Share

NS 57–Agatha VS Soraya

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-05 19:56:00

Untung Zahra menikah dengan pria tak terkalahkan, Zein Melviano yang terkenal licik dan semena-mena.

Zein membuat rencana ini, di mana mereka seperti acuh tak acuh pada usulan Lucas yang berniat menyatukan Aiden dan Stella. Sedangkan di sisi lain, Zein sudah menyiapkan taktik supaya putrinya lah yang bertunangan dengan Aiden. Stella dan keluarganya dibiarkan datang serta dibiarkan berpikir jika mereka telah menang. Yah, Zein memang suka membuat lawannya melambung tinggi, setelah itu dia jatuhkan dari ketinggian sehingga mereka semua hancur parah.

Lihat sekarang! Wajah orangtua Stella begitu malu, tak berani menatap siapapun orang di sana.

Di sisi lain, Stella terlihat sangat hancur karena bukan dia yang bertunangan dengan Aiden.

***

Prok prok prok'

Suara tepuk tangan meriah terdengar. Agatha tersenyum lebar, bertepuk tangan dengan semangat karena bahagia melihat Syakila bertunangan dengan Aiden.

"Wah wah wah … Syakila sangat cantik. Dan … Pak Aiden juga sangat tampan, dia gantlem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
nor Ain
yaaa hamil lagiiii.. suka suka suka tq kak caci. semangat yaaaa
goodnovel comment avatar
vanya Parengkuan
double up ya caci .....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 58–Tolong Aku Mon Tresor

    "Selamat, Tuan, Nyonya Agatha hamil," ucap dokter tersebut, membuat Nail yang awalnya dipenuhi perasaan khawatir mendadak melunak. Wajahnya yang keras dan kaku, seketika bergati dengan raut muka terkejut. Lalu tak lama senyuman indah muncul di bibirnya, sebuah senyuman senang bercampur senyuman jatuh cinta yang menyatu menjadi satu. Nail langsung menoleh ke arah istrinya, terkekeh tiba-tiba karena eouphoria kebahagiaan yang tak bisa ia kendalikan. Agatha kembali hamil. Itu berarti dia akan memiliki anak lagi dengan perempuan yang sangat ia cintai ini. "Selamat, Tuan Nail." Nail menganggukkan kepala kuat, terlalu senang karena informasi tersebut. Nail yang masih tersenyum langsung menoleh ke arah orangtuanya, dia berjalan ke arah mamanya lalu berpelukan dengan sang mama. Setelah itu Nail beralih memeluk papanya. "Selamat jagoan Papa. Kali keduanya kau menghamili istrimu, membuktikan 'itu mu berfungsi dengan baik," ucap Zein dengan nada canda, akan tetapi mendapat pelototan dari

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 59–Aku Hamil?

    "A-aku sedikit ragu," ucap Agatha, masih menjauhkan tangan kanan dari wajah. Dia takut aroma itu di sana dan kembali membuatnya pusing. Tiba-tiba saja Nail melepas kemejanya, membuat ABS-nya terlihat. Setelah itu, Nail meraih tangan istrinya, menempelkan telapak tangan Agatha di atas dadanya–menggesek atau me-lapnya pada kulit tubuhnya supaya aroma menempel di tangan Agatha. "Sekarang telapak tanganmu dipenuhi oleh aromaku. Cobalah," ucap Nail lembut. Agatha menatap telapak tangannya dengan pipi memanas dan senyuman yang ia tahan-tahan. Dia mengerjap beberapa kali lalu tiba-tiba saja mendekatkan wajah ke arah dada bidang suaminya. Dia tak tahu kenapa dia melakukan itu, akak tetapi Agatha sangat ingin mencium dada dibang Nail. Nail menaikkan sebelah alis, terkejut dengan apa yang Agatha lakukan. Akan tetapi dia tak protes, malah senang dengan apa yang Agatha lakukan. "Umm … harum," gumam Agatha pelan, terus mengendus dada bidang sang suami. Namun, menyadari apa yang dia lakuk

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 60–Ending

    "Yah, Darling." Nail menjawab serak, menatap cemas pada Agatha karena takut pada reaksi Agatha. "Hehehe …." Agatha tiba-tiba cengengesan, langsung makan lagi dengan senyum-senyum malu. "Kau tak apa-apa, Tata?" Nail memperhatikan Agatha takut. "Tidak apa-apa. Ayo, makan lagi," gugup Agatha. Meskipun sama-sama cemas pada Agatha, tetapi semua orang kembali makan. Sedangkan Agatha, dia mendekat ke arah Nail lalu berbisik pada suaminya. Ah iya, Agatha berada di antara Nail dan Almira. Sedangkan Sagara duduk dipangkuan kakeknya–Zein Melviano. "Berarti anak kita akan bertambah yah, Mon Tresor?" bisik Agatha. Nail menganggukkan kepala pelan, menatap istrinya penuh ketelitian. "Yess!" ucap Agatha tiba-tiba, menyeru sangat senang dan bahagia. "Kalau perempuan nanti aku ada yang membantu menguras habis uang Mon Tresor. Aku sudah sangat ingin punya anak perempuan. Lagian supaya Mon Treros tidak dekat dekat dengan Kinara," bisik Agatha, pura-pura memakan pancake secara anggu

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 61–Si Anak Buangan?

    "Istirahatlah," ucap Nail setelah membaringkan Agatha di atas ranjang. Nail dan Agatha telah pulang ke rumah mereka. Nail tak ingin berlama-lama di rumah kakeknya karena takut Agatha melakukan aktivitas berlebihan. Jika di rumah mereka, Nail lebih teliti dan perhatian pada istrinya. Dia jauh lebih fokus untuk memantau kegiatan istrinya yang sedang hamil. Nail memang cukup protektif. Baik saat Agatha hamil anak pertama mereka–Sagara, maupun hamil sekarang, Nail selalu mengusahakan diri untuk lebih perhatian pada Agatha. Agatha tersenyum tipis kemudian menganggukkan kepala. Agatha memutuskan untuk tidur karena dia memang mengantuk. Setelah puas tidur, bangun sekitar jam tiga sore, Agatha segera mandi lalu setelah itu turun ke lantai bawah. Entah kenapa Agatha sangat ingin mencium aroma kue yang sedang dalam panggangan. Agatha juga sangat ingin membuat kue. "Darling."Agatha yang ingin memasuki dapur, menghentikan langkah, menoleh ke arah suaminya yang terdiam di ambang pembatas rua

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 62–Perampok Handal

    "Apa aku akan diusir dari rumah?" tanya Kinara tiba-tiba, suaranya pelan dan bergetar hebat. Dia menatap Agatha dengan mata berkaca-kaca. "Kalau kamu mau berteman denganku dan menjadi anak baik, kamu tak akan diusir," jawab Agatha dengan nada lembut, tersenyum manis setelahnya–di mana dia meletakkan tangan di atas kepala Kinara. Kinara menatap lekat dan dalam pada Agatha. Dia ingat wanita ini pernah mencubitnya, tetapi wanita ini adalah orang yang sama yang telah menggendongnya serta menyelimutinya penuh perhatian saat menginap di rumah ini. Ibunya saja tak seperti itu padanya, tak pernah mau memindahkan Kinara ke tempat tidur semisal Kinara ketiduran di ruang televisi. Selalu maid yang melakukan. Tetapi perempuan yang ia anggap perebut papanya ini, menunjukkan arti kepedulian serta perhatian padanya. Mata Kinara semakin berkaca-kaca, bibirnya mengerucut karena ingin menangis. "Jangan sedih, Cantik." Agatha melembutkan gerakan tangannya yang sedang mengusap pucuk kepala Kinara

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 63–Penenang yang Manjur

    "Tata." Agatha yang sedang mengobrol asyik dengan Syakila, sembari mengajak Kinara bermain boneka, reflek menoleh pada Nail. Nail memasuki ruangan itu kemudian matanya menoleh ke sana kemari, mencari Sagara yang telah menggelapkan kue bagiannya. "Di mana Sagara?" tanya Nail kemudian, meletakkan piring yang ia bawa di atas meja–depan sofa. Agatha berada di ruang keluarga, sengaja supaya lebih enjoy bermain dengan Kinara serta lebih nyaman mengobrol dengan Syakila. "Kak Nail kenapa? Seperti ingin makan manusia saja," tanya Syakila, menatap kakaknya dengan tampang muka heran. Namun, kenapa juga dia marah? Sudah tabiat kakaknya pemarah dan selalu memasang wajah bak vampire lapar. "Ck." Nail berdecak pelan. "Memakan Tata iya," jawabnya ketus akan tetapi pelan. Wajahnya masih dongkol, kesal pada putranya sendiri. Agatha yang paham ucapan suaminya melototkan mata lalu memukul paha Nail. "Te-tenang saja, Agatha. Aku tidak dengar kok. A-aman," jawab Syakila kikuk. Kakaknya memang super

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 64–Aku Mama

    "Mom-- oh, tidak! Ada Daddy!!" Sagara buru-buru beranjak dari sana karena panik melihat daddynya. "Sagara!" geram Nail, bangkit dari ranjang dan sebelah Agatha kemudian secepat mungkin menyusul putranya. Pada akhirnya keduanya kejar-kejaran. Agatha keluar dari kamar, khusus untuk melihat kelakuan suami dan putranya. Bukan hanya Agatha, para maid dan penjaga juga ikut menyaksikan."Tom and Jerry," ucap Agatha, geleng-geleng kepala melihat Nail yang masih berusaha menangkap Sagara yang sangat lincah. Agatha tersenyum geli, merasa lucu dengan suaminya. Semua gara-gara kue. ***"Syakila punya info untuk Mama dan Papa." Syakila menahan tawa saat mengingat kejadian di rumah kakaknya. Saat ini, dia sudah di rumah–di ruang keluarga sedang berkumpul untuk membahas pernikahan antara dia dan Aiden. "Tadi-- Kak Nail marah besar, dia mengamuk dan berakhir merajuk pada Agatha. Mama dan Papa, coba tebak apa alasan Kak Nail marah?""Cemburu?" Zein mengerutkan kening. Itu alasan paling masuk diak

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 65–Mendekati Putri Sendiri

    "Kamu tidak perlu menunggu mama kamu lagi. Karena sekarang aku akan menjadi Mama kamu. Tenang saja, kalau kamu tidak nyaman denganku, kamu bisa menganggapku teman dulu. Bagaimana?" ucap Syakila pada Kinara, menatap sungguh-sungguh pada anak kecil itu yang saat ini tengah menatapnya berkaca-kaca. "Tetapi Nala takut punya Mama tiri," cicit Kinara pelan, tiba-tiba menundukkan kepala dengan sedih. "Makanya kita menjadi teman." Syakila terus meyakinkan. "Kalau kamu menjadi temanku, kamu akan senang. Soalnya aku banyak pernak pernik dan boneka. Kamu bisa memakainya kapanpun." "U'um." Kinara menganggukkan kepala, tersenyum manis pada Syakila. Akan tetapi senyumannya seketika luntur dan mendadak menundukkan kepala ketika seorang pria tampan dewasa memasuki tempat tersebut. Kinara meremas dress yang dia kenakan, takut pada sosok itu. "Kenapa kau di sini, Syaki?" tanya Aiden lembut, menghampiri perempuan itu lalu duduk di sebelah Syakila. "Aku hanya ingin berteman dengan Kinara, Kak

Bab terbaru

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 103–Dikunjungi Pacar

    "Pulanglah lebih dulu, Nak," ucap Zahra, tersenyum lembut dan hangat pada Nail. Tatapannya begitu sendu, berkaca-kaca karena merasa kasihan pada putranya. Tiga tahun! Ternyata selama itu Nail tak pernah pulang, Nail selalu berada di sini–demi menjaga orangtuanya. Zahra baru tahu ini karena Aiden memberitahunya. Sedangkan Aiden, dia beberapa kali menyuruh Nail kembali ke negara mereka untuk mengunjungi Agatha, akan tetapi Nail menolak karena beberapa alasan. Sekarang Zahra sudah mulai membaik, oleh sebab itu Aiden berani mengatakan hal tersebut pada mama mereka. "Mama dan Papa juga akan pulang secepatnya," lanjut Zahra, meraih tangan Nail lalu menggenggamnya erat. "Pulang, Nak. Temui istri dan anak-anakmu."Nail tersenyum kecut, menggelengkan kepala dengan pelan. "Agatha tidak membiarkanku pulang jika tak membawa Mama dan Papa. Jadi cepatklah sembuh, Mah," ujar Nail lembut, menatap wajah teduh mamanya dengan manik sendu. Mamanya duduk di kursi roda, pada kening mamanya ada sebuah b

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 102–Kuperingatkan Kalian

    "Ya, aku bersedia." Agatha menjawab cepat, tiba-tiba saja dia membuka sandal yang ia gunakan kemudian mengangkatnya tinggi. "Bersedia memukul kepalamu dengan ini," ucapnya, kemudian mengayunkan tangan yang memegang sandal tersebut. Bug' Jidan awalnya mengira Agatha hanya mengancam. Ternyata Agatha benar-benar memukulnya dengan sandal tersebut. Jidan melebarkan mata, menatap tak percaya saat sandal tersenyum secara kasar menyapa kepalanya. "Masih tak ingin pergi yah? Oke!" Agatha melepas sandal satu lagi, mengunakan kedua sandal untuk memukul Jidan. Pria itu membelalak lebar, menghindari pukulan Agatha lalu buru-buru pergi dari sana. "Sialan kamu!" jerit Agatha kesal setengah mati pada Jidan. Jidan nyengir ketika akan masuk dalam mobil, mengedipkan mata secara genit ke arah Agatha. "Aku yakin sebentar lagi kamu akan jatuh cinta padaku, Agatha. Aku sangat tampan dan soft." Bug' Agatha yang kesal luar biasa, kembali meraih sandalnya lalu melemparnya pada Jidan. Pria terk

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 101–Dia Punya yang Lain?

    "Aku sangat merindukanmu, Tata. Kapan aku boleh pulang, Humm?" ucap Nail dari seberang sana. Sejujurnya mata pria yang katanya sangat kejam tersebut terlihat memerah dan digenangi bulir kristal, akan tetapi karena dia dan Agatha berbicara lewat ponsel, Agatha tak kentara jelas melihatnya. Nail sangat merindukan Agatha. Dia tidak bohong! "Jika Mama dan Papa sudah sembuh, barulah Mon Tresor kembali." Agatha menjawab dengan nada lembut, tak menghilangkan keceriaan di wajahnya. Namun kenyataannya, Agatha rasanya ingin menbagis. Matanya sudah panas dan berair, ingin menangis karena menahan gejolak rindu yang melanda. Percayalah! Ini tidak mudah, akan tetapi mereka harus bertahan. "Keadaan Mama sudah jauh lebih baik," ucap Nail tiba-tiba, tersenyum tipis di bibir, "sebentar lagi kita akan bertemu," lanjutnya. Agatha melebarkan senyuman. "Aaaa … aku tidak sabar. Semangat semangat semangat! Mon Tresor harus semangat merawat Mama dan Papa. Oh iya, bagaimana dengan kondisi Papa?" "Papa su

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 100–Jangan Pulang

    Tiga tahun kemudian. "Ini adalah hari kematian Kakek, tahun ketiga yang menyedihkan untuk kita semua." Agatha menoleh pada Syakila, tersenyum tipis pada sahabatnya tersebut untuk menyalurkan kekuatan dan cinta. Benar sekali! Ini adalah hari kematian kakek Lucas, tahun ketiga mereka kehilangan semuanya. Tiga bulan setelah Agatha melahirkan, Nail bepergian ke luar negeri. Di sisi lain, Zein, Zahra, Alana dan Raka, juga pergi ke sebuah negara untuk menghadiri acara penting. Nail pergi ke negara berbeda dari orangtuanya, dan dia ke sana untuk kepentingan bisnis. Nail di sana selama sebulan, dan berencana pulang setelah urusannya telah selesai. Namun, niatnya untuk pulang tertunda karena orangtuanya dan kakeknya kecelakaan saat akan kembali ke negara ini. Bukan hanya sekedar kecelakaan, akan tetapi ada campur tangan seseorang yang membenci keluarga Melviano. Tak lain adalah orangtua Soraya, mereka balas dendam karena menghancurkan kehidupan Soraya. Vidio buruk Soraya dengan beberapa p

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 99–Kelahirannya

    "Kau sangat cantik." Deg' Agatha mendongak seketika, menatap gugup pada Nail. Pipinya memerah karena mendengar pujian dari suaminya, dan bibirnya menahan untuk tak tersenyum. Namun, ketika melihat raut muka Nail yang lempeng, Agatha memilih kembali menunduk–memanyunkan bibir sembari meremas bagian gaun di atas pangkuannya. Agatha sepertinya hanya salah mendengar. Nail tak lagi memuji dirinya, Agatha hanya salah pendengaran. Mungkin saking inginnya mendapat pujian dari suaminya. Tiba-tiba saja tangan Nail terulur, menyentuh dagu Agatha secara lembut. Dia menaikkan dagu istrinya, membuat Agatha reflek mendongak–menatap tepat ke arah Nail. "Kau sangat cantik, Tata," ucap Nail lembut, menatap berat ke arah Agatha. Sempurna! Wanita ini terlihat begitu cantik di malam hari ini, gaun biru ini sangat indah setelah berada di tubuh Agatha. Kulit Agatha bersinar terang apabila dibawah cahaya, efek dari sparkling yang menempel pada gaun. Istrinya bak Dewi bulan, cantik dan indah! "Kau

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 98–Aku Kurang Cantik?

    "Daddy jika ingin tersenyum, tersenyum saja. Tak ada yang melarang," ucap Sagara dengan nada yang terkesan ketus, mendongak pada daddynya yang duduk bersebelahan dengannya. Sagara tentu iri! Bagaimana bisa monster cap kuku Setan ini bisa sangat menginspirasi mommynya? Kenapa bukan Sagara yang jelas-jelas baik hati, anak yang rajin dan suka membantu orang tua? "Humm." Nail berdehem datar, menatap putranya dengan tatapan lempeng. Namun, setelah itu dia berdecis geli, terkekeh pelan setelahnya sembari mengacak surai di pucuk kepala putranya. "Cih, mommy sangat menggemaskan," ucap Nail, benar-benar salah tingkah. Damage-nya begitu dahsyat, hingga rasanya Nail terus-terusan ingin tersenyum. Sagara menatap berang pada sang daddy, cukup kesal karena rambutnya terus diacak oleh daddynya. Sedangkan Nail, saat papa, paman dan kakeknya menoleh ke arahnya, seketika itu juga dia memasang wajah lempeng–pura-pura tidak merasakan apapun setelah mendapat pujian dari Agatha. Lalu setelah para pria

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 97–Senyum Tidak Dilarang

    "Yah, benar sekali. Lukisanku telah dirusak oleh seseorang." Agatha menoleh sinis pada Laila, "sejujurnya aku sempat down karena lukisanku rusak. Bukan masalah tak punya ide, tetapi mengerjakan lukisan itu memakan banyak waktu. Aku senang saat melukis, tetapi tak bisa dipungkiri melukis sangat melelahkan. Setiap kali selesai melukis, pasti aku akan menjadi nenek-nenek. Pinggang sakit, punggung pegal, leher terasa akan patah, kaki kesemutan. Yah, seperti nenek-nenek. Dan … dengan seenaknya seseorang merusak lukisanku. Siapa yang tak marah?" Lagi-lagi para tamu tersenyum mendengar ucapan Agatha. Ah, mereka sangat suka mendengar coleteh perempuan menggemaskan ini. Sangat lucu! "Tapi tenang! Sejatinya kemampuan pelukis itu bukan pada hasil, akan tetapi pada proses dan ide. Itu yang Mama dan Papa katakan padaku." Agatha berucap dengan ceria, dia lalu menoleh pada mamanya kemudian membungkuk hormat, "Mama, Agatha berterimakasih padamu. Lagi-lagi Mama menginspirasiku dan aku semakin meng

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 96–Agatha?

    "Itu mirip seperti lukisan Agatha." Orang-orang mulai berbisik karena mendengar ucapan salah satu pelukis tersebut. Sedangkan Laila, dia panik dan terlihat gugup. "Jangan asal menuduh. Ini lukisan yang kubuat, hasil pemikiran ku sendiri." Laila memekik, berucap dengan suara kuat supaya orang-orang percaya padanya. Almira maju ke depan, Laila seketika mendekat karena mengira Almira akan menolongnya. Laila bisa masuk ke tempat ini berkat bantuan Almira, dia yakin sekali Almira akan membantunya. Karena jika tidak nama galeri milik Almira, bahkan nama Almira sendiri bisa rusak. "Ya, benar. Lukisan ini memang mirip dengan lukisan Agatha–putriku," ucap Almira lantang, mengejutkan orang-orang karena tak menyangka jika Almira adalah ibu dari Agatha. "Ti-tidak. Aku tidak mungkin plagiat. Aga-- Nyonya Almira membela Agatha karena dia putri anda. Iya kan?" Laila bersikeras tak mengakui perbuatannya. Almira menoleh pada Laila, tersenyum tipis namun penuh isyarat. Almira memberi i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 95–Plagiat Agatha?

    Agatha dengan ragu mengatakan langsung alasan kenapa dia marah pada suaminya. "Aku sangat ingin mangga muda dan aku memintanya pada Mon-- Kuku Setan ini!" Agatha menyolot di akrih kalimat, melotot galak pada suaminya kemudian memukul paha Nail kembali. Mendengar sebutan Agatha pada Nail, orang-orang di sana menahan tawa. Sedangkan Agatha lanjut berbicara, "dia bilang, dia akan mencari mangga muda untukku. Tetapi-- Kuku Setan ini bukan memberiku mangga muda, Kuku Setan ini memberiku jelly berbentuk mangga." "Yang penting mangga," jawab Nail tanpa dosa. Bug' Agatha kembali memukul lengan Nail, dengan sekuat tenaga sehingga suara pukulan terdengar. "Kamu mempermainkanku. Dasar Kuku Setan! Aku benciii! Agrkkk--" Agatha menjerit tertahan sembari menengada ke atas. Kemudian, dia mengigit lengan Nail sekuat mungkin–melampiaskan rasa kesal yang melandanya. Agatha kehilangan kendali, tak peduli lagi jika saat ini mereka dihadapan keluarga besar Melviano. "Nail." Zahra geleng-geleng k

DMCA.com Protection Status