Share

Yang Terlupakan

Alana sudah lama menunggu di ruangan Raka, akan tetapi pria itu tak kunjung kembali. Alana ingin menghubungi namun dia takut itu akan mengganggu suaminya.

"Sudah jam tujuh," gumam Alana ketika melihat jam di pergelangan tangan. Dia menghela napas kemudian menyenderkan tubuh di sofa.

Alana tak menangis lagi, dia sudah lelah dan matanya terasa sudah kering. Alana mengigit kuku, menatap kotak bekalnya dengan perasaan sakit hati. Mungkin makanan dalam sana sudah basi.

Alana merasa bodoh, karena bisa-bisanya berpikir Raka cepat kembali lalu memakan masakan yang dia buat. Pastinya tak akan! Raka sedang marah padanya, jangankan menyentuh makanan ini, mungkin Raka akan melemparnya ke wajah Alana. Bodohnya lagi, Alana sudah sangat lapar. Namun, dia memilih terus menunggu–tak berani menyentuh kotak bekal itu karena dia membuatkannya untuk suaminya.

"Aku makan saja," ucap Alana pelan, menarik kotak bekal tersebut lalu membukanya. Senyuman getir muncul, menatap isi dari kotak bekal tersebut.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status