Share

Selalu Mengagumkan

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-07 23:51:19

"Jika kamu tidak percaya yah sudah." Deana berkata santai, berjalan ke arah sofa lalu duduk dengan santai di sana.

"Kamu sangat tidak sopan." Zahra mengkritik, menatap tak suka pada Deana. Perempuan ini seorang tamu, dia belum dipersilahkan duduk tetapi sudah duduk. Masalahnya, dia bahkan bersikap angkuh pada tuan rumah.

"Kenapa?" Deana menatap sini pada Zahra, dia duduk melipat kaki lalu bersedekap di dada–menunjukkan keangkuhan secara terang-terangan pada Zahra. "Kamu merasa telah menjadi pemilik rumah ini? Ahahaha …." Deana tertawa dengan anggun di akhir kalimat.

"Setelah aku menikah dengan Kak Zein, aku lah yang akan menjadi nyonya di rumah ini. Kalau kamu tetap bersikeras menjadi istri Kak Zein, kamu bisa tinggal di lantai khusus maid. Bawa putramu yang bisu itu juga untuk tinggal bersamamu dan pelayan. Satu lagi, mulai sekarang bersikap baik padaku, karena setelah aku menjadi istri dari Zein Melviano, bisa saja aku mengusirmu dari sini."

Syurrr'

Tiba-tiba saja Zein muncul, l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
otw tamat udah jarang up
goodnovel comment avatar
Zaiza
Wow trus thor..asyik seharian bacanya dr awal sampai sini.. suka suka suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Suami Marah?

    Hari ini Zahra ke kantor, dia berangkat dengan Alana karena suatu hal. Saat sudah di kantor, Zahra bertemu dengan Raka. Pria itu mendakinya lalu memberikan sebuah permen coklat untuk Zahra. Hari ini Zahra akan memperlihatkan desain pada semua orang, menjelekan desain secara detail. Zahra sangat gugup tetapi karena Zein menyukai desain yang dia buat, Zahra juga sangat percaya diri."Semangat!" ucap Raka, masih mengukir senyuman indah di bibirnya, "aku yakin presentase mu akan berhasil, desainmu akan menyita semua perhatian orang. Kamu terbaik, Zahra," lanjutnya memberikan dukungan untuk Zahra. "Terimakasih, Paman Raka," ucap Zahra, tersenyum manis pada Raka. 'Dia pria yang hangat dan sangat baik. Sama-sama seorang Melviano tetapi dia dan Suami sangat berbeda.' batin Zahra, kagum pada pribadi Raka yang sangat hangat. Alana menatap coklat di tangan Zahra, lalu senyuman tipis–terlihat getir muncul di bibir. Sepertinya Raka masih menyimpan rasa pada Nona-nya, padahal sudah sekian lama.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Siasat Baru Orang Jahat

    "Terimakasih, Pak Suami." Zahra menyeru dengan semangat, memeluk Zein sembari tersenyum lebar pada sang suami. Zein begitu kaget, tak percaya jika istrinya memeluknya. Saking kagetnya Zein, dia beberapa kali mengerjap. Setelah sekian lama, istrinya memeluknya–inisiatif sendiri. Melihat wajah kaku Zein, Zahra menyadari apa yang dia lakukan. Dia langsung melepas pelukan itu, buru-buru meminta maaf pada Zein dengan raut muka tak enak. "Ma-maafkan aku. A--aku tidak bermaksud apa-apa," ucap Zahra kemudian. Ekspresi suaminya terlihat datar, sepertinya Zein tak suka karena Zahra tiba-tiba memeluknya. 'Jangan-jangan Suami berpikir jika aku sangat agresif. Suami rusak suka perempuan agresif, sepertinya.' batin Zahra, melihat Zein hanya diam saja Zahra memilih beranjak dari sana. "Aku pe-pergi dulu." Zahra pamit pergi. Zein seketika tersadar dari kebengongan, berniat ingin menghentikan Zahra akan tetapi perempuan itu lebih dulu pergi. "Sweet …- ah, shit!" umpat Zein di akhir kalimat, kesa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Buka Setelah Kita di Rumah

    Zein mendengar ke arah Zahra, menyerahkan sebuah kotak hadiah ke arah sang istri. "Buka setelah kita di rumah," ucapnya sembari mengacak pucuk kepala sang istri secara senang. Zahra nyengir lebar, salah tingkah sekaligus gugup secara bersamaan. 'Ya Tuhan, aku juga diberi hadiah oleh Suami. Padahal bantuan darinya juga sudah lebih dari cukup. Aku tidak sabar pulang, aku ingin melihat hadiah apa yang Suami berikan padaku.' batin Zahra senang. Tok tok tok Pintu diketuk dan Zein pergi untuk membuka. Melihat siapa yang datang, raut muka Zein mendadak kusut. Sial! Dia Raka! "Zahra." Raka menyeru senang ke arah Zahra, masuk dalam ruangan Zein tanpa peduli dengan sosok keponakannya yang terlihat memasang air muka tak suka. "Wow! Hadiah dari siapa? Dari kotaknya sudah sangat mewah, pasti isinya adalah sesuatu yang berharga. Menakjubkan," celetuk Raka saat melihat kotak hadiah di pangkuan Zahra. "Hehehe …." Zahra menyengir lebar dan cengengesan, dia sedang tersipu malu, "ini dari Pak Sua

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Mengidam

    "A--aku tidak nyaman menggunakan pakaian ini, Suami. Ini terlalu terbuka," protes Zahra, yang saat ini sudah mengenakan dress pendek nan seksi berwarna merah menggoda tersebut. Dipadu dengan heels runcing berwarna senada dengan derasnya, penampilan Zahra semakin menantang dan seksi. Zein menetap lekat ke arah sang istri, bahkan matanya tak berkedip karena takjub oleh keindahan sang istri. Zahra begitu cantik, mempesona dan seksi. Zein hanya diam, duduk di pinggir ranjang sembari mengamati Zahra. "Suami," panggil Zahra, semakin tak nyaman karena Zein terus menatapnya. Zahra tahu apa arti tatapan itu, dan tatapan Zein semakin membuat Zahra tidak nyaman. Namun, mengingat terakhir kali sentuhan Zein berhasil membuatnya merasa lebih baik, Zahra berusaha menepis kegugupan tersebut. "Kemarilah," ucap Zein yang telah tersadar dari lamunannya. Zahra menurut, berjalan mendekat pada sang suami. Langkahnya begitu anggun, semakin menambah kesan keindahan dalam dirinya. Zahra tak pernah mengena

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Pipi yang Memerah

    Zein memperhatikan Zahra secara lekat, menatap istrinya dengan cara yang indah. Dia tersenyum tipis lalu menganggukkan kepala. 'Istriku sedang mengidam sepertinya,' batinnya, masih tersenyum tetapi kali ini sembari mengacak pucuk kepala Zahra. "Aku temani, Wife," ucap Zein lembut. Zahra terdiam sejenak, mendongak dan memperhatikan Zein secara teliti. 'Kalau senyum begini, suami sangat tampan. Sikapnya juga mendadak manis.' batinnya. "Kau ingin memasak apa, Sweetheart?" tanya Zein, menoleh ke arah masakan istinya lalu memangut tiba-tiba walau Zahra belum menjawab apapun. "Aku membuat sup. Setelah ini ingin membuat ayam goreng," jawab Zahra pelan. "Aku akan bantu," ucap Zein, segera beranjak dari sana untuk menyiapkan bahan membuat ayam goreng bumbu spesial. Namun, dia kembali ke hadapan Zahra. "Sweetheart, katakan apa yang harus kusiapkan?" tanyanya kemudian. Hampir saja Zein lupa jika dia tidak pandai memasak l, sok-sokan ingin menyiapkan bahan. Ini saja Zein khawatir tak mengen

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Pendekatan yang Tidak diharapkan

    "Tenanglah, Wife. Aku bukan ingin mengganggumu," ucap Zein sembari menahan tangan Zahra yang berniat lari saat melihat Zein muncul dihadapannya. Karena insiden tadi, Zahra malu-malu kucing, bahkan menolak makan siang bersama. Zein greget sekaligus gemas, entah dulu Zahra pernah malu-malu kucing atau tidak akan tetapi Zahra sekarang malu-malu kucing dengan cara yang sangat lucu. Istrinya seperti anak kecil yang tengah terpesona pada seseorang, kagum tetapi tidak berani mendekat. "Aku sedang belajar membuat tas, aku tidak fokus jika ada Pak suami," ucap Zahra pelan dan malu-malu, melirik Zein singkat kemudian buru-buru seolah fokus pada pekerjaannya. Ini pekerjaan baru bagi Zahra, akan tetapi entah kenapa dia mudah memahami. Baru tetapi dia seperti orang lama di bidang ini. Mungkin ingatan yang mulai muncul atau alam bawah sadar yang memberi isyarat pada Zahra. Namun, Zahra tak bohong! Zein sangat mengganggu karena sejak tadi pria ini mengikutinya dan terus memperhatikan apa yang Za

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Jatuh Cinta Lagi

    "Zahra sayang." Zahra menatap Alana sesaat kemudian menatap perempuan di hadapannya dengan bingung. Lagi-lagi perempuan ini datang dan bersikap baik. Zahra tak ingin berpikiran buruk, akan tetapi dia sangat mencurigakan bagi Zahra. "Aku membawakan makan siang untukmu." Anita meletakkan rantang di sebuah meja putih yang ada di ruangan tersebut. "Apa kamu ingin langsung makan siang? Tante bisa siapkan sekarang," lanjutnya. Zahra lagi-lagi mengerutkan kening. "Aku akan makan siang dengan Pak Zein," jawab Zahra hati-hati, "dan aku membawa bekal dari rumah.""Kamu bisa memakan makanan yang Tante bawakan. Bekalmu bisa diberikan pada orang lain," ucap Anita, membujuk agar Zahra makan dari bekal yang dia bawa. Zahra menggelengkan kepala, tidak setuju dengan perkataan Anita. "Maaf-- tapi aku bangun jam empat pagi, khusus untuk menyiapkan bekal untukku dan suamiku. Tidak semudah itu aku memberikannya pada orang lain hanya demi memakan bekal darimu. Sekali lagi, maaf, kita tidak sedekat itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Kalian Cocok Loh

    "Ayah jatuh cinta serta ingin menikahi Anita, tetapi jika kamu tidak setuju, Ayah tidak akan melakukannya." Zahra menatap nanar ke arah ayahnya. Tak dapat dipungkiri jika hatinya terluka mendengar ucapan sang ayah. Bukan hanya itu, dia sedih karena memikirkan nasib ibunya. Tak ada kenangan di kepala Zahra tentang ibunya, dia lupa akan hal itu karena kondisi saat ini, akan tetapi Zahra tetap merasa hancur oleh permintaan ayahnya untuk menikah lagi. Apalagi pada sosok perempuan yang pernah merendahkan Zahra. Namun, Zahra tak ingin membuat ayahnya terluka karena keegoisan semata. 'Aku harus bagaimana, Tuhan? Aku bingung dengan kondisi seperti ini.' batin Zahra, menunduk sejenak untuk merenung. "Bagaimana, Nak?" Lucas menatap penuh permohonan pada Zahra, berharap putrinya mau menyetujui. Zahra mendongak, tersenyum getir ke arah ayahnya lalu menjawab, "Ayah, aku tidak bisa memutuskan apapun dalam kondisi lupa ingatan begini. Tunggulah ingatanku pulih, Ayah.""Hah." Lucas menghela napa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24

Bab terbaru

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (48) Tamat

    "Bagaimana, Wife? Kau suka?" tanya Marc, menoleh pada istrinya dengan senyuman lembut. Alis Marc menaikkan sebelah, terkekeh pelan melihat reaksi istrinya. Belum apa-apa tetapi Kiana sudah membeku di tempat. Cih, bahkan dia belum mengutarakan cintanya pada sang istri. Kiana mematung di tempat, punggungnya terasa panas tetapi tangannya dingin. Masih dibagian sini tetapi Kiana sudah sangat gugup. Ya Tuhan! Kiana tak percaya jika Marc biasa menyiapkan tempat se indah ini. "Ekhem." Suara deheman tersebut membuat Kiana menoleh pada Marc. Matanya membelalak lebar, tak percaya dan terkejut pada Marc yang sudah bertekuk lutut dihadapannya. Pria itu memegang kotak hitam mewah, di mana ketika dibuka isinya adalah … kosong. "Ko-kosong?" bingung Kiana, gugup dan berdebar tak karuan. Marc mendapat kotak dan ternyata benar, kotak tersebut kosong. Dia berdecak pelan kemudian berdiri. Wajah Marc terlihat kesal, dingin secara bersamaan. "Ti-tidak apa-apa, Kak Marc. Tanpa cincin jug

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (47)

    "MARC!" jerit Disha antara syok dan horor. Akan tetapi yang dia panggil malah terlihat santai. Disha geleng-geleng kepala, sudah menangis karena melihat kejahatan putranya. Disha sangat lega suaminya tak ada di sini akan tetapi dia lupa juga titisan suaminya ada di sini. Marc dan Damon, sama saja! "Penjaga!" Daniel memangil penjaga, kemudian menyuruh mereka untuk membereskan kekacauan yang Marc lakukan, "bawa mayat perempuan ini, buang ketengah hutan. Jangan sampai ada jejak yang tertinggal." "Baik, Tuan." Para penjaga melaksanakan perintah, langsung membawa mayat Sofia dari sana. "Masalah sudah selesai. Dan … Marc, lain kali jangan seperti tadi. Kasihan orang-orang rumah yang tak terbiasa dengan suara tembakan, Nak. Apalagi istrimu," tegur Daniel kemudian pada cucunya. Dia geleng-geleng kepala karena Marc dan Damon sangat persis. Untung daddy dari cucunya tak ada di sini. Karena jika Damon di sini, tentu Damon akan membenarkan tindakan Marc dan bahkan bisa memarahi siapapun

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (46)

    "Bisa saja kamu membuat surat palsu," elak Sofia. "Masalah di rumah Kakek Nenekku, bukannya kamu yang lebih dulu menuduhku yang bukan-bukan?! Kamu menuduhku gembel dan berniat mengacaukan pesta, kamu mengusirku dari rumah Nenek dan Kakekku sendiri. Dan wajar bukan jika aku menyuruh maid di rumah Kakek Nenekku mengawasimu karena … seorang tamu tidak dikenal bisa-bisanya ada di ruang keluarga kami. Padahal ruangan itu area terlarang untuk para tamu. Pertanyaannya, kenapa kamu bisa di sana? Pasti berniat macam-macam bukan?" "Aku bukan pencuri!" marah Sofia, berteriak kesal karena tak tahan dengan tuduhan Kiana. Yang membuatnya semakin kesal adalah semua orang diam dan mendengarkan perkataan Kiana. "Kenapa marah? Aku saja tidak marah saat kamu mengusirku dari rumahku sendiri." Sofia memucat, menggelengkan kepala pada Audi. Dia berharap Audi tak percaya pada perkataan Kiana. "A-aku tidak mengusirnya, Nenek. A-aku bertujuan baik. Saat itu-- dia mengenakan pakaian santai. Sedangkan a

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (45) Berkumpul untuk Menyelesaikan Masalah

    "Kenapa kalian memenjarakan Sofia, Marc?" tanya Audi, menatap Marc dengan ekspresi tak enak kemudian menatap satu persatu anggota keluarga yang lain– yang telah ia suruh berkumpul di kediaman Lucas. Sofia juga ada di sana, sudah ia bebaskan dari penjara. Sofia menghubunginya, mengatakan jika Marc telah memenjarakannya karena kesalah pahaman. "Aku tidak memenjarakannya, Nek," jawab Marc, "dan aku juga tak mungkin memenjarakannya," lanjut Marc, seketika membuat Sofia tersenyum manis–merasa jika Marc memiliki perasaan padanya oleh sebab itu Marc tak ingin menjebloskannya dalam penjara. Audi juga terlihat senang mendengarkan penuturan Marc, ternyata Marc tak ingin menjebloskan Sofia dalam penjara. "Hukuman di penjara terlalu ringan untuk wanita itu. Kejahatan yang dia perbuat sudah sangat banyak," lanjut Marc, seketika membuat senyuman Audi hilang. Begitu juga dengan Sofia yang langsung memucat. "Penjara terlalu enak baginya," tambahnya yang semakin membuat Sofia ketakutan. "Marc

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (44) Tantangan Ungkapan Cinta

    Kiana menatap gambarnya yang salah coret, menganga sedikit lalu menoleh pada suaminya. Pria satu ini! Sangat-sangat tak aman untuk kesehatan jantung Kiana. Hell! Dari tadi, Marc sudah bagus hanya diam dan tak bersuara. Tetapi kenapa dia tiba-tiba mengeluarkan suara? See?! Sekalinya Marc berbicara, gambar Kiana rusak. Bencana! "Jawab." Marc bangkit dari kursi lalu menghampiri Kiana, dia berdiri di belakang istrinya–menatap sejenak pada gambar desain Kiana yang tergores pencil, cukup dalam dan parah. Melihat itu, Marc menarik salah satu sudut bibir ke atas–membentuk sebuah smirk tipis, geli melihat gambar istrinya. Jadi perempuan ini tadi kaget dan salah coret? Cih, menggemaskan. "Kau mencintaiku, Wife?" tanya Marc, membungkuk ke arah Kiana. Satu tangannya memegang sandaran kursi Kiana, satu lagi bertopang pada sisi meja istrinya. Kiana yang sedang menghapus bagian yang salah pada desain, menjadi kikuk lalu berakhir salah hapus. Marc berdecis geli, menarik penghapus dari tangan i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (43) Pindah Mendadak

    Ceklek' Marc menoleh ke arah pintu, mendapati istrinya di sana. Kiana terlihat kaget, mungkin tak mengira jika Marc telah datang. Kiana masuk dalam kamar, menutupi pintu sembari berjalan menghampiri suaminya. Dia tersenyum manis, senang karena Marc akhirnya kembali. Ada banyak hal yang ingin Kiana ceritakan pada Marc, salah satunya niatan Gebara untuk melamar Kinara–kakaknya. Karena jika Gebara ingin melamar Kinara, pasti mereka akan ke negara Kiana. Itu yang membuat Kiana sangat senang, dia bisa pulang lalu bertemu dengan keluarganya. Tak bisa dipungkiri, Kiana sangat rindu pada keluarganya. "Kak Marc kapan pulang?" tanya Kiana, masih tersenyum manis pada Marc. Pria itu menaikkan sebelah alis, menampilkan raut muka dingin dan tatapan yang cukup mengintimidasi. "Baru saja." Kiana cengar cengir, mendudukkan diri di pinggir ranjang. "Kau sepertinya terlihat sangat senang." Kiana menganggukkan kepala. "Kak Gebara sudah memantapkan niatannya untuk melamar Kak Kinara. Minggu

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (42) Jebakan Sofia?

    Sofia! "Untuk apa kamu datang ke sini?" sinis Kiana, menatap Sofia kesal secara terang-terangan. "Tuan meninggalkan laporan penting dan aku datang untuk menjemputnya," ucap Sofia dengan nada angkuh, berniat masuk akan tetapi Kiana dengan cepat mendorong pundaknya. "Jangan menginjakkan kaki kotormu ke dalam kamarku dan Kak Marc." Tak mau kalah, Kiana memperlihatkan keangkuhan yang sesungguhnya pada Sofia, "makhluk rendahan sepertimu bisa mencemari kamar kami," lanjut Kiana. Sofia mengepalkan tangan, menatap begitu marah pada Kiana. "Kiana! Jaga ucapanmu, ini bukan keluarga Melviano! Mungkin di keluargamu, kamu adalah nona muda yang selalu dihormati dan dimanja. Tetapi di sini …-" Kiana langsung memotong, berkata santai dengan bersedekap di dada, "nyonya Lucas. Aku malah naik jabatan di sini. Dari Lady Melviano, menjadi Nyonya Lucas. Iri, Remahan Biskuit?" ejek Kiana di akhir kalimat. Sofia semakin marah mendengar ucapan Kiana. Dia sangat tak terima, apalagi bagian Kiana meny

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (41) Ternyata Memikirkan Hal yang Sama

    "A-aku memang kecelakaan, Tante. A-aku bahkan hampir mati." pekik Sofia, menangis dengan air mata yang terus meluruh. Disha menghela napas, tak ingin berdebat lagi dengan perempuan tersebut. "Kalau begitu biarkan Arseno memeriksa kakimu," ucap Disha dengan nada tegas. Sofia memucat, gugup dan terlihat panik. Kakinya tidak sakit ataupun patah. Meski Arseno bukan dokter ortopedi, tetapi dia yakin kalau Arseno akan tahu kebohongannya. Namun, jika dia keukeuh menolak, Disha akan lebih curiga padanya. Disha memanggil beberapa maid untuk membawa Sofia ke dalam, setelah itu dia menyuruh keponakannya untuk memeriksa kaki Sofia. ***Cup' Marc mencium bibir Kiana, melumatnya cukup kasar dan penuh penuntutan. Saat ini mereka sudah dalam kamar, membuat Marc leluasa untuk mencium istrinya. "Ummff--" Kiana memberontak, cukup kaget karena Marc tiba-tiba menciumnya. Dia juga ingin mengatakan sesuatu pada Marc, oleh sebab itu dia berupaya menghentikan Marc. "Kau menolak ciumanku?" ucap Marc, me

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (40) Drama Sofia Yang Terbongkar

    Setelah berbicara pada Eliza, Kiana menemui mama mertuanya. Dia tak enak hati melihat sang mama mertua yang sibuk ikut membantu persiapan pesta untuk nanti malam. Karena tidak tahu harus membantu apa, Kiana mendekati mama mertuanya untuk bertanya. Akan tetapi, sang mama mertua malah menyuruh Kiana istirahat–menyuruh Yoona supaya mengantar Kiana ke kamar. Yoona berbeda dengan Eliza, perempuan ini sangat santai dan juga ramah. Yoona memiliki seorang kakak bernama Gerald De Lucas, dan dia ternyata bekerja di DSL. Hanya saja karena Kiana tak memperhatikan dan Gerald tak terlalu menonjol orangnya, Kiana tak tahu jika Gerald adalah sepupu Marc. Suaminya juga punya satu sepupu laki-laki lainnya. Namanya Arseno De Lucas (anak dari Ando dan Aulia) di mana Ando adalah paman tertua Marc. Arseno sendiri memilih berbeda, menjadi seorang dokter bedah yang sudah terkenal keahliannya di negara ini. "Yoona, aku akan membantumu. Katakan apa yang bisa ku lakukan?" ucap Kiana, menolak masuk dalam ka

DMCA.com Protection Status