Zakki tampak mengangguk. Kasus ini ditutup oleh Grup Ruslan secara diam-diam.Berhubung terjadi hal seperti ini, Zakki segera menyuruh Raditya untuk pindah ke vilanya. Awalnya, ayahnya menolak karena takut terlalu merepotkannya. Namun, Zakki malah berkata, "Kalau terjadi sesuatu padamu, itu baru merepotkanku."Kalimat itu membuat Raditya berpikir sejenak. Pada saat ini, Syamsul berkata, "Pak Zakki cuma takut sesuatu terjadi padamu. Huh, Dokter Jody bisa dibilang dokter yang kompeten, tapi malah dibunuh dengan kejam. Cuma memikirkannya saja, itu sudah membuatku gelisah!"Raditya juga merinding mendengarnya. Ketika mereka kembali ke vila, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 3 pagi . Hujan badai juga telah reda.Raditya ditempatkan di kamar tamu lantai bawah, sementara Syamsul juga menginap di sana. Dia berkata dengan gemetar, "Ini pertama kalinya aku melihat kasus pembunuhan. Dalam perjalanan pulang barusan, kedua kakiku lemas banget."Makin memikirkannya, Raditya pun makin merasa takut
Annika mengangguk.Zakki pun memanggilnya. Ketika dia mendekat, pria itu menariknya ke dalam pelukan. Keduanya berbaring berdampingan di sofa yang besar ....Setelah memikirkannya, Zakki membagikan keraguannya dengan Annika. Dia memang tidak memiliki bukti, tetapi mereka adalah suami istri. Mereka adalah orang yang paling dekat di dunia ini sehingga tak ada hal yang tidak bisa mereka diskusikan.Annika bertanya dengan kaget, "Kamu mencurigai Bibi Helena?" Tidak heran jika dia terkejut. Sebab, Helena adalah kebanggaan Keluarga Susilo. Wanita itu sangat berbakat dan selalu menjalani kehidupan lebih baik daripada kakaknya. Kini, dia malah tiba-tiba dicurigai menyukai Raditya dan terlibat dengan Jody yang sudah berkeluarga, bahkan membunuhnya di tempat ....Hal ini terlalu sulit dipercaya. Namun, Annika percaya pada Zakki. Pasti ada alasan di balik kecurigaan Zakki. Dia menatap pria itu sambil bertanya, "Apa kamu sudah menceritakan ini pada ... orang tuamu?"Zakki menyentuh wajahnya dengan
Annika tidak bisa menahan diri untuk meliriknya sejenak. Tiba-tiba, Zakki berbalik dan menatapnya dengan tenang. Tatapannya sangat mendalam .... Jantung Annika langsung berdegup kencang. Zakki yang seolah-olah bisa membaca pikirannya pun tersenyum.Sementara itu, Raditya bersikap seperti tidak melihat apa-apa. Suasana di ruang makan menjadi sedikit canggung.Saat ini, suara mobil terdengar di halaman. Tak lama kemudian, pembantu menemani Dian masuk. Dia terlihat sangat emosi, mungkin karena masalah Laura. Dian tidak menyangka bahwa Annika juga berada di sini. Dia tertegun sejenak sebelum berbicara, "Annika juga di sini!"Annika hanya tersenyum. Sampai saat ini, dia masih belum bisa memaafkan Dian. Wanita itu berdiri dan berkata pada Zakki, "Aku naik untuk ganti baju, terus pulang dulu, ya."Ada yang ingin dibicarakan oleh Zakki, jadi dia meminta sopir untuk mengantarkan Annika. Namun, dia tetap mengantar kepergian Annika di depan rumah.Saat Annika hendak naik mobil, Zakki memegang per
Dian sama sekali tidak ingin melepaskannya. Perkataannya malah makin kasar. Raditya berkata dengan emosi, "Sudah bertahun-tahun, kamu masih saja nggak berubah. Kamu masih suka menekan orang lain."Dian baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi terdengar suara langkah kaki di pintu masuk. Suara sepatu kulit yang menginjak marmer terdengar jelas. Itu adalah Zakki. Begitu melihat pria itu, mereka segera diam dan tidak berani berbicara.Zakki masuk perlahan dan menatap mereka dengan tenang. Dia terdiam sejenak sebelum bertanya, "Kenapa nggak berantem lagi? Tadi, kalian bersemangat banget .... Lanjutkan saja, itu bisa bikin kalian panjang umur."Zakki pergi ke lantai atas untuk mengganti pakaian. Sementara itu, Raditya dan Dian saling menyalahkan.Dian berkata sambil tersenyum dingin, "Raditya, kamu benar-benar sakit mental makanya menyukai wanita seperti Laura."Raditya yang kesal berkata, "Dia sudah ditahan sekarang. Kalau nggak percaya, cek saja sendiri."Dian terkejut mendengarnya. Kem
Raditya duduk di sana dan tidak bergerak untuk waktu yang lama. Melihatnya seperti itu, si atasan pun makin marah. Dia menarik lengan Raditya dan mengolok-olok, "Masih mau kerja di sini? Kamu kira perusahaan ini punyamu dan Pak Zakki adalah putramu? Dengarlah, pokoknya hari ini kamu harus pergi!"Raditya belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Dia menjawab perlahan, "Zakki adalah putraku."Atasan itu sangat terkejut. Kemudian, dia menunjuk ke arah Raditya dan tertawa terbahak-bahak sebelum mengejek, "Otakmu sudah rusak, ya? Zakki adalah putramu? Aku juga bisa bilang Zakki adalah ayahku."Semua orang di kantor tertawa. Mereka mengejek Raditya bodoh.Tepat pada saat itu, suara langkah kaki terdengar di pintu masuk. Kemudian, Dania dan dua manajer dari departemen personalia muncul di depan.Kedua manajer itu menunjukkan ekspresi yang rumit. Begitu masuk, mereka mengumumkan keputusan personalia, "Mulai sekarang, Raditya secara resmi dipindahkan ke kantor presdir."Raditya yang ka
Zakki memegang pipi Ariel dan tidak tahan untuk memeluknya. Anak kecil itu cukup berisi. Dia sangat bersyukur kepada Tuhan karena memberinya kesempatan untuk menebus dosa-dosanya. Kini, Zakki bisa bersama Annika dan anak-anaknya lagi.Ariel bisa merasakan emosi Zakki. Dia mengelus-elus rambut ayahnya dengan lembut. Zakki pun menciumnya lagi. Dia memiliki dua anak, tetapi sebenarnya Ariel adalah yang paling istimewa di dalam hatinya.Gadis itu bukan hanya anak pertama, tetapi juga anak yang paling disayanginya. Jika bukan karena apa yang dia lakukan kepada Annika pada waktu itu, Ariel tidak akan sakit dan begitu menderita. Selain rasa sayang, Zakki juga merasa bersalah. Di sisi lain, Annika menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca.Dalam perjalanan pulang, Annika beberapa kali ingin bertanya kepada Zakki, tetapi akhirnya tidak bisa bersuara. Kemudian ... saat tersadar kembali, Annika menemukan bahwa mobil mereka telah diparkir di garasi bawah tanah vila.Annika tidak berpikir terlal
Zakki mencoba menelepon Annika, tetapi selalu mendapat nada dering sedang sibuk .... Dugaannya telah menjadi kenyataan.Zakki segera kembali untuk mengambil kunci mobil lain dan mengejar Annika. Namun, ketika dia keluar dari kompleks, mobil Bantley yang dibawa pergi Annika sudah tidak terlihat.Di dalam mobil, ekspresi Zakki tampak sangat tegang. Dia segera menelepon TK dan meminta guru di sana untuk memeriksa keberadaan Ariel. Sekitar 5 menit kemudian, guru itu sangat panik dan hampir menangis ketakutan. Dia berkata, "Pak Zakki, Ariel hilang. Barusan ... dia jelas-jelas lagi tidur siang."Ponsel di tangan Zakki hampir jatuh. Dia yakin bahwa Helena yang telah menculik putrinya.Ketika mencurigai Helena sebelumnya, bibinya itu membuat kesan bahwa dia berada di Torata .... Pada kenyataannya, ada lebih dari satu "Helena" di dunia ini.Motif bunga plum adalah simbol mereka. Orang yang berada di Torata hanya memiliki kemiripan fisik dan riasan yang serupa dengan Helena. Namun, Zakki malah t
Helena bertanya sambil tersenyum dingin, "Kamu kira aku benaran menyukainya? Bukan begitu. Aku cuma nggak tahan melihatmu begitu mencintainya. Aku ingin mengacaukan hubungan kalian dan berhasil melakukannya. Benar saja, di bawah tekanan yang kubuat, suami bodohmu itu akhirnya meninggalkan rumah."Helena melanjutkan, "Aku jadi punya kesempatan untuk mendekatinya, tapi Raditya sama sekali nggak responsif .... Nggak peduli berapa banyak kali aku merayunya, dia nggak pernah tertarik. Selama bertahun-tahun di sisinya, aku sudah seperti budak. Tapi, dia bahkan nggak mau melirikku, apalagi melakukan hal-hal intim denganku.""Tapi itu nggak masalah. Siapa yang bisa tahan dengan temperamen burukmu itu? Hanya saja, hubungan putramu dan Annika sangat baik sampai membuatku iri .... Jadi, aku nggak akan membiarkan mereka bahagia," tambah Helena.Kemudian, Helena bertanya, "Kak, apa kamu tahu? Orang-orang yang pernah kubunuh awalnya punya hubungan yang sangat bahagia dengan istri mereka. Tapi setela