Share

17. Sentuhan Pengkhianatan?

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-05-31 13:13:18
Hinaan masih berlangsung, berlalu-lalang di telinga Laura hingga Fidel membantunya untuk bangun.

“Kamu baik-baik saja, Lau?” tanyanya cemas, mengambil tongkat siku milik Laura dan memastikannya bisa berdiri.

Yang ia lakukan membuat semua orang memuji betapa murah hatinya gadis itu. Apalagi saat tangannya menyentuh wajah Laura tanpa rasa ragu.

“Wajahmu kotor,” katanya. “Gaunmu juga.”

“Aku bisa membersihkannya sendiri,” ucap Laura, menepis tangan Fidel agar ia menjauhkannya dari wajahnya yang kotor dan penuh dengan bekas makanan ini.

“Terima kasih,” katanya lalu memilih untuk pergi dari sana sebab gunjingan orang-orang semakin menyudutkannya.

Laura tertatih membawa kakinya untuk meninggalkan hall tempat diberlangsungkannya pesta. Sekilas menoleh pada Jake yang tengah berbincang dengan temannya. Tenggelam dalam dunianya sendiri di sudut ruangan dan tidak peduli dengan hal sial yang menimpanya.

Jangankan peduli, menoleh pun tidak, setidaknya begitu yang dipikirkan oleh Laura.

Laura
Almiftiafay

akaaak terima kasih 🤗 jangan lupa follow 1nst4gram othor @almiftiafay untuk info giveaway dan visual. tinggalkan komentar ulasan bintang lima dan gems untuk othor biar semangat update 🤗

| 32
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Nayla AR
mending sama zafran ga sih
goodnovel comment avatar
DjJui
Laura ak lebih suka lihat km dgn zahfran
goodnovel comment avatar
Eva
Nggak membenarkan sikap Jake tapi juga nggak membenarkan Laura sama si Zafran... ini si Zafran ngapain si pakai acara ngajakin Laura berduaan di ruangan, kalau ketahuan Jake kasihan kan dia makin di salahin...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   18. Kita Di Bawah Gelap

    ‘Aku akan habis kalau Jake sampai masuk ke dalam,’ batin Laura ketakutan. Cukup lama ia dan Zafran berada di sana dengan keadaan mata yang tak hentinya saling menatap dalam kebisuan. Sepertinya, Jake tidak memiliki keinginan untuk masuk ke dalam ruangan atau mungkin tidak yakin Laura berada di dalam sehingga ia pergi dari sana. Karena mereka mendengar suara langkah kaki Jake yang perlahan menjauh sebelum kemudian benar-benar menghilang sepenuhnya, dan itu melegakan. Baru setelah beberapa detik berlalu, Zafran menarik dirinya. Menjauhkan tangannya dari Laura sekaligus menciptakan jarak yang lebih renggang di antara mereka berdua. Laura menatap pria itu yang menunduk bersalah. “Maaf,” katanya. “Maaf karena sudah membungkam kamu seperti itu,” lanjutnya. “Apakah aku terlalu kuat melakukannya?” Laura menggeleng, “Tidak.” “Aku membuat bibirmu sakit?” tanya Zafran memastikan. “Tidak, Pak Zafran,” jawab Laura dengan yakin. “Kenapa Pak Zafran mengikutiku?” Laura memandang Zafran yang

    Last Updated : 2024-06-01
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   19. Standar Ganda, Mengapa?

    “Lerai mereka, Farren!” pinta Laura pada sekretarisnya Jake setelah ia melihat potensi akan adanya keributan antara Jake dan juga Zafran. Farren beringsut ke arah dua pria itu, tetapi sayangnya ia kalah cepat sebab Jake telah membuat Zafran terjerembab jatuh ke halaman. Tangannya belum mau lepas dari kerah kemeja Zafran yang beberapa saat lalu ia renggut. Jake yang sejak awal sudah marah bertambah menggebu saat ia mendengar Zafran kembali bersuara. “Jika kamu marah, artinya aku benar kalau kamu memang pria gila yang tidak becus memperlakukan istrimu dengan baik.” “Tahu apa kamu soal rumah tanggaku, Zafran?!” tanya Jake dengan rahangnya yang menggertak. Suara baritonnya meninggi, abai pada dirinya yang tengah menjadi pusat perhatian oleh semua staf dan tamu undangan yang hadir di pesta. Zafran tertawa lirih, salah satu sudut bibirnya terangkat menyeringai. “Aku tahu lebih banyak daripada yang kamu duga, Jake,” jawabnya. “Apakah kamu tidak merasa kamu terlalu sombong selama ini?”

    Last Updated : 2024-06-02
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   20. Kita Orang Asing Mulai Sekarang

    Ketegangan terjadi di antara mereka saat amplop itu berpindah tangan pada Jake. Laura sejak tadi menahan agar air matanya tak kembali luruh sebelum kembali membuka suaranya yang terdengar gemetar. “Kita urus hidup kita masing-masing mulai sekarang,” katanya. “Karena aku sudah mengurus perceraian kita.” Jake tidak menjawab. Ia membuka amplop yang ada di tangannya dengan sedikit gusar, mengeluarkan lembaran-lembaran yang ada di dalam sana dan langsung merobeknya tanpa membacanya terlebih dahulu. Kertas yang telah tersobek menjadi beberapa bagian itu ia lemparkan begitu saja hingga berhamburan di lantai. Rahang pria itu kembali menegang sesaat setelah ia mendorong napasnya dengan kasar. “Mau jadi apa kamu di luar sana tanpaku, Laura?” katanya. “Berhentilah bertingkah kekanakan seperti ini!” “Aku tidak takut akan jadi apa aku di luar sana, Jake,” jawab Laura, meremas elbow crutch miliknya semakin kuat. “Aku lebih memilih untuk hidup di luar sana sekali pun itu menderita atau mati

    Last Updated : 2024-06-03
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   21. Talak Aku!

    Untuk lebih dari enam puluh detik Jake hanya bergeming. Ia tak mengatakan apapun selain menghela dalam napasnya dan memperdengarkan kembali suara baritonnya.“Berhentilah memperumit keadaan, Laura!” katanya. “Jika benar aku lakukan itu, mau ke mana kamu? Kamu tidak punya tujuan di luar sana!”Laura mendengus. “Siapa bilang? Aku memiliki banyak tujuan!”“Apakah kamu akan tinggal bersama dengan Zafran?” tanya Jake dengan nada menuduh.“Di mana pun aku tinggal itu bukan urusanmu,” jawab Laura sembari mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Elsa, mengatakan bahwa ia sudah siap.Laura menyeret kopernya keluar dari rumah besar milik Jake dengan tertatih-tatih seorang diri, dan tentu saja tanpa Tania yang ditahan oleh pria itu dengan alasan bahwa Tania hanya bisa bersama dengan Laura jika ia dan Jake berstatus sebagai suami dan istri.“Jika kamu keluar melewati pintu itu aku akan berhenti peduli padamu, Laura!”Mendengar itu, sesaat Laura tertahan. Ia tertawa lir

    Last Updated : 2024-06-04
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   22. Sebatas Menjalani Wasiat

    “Itu sangat mustahil, Sa,” tolak Laura atas apa yang baru saja disampaikan oleh Elsa, mengingat Jake tidak pernah terlihat bahwa pria itu sedikit saja mencintainya selama ini.“Tapi bukankah tidak mungkin bagi Jake untuk tidak memiliki perasaan padamu?” tanyanya. “Karena selama ini kalian berdua sudah hidup bersama dan menjadi pasangan suami istri seperti selayaknya pasangan yang lainnya.”“Jake begitu karena dia hanya ingin memenuhi wasiat kakeknya,” jawab Laura. “Dia tidak mendasari hubungan kami dengan rasa.”Laura menghela napasnya dengan sedikit dalam. Ia tersenyum masam pada Elsa yang menganggukkan kepalanya beberapa kali.Melihat Laura yang tampak enggan serta lelah membahas Jake membuat Elsa berhenti membicarakannya.Mereka melanjutkan perjalanan hingga tiba di butik, tujuan Laura yang telah diputuskan.Elsa membantu Laura keluar dari sana, serta membawa kopernya untuk masuk. Elsa sejenak berjalan mengamati tempat yang masih dipenuhi oleh banyak gaun itu sebelum kembali berdir

    Last Updated : 2024-06-05
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   23. Menunggu Orang Yang Salah

    “Itu tidak mungkin dia!” ucap Laura sembari menggeleng, menepis pikiran aneh yang baru saja menyinggahinya. “Bodoh!” hardiknya pada diri sendiri yang seolah masih mengharap kepedulian Jake. Ia membawa langkah kakinya terseok-seok masuk ke dalam butik dan mengambil duduk di sofa. Ia membuka kotak makan dari Tania dan tersenyum saat menjumpai isinya. Laura bersyukur karena masih ada orang yang benar-benar berada di sisinya. “Padahal aku sudah jatuh terpuruk begini,” katanya sebelum menyuap makanan yang sangat nyaman di indera perasanya. Baru mendapatkan satu suap, ia membaca pesan dari nomor asing yang mengatakan, [Laura, ini Zafran.] Sepasang mata Laura membola membaca itu. “Pak Zafran?” Ia meraih ponselnya dan membalasnya. [Selamat malam, Pak Zafran.] [Selamat malam. Bagaimana kabarmu?] Laura kembali membalasnya. [Baik.] Dan pesan balasan dari Zafran membuat Laura merasakan darahnya berdesir. [Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Bisakah kita bertemu besok?] [Maaf, tidak

    Last Updated : 2024-06-06
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   24. Sesakit Itukah?

    Laura terdiam, benaknya ditumbuhi oleh kemelut akan penafsirannya sendiri, bahwa barangkali sejelas itulah Jake memperlakukannya di depan banyak orang. Sebuah hal yang bahkan disadari oleh Zafran hingga membuat pria bersurai hitam di hadapannya ini geram dan mengolok-olok Jake seperti orang gila. Laura sedikit memalingkan wajahnya, memandang pada buket bunga daffodil yang ada di atas meja sebelum kembali pada Zafran yang menyebut namanya saat bertanya, “Apakah malam itu kamu baik-baik saja, Laura?” Manik mata mereka bertemu, Laura melihatnya sedikit mengerutkan alis, “Jake tidak melakukan sesuatu yang buruk padamu, ‘kan?” “Tidak, Pak Zafran,” jawab Laura. “Maaf sekali lagi karena sudah membuat keributan malam itu.” Zafran menundukkan kepalanya dengan sopan, seolah itu adalah caranya mengekspresikan maaf yang tulus. “Aku justru berterima kasih pada Pak Zafran,” tanggap Laura yang membuat Zafran mengangkat wajahnya dengan cepat, teriring dengan salah satu alis lebatnya yang terang

    Last Updated : 2024-06-07
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   25. Pertolongan Ataukah Kemalangan?

    ‘Bukan hanya murka,’ kata Laura dalam hati. ‘Itu bisa jadi bencana.’Laura tahu betul akan semarah apa Jake jika pria itu tahu ia membuat acara seperti ini.Laura kembali memandang wanita itu. “Kenapa mereka membatalkan secara tiba-tiba?” tanya Laura, suaranya serak dan gemetar. Tania yang berdiri di sebelahnya mencoba menenangkannya. “Atau mereka akan datang sedikit lebih lambat, Non?”“Tidak, Tania. Aku membaca jadwal yang diberikan sama orang EO itu kalau harusnya mereka sudah siap setengah jam yang lalu.”Laura menghela napasnya. Ia melihat seorang pria yang beberapa waktu lalu bertemu dengannya untuk membicarakan berlangsungnya kegiatan hari ini dengan wajah yang cemas.“Maaf, Bu Laura,” katanya begitu ia berhadapan dengan Laura. “Kami tidak bisa menghubungi model-model itu. Kami juga sedang menghubungi anggota tim kami yang bertanggung jawab atas para model itu.”Tapi jika itu berhasil pun, tidak memungkinkan kegiatan berlangsung dengan segera.Dan orang-orang pasti tidak mau m

    Last Updated : 2024-06-08

Latest chapter

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   336. Jika Aku Ditanya Ingin Menjadi Seperti Siapa Pada Kehidupan Berikutnya Seandainya Itu Ada, Aku Akan Menjawab, Menjadi Milik Eve Laura.

    Tiga tahun kemudian .... .... Musim yang tak menentu membuat siang hari ini sedikit lebih mendung ketimbang hari-hari biasanya. Hembusan angin dari timur membelai rambut Laura yang baru saja keluar dari mobil. Ia tak bisa untuk tak tersenyum saat melihat anak-anaknya yang berlarian sekeluarnya dari sedan yang pintunya baru saja dibukakan oleh si papa—Jake. “Jangan tarik tangannya Senna, Jayce!” pinta Jake. “Nanti Adik jatuh loh!” “Iya, Papa,” sahut Jayce dari seberang sana, pada sisi lain halaman dan memelankan langkahnya yang baru saja menarik Jasenna. Jake memang tak pergi ke kantor hari ini. Ia menyempatkan diri untuk mengantar Jayce dan Jasenna untuk pergi ke preschool mereka. Dan baru saja ia menjemput si kembar bersama dengan Laura. "Kamu tidak akan pergi ke kantor?" tanya Laura, menoleh pada Jake yang malah duduk di teras alih-alih masuk ke dalam rumah. "Tidak, Sayang," jawabnya. Ia mengarahkan tangannya ke depan, meraih tangan Laura agar duduk di sebelahnya.

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   335. Selamat Tinggal

    “Seandainya aku memperlakukannya dengan lebih baik, dan memintanya untuk mengakui kesalahan apa yang pernah dia perbuat pada Laura, dia pasti tidak akan sehancur itu di tangan takdir yang memberikan karmanya.” Laura dan Jake tahu betul bahwa yang disebutkan oleh Erick itu adalah Fidel. “Tapi kamu ‘kan juga tidak tahu kalau Fidel melakukan itu pada Laura,” tanggap Jake. “Kamu tahu saat semuanya sudah terlambat. Bukan sepenuhnya salahmu juga, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri.” Erick tersenyum saat sekilas menoleh pada Jake, kemudian kembali memandang Jayce dan Jasenna yang sangat tampan dan cantik. Dua bayi mereka, anugerah setelah penderitaan panjang tak berkesudahan itu. “Mulailah hidup barumu, Erick,” kata Jake. “Kamu berhak mendapatkan hidupmu yang baru, dan terlepas dari semua ini.” Erick lalu bangun dari berlututnya. Ia menghadap pada Jake dan Laura yang tampak tulus saat memberinya nasehat. Ia mengangguk, “Iya, aku pikir juga begitu,” jawabnya. “Tapi mungkin tidak d

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   334. Bukan Hanya Jayce dan Jasenna Kesayanganku, Tapi Eve Laura Juga

    Sejak si kembar sudah dalam fase merangkak, Jake dibuat sedikit kewalahan menghadapi mereka yang sangat aktif.Setahunya, cheetah adalah salah satu pemilik lari tercepat di dunia dengan kecepatan seratus tiga puluh kilometer per jam, tapi apa itu cheetah?! Jayce dan Jasenna lebih cepat daripada cheetah dewasa yang tengah berlari saat mereka merangkak.Pagi ini saja, Jake baru selesai membawa Jayce keluar dari kamar mandi setelah berendam bersama dengan Laura. Tapi saat ia mengambilkan diapers, Jayce sudah pergi dari kamar dengan keadaan tanpa pakaian dalam sekejap mata.Jika Jake tak mendengar gelak tawanya yang seolah mengejek di luar, ia tak akan menemukan di mana anak lelakinya itu berada."Jayce, pakai baju dulu, Nak!" ucapnya saat menjumpai Jayce yang bermain slipper di dekat anak tangga.Ia menggendongnya untuk masuk ke dalam kamar, melihat Laura yang tak bisa menahan tawa saat membawa Jasenna keluar dari kamar mandi dengan handuknya yang bergambar panda."Loh? Aku kira sudah s

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   333. Di Atas Meja Yang Paling Berkesan

    "Jadi, mengajakku bulan madu ke Edinburgh adalah caramu untuk mewujudkan apa yang pernah kamu tulis di dalam kafe itu?" tanya Elsa pada Zafran setibanya mereka di dalam kamar hotel tempat keduanya menghabiskan waktu selama berada di sini. Setelah mereka menikmati kunjungan di kafe tadi, mereka pulang saat hari beranjak petang. "Iya," jawab Zafran yang menyusul dari belakangnya. "Tadinya aku ingin menjadikan Edinburgh sebagai tempat penutup yang kita datangi, tapi kamu ingin pergi ke sini lebih dulu, makanya ini jadi tujuan pertama kita," tuturnya panjang. "Tapi aku senang karena artinya saat itu prasangka buruk yang aku tuduhkan padamu itu terbukti salah." Elsa melepas coat panjang yang ia kenakan lalu menoleh pada Zafran yang berdiri di dekat ranjang, sedang melepas coatnya juga. "Prasangka apa?" tanya Zafran memperjelasnya. "Aku 'kan pernah berpikir kalau kepergianmu tahun lalu saat gosip kencanmu dengan Xandara berhembus kencang itu kamu mengkhianati hubungan kita," jawab Els

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   332. Late Honeymoon

    Mungkin ini sangat terlambat untuk disebut sebagai ‘bulan madu’ karena pernikahan mereka sudah berlalu cukup lama dan tidak juga layak bagi Elsa dan Zafran menyebut diri mereka sebagai ‘pengantin baru’—kecuali pengantin baru yang istrinya juga baru keluar dari rumah sakit.Setelah melihat keadaan Laura pasca melahirkan Jayce dan Jasenna, Elsa dan Zafran terbang meninggalkan Jakarta untuk menuju ke tempat ini, Edinburgh.Tempat di mana asal rasa cemburu menggila kala hubungan jarak jauh memisahkan keduanya, tahun lalu.Sekarang, Elsa benar-benar menginjakkan kakinya ke tempat ini bersama dengan Zafran. Wanita pertamanya yang ia ajak melihat pohon maple yang gugur, dan air mancur di sela dinginnya udara pergantian musim.“Cantik sekali,” puji Elsa yang bergandengan tangan dengan Zafran saat mereka berdua melewati sebuah kafe bernuansa klasik yang ramai oleh kehadiran wisatawan lokal dan asing. “Tapi sayang ramai,” lanjutnya.“Kamu ingin minum sesuatu?” tanya Zafran saat keduanya beranj

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   331. Berapa Kali Kamu Jatuh Cinta?

    Setelah meninggalkan rumah sakit dan membawa anak-anak mereka pulang, Jake tidak berbohong saat mengatakan bahwa ia akan menjaga keluarganya, menemani Laura merawat si kembar Jayce dan Jasenna untuk mereka bertumbuh. Karena saat Laura membuka mata dan melihat pada jam yang ada di atas meja, waktu menunjukkan pukul tiga dini hari tetapi Jake tak ia jumpai tidur di samping kirinya. Prianya itu sedang berdiri di dekat jendela, tengah menggendong Jasenna. Laura perlahan bangun dan turun dari ranjang. Ia menghampiri anak lelakinya terlebih dahulu yang terlelap di dalam box bayi miliknya sebelum mendekat pada Jake yang menoleh ke arahnya dengan gerak bibirnya yang bertanya, ‘Kenapa bangun?’ Laura tak serta merta menjawabnya. Ia lebih dulu menengok Jasenna yang juga tengah terlelap. “Kenapa kamu menggendongnya?” tanya Laura, membelai lembut pipi Jasenna sebelum beralih pada pipi Jake. “Tadi dia bangun,” jawab Jake sama lirihnya. “Kenapa kamu tidak membangunkan aku?” “Untuk apa? Kamu

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   330. Laura, Jake, Jayce dan Jasenna

    Satu hari, bulan demi bulan yang berganti menjadi tahun di belakang sana terkenang seperti gambar-gambar di layar proyektor.Melewati itu, Laura sangat bersyukur ia tiba pada hari ini.Melihat Jake yang berada di sampingnya dan memasrahkan diri saat Laura mencengkeram tangannya untuk meredam rasa sakit yang bergejolak di perutnya menyadarkannya bahwa waktu benar-benar mengambil alih luka-luka itu dan menggantinya dengan kebahagiaan.Meski sekarang dirinya merasakan sakit, tapi ia tak bisa membendung senyumnya.Dadanya berdebar saat Jake menunduk dan berbisik, "Apakah sakit sekali?" tanyanya. "Operasi saja bagaimana? Aku tidak bisa melihatmu kesakitan seperti ini."Bibir Jake jatuh di kening Laura."Tidak perlu," jawab Laura. "Dokter bilang semuanya baik-baik saja, 'kan? Jangan khawatir, asalkan kamu denganku di sini, aku akan melewati hari ini, Jake.""Tentu aku di sini," balasnya. "Kamu bisa mengatakan padaku apapun hadiah yang kamu mau nanti setelah anak-anak kita lahir. Hm?"Laura

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   329. Kontraksi

    Sejak pulang dari resepsi pernikahan sekretarisnya Zafran—Andy—semalam, rasanya frekuensi rasa sakit yang diterima oleh perut Laura berinterval semakin sering. Rasanya berdenyut, nyeri berpusat lebih ke bawah. Dan ... si kembar yang ada di dalam perutnya juga lebih tenang. 'Apa aku akan melahirkan sebentar lagi?' tanya Laura dalam hati saat pagi ini baru saja keluar dari dalam kamar. Ia ingin menyusul Jake yang sedang berada di ruang gym, melakukan rutinitas yang hampir tak pernah ia lewatkan. "Selamat pagi," sapa para pelayan yang ada di dapur dan melihat kedatangannya. "Selamat pagi," balas Laura dengan melemparkan senyum pada mereka. "Mau mencicipi sedikit, Nona?" tawar Rani, yang membawa semangkuk besar soto ayam yang dibuatnya. Sarapan pagi ini bertemakan masakan Nusantara karena semalam Jake berpesan pada Rani ingin makan yang sedikit berbumbu, sehingga yang pagi ini menu-menu itu bisa dicium aromanya oleh Laura. "Nanti saja, Bu Rani," jawab Laura simpul. "Baiklah kal

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   328. Bagiku Sudah Usai

    Ketukan palu hakim menggema memenuhi ruang sidang. Fidel tertunduk dalam isak tangis.Sudah sejak awal dibacakannya vonis, Laura melihatnya tak kuasa menahan air mata.Laura lebih dulu bangun dari duduknya dan meminta Jake untuk segera pergi dari sana."Ayo, Jake!" ucapnya. Dan melihat istrinya yang tak ingin berlama-lama di sini, Jake pun dengan cepat bangun dari duduknya. Membiarkan Laura meraih dan melingkarkan tangan pada lengannya untuk beranjak."Laura," panggil suara yang dikenal betul oleh Laura adalah milik Fidel.Terdengar dari belakangnya, seperti penuh harap agar Laura menoleh sehingga mereka bisa berbicara.Laura memang berhenti. Tapi ia tidak menoleh pada wanita itu. "Aku ... ingin pergi dari sini," katanya lirih, sehingga Farren yang berada di depan bersama dengan Roy dan tim kuasa hukum keluarga Heizt dengan cepat membuka jalan untuk mereka dari kerumunan reporter yang meliput berita."Laura."Suara Fidel terdengar sekali lagi, nelangsa penuh dengan nestapa.Tapi Lau

DMCA.com Protection Status