Beranda / Romansa / Tuan Lumpuh, I Love You / Bab 57 Pria Misterius Itu

Share

Bab 57 Pria Misterius Itu

Penulis: Tri Setyorini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 19:24:51

Nara sedang bersama dengan Jaden menikmati suasana pesta ulang tahun Andrew, sampai pada akhirnya Alexa mengajak pergi Jaden karena dirinya ingin memperkenalkan Jaden pada teman-teman bisnis Alexa.

Nenek pun di sana tengah sibuk dengan rekan bisnis lainnya yang juga turut hadir di acara pesta itu. Reno yang terlihat mengambil minuman pun akhirnya menghampiri Nara.

"Nara, ini untuk kamu." Reno pun memberikan orange jus pada Nara.

"Terima kasih, Reno. Acara pesta ulang tahunnya mewah sekali ya, Ren, aku baru pertama kali melihat acara ulang tahun semewah ini." Nara pun masih tidak percaya jika ini adalah acara ulang tahun.

"Tiap tahun selalu begini, Nara. Tuan muda Andrew dan mamanya setiap tahun selalu mengadakan pesta ulang tahun dengen sangat mewah karena mereka memang suka dengan pesta," terang Reno yang memang mengetahui kebiasaan Andrew dan mamanya.

"Kalau buatku sayang sekali uang harus dihabiskan stiap tahun hanya untuk acara pesta ulang tahun. Sekali saja tidak masalah, tapi ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 58 Sebuah Rahasia Terungkap

    Nara memilih untuk menguping pembicaraan dua pria yang jujur saja sangat membuat Nara penasaran. Ada hubungan apa antara Devon dengan pria yang beberapa tahun lalu pernah mendatanginya untuk menawarkan suatu pekerjaan yang sudah membuat hidupnya dihantui rasa bersalah sampai saat ini? "Tuan Devon, saya mau memberitahu jika wanita itu dan kekuarganya tidak bisa saya temukan." "Bodoh! Kenapa kamu tidak bisa menemukan mereka? Aku takut jika suatu hari wanita itu akan datang menemui Jaden dan mengatakan semuanya." Kedua rahang Devon pun terlihat mengeras menahan amarah. "Saya yakin jika dia tidak akan melakukan hal itu karena dia adalah orang yang bisa dipercaya dan profesional dengan pekerjaannya." "Bagaimana kamu bisa yakin? Bisa saja dia pergi ke Jaden.dan akan memberitahu segala dengan imbalan uang. Bukannya dia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan.anaknya yang sakit, dan uang dariku bisa saja sudah habis dan dia membutuhkan lagi, kecuali jika dia menemuiku." Sorot mat

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 59 Hati Yang Hancur

    Nenek Miranti mengajak Jaden serta Nara untuk pulang lebih dulu dari acara pesta itu karena wanita tua itu tidak tega melihat keadaan cucunya yang sekali lagi merasakan kesedihan yang teramat akibat hinaan dan tawa menghina para tamu di acara pesta."Sukses dengan baik." Tawa kebahagiaan terlihat jelas di wajah Kalista yang ada di sana. "Rencana kamu berhasil dengan baik, Kalista, meskipun kakakku yang lumpuh itu juga mendapat malu akibat rencana kamu," ucap Andrew dengan wajah sedih."Kamu tidak perlu sedih, Andrew karena setelah ini hubungan mereka juga akan berakhir. Kamu bilang jika kamu tidak suka melihat pelayan itu menjadi kekasih kakak kamu.""Iya memang benar, tapi aku juga kasihan melihat Kakakku ditertawakan semua orang di sana. Kamu tau, kan, kalau aku itu sangat menyayangi kakak tiriku itu, tapi aku tidak rela dia malah menjalin hubungan dengan pelayannya.""Kamu tenang saja karena sebentar lagi Jaden yang merasa tidak bisa melindungi pelayannya itu akan memutuskan hubun

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 60 Rencana Pernikahan

    Tak lama pintu ruangan Devon pun diketuk oleh seseorang dan tak lama seseorang masuk ke dalam sana. Pria yang waktu itu dilihat oleh Nara sekarang ada di dalam ruangan Devon. "Ada apa lagi, Bimo?" tanya Devon dengan nada marah.Pria yang bernama Bimo itu pun melihat pada Andrew. Dia seolah tidak enak jika menyampaikan informasi yang didapatnya di depan Andrew."Kamu katakan saja ada apa? Andrew itu teman baikku dan dia pun mengetahui semua apa yang aku lakukan," lanjut Devon."Tuan Devon, saya sudah mengetahui di mana wanita itu.""Di mana dia? Apa sudah kamu bereskan?" "Belum, Tuan," ucapnya sembari menundukkan kepala. "Bodoh! Kenapa tidak kamu lakukan?" bentak Devon marah."Saya belum bisa mendekati dia karena dia sekarang berada di rumah kediaman keluarga Luther.""Apa?" Devon sampai berdiri dari kursinya karena terkejut mendengar apa yang baru saja anak buahnya itu katakan."Siapa wanita yang kalian bicarakan dan yang ada di rumahku, Devon?" tanya Andrew yang juga penasaran."W

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 61 Kebahagiaan Yang Menyedihkan

    Semua orang di sana tampak sangat bahagia mendengar berita tentang rencana pernikahan Jaden dan Nara. Semua pun memberi selamat pada Nara.Nenek Miranti terlihat menangis saat memeluk calon cucu menantunya itu. "Terima kasih, Nara, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan lagi padamu untuk semua yang sudah kamu lakukan pada cucuku." "Tidak ada yang perlu Nenek katakan lagi dan jangan mengucapkan terima kasih terus padaku karena aku melakukan semua ini karena memang hatiku yang ingin melakukannya. Aku sangat mencintai tuan JL dan aku tidak ingin jauh darinya." Nara pun kembali memeluk wanita tua yang sudah dia anggap seperti neneknya sendiri.Alexa yang berada di sana sama sekali tidak menunjukan wajah bahagianya mendengar kabar itu. Dia benar-benar membenci suasana kebahagiaan yang sedang dirasakan semua orang di rumah utama. "Ada apa ini?" suara Andrew tiba-tiba terdengar di sana."Sayang, kamu darimana?" Alexa segera berdiri dari tempatnya dan memeluk lengan putranya."Ada apa in

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 62 Kebenaran

    Sudah hampir tiga bulan sejak Nara terusir dari rumah utama milik Jaden Luther. Di sana juga keadaan seolah kembali seperti saat Nara belum tiba.Namun, kali ini Jaden lebih banyak mengurung diri di dalam kamarnya, dan bahkan dia tidak banyak bicara dengan Neneknya."Nek, aku khawatir dengan keadaan Tuan Jaden. Benar jika tuan Jaden marah dengan Nara, tapi Nara juga ingin menebus semua kesalahannya dan aku baru mendapat informasi jika Nara melakukan hal itu karena dia disuruh oleh seseorang dan dia mau melakukan karena membutuhkan biaya untuk pengobatan anaknya yang sampai saat ini dirawat di rumah syakit yang berada di London karena kanker," terang Reno melihat serius pada wanita tua yang duduk di ruang kerjanya."Apa? Nara sudah memiliki anak? Nara begitu bapak menyimpan rahasia yang sangat besar, tapi kenapa aku masih saat ini merasa di sebenarnya bukan orang yang jahat." Tangan yang penuh dengan keriput itu sampai menutup wajahnya karena merasakan kesedihan."Nek, di sini aku suda

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 63 Apakah Itu Lumpuhku?

    Kalista mengetuk pintu kamar Jaden Luther, tapi dia tidak mendapat jawaban dari sang pemilik kamar, akhirnya dia meminta tolong pelayan untuk membantunya membukakan pintu kamar Jaden."Siapa yang menyuruhmu masuk ke dalam kamarku tanpa izin dariku," ujar tegas Jaden yang membelakangi lawan bicaranya itu.Kalista tidak menjawab, hanya langkah kaki sepatunya terdengar mendekat ke arah pria yang duduk di atas kuris roda itu.Gerakan tangan lembutnya perlahan melingkar pada leher pria yang terlihat duduk dengan aura tegas dan dingin itu. "Sayang, aku datang ke sini karena aku ingin menjadi cahaya untuk kehidupanmu," bisiknya terdengar merdu di telinga sang pria lumpuh.Jaden perlahan melepaskan tangan wanita yang dulunya pernah hampir menjadi bagian dari masa depannya, dia pun memutar kursi rodanya untuk melihat lawan bicaranya itu."Apa maksud kamu?" tanyanya tegas."Sayang, aku sudah memutuskan hubungan pertunanganku dengan Devon karena aku menyadari jika kamu, lah, orang yang masih sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 64 Kerinduan Nara

    Nara yang baru saja memberikan dan merapikan cafe milik kakak iparnya itu tampak duduk termenung. Jujur saja dia masih memikirkan tentang cerita pria yang duduk di kursi roda saat tadi teman kerjanya bercerita."Apa itu Tuan JL? Tapi dia tidak mungkin datang ke sini. Dia itu sangat membenciku dan dia tau ini cafe milik Kak Dean." Nara pun menghela napasnya kecil sembari membaringkan kepalanya pada meja di cafe itu."Nara, kamu kenapa? Apa capek bekerja seharian? Kalau mau besok kamu bisa beristirahat atau jalan-jalan. Eh, apa kamu mau menemui Nio lagi di London?" suara Kak Dean tiba-tiba berada di sana. Pria dengan lesung pipinya di sebelah kanan itu duduk di depan Nara sembari mengusap kepala wanita yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri.Nara pun mengangkat kepalanya dan melihat dengan wajah lesu. "Aku beberapa hari yang lalu sudah mengunjungi Nio, Kak. Sekarang aku mau fokus bekerja dulu, bagaimanapun aku ini karyawan di sini, tidak mau nanti dianggap karena kita saudara ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 65 Dia Yang Kurindukan

    Setelah kemarin malam bisa berbincang dan bertemu dengan Nenek Miranti. Hati Nara terasa lebih lega dan bahagia karena dia mengetahui jika wanita tua yang juga sangat Nara sayangi itu mau memaafkan semua kesalahannya karena kata nenek Miranti, dia masih percaya jika Nara sebenarnya adalah sosok wanita dan ibu yang sangat baik.Pagi itu di cafe, Nara sudah membereskan semuanya dan dia sudah bersiap di meja kasirnya. Sang pemilik Cafe yang tak lain adalah kakak iparnya terlihat baru saja datang ke sana."Nara, ini untuk kamu." Dean memberikan box kue berisi pisang molen kesukaan Nara. Kedua mata Nara tampak berbinar melihat pisang molen yang sudah lama dia tidak pernah makan lagi sejak kematian suaminya itu."Kakak beli di mana? Aku sampai lupa dengan makanan kesukaanku ini." Nara pun dengan cepat membuka dan menikmatinya dengan tidak sabar."Pelan-pelan, Nara. Pagi ini aku lihat kamu lebih baik. Apa semua ini karena kedatangan nenek dari Jaden?" Nara pun dengan cepat mengangguk. "Apa y

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11

Bab terbaru

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 73 Sang Penolong

    Setelah mematikan panggilannya. Pria itu tersenyum dengan sangat puas, tangannya pun menarik perut seseorang mendekat ke arahnya. Kedua orang itu pun saling menautkan bibirnya dalam."Sayang, aku ingin menyiksa wanita itu dulu," ucap sang wanita setelah tautan bibirnya terlepas. "Untuk apa? Kamu tidak perlu membuat dirimu capek hanya untuk menyiksanya." Telunjuk pria itu mengusap lembut bibir sang wanita."Ayolah! Aku ingin melihat wanita itu menderita, kenapa kamu malah menyuruh orang suruhanmu membuang ponselnya? Bagaimana kamu menghubunginya nanti dan katakan jangan membuatnya mati dulu." Wajah cantik wanita itu terlihat kesal.Sekali lagi tangan pria itu membelai setiap inci wajah wanita di depannya. "Aku sudah biasa bermain kotor seperti ini dan aku tau bagaimana mengatasinya." Pria itu pun menghubungi seseorang."Kamu menghubungi siapa?" tanyanya tidak sabar.Pria yang adalah kekasihnya itu tidak menjawab. Dia masih menyelesaikan bicaranya dengan seseorang ditelepon. Setelah bi

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 72 Menculik Nara

    Nara masih berusaha melepaskan dirinya dari beberapa orang yang sedang memegangi tangannya. Orang-orang itu terlihat ingin berbuat buruk padanya."Lepaskan aku! Kalian mau apa?" pekik Nara dengan tetap berusaha memberontak."Kalian jangan macam-macam dengan Nara!" Reno pun ikut berteriak."Kami akan membawamu untuk dihabisi," ucap salah satu pria di sana sembari tersenyum miring."Apa?" Kedua mata Nara pun mendelik kaget.Reno pun terlihat khawatir jika orang-orang itu melukai Nara. Dia berusaha melawan dua pria yang sedang memegangi tangannya.Bruk!Reno pun dipukul sampai tersungkur. Reno jelas saja kalah, dia kalah jumlah dengan delapan pria berbaju serba hitam di sana.Nara pun yang mencoba mengigit salah satu pria itu, akhirnya tangan satunya terlepas. Dia pun mencoba menendang kaki pria satunya, tapi sayang dua pria lainnya segera memukul perut Nara sampai Nara pun tersungkur. "Hei!" pekik Reno yang ingin menolong Nara, tapi tangannya langsung dicekal oleh dia orang lagi."Le

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 71 Hari Pertunangan

    Pyar!Sebuah pecahan gelas terdengar menggema di ruangan itu. Tampak seorang wanita menahan amarah yang dari tadi ingin dia luapkan."Kamu kenapa, Sayang, bukannya kamu baru saja keluar dengan si lumpuh itu?" tanya Devon yang tengah duduk santai di sofa kecil miliknya."Kamu harus segera menyingkirkan si pelayan tidak tau diri itu, Devon!" Kalista menggeram marah mengingat tadi dia bertemu dengan Nara."Aku sebenarnya punya rencana ingin menyingkirkannya saat bagiku dia berbahaya jika sampai mengatakan semuanya, tapi ternyata dia tidak mengetahui siapa yang menyuruh sebenarnya." Devon kembali menikmati winenya.Kalista berjalan dengan menggoda ke arah pria yang sedang menatapnya dengan pandangan menginginkan. "Kamu benar-benar jahat, Sayang." Kedua tangan wanita itu melingkar pada leher pria yang masih saja terus menatapnya."Aku melakukan semua itu karena aku ingin mendapatkan kamu, Sayang, dan akhirnya aku pun mendapatkan kamu." Devon pun mengecup pipi Kalista dengan lembut."Jujur

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 70 Hinaan Yang Menyakitkan

    Nara menghentikan makannya saat dia melihat ke arah dua orang yang baru memasuki tempat di mana dia sedang menikmati makan paginya dengan Tommy.Pandangan Nara tak lepas melihat pada sosok pria yang ingin sekali dia mendapatkan maaafnya."Nara, itu pria yang kemarin datang ke cafe, kan? Dia kekasih kamu?" tanya Tommy di mana pertanyaan itu sudah pernah dia tanyakan, hanya saja tidak mendapat jawaban dari Nara karena Nara malah sibuk menangis waktu itu.Nara pun menggeleng pelan. "Aku sudah tidak memiliki hubungan dengannya," ucapnya lirih."Lagipula, kenapa kamu harus berpacaran dengan pria lumpuh itu? Meskipun dia kaya raya dan tampan, tetap saja tidak bisa berjalan," seloroh Tommy yang seketika membuat Nara mengerutkan keningnya."Mas Tommy jangan menghina fisik seseorang seperti itu. Meskipun dia lumpuh, tapi dia pria yang sangat baik dan—." Nara menghentikan ucapannya, dia ingin mengatakan jika dan dia sangat mencintainya, tapi apa hal itu penting dan berguna jika diucapkan."Nara

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 69 Ajakan Tommy

    Hari ini cafe milik Dean libur karena memang di sana setiap hari Rabu akan tutup. Dean bukan pria yang gila kerja, dia sangat memperhatikan juga para karyawannya, dia selalu memberi hari libur, satu hari setiap minggunya.Nara yang saat ini berada di dalam cafe pun terlihat duduk termenung di dalam kamarnya. Berita tentang Jaden yang akan bertunangan dengan Kalista tentu saja sangat membuatnya shock."Nara, kamu tidak keluar?" tanya gadis yang usianya sepantaran dengan Nara. Gadis bernama Kinan itu adalah teman Nara yang juga tinggal di dalam cafe itu."Aku di sini saja, kamu mau keluar?" tanya Nara malas.Gadis itu mengangguk dengan cepat, wajahnya pun terlihat berseri. "Iya, aku mau keluar dengan kekasihku.""Oh ... hati-hati kalau begitu," sekali lagi Nara menjawab malas."Kamu kenapa tidak keluar? Kamu tidak punya kekasih?" Gadis itu malah duduk di sebelah Nara.Nara yang sudah membuka kedua bibirnya ingin berkata, tapi tidak jadi. Dia akhirnya hanya bisa menjawab dengan gelengan

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 68 Apa Kamu Bahagia?

    Setelah melihat berita tadi pagi, Nara yang dari tadi tidak fokus bekerja, akhirnya memutuskan untuk menghubungi pria lumpuh itu, tapi ternyata nomornya sudah diblokir oleh Jaden. "Dia benar-benar marah dan membenciku, tapi walaupun dia membenciku, tidak seharusnya dia berpikiran bodoh dengan menikah dengan wanita yang penuh kepalsuan itu." Nara terlihat bersungut kesal.Nara kembali berpikir bagaimana caranya dia bisa bicara dengan Jaden? Nara Ingin memohon agar tidak Jaden jangan sampai menikah dengan Kalista."Ha-halo, Nara," suara Reno terdengar gugup."Reno! Reno, apa benar tuan JL akan bertunangan dengan Kalista? Berita di televisi itu tidak benar, kan?" tanya Nara yang ternyata menghubungi Reno."I-itu memang benar, Nara.""Kenapa tuan JL itu bodoh sekali! Dia tidak seharusnya memutuskan untuk bersama dengan wanita jahat itu. Kenapa kamu tidak mencegahnya Reno?" ujar Nara kesal."Siapa yang wanita jahat? Kamu lupa dengan kejahatan apa yang sudah kamu lakukan, Pelayan?"Kedua m

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 67 Berita Menyakitkan

    Kaki Nara sedang diperiksa oleh Tommy. Tommy melihat kaki Nara hanya bengkak karena terbentur."Kaki kamu tidak apa-apa, tapi lengan tangan kamu yang terluka. Aku akan mengambilkan obat dan plester untuk menutupnya." Tommy pun beranjak dari tempatnya. Tak lama terlihat ada seseorang memasuki pintu cafe yang belum ditutup oleh Nara. "Maaf, cafe sudah tu—." Nara pun terdiam melihat siapa yang datang. "Tuan JL." Nara seketika berdiri dari tempatnya. Jaden menjalankan kursi rodanya mendekat ke arah Nara. Detak jantung Nara seketika berdetak dengan cepatnya, perasaanya begitu senang melihat orang yang dia cintai sekarang ada menemuinya."Tuan JL, ada apa Tuan ke sini? Tuan JL mau minum apa?" Nara tampak salah tingkah sendiri.Jaden tidak menjawab malah menyodorkan selembar cek pada Nara. Nara yang heran melihat cek yang disodorkan Jaden padanya."Ini apa Tuan JL?" Nara pun terlihat bingung. "Hah! Ini banyak sekali!" Nara dibuat terkejut sekali lagi melihat angka yang ditulis pada cek yan

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 66 Percaya Padaku

    Pria paruh baya itu masih berusaha menarik tangan Nara untuk diajak keluar, tapi Nara berusaha melepaskan tangannya karena dia ingin bicara sebentar dengan pria lumpuh yang dari tadi terdiam melihat adegan tarik menarik tangan Nara."Kalau kamu tidak mau keluar, aku akan panggilkan keamanan!" ancam pria paruh baya itu."Sebentar saja, aku hanya ingin bicara dengan Tuan JL." Nara meringis kesakitan karena tangannya yang ditarik paksa."Pak Jaden sedang tidak mau bicara sama kamu." Pria dengan postur gendut itu akhirnya bisa menarik Nara sampai di depan pintu.Nara yang tidak putus asa segera mencubit tangan pria itu sampai akhirnya tangannya dilepaskan dan Nara mendorong pria itu keluar dari ruangan kemudian dia segera mengunci pintunya dari dalam.Nara berlari ke arah Jaden yang duduk di sana tidak mempedulikan pintu digedor oleh saraf itu."Tuan JL, kamu boleh marah padaku, tapi aku mohon jangan menjadi Jaden yang dulu, Jaden yang terpuruk. Aku sungguh menyesal dengan apa yang aku la

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 65 Dia Yang Kurindukan

    Setelah kemarin malam bisa berbincang dan bertemu dengan Nenek Miranti. Hati Nara terasa lebih lega dan bahagia karena dia mengetahui jika wanita tua yang juga sangat Nara sayangi itu mau memaafkan semua kesalahannya karena kata nenek Miranti, dia masih percaya jika Nara sebenarnya adalah sosok wanita dan ibu yang sangat baik.Pagi itu di cafe, Nara sudah membereskan semuanya dan dia sudah bersiap di meja kasirnya. Sang pemilik Cafe yang tak lain adalah kakak iparnya terlihat baru saja datang ke sana."Nara, ini untuk kamu." Dean memberikan box kue berisi pisang molen kesukaan Nara. Kedua mata Nara tampak berbinar melihat pisang molen yang sudah lama dia tidak pernah makan lagi sejak kematian suaminya itu."Kakak beli di mana? Aku sampai lupa dengan makanan kesukaanku ini." Nara pun dengan cepat membuka dan menikmatinya dengan tidak sabar."Pelan-pelan, Nara. Pagi ini aku lihat kamu lebih baik. Apa semua ini karena kedatangan nenek dari Jaden?" Nara pun dengan cepat mengangguk. "Apa y

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status