Beranda / Romansa / Tuan Lumpuh, I Love You / Bab 49 Nara Vs Alexa

Share

Bab 49 Nara Vs Alexa

Penulis: Tri Setyorini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-31 22:13:34

Andrew masih berdiri di tempatnya dan menatap heran pada wanita yang dia sebut pelayan kurang ajar itu.

"Maksud dia apa tadi? Apa dia sebenarnya mengetahui tentang obat ini?" Andrew pun menggenggam erat obat ditangannya. "Sebaiknya aku segera bicarakan hal ini dengan mama." Dia pun berjalan pergi dari sana.

"Ren, kamu lihat apa? Kenapa dari tadi serius sekali melihat ke arah luar jendela kamarku? Apa kamu melihat ada hantu di sana?" celetuk Jaden sembari kembali melanjutkan membaca dokumen yang tadi dibawakan oleh Reno.

"Apa tadi yang sedang Nara dan tuan muda Andrew bicarakan? Kenapa Nara aku lihat melemparkan sesuatu?" Reno berdialog dalam hatinya saat dia memang tadi sempat melihat Nara dan Andrew di luar.

"Ren, Minggu depan aku akan mulai kembali bekerja di kantor. Tolong kamu bersihkan semua barang-barang yang ada kaitannya dengan Kalista karena aku tidak ingin mengingat kembali semua masa laluku dengannya." Jaden melirik Reno yang di mana, Reno malah melamun memikirkan tentang N
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 50 Keinginan Alexa

    Semua sudah duduk di meja makan dengan kursi utama di tempati oleh Nenek Miranti. Reno dan Nara pun diajak untuk sarapan pagi bersama di satu meja makan."Nara, apa kamu yang memasak semua ini?" tanya Jaden sembari melihat ke arah wanitanya itu.Nara pun mengangguk. "Apa ada yang kurang dari rasa masakannya, Tuan JL?" tanya Nara penasaran.Jaden pun tersenyum kecil. "Tidak ada, aku sudah terbiasa dengan rasa masakan kamu ini, bahkan aku sampai lupa rasa masakan nenekku." Jaden pun melihat ke arah wanita tua yang juga sedang tersenyum padanya."Nenek itu sempat khawatir jika kamu akan tidak cocok dengan masakan Nara saat awal Nara membawa kamu ke sini."Nara pun melihat ke arah tuan lumpuhnya itu. "Semua itu penuh perjuangan dan cerita, Nek," sahut Nara."Jangan dibahas lagi masalah itu, Nara," jawab Jaden tegas yang tidak mau diingatkan akan bagaiman sikap dirinya dulu dengan Nara.Mereka tidak sadar jika dua pasang mata yang memperhatikan dan mendengarkan percakapan hangat mereka di

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 51 Apa Hubungan Mereka?

    Nara terpaksa mengikuti apa yang diinginkan oleh andrew untuk keluar dari kamar Jaden karena Jaden juga yang menyuruh Nara untuk segera tidur di kamarnya."Aku benar-benar tidak tenang sebelum si jahat itu keluar dari kamar tuan JL." Nara tampak mondar mandir di dalam kamarnya memikirkan tentang Jaden.Nara kemudian memutuskan keluar dari kamarnya karena jujur saja di dalam hatinya dia benar-benar tidak tenang, apalagi obat Jaden tidak dia bawa, Nara takut jika Andrew akan mengganti obatnya lagi."Aduh!" Pekik Nara."Aduh! Sakit!" Omel seseorang yang tidak sengaja ditabrak oleh Nara."Nyonya Alexa?" Nara mendelik melihat siapa yang dia tabrak."Dasar pelayan bodoh! Apa kamu buta?" Alexa memijit pundaknya yang terbentur karena ditabrak oleh Nara."Saya tidak buta, Nyonya. Maaf, saya tadi terburu-buru sehingga tidak sengaja menabrak Nyonya Alexa." Nara melihat kesal karena dia dikatai bodoh. "Dasar pelayan kurang ajar! Berani sekali kamu menjawabku. Bagaimana bisa ibuku menyuruh kmu m

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-02
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 52 Bertemu Seseorang

    Jaden sudah selesai melakukan terapi hari ini. Dokter mengatakan jika belum terlihat perkembangan yang signifikan dari keadaan Jaden, tapi Nara selalu meyakinkan jika hal itu tidak perlu dipikirkan karena Nara akan selalu membantu Jaden supaya kesehatannya berangsur membaik, dan Nara tidak akan pernah meninggalkan Jaden.Di dalam mobil, dua orang yang duduk saling bersebelahan itu tampak terdiam. Nara masih dengan pikirannya yang dari tadi mengganggunya, yaitu, tentang kaki Jaden yang tidak ada perkembangan mungkin disebabkan karena obat yang selama ini diberikan oleh Andrew. Sedangkan pria lumpuh di sebelah Nara merasa sedikit down atas pernyataan dokternya. Jaden takut jika suatu hari Nara akan meninggalkannya meskipun Nara sudah mengatakan jika dirinya akan terus bersama dengannya menjalani pengobatan untuk kakinya."Nara, awas!" Pekik Jaden yang akhirnya membuat Nara langsung membanting stir. Suara ban berdecit dan mereka hampir saja menabrak sepeda motor yang tiba-tiba melawan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 53 Siapa Sebenarnya Dean?

    Pria bernama Dean itu pun duduk bersama dengan Nara dan Jaden. Wajah Jaden di sana sudah menunjukan jika dirinya sangat tidak nyaman melihat ada Dean."Nara, dia siapa?" tanya Dean yang melihat Jaden dengan tatapan bersahabat meskipun Jaden melihatnya dingin."Em ... Kak Dean, ini Tuan Jaden Luther dan aku bekerja menjadi pelayan di rumahnya saat ini," jelas Nara dengan ragu-ragu."Apa?" Ekspresi wajah Dean pun seketika menunjukan keterkejutannya. "Kak, apa Kakak masih suka makan ice cream mochi? Aku akan traktir, ya!" seru Nara seketika.Jaden melihat terkejut pada Nara yang tiba-tiba malah menawarkan mentraktir ice cream, padahal di sini Jaden sedang mentraktirnya."Nara, di sini aku tidak menjual ice cream mochi." Pria bernama Dean itu pun seketika terkekeh kecil."Hah? Maksud Kak Dean? Kakak di sini tidak menjual ice cream mochi?" Nara heran pada kalimat itu.""Ini cafe milikku, Nara, aku baru saja membeli cafe ini dari seseorang yang ingin menutupnya karena dulunya cafe ini meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 54 Ancaman Untuk Nara

    Nara sudah duduk tepat di depan Dean. Mereka berdua sedang berada di sebuah restoran yang letaknya tidak jauh dari kediaman Jaden Luther dan Nara di sana sedang menceritakan semuanya, kenapa dirinya bisa menjadi pelayan pria lumpuh bernama Jaden Luther itu."Nara, ini semua salahku, kenapa aku malah menghilang meratapi semua yang sedang terjadi pada keluargaku, sedangkan kamu dan keponakanku sedang dalam keadaan yang sedang membutuhkan aku," ucap Dean dengan tertunduk sedih."Kak, Kak Dean jangan menyalahkan diri sendiri karena semua ini sudah takdir yang harus aku jalani. Mas Abi juga menginginkan aku dan putra menyembunyikan identitas kita karena dia tidak mau aku dan Nio disakiti oleh orang yang dulu mengincarnya," terang Nara merasa sedih teringat tentang pesan terakhir mendiang suaminya."Jadi, sekarang Nio ada di London dengan ibumu? Dia sedang menjalani perawatan karena penyakit kankernya? Kasihan sekali keponakanku itu. Nara, aku akan menemui dia di sana. Aku kangen ingin meli

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 55 Merayu Si Pria Arogan

    Nara mengetuk pintu ruang kerja Jaden dan suara pria itu pun menyuruhnya masuk. "Tuan JL, aku ke sini mau membawakan susu coklat hangat untukmu."Nara pun melangkah masuk dengan tidak melepas pandangannya pada pria yang sedang duduk dan menatapnya dengan dingin."Jangan terlalu malam nanti tidurnya. Tidur terlalu malam juga tidak baik untuk kesehatan," oceh Nara sembari meletakan gelasnya."Tidak perlu sok perduli padaku, Nara," ucap Jaden ketus."Bukan sok perduli, tapi aku memang peduli padamu, Tuan JL. Kamu itu kenapa marah-marah terus? Cemburu dengan Kakak Dean. Dia itu adalah—.""Kekasih kamu!" Potong Jaden dengan cepat. "Dia alasan kamu tidak mau menikah denganku? Aku bersyukur tidak jadi menikah dengan wanita pengkhianatan seperti kamu, Nara!" Jaden pun masih menatap tajam wanita di depannya.Nara sudah menduga jika si adik tiri jahat bernama Andrew itu pasti sudah mengirimkan foto dan bicara yang tidak-tidak pada Jaden. "Maksud Tuan JL apa?""Jangan mencoba membohongiku. Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-05
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 56 Rencana Kalista Untuk Nara

    Acara pesta ulang tahun tuan muda Andrew pun hari dilaksanakan. Sore itu di rumah utama, nenek dan Reno sudah siap akan berangkat menuju ke hotel mewah di mana acara ulang tahun akan diselenggarakan. Pria lumpuh yang terlihat sangat mempesona dengan kemeja hitam dan dasi berwarna merahnya itu tampak sedang menunggu Nara di ruang tengah. "Nek, apa saya panggilkan Nara? Dia kenapa belum keluar dari kamarnya?" tanya Reno yang juga sudah menunggu bersama nenek Miranti dan Jaden. "Iya, coba kamu jemput dia, Ren, aku hubungi ponselnya juga tidak aktif," ucap nenek Miranti. "Reno, tunggu!" seru Jaden dan seketika langkah kaki Reno pun terhenti. "Biar aku yang memanggil Nara. Aku juga mau bicara sebentar dengannya." "Oh ya sudah, Tuan JL." Jaden pun mendorong kursi rodanya berjalan menuju ke kamar Nara. Saat sampai di depan pintu, pria itu mengetuk beberapa kali pintu kamar Nara. "Nara ... Nara!" panggilnya. Tak lama pintu dibuka dan terlihat kepala Nara yang menyembul dari ba

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-06
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 57 Pria Misterius Itu

    Nara sedang bersama dengan Jaden menikmati suasana pesta ulang tahun Andrew, sampai pada akhirnya Alexa mengajak pergi Jaden karena dirinya ingin memperkenalkan Jaden pada teman-teman bisnis Alexa.Nenek pun di sana tengah sibuk dengan rekan bisnis lainnya yang juga turut hadir di acara pesta itu. Reno yang terlihat mengambil minuman pun akhirnya menghampiri Nara."Nara, ini untuk kamu." Reno pun memberikan orange jus pada Nara."Terima kasih, Reno. Acara pesta ulang tahunnya mewah sekali ya, Ren, aku baru pertama kali melihat acara ulang tahun semewah ini." Nara pun masih tidak percaya jika ini adalah acara ulang tahun."Tiap tahun selalu begini, Nara. Tuan muda Andrew dan mamanya setiap tahun selalu mengadakan pesta ulang tahun dengen sangat mewah karena mereka memang suka dengan pesta," terang Reno yang memang mengetahui kebiasaan Andrew dan mamanya."Kalau buatku sayang sekali uang harus dihabiskan stiap tahun hanya untuk acara pesta ulang tahun. Sekali saja tidak masalah, tapi ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07

Bab terbaru

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 78 Perasaan Itu Masih Ada

    "Kak Dean, aku minta maaf jika beberapa hari ini, aku tidak masuk kerja. Aku masih mau menjaga Nenek Miranti di sini. Kak Dean tau sendiri kalau aku merasa sangat bersalah setelah menceritakan hal itu pada Nenek Miranti." Wajah Nara pun tampak pias. "Iya, aku tau." Tangan Dean pun mengusap lembut kepala Nara."Nanti kalau Nenek sudah benar-benar sehat, aku akan kembali bekerja. Aku juga kangen ingin membuat kue lagi di dapur cafe milik Kak Dean." Terlukis senyum kecil pada sudut bibir Nara.Dean pun mengangguk. "Nara, bulan depan rencananya aku mau mengajak kamu pergi menemui Nio dan ibumu. Aku kangen dengan keponakanku itu." "Aku mau, Kak. Kemarin, aku juga sudah menghubungi putra kecilku itu dan juga ibuku. Perkembangan kesehatan Nio juga semakin membaik. Dia terlihat sangat ceria, Kak." Ekspresi wajah Nara pun tampak bahagia saat sedang menceritakan tentang keadaan putranya."Ya sudah, kalau begitu bulan depan kita akan pergi ke sana. Aku pulang dulu dan jangan lupa makan makanan

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 78 Keahlian Reno

    Nara mendekatkan dirinya pada kaca besar di sana. Dia seolah sedang menyapa wanita tua yang sudah membuka kedua matanya dan melihat ke arahnya. Nara benar-benar merasa senang karena dia bisa melihat Nenek Miranti membuka keduanya. Wanita tua yang masih terpasang begitu banyak alat medis yang menancap pada tubuhnya tampak tersenyum tipis."Reno! Nenek sudah sadar!" seru Nara yang memeluk Reno di sana. Reno pun tak lupa membalas pelukan Nara karena dia pun merasa sangat senang."Iya, Nenek sudah sadar dan aku sebaiknya segera memberitahukan ini pada Tuan Jaden."Nara pun melepaskan pelukannya. "Iya, Ren, beritahu dia jika Nenek sudah sadar. Tuan JL pasti akan sangat senang mengetahui hal ini." Reno pun segera pergi dari sana. Nara masih memperhatikan Nenek Miranti. Nara seolah sedang mengajak Nenek Miranti untuk berbicara menggunakan bahasa isyarat. Wanita tua itu pun hanya menanggapi dengan mengangguk perlahan. Ada suatu kelegaan di hati Nara melihat Nenek Miranti sudah sadar.Tak lam

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 77 Sakit Yang Tak Berdarah

    Pria dengan kursi rodanya itu mengerjapkan kedua matanya. Dirinya tidak sadar jika semalam dia malah ketiduran di depan ruang ICCU, di mana neneknya sedang dirawat. "Selimut?" ujarnya heran melihat ada selimut berwarna biru menutupi tubuhnya yang tidur dia atas kursi rodanya.Tak lama kedua matanya menangkap sosok yang sebenarnya tidak ingin dia lihat, tapi hati kecilnya rindukan. Nara sedang berdiri tepat di depan jendela kaca besar dengan tirai ruangan yang masih tertutup. Tangannya pun menampak pada kaca besar itu, serta terlihat guratan kesedihan pada wajahnya. "Nek, aku mohon nenek bisa bertahan dan sembuh. Aku ingin melihat nenek kembali." Air mata Nara pun perlahan menetes.Sekarang Jaden tahu siapa yang sudah menyelimuti tubuhnya. Dia mengambil selimut itu dan melemparnya dengan kasar. Rasa bencinya pada Nara seketika muncul mengingat apa yang sudah wanita itu lakukan."Untuk apa kamu ke sini? Pergi dari sini! Nenekku tidak membutuhkan dirimu, Pelayan!" bentak Jaden marah.N

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 76 Hari Yang Buruk Untuk Jaden

    "Kenapa wanita tua itu tidak mati saja, sih?" geram Kalista marah. Kedua matanya kini menatap dengan kesal pada sosok pria yang sedang duduk di atas ranjangnya dengan bagian tubuh atas yang tampak polos, sedangkan bagian bawahnya tertutup selimut tebal. Pria dengan wajah datarnya itu tampak sedang memikirkan sesuatu."Malam ini juga aku dan Jaden harusnya pergi makan malam, tapi ternyata wanita tua itu membuat drama," ucapnya masih terdengar kesal.Sekarang kedua mata wanita cantik itu mengalihkan pada pria yang ada di atas ranjangnya. "Devon, kamu sedang memikirkan apa sih? Aku ini sedang bicara sama kamu." Kalista yang hanya mengenakan selimut untuk menutup tubuh polosnya berdiri tepat di depan tempat tidurnya.Devon pun membalas melihat dengan datar pada wanita cantik yang baru saja menemani tidurnya. "Aku masih mencari tau tentang siapa orang yang sudah membebaskan Nara saat aku culik, semua orangku pun tidak ada yang tau sosok itu." Sekarang ekspresi Devon lebih ke penasaran.Ka

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 75 Menorehkan Rasa Sakit

    Ekspresi kecemasan itu belum hilang dari wajah Nara. Dia menunggu dengan tidak tenang di depan pintu ruangan di mana Nenek Miranti sedang ditangani oleh petugas medis."Nara, aku baru saja menghubungi Tuan Jaden dan dia akan segera ke sini," ujar Reno yang juga tak kalah cemas."Iya, kita juga harus memberitahunya. Reno, aku benar-benar takut terjadi hal yang serius pada Nenek Miranti, kenapa juga dokter dari tadi tidak keluar dari ruangannya. Setidaknya mereka memberitahu bagaimana keadaan nenek saat ini." Nara mengigiti jarinya untuk menghilangkan kecemasannya."Kita tunggu saja semoga Nenek Miranti tidak kenapa-napa. Aku juga sebenarnya takut sekali kalau sampai terjadi hal yang fatal, tapi kita tetap harus berpikiran positif, Nara.""Ini semua salahku, Ren, aku tidak seharusnya mengatakan hal itu pada nenek. Hal yang aku takutkan pun akhirnya terjadi, aku benar-benar bodoh." Nara duduk sembari menjambak rambutnya sendiri karena dia merasa sudah berbuat hal yang sangat bodoh. And

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 74 Sebuah Kejutan

    Setelah beberapa hari Nara dirawat di rumah sakit, akhirnya dia diperbolehkan untuk pulang. Kali ini dia pulang ke rumah barunya yang sudah disiapkan oleh Nenek Miranti. Nara awalnya sangat terkejut karena tiba-tiba Nenek Miranti membelikan rumah untuknya. Reno yang sudah memberitahu padanya tentang rumah baru yang nanti saat pulang Nara akan langsung tinggal di sana."Nek, kenapa Nenek membelikan aku rumah ini? Aku bisa tinggal di cafe milik Kak Dean."Nara yang kala itu sedang duduk di ruang tamu bersama dengan Nenek Miranti dan ada Reno di sana. Dean? Dean tidak ikut karena dia pagi ini harus keluar kota untuk proyek cafe satunya. Rumah yang diberikan oleh Nenek Miranti tidak begitu besar, tapi terlihat sangat nyaman. Rumah itu juga sudah lengkap dengan perabotannya."Kamu baru saja keluar dari rumah sakit dan tidak baik jika kamu tinggal di dalam cafe itu. Nara, aku minta maaf karena belum bisa menjenguk kamu waktu di rumah sakit dan kita baru bisa bertemu di sini. Acara pertunan

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 73 Sang Penolong

    Setelah mematikan panggilannya. Pria itu tersenyum dengan sangat puas, tangannya pun menarik perut seseorang mendekat ke arahnya. Kedua orang itu pun saling menautkan bibirnya dalam."Sayang, aku ingin menyiksa wanita itu dulu," ucap sang wanita setelah tautan bibirnya terlepas. "Untuk apa? Kamu tidak perlu membuat dirimu capek hanya untuk menyiksanya." Telunjuk pria itu mengusap lembut bibir sang wanita."Ayolah! Aku ingin melihat wanita itu menderita, kenapa kamu malah menyuruh orang suruhanmu membuang ponselnya? Bagaimana kamu menghubunginya nanti dan katakan jangan membuatnya mati dulu." Wajah cantik wanita itu terlihat kesal.Sekali lagi tangan pria itu membelai setiap inci wajah wanita di depannya. "Aku sudah biasa bermain kotor seperti ini dan aku tau bagaimana mengatasinya." Pria itu pun menghubungi seseorang."Kamu menghubungi siapa?" tanyanya tidak sabar.Pria yang adalah kekasihnya itu tidak menjawab. Dia masih menyelesaikan bicaranya dengan seseorang ditelepon. Setelah bi

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 72 Menculik Nara

    Nara masih berusaha melepaskan dirinya dari beberapa orang yang sedang memegangi tangannya. Orang-orang itu terlihat ingin berbuat buruk padanya."Lepaskan aku! Kalian mau apa?" pekik Nara dengan tetap berusaha memberontak."Kalian jangan macam-macam dengan Nara!" Reno pun ikut berteriak."Kami akan membawamu untuk dihabisi," ucap salah satu pria di sana sembari tersenyum miring."Apa?" Kedua mata Nara pun mendelik kaget.Reno pun terlihat khawatir jika orang-orang itu melukai Nara. Dia berusaha melawan dua pria yang sedang memegangi tangannya.Bruk!Reno pun dipukul sampai tersungkur. Reno jelas saja kalah, dia kalah jumlah dengan delapan pria berbaju serba hitam di sana.Nara pun yang mencoba mengigit salah satu pria itu, akhirnya tangan satunya terlepas. Dia pun mencoba menendang kaki pria satunya, tapi sayang dua pria lainnya segera memukul perut Nara sampai Nara pun tersungkur. "Hei!" pekik Reno yang ingin menolong Nara, tapi tangannya langsung dicekal oleh dia orang lagi."Le

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 71 Hari Pertunangan

    Pyar!Sebuah pecahan gelas terdengar menggema di ruangan itu. Tampak seorang wanita menahan amarah yang dari tadi ingin dia luapkan."Kamu kenapa, Sayang, bukannya kamu baru saja keluar dengan si lumpuh itu?" tanya Devon yang tengah duduk santai di sofa kecil miliknya."Kamu harus segera menyingkirkan si pelayan tidak tau diri itu, Devon!" Kalista menggeram marah mengingat tadi dia bertemu dengan Nara."Aku sebenarnya punya rencana ingin menyingkirkannya saat bagiku dia berbahaya jika sampai mengatakan semuanya, tapi ternyata dia tidak mengetahui siapa yang menyuruh sebenarnya." Devon kembali menikmati winenya.Kalista berjalan dengan menggoda ke arah pria yang sedang menatapnya dengan pandangan menginginkan. "Kamu benar-benar jahat, Sayang." Kedua tangan wanita itu melingkar pada leher pria yang masih saja terus menatapnya."Aku melakukan semua itu karena aku ingin mendapatkan kamu, Sayang, dan akhirnya aku pun mendapatkan kamu." Devon pun mengecup pipi Kalista dengan lembut."Jujur

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status