Share

71. Keputusan Sudah Bulat

Saat Laura membuka matanya, ia menjumpai dirinya ada di dalam kamarnya.

Ada wajah khawatir Hani yang berdiri tak jauh darinya. Kedua bahu gadis itu jatuh penuh kelegaan saat Laura sadar.

Bukan hanya Hani saja, tetapi Laura juga bisa melihat Elsa. Temannya itu sama cemasnya dengan Hani. Raut wajahnya tidak bisa berbohong.

Samar yang diingat oleh Laura, ia tadi merasakan kepalanya yang sangat sakit sebelum akhirnya ia menjatuhkan tongkat siku yang menopang tubuhnya setelah ia mimisan—untuk yang ke sekian kalinya.

“Saya tadi meminta security untuk membawa Bu Laura masuk ke sini waktu pingsan,” jelas Hani sesederhana mungkin.

Laura mengangguk samar, ia melihat Elsa yang duduk di tepi ranjang dan meraih tangannya.

“Kamu perlu ke rumah sakit?” tanyanya.

“Tidak, Sa, terima kasih,” jawab Laura. “Kamu ada di sini juga?”

Elsa mengangguk, “Hani menghubungiku dan bilang kalau kamu tiba-tiba pingsan,” jelasnya, sekilas menoleh pada Hani sebelum gadis itu menundukkan kepalanya kemudian undur diri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Nissya
Semoga akan segera teratasi laura sakitnya. oh ya ampun Si perkedel itu kok ya gatel banget heran q
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
heh perkedel ulet bulu uler kepala seribu ngapain sih astaga tiap hari ganggu terus deh,nggak bisa apa jadi cewek tuh punya harga diri meskipum sedikit gpp lah asalkan nggak myosor2 mulu keq soang.... kayaknya dia demen deh klo skandal itu terus bergulir biar bisa secepetnya dinikahin si kojake
goodnovel comment avatar
Eva
Ada benarnya Laura berobat ke luar negeri, selain utuk berobat dia juga bisa menenangkan diri tanpa gangguan jake atau pun fidel. Dan di bagian terakhir selalu dibuat ingin berkata kata mutiara karena kedatangan pedal gas...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status