Share

Bab 706

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Clara tidak menghiraukan Satya. Dia menidurkan Alaia seperti biasanya, lalu menyerahkannya kepada pelayan.

Ketika kembali ke kamar, Clara duduk di sofa sambil membuka beberapa hadiah. Sesuai dugaannya, semua itu adalah perhiasan mahal.

Clara sontak merasa tidak tertarik. Satya yang duduk di seberang pun melirik Clara yang memegang sebuah kalung mahal. Dia bertanya, "Kenapa? Nggak suka, ya?"

Clara menggeleng, lalu mengelus perutnya yang masih rata sambil menyahut, "Bukan begitu. Kamu juga tahu aku nggak suka barang-barang seperti ini. Dibandingkan dengan perhiasan, aku lebih butuh uang."

"Ketika kita tinggal di Kota Aruma, aku nggak berani menggunakan kartu bank kakakku, juga nggak berani meminta uang darimu. Aku nggak berani bersosialisasi di luar, bahkan pernah kehabisan uang sampai nggak bisa makan."

"Sekarang kita sudah punya Joe dan Alaia, ditambah aku hamil lagi. Aku pasti butuh uang untuk pengeluaran mereka, 'kan? Mana mungkin aku terus meminta dari pelayan? Aku hanya akan malu."
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 707

    Satya menelan ludah. Sebenarnya, dia sangat ingin melupakan masa lalunya dan mengabaikan Benira untuk menjalani kehidupan bersama Clara. Akan tetapi, Satya tetap pergi.Clara menatap punggung Satya. Sesaat kemudian, dia kembali ke ruang konsultasi dan duduk di hadapan dokter. Dia menatap dokter dengan terkejut, lalu bertanya dengan suara bergetar, "Dokter, apa kamu bisa mengulanginya sekali lagi?"Dokter merasa sangat simpati padanya. Dia menyerahkan hasil tes, lalu berucap dengan lembut, "Jantung janin nggak berkembang dengan baik. Kusarankan untuk menggugurkan kandunganmu."Clara menunduk menatap hasil tes itu. Dengan wajah berlinang air mata, dia menengadah sembari bertanya, "Apa dia akan kesakitan kalau jantungnya bermasalah?"Dokter menggeleng dengan pelan. Ekspresi Clara tampak getir. Dia melepaskan cincin berlian di jari manisnya. Itu adalah berlian merah muda sebesar 5 karat, harganya sangat mahal.Clara menyodorkan cincin itu dan bertanya dengan kecewa, "Kalau suamiku menanyak

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 708

    Keesokan paginya, Satya baru pulang. Begitu masuk ke apartemen dan melepaskan sepatunya, pelayan menghampiri Satya dan berbisik, "Nyonya terus menangis sendirian selama Tuan nggak ada di rumah. Aku takut matanya rusak karena nggak berhenti menangis."Gerakan Satya terhenti. Kemudian, dia melepaskan jaket dan masuk ke kamar tidur. Cahaya matahari terpancar dari jendela. Alaia tidur di pelukan Clara. Wajahnya memerah. Satya duduk di tempat tidur, lalu Clara pun terbangun.Clara mengamati Satya. Janggutnya belum dicukur dan pakaiannya sama sekali tidak diganti. Biasanya, Satya selalu mengganti baju setiap hari. Tampaknya, beberapa hari ini Satya sangat sibuk menjaga Benira. Sudah jelas Benira sangat penting bagi Satya. Jadi, sepertinya bayi di dalam kandungan Clara tidak penting ....Clara memandangi wajah Satya. Dulu, dia sangat tergila-gila kepada Satya. Namun, sekarang semuanya sudah berakhir. Clara sama sekali tidak marah-marah. Hanya saja, air mata Clara mengalir sehingga Satya pun p

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 709

    Clara makan kue dengan pelan. Satya hanya berdiri dan Clara tidak memedulikannya. Sikap Clara sangat dingin sehingga Satya makin ingin mendekati Clara.Satya mandi. Saat keluar, dia hanya memakai jubah mandi. Satya duduk di samping Clara sambil membelai tubuhnya. Namun, Clara menepis tangan Satya sehingga Satya pun tertawa.Satya bersandar di sofa. Dia mengeluarkan sebatang rokok, tetapi dia tidak menyalakannya. Dia hanya ingin mencium aroma nikotin.Satya memandang Clara seraya berkata, "Bulan depan ada pernikahan anak konglomerat di Barline. Katanya, acaranya sangat mewah. Bahkan, keluarga kerajaan Ingliss juga menghadiri acara pernikahan itu. Nanti kamu dampingi aku ke sana. Anggap saja kamu sekalian jalan-jalan."Jari Clara bergetar dan dia menunduk. Satya mengira Clara tidak bersedia untuk menghadiri acara itu. Ketika Satya berniat membujuknya, Clara tiba-tiba menyetujui ajakan Satya. Clara tersenyum dan menanggapi, "Boleh juga. Aku sudah datang ke sini begitu lama, tapi aku belum

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 710

    Malam hari telah tiba. Para pembantu telah tidur, begitu pula dengan anak-anak.Clara sibuk sampai larut malam sebelum akhirnya mandi dan merawat dirinya. Ketika dia mengoleskan produk perawatan, Satya tak kuasa turun dari ranjang. Dia memeluk tubuh ramping Clara dan mencium lembut di belakang lehernya. Kemudian, pria itu berucap dengan suara serak, "Lama sekali kamu mengoleskannya. Aku bantu, ya!"Clara memberikan sebotol minyak esensial padanya. Tangan Satya segera bergerak di seluruh tubuh istrinya. Pria itu menyentuh semua bagian yang harus disentuh dan bahkan yang tidak seharusnya. Clara bersandar di dada suaminya. Dia memejamkan mata perlahan dan terlihat sangat rileks.Layaknya seorang istri yang biasanya membahas kejadian sehari-hari, Clara pun berujar, "Awalnya apartemen ini cukup untuk beberapa orang. Tapi karena bertambah Aida dan Alaia, rasanya sudah nggak muat lagi. Dulu, Aida sudah banyak membantuku. Aku nggak ingin memperlakukannya dengan buruk. Suruh dia berbagi kamar d

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 711

    Clara mengenakan kembali kacamata hitamnya dan tersenyum. Dia berjalan menuju pintu masuk vila.Sinar matahari pada siang hari terasa begitu pas. Sebaliknya, Gracia merasa merinding di belakangnya. Dia memandangi punggung ramping Clara dan akhirnya tak kuasa bertanya, "Apa kamu masih mencintai Pak Satya?"Clara menghentikan langkah kakinya, tetapi tidak berbalik. Setelah memikirkannya, Clara akhirnya memberikan jawaban yang pasti kepada Gracia, "Nggak."Usai menjawab, Clara berjalan keluar dari gerbang vila. Di depan sana, ada sebuah mobil hitam yang mengilat. Sopir asal Jermeni yang berbadan kekar telah membukakan pintu untuknya. Clara masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tegak.Mobil hitamnya melaju di jalanan Barline. Sinar matahari menyinari melalui jendela mobil. Suasana yang tenang dan damai dirasakan oleh Clara.Situasi ini mirip waktu mereka pertama kali berkencan. Kala itu, Clara dan Satya duduk di dalam mobil. Dia ingat jelas, detak jantungnya berdegup begitu cepat ketika pr

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 712

    Sinar matahari siang membuat orang ingin bermalas-malasan.Clara baru terbangun dari tidur siangnya, sementara kedua anaknya masih belum bangun. Dia pun asyik membaca majalah di ruang keluarga ....Tiba-tiba, seorang pembantu mengetuk pintu seraya berucap, "Nyonya, Gracia bawa seseorang ke rumah. Dia bilang ingin bertemu denganmu."Clara sontak mengepalkan tangannya. Kemudian, dia meletakkan majalah yang dipegangnya. Clara berbicara dengan suara lantang, "Beri tahu dia, aku akan menemuinya di aula bunga."....Di aula bunga.Seseorang yang terlihat seperti sopir tampak gelisah. Dia adalah bawahan Benira. Gracia memberitahunya bahwa dia akan bertemu dengan istri sah Satya hari ini. Asalkan mengikuti perintah Clara, dia akan bisa mendapatkan banyak uang. Anak-anaknya sedang belajar di luar negeri, jadi dia memang membutuhkan banyak uang.Sekitar 10 menit kemudian, Clara baru datang. Begitu dia masuk, pembantu membawakan sup sarang burung dan berucap sambil tersenyum, "Aku khawatir Nyonya

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 713

    Di vila.Di atas ranjang bulat yang mewah, suara napas pria dan wanita perlahan mereda. Namun, pria itu masih merasa tidak puas. Dia memeluk si wanita dengan erat di dalam dekapannya. Tindakannya ini membuat sekujur tubuh wanita itu gemetar.Satya memegang erat kedua tangan Clara, lalu menekannya di atas bantal. Matanya yang hitam terus menatap istrinya tanpa berkedip.Mata Clara terbuka dengan air mata yang membasahi bulu matanya. Tubuhnya gemetar dan menunjukkan kerapuhan yang tak terucapkan. Wajah kecilnya pucat dengan sedikit kemerahan. Clara tampak seperti terbungkus dalam embun.Saat ini, Satya menjilati dagu hingga ke telinganya. Dia berbisik dengan suara serak, "Kamu benar-benar cantik."Semenjak hamil, Clara selalu sangat patuh dan hanya akan menolak suaminya sesekali. Perasaan itu berbeda dari biasanya sehingga Satya sungguh menyukainya. Kini, dia membujuk lagi, "Sekali lagi … ya?"Clara menunduk dan memejamkan mata perlahan. Dia menolak dengan gemetar, "Terlalu lelah!"Sayan

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 714

    Sopir itu terdiam sejenak, lalu berucap, "Nyonya, kebaikanmu membuatku lebih terharu daripada mendapatkan uang."Sopir itu menceritakan semua yang dia tahu kepada Clara, "Ketika Nona Benira melihat koran itu, dia sangat marah. Malam itu, dia minum sebotol arak dan akhirnya masuk rumah sakit pada tengah malam. Keesokan harinya, Tuan Satya pergi ke sana sebelum senja ... dan tinggal di sana sekitar 2 sampai 3 jam."Mendengar kabar ini, Clara hanya tersenyum.Sopir itu melanjutkan dengan hati-hati, "Setelah Nona Benira keluar dari rumah sakit, dia sangat senang dan pergi membeli gaun pesta putih yang sangat mahal. Aku dengar dari pembantu, katanya harga satu gaun itu sampai miliaran. Itu dibeli dengan kartu Tuan Satya."Berhubung takut Clara kesal, sopir itu pun berhenti berbicara. Clara malah mengangkat cangkir teh dan meneguknya. Dia berbicara dengan cuek, "Sudah pasti Satya yang membuatnya senang."Sopir itu hanya seorang pekerja kasar. Dia mengira ini adalah permainan antara dua wanit

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status