Share

Bab 519

Di lantai pertama, wiper mobil hitam terus bergerak di atas kaca depan. Syamsul sedang mengobrol dengan Raditya.

"Biarpun Tuan Zakki bersikap dingin, dia tulus menyayangi Tuan. Lihat saja, dia nggak tega Tuan turun di tengah hujan lebat begini, jadi dia naik sendiri untuk mengambilkan obat. Tuan Zakki masih jauh lebih baik dari putra bandelku itu!" ujar Syamsul.

Raditya yang menjalani kehidupan sebagai orang biasa selama 20 tahun lebih sangat ramah. Dia tidak hanya membenarkan ucapan Syamsul, tetapi juga memuji putra Syamsul.

Syamsul tertawa kecil dan berkata, "Dia bisa duduk di posisi manajer berkat kemurahan hati Tuan Zakki. Saya benar-benar nggak tahu harus gimana membalas kebaikan Tuan Zakki."

Kebanggaan seketika meluap di hati Raditya. Setelah kepergiannya bertahun-tahun lalu, Zakki memimpin Grup Ruslan hingga nilai pasar perusahaan itu melonjak beberapa kali lipat. Ayah mana yang tidak bangga pada putra sehebat ini?

Saat Raditya dan Syamsul asyik berbincang, Zakki tahu-tahu sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status