mengetuk pintu, Zahra buru-buru memperbaiki penampilan kemudian segera keluar dari toilet. Zahra menatap sekila

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Hadiah Terlarang

    "Kau-- habis menemui siapa, Zahra Aurelia Melviano?!" Suara dingin mengalun rendah, terasa menusuk hingga ke tulang-tulang. Zahra menatap bingung pada Zein, bergerak mundur saat suaminya tersebut mendekatinya. Mata Zahra membulat panik, semakin dia mundur semakin Zein mendekat. "Jawab." Zein berucap lagi, nadanya lebih dingin dari yang sebelumnya. "Setelah keluar dari ruang pertemuan, kau keluar tanpa izin dariku. Kau pergi untuk menemui seseorang, Heh?" Zahra menggelengkan kepala, mengerjap beberapa kali kemudian mendongak pada suaminya–menatap Zein ragu. "Aku keluar bukan untuk menemui seseorang. Hanya saja … kebetulan Paman Raka datang." "Humm." Zein berdehem dingin, kembali ke meja kerja lalu menyibukkan diri. Wajahnya berbalut ke marahan dan tatapan mata masih menghunus tajam. Zahra terlihat gelisah. Sekarang dia bisa katakan jika Zein marah, Zein pasti kesal karena dirinya–melakukan hal bodoh saat meeting tadi. "Pak Suami, masalah meeting … aku meminta maaf. Sudah kukataka

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Selingkuhan Zein dibawah Meja

    "Jangan menggaruk pipimu." Zein menahan tangan Zahra yang ingin menggaruk pipi. Mereka sudah di kamar dan Zein sudah memberi obat pada istrinya. "Gatal," cicit Zahra pelan, menyesal karena mengira Zein hanya mengada-ngata. Ternyata memang benar jika dia alergi bunga tulip. Zein mengambil sebuah salep kulit khusus lalu mengoles pada pipi istrinya yang memerah. "Apa masih gatal?" Zahra menggelengkan kepala. Tiba-tiba saja Zahra terdiam, sebuah ingatan muncul di kepala Zahra. Dua mengernyit kemudian memegang kepala. "Ada apa?" tanya Zein khawatir, menatap cemas pada Zahra yang terlihat menahan sakit. 'Bagaimana bisa Pak Zein memberiku hadiah kalung mahal, Tante. Sedangkan dia saja tidak peduli padaku. Membawa bunga tulip ke rumah padahal dia tahu aku alergi bunga tulip.' 'Bunga ini bukan untukmu.'"Sweetheart."Zahra reflek mendorong Zein, matanya melotot kaget karena sebuah ingatan tersebut. Napas Zahra memburu, kilasan itu terlalu menyedihkan. Zein membawa bunga untuk perempuan

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Mendapat Kepercayaan Zein

    "Keluar lah." Suara datar Zein mengalun, menjauh sedikit dari meja untuk menoleh ke bawah–mengamati istrinya yang sedang bersembunyi di bawah sana. Zahra menetap ke arah Zein, sempat menyengir lalu berakhir cengengesan. "A--aku sedang main petak umpet dengan anak-anak," jawab Zahra setelah dia keluar dari bawah meja, menggoyangkan tangan lalu menatap malu bercampur gugup pada Zein. "Ouh, ternyata Nyonya selingkuhan Tuan." Marcus terkekeh pelan, membungkuk hormat pada tuan dan nyonya-nya lalu segera beranjak dari sana. Zein menganggukkan kepala sejenak lalu memilih melanjutkan pekerjaan. "Kau ingin istirahat tetapi ditinggal mandi dan kau langsung menghilang." Zein menoleh pada Zahra, "kau sengaja untuk tidak mandi bersamaku bukan?"'Hah? Benar juga. Aku harusnya mandi bersamanya karena itu kebiasaanku dulu. Tapi karena aku meminta untuk istirahat, Suami tidak jadi mandi denganku. Wah, padahal tujuanku bahkan itu tapi kebetulan aku bebas dari mandi bersamanya.' batin Zahra, menaha

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Harus Sembuh Zahra

    "Kau hebat, Sweetheart. Proyek negeri dongeng berhasil kau dapatkan," ucap Zein, berbisik lembut tepat di daun telinga Zahra. "Tapi aku tidak melakukan apa-apa." Zahra cukup kikuk, salah tingkah karena mendapat pujian dari suaminya. Dia malu bercampur senang secara bersamaan. "Kau berhasil meyakinkan mereka, membuat mereka percaya jika perusahaan kita bisa mengerjakan proyek tersebut." Zahra mendongak, tersenyum malu-malu pada Zein. 'Itu berkat Zahra Aurelia, ingatanku tiba-tiba muncul. Jika bukan karena itu, aku mana bisa. Hah, Zahra Aurelia terlalu hebat. Apakah aku bisa sepertinya yah? Kami orang yang sama tetapi entah kenapa aku iri padanya.' batin Zahra. Pada rapat tadi Zahra melakukan hal luar biasa. Suasana rapat membuat Zahra merasa dejavu, ada sebuah potongan memori yang membuat Zahra berani berbicara dan mengemukakan pendapat. Zahra cukup bangga pada dirinya sendiri, tetapi cukup sedih jua karena kenyataannya dia dibantu oleh potongan memori–bukan hasil belajar selama s

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Deana Mencuri Simpati Zein

    "Zahra Aurelia," ucap wanita paruhbaya tersebut, berdiri di ambang ruang pembatas antara dapur. Dagunya terangkat ke atas dan tatapan matanya menghunus ke arah Zahra. Dia begitu angkuh. Zahra menaikkan sebelah alis, dia sama sekali tak mengenali perempuan tersebut. Namun melihat perempuan tersebut begitu angkuh, Zahra menebak jika perempuan ini adalah orang yang membencinya. "Dia siapa?" bisik Zahra kemudian pada Alana. "Dia Anita, ibu dari Deana sekaligus Tante Tuan Zein. Mereka dari keluarga ibu Tuan Zein," jawab Alana dengan balas berbisik pada Zahra. "Dulu Anita tinggal di kota lain, karena ibu dari Tuan Zein melarang mereka memasuki kota. Namun, setelah ibu mertuamu meninggal, mereka kembali ke kota ini. Dua tahun setelah anda menghilang, Deana pulang dari luar negeri."'Pasti tujuan mereka mendekati Pak suami.' batin Zahra, meletakkan spatula lalu bersedekap dengan mengangkat dagu–tak ingin kalah arogan dari sikap Anita. "Maaf, tetapi apa sekarang tamu tidak memerlukan izin

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Hukuman Zein

    "Iya, Zein sayang. Tante datang ke sini dengan niat baik, untuk menemui Zahra yang sudah lama menghilang. Tetapi kedatangan Tante tidak disambut dengan baik." Anita ikut menjelek-jelekkan Zahra, mendukung permainan putrinya supaya Zahra semakin tersudutkan. Anita pernah menjodohkan Deana dengan Zein, akan tetapi kakak iparnya–ibu Zein, tidak setuju dengan alasan Deana terlalu muda untuk Zein. Anita bahkan mengiming-imingkan harta, menjodohkan keduanya supaya bisnis yang baru Zein pegang punya dukungan yang kuat dari perusahaan Anita. Namun, Yolanda tetap menolak–mengatakan Zein sudah memiliki kekasih dan akan menikah dengan kekasihnya. Selang dari rencana perjodohan itu, Yolanda menyuruh adiknya–suami Anita supaya pindah ke kota lain. Akhirnya Anita pindah kota dan perjodohan batal. Anita sangat menginginkan Zein karena tujuannya adalah sebuah status. Melviano merupakan keluarga terhormat, KristalRoyal'M adalah perusahaan ternama dan berkuasa. Jika Deana menikah dengan Zein tentu a

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Zein Jangan Kabur dari Tanggung Jawab

    Zein menganggukkan kepala, menuruti ucapan Zahra untuk tak melakukan hal lebih buruk pada Anita dan Deana. "Suruh Marcus untuk mengusir mereka," titah Zein pada Alana, setelah itu menarik Zahra untuk ikut dengannya. Zein membawa Zahra ke kamar, mendudukkan istrinya di tepi ranjang. Zein menghela nafas sejenak, lalu beralih duduk di sebelah Zahra."Jangan terpengaruh oleh perkataan mereka." Zein berucap lembut, mengusap lembut pipi istrinya. Zein tentu khawatir, ucapan kedua wanita brengsek itu akan mempengaruhi istrinya. Zahra sedang amnesia, dan hal seperti tadi bisa merusak memori baik istrinya. Zahra bisa tertekan jika terus memikirkan ucapan Anita dan Deana, mungkin bisa berakhir fatal hingga menyerang kejiawan. Zahra tiba-tiba nyengir, membuat Zein cukup kaget. Lalu perempuan itu menggelengkan kepala secara antusias. "Tidak kok, Suami. Aku tidak terpengaruh dengan perkataan mereka. Sejak awal mereka sudah memperlihatkan karakter buruk di hadapanku jadi aku sama sekali tidak t

Bab terbaru

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 106–Agatha adalah Kompor

    Agatha membawa masuk para tamunya tersebut ke sebuah ruangan, di mana dalam ruangan tersebut ada seorang anak kecil perempuan dan pria dewasa yang sedang menonton bersama. "Agatha, siapa lelaki itu?" panik Wulan, kaget melihat seorang laki-laki di rumah ini. Apa karena Nail telah lama tak pulang, Agatha menjadi kesepian dan berakhir membawa pria ke rumah ini? Tetapi dia mengenal cucunya, Agatha bukan orang yang seperti itu. "Kamu membawa pria asing masuk ke dalam rumah? Agatha! Di mana moralmu?!" marah Hendrik, berucap dengan nada tinggi dan menggelegar. Agatha menaikkan alis, menatap aneh pada kakeknya. Moral? Pria tua ini berbicara tentang moral sedangkan dia memaksa seorang perempuan yang sudah bersuami menikah dengan pria lain. Pantaskah?Di sisi lain, Nail mengatupkan ragang–marah karena mendengar suara bentakan tersebut. Di rumahnya! Ada seseorang yang berani meninggikan suara pada istrinya. Nail langsung berdiri dari sofa, memutar tubuh untuk menatap orang-orang tersebut. W

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS–105 Restu Suami

    "Mon Tresor sebaiknya istirahat. Pasti Mon Tresor lelah. Iya kan?" ucap Agatha, menoleh ke samping saat Nail akan menciumnya. Saat ini mereka dalam kamar, melepas rindu dengan hal yang lebih intim. Nail sudah melakukannya berkali-kali, akan tetapi dia belum puas dan mengulang lagi. Sejujurnya Agatha tidak ingin menolak akan tetapi dia sudah kelelahan untuk melayani hasrat suaminya yang masih tinggi."Jangan menolakku, Agatha Aditya Melviano," dingin Nail, langsung menahan pipi Agatha supaya tidak menolak ciuman darinya. "Aku sangat merindukanmu dan sudah lama aku memendamnya." "I-iya, aku tahu. Tetapi ada baiknya kita beristirahat dulu." Agatha berkata terbata-bata, cukup gugup oleh nada dingin Nail. Nada bicaranya lemah, karena sudah tak bertenaga. Sialnya, pria ini terus memaksanya. "Sekali lagi," ucap Nail, menaikkan sebelah alis sembari menyunggingkan smirk tipis. Agatha menggembungkan pipi, menatap Nail dengan mata berkaca-kaca dan mimik cemberut. Sekali lagi? Astaga, Agatha

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 104–T-Rex Besar

    "Hello, Wife," sapa Nail, tersenyum tipis dan menahan geli melihat ekspresi istrinya yang sedang kaget. Sejujurnya pukulan Agatha pada kepalanya cukup sakit. Mungkin memang benar adanya jika senjata ampuh perempuan adalah sandal karena terbukti bagi Nail, sandal Agatha lebih sakit daripada pukulan papanya. Agatha mengerjap beharap kali, masih terkejut dan tak dapat menguasai diri karena sosok di hadapannya saat ini. Sungguh? Ini Nail suaminya? "Kau tidak ingin memelukku?" tanya Nail, merentangkan tangan sembari mengibarkan senyuman yang lebih lebar dari yang sebelumnya. Agatha masih membeku di tempat, dia menatap Nail dari atas hingga bawah lalu bergerak mundur. Alih-alih memeluk suaminya, perempuan itu malah sebaliknya–bergegas masuk ke dalam rumah. "Agatha Aditya Melviano." Nail memanggil, menatap bingung pada Agatha yang meninggalkannya begitu saja. Sedangkan Agatha, dia berlari menjauh dari sana. Ah, tidak! Agatha sepertinya terlalu merindukan Nail sehingga dia berhalusinasi

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 103–Dikunjungi Pacar

    "Pulanglah lebih dulu, Nak," ucap Zahra, tersenyum lembut dan hangat pada Nail. Tatapannya begitu sendu, berkaca-kaca karena merasa kasihan pada putranya. Tiga tahun! Ternyata selama itu Nail tak pernah pulang, Nail selalu berada di sini–demi menjaga orangtuanya. Zahra baru tahu ini karena Aiden memberitahunya. Sedangkan Aiden, dia beberapa kali menyuruh Nail kembali ke negara mereka untuk mengunjungi Agatha, akan tetapi Nail menolak karena beberapa alasan. Sekarang Zahra sudah mulai membaik, oleh sebab itu Aiden berani mengatakan hal tersebut pada mama mereka. "Mama dan Papa juga akan pulang secepatnya," lanjut Zahra, meraih tangan Nail lalu menggenggamnya erat. "Pulang, Nak. Temui istri dan anak-anakmu."Nail tersenyum kecut, menggelengkan kepala dengan pelan. "Agatha tidak membiarkanku pulang jika tak membawa Mama dan Papa. Jadi cepatklah sembuh, Mah," ujar Nail lembut, menatap wajah teduh mamanya dengan manik sendu. Mamanya duduk di kursi roda, pada kening mamanya ada sebuah b

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 102–Kuperingatkan Kalian

    "Ya, aku bersedia." Agatha menjawab cepat, tiba-tiba saja dia membuka sandal yang ia gunakan kemudian mengangkatnya tinggi. "Bersedia memukul kepalamu dengan ini," ucapnya, kemudian mengayunkan tangan yang memegang sandal tersebut. Bug' Jidan awalnya mengira Agatha hanya mengancam. Ternyata Agatha benar-benar memukulnya dengan sandal tersebut. Jidan melebarkan mata, menatap tak percaya saat sandal tersenyum secara kasar menyapa kepalanya. "Masih tak ingin pergi yah? Oke!" Agatha melepas sandal satu lagi, mengunakan kedua sandal untuk memukul Jidan. Pria itu membelalak lebar, menghindari pukulan Agatha lalu buru-buru pergi dari sana. "Sialan kamu!" jerit Agatha kesal setengah mati pada Jidan. Jidan nyengir ketika akan masuk dalam mobil, mengedipkan mata secara genit ke arah Agatha. "Aku yakin sebentar lagi kamu akan jatuh cinta padaku, Agatha. Aku sangat tampan dan soft." Bug' Agatha yang kesal luar biasa, kembali meraih sandalnya lalu melemparnya pada Jidan. Pria terk

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 101–Dia Punya yang Lain?

    "Aku sangat merindukanmu, Tata. Kapan aku boleh pulang, Humm?" ucap Nail dari seberang sana. Sejujurnya mata pria yang katanya sangat kejam tersebut terlihat memerah dan digenangi bulir kristal, akan tetapi karena dia dan Agatha berbicara lewat ponsel, Agatha tak kentara jelas melihatnya. Nail sangat merindukan Agatha. Dia tidak bohong! "Jika Mama dan Papa sudah sembuh, barulah Mon Tresor kembali." Agatha menjawab dengan nada lembut, tak menghilangkan keceriaan di wajahnya. Namun kenyataannya, Agatha rasanya ingin menbagis. Matanya sudah panas dan berair, ingin menangis karena menahan gejolak rindu yang melanda. Percayalah! Ini tidak mudah, akan tetapi mereka harus bertahan. "Keadaan Mama sudah jauh lebih baik," ucap Nail tiba-tiba, tersenyum tipis di bibir, "sebentar lagi kita akan bertemu," lanjutnya. Agatha melebarkan senyuman. "Aaaa … aku tidak sabar. Semangat semangat semangat! Mon Tresor harus semangat merawat Mama dan Papa. Oh iya, bagaimana dengan kondisi Papa?" "Papa su

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 100–Jangan Pulang

    Tiga tahun kemudian. "Ini adalah hari kematian Kakek, tahun ketiga yang menyedihkan untuk kita semua." Agatha menoleh pada Syakila, tersenyum tipis pada sahabatnya tersebut untuk menyalurkan kekuatan dan cinta. Benar sekali! Ini adalah hari kematian kakek Lucas, tahun ketiga mereka kehilangan semuanya. Tiga bulan setelah Agatha melahirkan, Nail bepergian ke luar negeri. Di sisi lain, Zein, Zahra, Alana dan Raka, juga pergi ke sebuah negara untuk menghadiri acara penting. Nail pergi ke negara berbeda dari orangtuanya, dan dia ke sana untuk kepentingan bisnis. Nail di sana selama sebulan, dan berencana pulang setelah urusannya telah selesai. Namun, niatnya untuk pulang tertunda karena orangtuanya dan kakeknya kecelakaan saat akan kembali ke negara ini. Bukan hanya sekedar kecelakaan, akan tetapi ada campur tangan seseorang yang membenci keluarga Melviano. Tak lain adalah orangtua Soraya, mereka balas dendam karena menghancurkan kehidupan Soraya. Vidio buruk Soraya dengan beberapa p

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 99–Kelahirannya

    "Kau sangat cantik." Deg' Agatha mendongak seketika, menatap gugup pada Nail. Pipinya memerah karena mendengar pujian dari suaminya, dan bibirnya menahan untuk tak tersenyum. Namun, ketika melihat raut muka Nail yang lempeng, Agatha memilih kembali menunduk–memanyunkan bibir sembari meremas bagian gaun di atas pangkuannya. Agatha sepertinya hanya salah mendengar. Nail tak lagi memuji dirinya, Agatha hanya salah pendengaran. Mungkin saking inginnya mendapat pujian dari suaminya. Tiba-tiba saja tangan Nail terulur, menyentuh dagu Agatha secara lembut. Dia menaikkan dagu istrinya, membuat Agatha reflek mendongak–menatap tepat ke arah Nail. "Kau sangat cantik, Tata," ucap Nail lembut, menatap berat ke arah Agatha. Sempurna! Wanita ini terlihat begitu cantik di malam hari ini, gaun biru ini sangat indah setelah berada di tubuh Agatha. Kulit Agatha bersinar terang apabila dibawah cahaya, efek dari sparkling yang menempel pada gaun. Istrinya bak Dewi bulan, cantik dan indah! "Kau

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 98–Aku Kurang Cantik?

    "Daddy jika ingin tersenyum, tersenyum saja. Tak ada yang melarang," ucap Sagara dengan nada yang terkesan ketus, mendongak pada daddynya yang duduk bersebelahan dengannya. Sagara tentu iri! Bagaimana bisa monster cap kuku Setan ini bisa sangat menginspirasi mommynya? Kenapa bukan Sagara yang jelas-jelas baik hati, anak yang rajin dan suka membantu orang tua? "Humm." Nail berdehem datar, menatap putranya dengan tatapan lempeng. Namun, setelah itu dia berdecis geli, terkekeh pelan setelahnya sembari mengacak surai di pucuk kepala putranya. "Cih, mommy sangat menggemaskan," ucap Nail, benar-benar salah tingkah. Damage-nya begitu dahsyat, hingga rasanya Nail terus-terusan ingin tersenyum. Sagara menatap berang pada sang daddy, cukup kesal karena rambutnya terus diacak oleh daddynya. Sedangkan Nail, saat papa, paman dan kakeknya menoleh ke arahnya, seketika itu juga dia memasang wajah lempeng–pura-pura tidak merasakan apapun setelah mendapat pujian dari Agatha. Lalu setelah para pria

DMCA.com Protection Status